• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIAL EKONOM

ANALISIS DATA

5.5 Analisis Data

Semakin majunya zaman yang disebut sebagai hasil dari pembangunan telah menyisakan

berbagai perubahan gaya hidup dan memunculkan banyak masalah sosial dalam masyarakat.

perkembangan yang tidak sama dalam kebudayaan menyebabkan adaptasi atau penyesuaian diri

menjadi hal yang tidak mudah, sehingga berakibat pada ketidakmampuan banyak individu untuk

menyesuaikan diri. Kesulitan melakukan penyesuaian diri menyebabkan kebingungan,

kecemasan dan konflik-konflik, baik yang terbuka dan eksternal sifatnya maupun yang

tersembunyi dan internal batin sendiri sehingga banyak orang mengembangkan pola tingkah laku

menyimpang dari norma-norma umum atau berbuat semau sendiri demi kepentingan sendiri,

mengganggu dan merugikan orang lain.

Prostitusi atau pelacuran merupakan profesi yang sangat tua usianya, setua kehidupan

manusia itu sendiri. Pelacuran berasal dari bahasa latin pro-stituere atau pro-stauree, yang membiarkan diri berbuat zina, melakukan persundalan, percabulan, dan pergendakan. Pelacuran

atau prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang harus dihentikan

penyebarannya, tanpa mengabaikan usaha pencegahan dan perbaikan. Pekerja seks komersial

(PSK) adalah bagian dari dunia pelacuran yang termasuk dengan istilah WTS atau wanita

tunasusila. Pekerja seks komersial merupakan peristiwa penjualan diri dengan jalan

memperjualbelikan badan, kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan

nafsu-nafsu seks dengan imbalan pembayaran (Kartono, 2013:207-208).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka diperoleh beberapa

tinjauan sosial ekonomi para perempuan pekerja seks yang berlokalisasi di losmen Serasi Baru,

yaitu ;

A. Pendapatan

Christopher dalam Sumardi (2004) mendefinisikan pendapatan berdasarkan kamus

dan lain sebagainya. Pendapatan memberikan pengaruh besar dalam melangsungkan kehidupan

sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Berdasarkan penggolongannya, BPS membedakan pendapatan penduduk menjadi 4 golongan

yaitu:

1. Golongan Sangat Tinggi : Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika

pendapatan rata-rata lebih dari Rp. 3.500.000,00 per bulan

2. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara

Rp. 2.500.000,00 s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan.

3. Golongan Pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata

dibawah antara Rp. 1.500.000 s/d Rp. 2.500.000, 00 perbulan.

4. Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata Rp.

1.500.000,00 per bulan (Wijaksana,1992: 52)

Berdasarkan kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa pendapatan juga sangat

berpengaruh terhadap tingkat ekonomi seseorang. Apabila seseorang mempunyai pendapatan

yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ekonominya tinggi juga. Disamping memiliki

penghasilan pokok setiap Keluarga biasanya memiliki penghasilan lain yang meliputi

penghasilan tambahan dan penghasilan insidentil.

Pendapatan yang rata-rata didapat oleh para pps tersebut berkisaran 50-200 ribu rupiah

dalam sehari, pendapatan tersebut dinilai para pps sudah lumayan cukup dalam menutupi

kebutuhan sehari-hari mereka. Pendapatan tersebut didapa mereka dari kencan short time

maupun longtime .

“Yaa, kalau short time mulai 40-150 lah (dalam ribuan-red), Kalau long time jarang kakak terima, kalau ada biasa tarifnya dari 150-250 de . Tapi kakak lebih suka short time sih” .

“Cukuplah dek, kan lagian kebutuhan sehari-hari yang lain uangnya dari abang, suami kakak sendiri .”

Penuturan dari Informan ST :

Manalah tentu dek kalau sehari, kadang ada juga yang kasih tip, kadang Cuma 1 orang pelanggan, ya rata-rata 200 lah, sebulan bisa juga sih de mungkin 2-3 juta laj kalo digabungin, tapi belum tentu jugalah segitu karena biaya sehari-hari juga terpotong dari situ.”

Ya cukup-cukupkan ajalah dek, ngapain kita harus ngikutin jaman, toh hidup masih susah. Kalau soal kebutuhan, slalu adanya yang kurang.”

