• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data

Dalam dokumen BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA (Halaman 33-41)

Setelah menyajikan beberapa data di atas, kemudian peneliti menganalisis data tersebut untuk menjawab rumusan masalah pada Bab I mengenai bagaimana minat masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah untuk membeli minyak goreng curah dan faktor-faktor apa yang menyebabkan minat masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah berminat untuk membeli minyak goreng curah.

1. Minat Masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah untuk Membeli Minyak Goreng Curah

Data yang didapat menunjukkan dari 30 informan yang berminat untuk membeli minyak goreng curah sebesar 24 orang (80%) hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk membeli minyak goreng curah sangat tinggi. Sedangkan masyarakat yang tidak berminat dengan minyak goreng curah ada 6 orang (20%) dikarenakan:

a. Minyak goreng curah kurang higienis.

b. Warna minyak goreng curah cepat berubah menjadi kehitam-hitaman setelah penggorengan.

c. Keragu-raguan akan kualitas dari minyak goreng

Minat dapat dibedakan berdasarkan: timbulnya, arahnya, dan cara mengungkapkan minat itu sendiri.31 Berdasarkan timbulnya minat, minat masyarakat untuk membeli minyak goreng curah ini termasuk kepada minat primitif. Apabila dipandang dari sisi minatnya minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan dalam menunjang kebutuhan biologis, menurut pengertiannya minat primitif adalah minat yang muncul karena kebutuhan biologis. Untuk minat berdasarkan arahnya, minat untuk membeli minyak goreng curah ini masuk kepada minat instrinsik, minat ini mirip dengan minat primitif, yaitu keinginan informan untuk membeli minyak goreng curah karena merupakan minat yang mendasar atau asli untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka, karena selilih harga antara minyak goreng curah dan kemasan dapat menutupi kebutuhan mereka yang lain. Berdasarkan cara mengungkapkan minat, dari data yang penulis dapatakan selama melakukan penelitian ini termasuk kepada inventioried interest yaitu minat yang diungkapan biasanya menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada subjek apakah ia senang atau tidak senang terhadap sejumlah aktivitas atau objek yang ditanyakan dengan metode wawancara.

Minat masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah ini terbilang sangat tinggi terlihat dari hasil data yang telah di kumpulakan peneliti, informan yang dituju memiliki beberapa kriteria yang salah satunya adalah masyarakat menegah kebawah. Menurut Danang Sunyoto salah satu dari model perilaku konsumen, pilihan konsumen dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya.32 Lingkungan mempengaruhi minat masyarakat untuk membeli minyak goreng curah karena sebagian besar infoman tinggal disekitar pasar tradisional yang ada di Kecamatan Banjarmasin Tengah ini masih banyak yang menjual minyak goreng curah.

Menurut pengakuan salah satu dari distributor yang ada di Kota Banjarmasin, minat masyarakat secara keseluruhan sebenarnya menurun semenjak keluar Peraturan Menteri Perdagangan tahun 2014 silam, walaupun belum diberlakukan sampai sekarang. Terlebih minyak dalam bentuk kemasan bermunculan dengan merek dan kemasan yang variatif sehingga konsumen minyak goreng curah mulai beralih ke minyak goreng kemasan.33 Akan tetapi menurunnya minat di distributor ini tidak memengaruhi minat masyarakat menengah ke bawah yang berpenghasilan tidak tetap mereka masih membeli miyak goreng curah untuk keperluan keluarga. Seperti teori prinsip dasar analisis perilaku konsumen yaitu kelangkaan dan keterbatasan pendapatan sehingga konsumen senantia mengatur keuangannya agar menigkatkan konsumsi barang

32Danang Sunyoto, op. cit., hlm. 256.

33H. Ahmad, Distributor Minyak Goreng Curah, Wawancara Pribadi, Banjarmasin, 27 Maret 2017.

atau jasa yang disertai dengan pengurangan konsumsi pada barang atau jasa yang lain.34

Dalam ajaran Islam menganjurkan mengonsumsi makanan yang baik lagi halal sebagaimana dalam firman Allah QS. Al-Baqarah/02:168.

                 

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena seseungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Dalam ayat ini Allah swt. menyerukan bahwasanya mengonsumsi makanan yang baik lagi halal, baik yang dimaksud sangatlah luas tidak hanya dari segi tampilan luarnya saja namun juga kandungan yang terdapat di dalamnya. Minyak goreng curah tidak dikemas layaknya minyak goreng kemasan yang mendapat label Standar Nasional Indaonesia (SNI) dan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga dapat menimbulkan keragu-raguan bagi sebagian konsumen.