Penuturan Informan DB :

“Aduh, itulah dek, kakak juga bingung, kadang seminggu kakak cuman kerja 5 hari, sehari blum tentu dapat pelanggan. Gak jelas lah dek .Mungkin 2 jutaan lah, kotornya ”

B. Perumahan

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal

atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik

lingkungan, misalnya penyediaan air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon,

Rumah adalah tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul, dan membina rasa

kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat berlindung keluarga dan menyimpan barang

berharga, dan rumah juga sebagai status lambing social (Azwar, 1996;Mukono,2000).

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang

dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992).

Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana

lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk

kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

Berdasarkan wawancara mendalam terhadap pps, rumah mereka masih dikontrak dari

orang dengan lantai semen, dan dinding yang biasa sebagaiamana rumah kontrakan murah.

Listrik ada yang ditarik dari tetangga ada pula yang telah disediakan oleh yang mengontrakkan

rumahnya dan membayar tiap bulan ke PLN.

Penuturan dari informan DB ;

“Kalau listrik ya ada lah, biasa aja kaya kontrakan orang juga, PLN. Dibayar tiap bulan. Rumah pun yah, biasa, semen, kamar 2, berdapur kecil, kaya rumah-rumah perumnas itulah. Gak mungkin yang mewahkan.”

Penuturan Informan LN ;

“Ya kalau rumah tempat tinggal kakak ya masih ngontraklah dek. Listriknya pun nyelang dari tetangga yang udah PLN. Kami bayarlah nanti tiap bulan sama tetangga kakak itu. Susahlah dek. Lantai rumah pun biasa dek, semen, dinding batako. Kamar cuman 1, cuman ya dibuat suami kakaklah sekat-sekat buat kamar anak kakak didekat dapur. Ah,

C. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan yang

perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang diinginkan. Dari

pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Menurut epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang pendidikan Prof.

Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa Pendidikan ialah serangkaian kegiatan

komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau

dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak

seutuhnya. Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan

perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak.

Sesuai dengan wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan, tingkat

pendidikan yang dienyam masih tergolong rendah, yakni hanya sampai SMP atau putus ditengah

Penuturan Informan DB ;

“Kakak cuman sampai SMA aja, itu juga gak lulus, ijazah cuman sampe SMP lah, bisa dibawa kemana kan ? makanya kakak bekerja gini aja yang bisa bikin berduit dek.”

Penuturan Informan LN :

“Tapi kalau untuk mendapat penghasilan, yah dari sini yang paling utama. Cemanalah kakak pun cuman tamat SD nya dek, SMP cuman sampai kelas 3, gak lulus SMP bisa kerja apa coba ?”

Penuturan Informan ST :

“ Tapi kalau untuk mendapat penghasilan, yah dari sini yang paling utama. Cemanalah kakak pun cuman tamat SD nya dek, SMP cuman sampai kelas 3, gak lulus SMP bisa kerja apa coba.“

D. Kesehatan

Pengertian kesehatan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Golongan masyarakat yang dianggap

‘teranaktirikan’ dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan

pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam

manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat

Para pps yang yang telah diwawancarai menyebutkan mereka tidak terlalu intens dalam

menjaga kesehatannya, mereka lebih memilih mengkonsumsi obat-obatan yang dibeli dari

warung dari pada harus mengikuti program asuransi dari pemerintah maupun swasta.

Penuturan dari Informan ST :

“Waduh, kalau asuransi jauh la dek dari bayangan kakak, apalagi BPJS itu, ngurusnya pakai duit, kesana-kemari. Apalagi kakak pendatang, gak ada lah dek. Kalau sakit yaudah beli obat dari warung aja, paling banter ke bidan kalau udah macemnya parah.”

Penuturan dari Informan LN ;

“Gak ada istilah jaminan-jaminan lah kayanya dek. Kalau sakit paling beli obat diwarung, kalau gak sembuh juga baru bawa ke bidan dekat rumah. Gak ada ikut BPJS- an, taulah dek di negera kita ini, apa-apa semua bayar. Mau ngurus ini-itu bayar. Bikin KTP aja bayar kan?”

Penuturan DB :

“Ah biasa-biasa ajanya kami dek, gak ada sampai asuransi. Kalau sakit beli obat panadol. Macamnya gak sembuh bawa kebidan, kalau mahal ya diutangi dulu.”

Dokumen terkait