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Adanya Minat Masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah untuk Membeli Minyak Goreng Curah

Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, ditemui beberapa faktor yang menyebebkan adanya minat masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah untuk membeli minyak goreng curah adalah sebagai berikut:

a. Harga, 70% masyarakat menyatakan harga merupakan faktor utama yang menjadikannya berminat dengan minyak goreng curah. Selisih harga

antara minyak goreng curah dan kemasan yang berkisar antara Rp.1.500-Rp.2.500,- sangat berarti bagi masyarakat, karena selisih tersebut dapat menutupi kebutuhan mereka untuk mengonsumsi barang dan jasa yang lain. Serta kemasan yang bisa di sesuaikan dengan keperluan. Kemasan yang fleksibel bisa diminta oleh konsumen sesuai dengan uang yang mereka punya. Penjual selalu bersedia memberikan minyak goreng curah walaupun konsumen hanya membeli Rp.1.000,- konsumen sudah bisa mendapatkan minyak goreng untuk keperluan dapur mereka.

b. Kebiasaan juga menyangkut kebudayaan, dan adat istiadat masyarakat. Minat masyarakat yang masih membeli minyak goreng curah 20% karena kebiasaan dari dulu mereka sudah menggunakan minyak goreng dari kelapa yang dibuat oleh rumah tangga industri yang tidak dikemas layaknya minyak goreng kemasan saat ini, sehingga sampai saat ini mereka terbiasa untuk membeli minyak goreng curah goreng curah. c. Praktis, 10% dari informan yang berminat dengan minyak goreng curah

mengatakan bahwa minyak goreng curah praktis, karena setelah digunakan tidak disimpan lagi melainkan dibuang.

Berdasarkan data yang didapat sesuai dengan landasan teori bab II mengenai faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya minat. Menurut Abdul Rahman Shaleh dalam bukunya Psikologi Suatu pengantar dalam perspektif Islam. Menurutnya faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya minat terbagi dua:

a. Dorongan dari dalam diri individu, para informan yag didata menunjukkan beragam dorongan dari dalam dirinya. Informan yang

didata adalah ibu rumah tangga sehingga mereka megerti betul untuk keperluan keluarganya, harganya yang terjangkau dan dapat dibeli sesuai dengan keperluan menjadi pertimbangan pertama.

b. Lingkungan, keadaan lingkungan juga sangat memengaruhi minat masyarakat untuk membeli minyak goreng curah karena dari data yang didapat masyarakat tinggal disekitar pasar tradisional yang mana banyak penjual sembako menjual minyak goreng curah sehingga masyarakat tertarik secara emosional. 35

Menurut Crow dan Crow sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Rahman Shaleh faktor yang menjadikan timbulnya minat, yaitu:

a. Dorongan dalam diri individu b. Motif sosial

c. Faktor emosional36

Minat masyarakat untuk membeli minyak goreng curah tentunya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari diri individu konsumen itu sendiri karena manusia adalah makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Dalam hal ini faktor emosional juga mempengaruhi timbulnya minat masyarakat bila konsumen merasa senang atau tidak ada keluhan dalam mengonsumsi minyak goreng curah maka ia akan berminat dan sebaliknya.

Tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui adanya Permendag minyak goreng wajib kemasan yang tujuannya adalah melindungi konsumen dari berbagai jenis penyakit menurut Permendag (Nomor 80/M-DAG/PER/10/2014).

35Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, op. cit., hlm. 267.

Ini membuktikan kurang siapnya peraturan tersebut untuk diberlakukan di Kota Banjarmasin khususnya Kecamatan Banjarmasin Tengah, mengingat peraturan tersebut sempat ditunda sampai beberapa kali. Sampai saat ini sosialisasi masih belum terlihat mengingat hanya 10% masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah yang mengetahui hal tersebut.

Tanggapan mereka seputar minyak goreng wajib kemasan cukup bervariasi 53% setuju dengan peraturan tersebut, 40% setuju dengan beberapa syarat yang salah satunya jika minyak goreng wajib kemasan diberlakukan pemerintah bisa menyetarakan harga dan kuantitas minyak goreng curah dan kemasan yang akan diberlakukan. 7% dari mereka menyatakan kurang setuju.

Manusia selalu terlibat dalam pengambilan keputusan, ketika berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Secara umum bahwa sebuah keputusan merupakan seleksi dari dua pilihan atau lebih.37 Seperti keputusan untuk membeli minyak goreng curah atau minyak goreng kemasan. Para informan sebelum melakukan keputusan pembelian terlebih dahulu mempertimbangkan barang yang akan mereka beli akankah mampu untuk memenuhi kepuasan mereka. Menurut teori ekonomi mikro yang dikembangkan oleh ahli ekonomi klasik menyatakan bahwa keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis, rasional yang sadar.38 Beberapa prinsip dasar dalam analisis perilaku konsumen adalah

37Usman Effendi, op. cit., hlm. 248.

a. Kelangkaan dan terbatasnya pendapatan. Terbatasnya pendapatan yang memaksa informan untuk menentukan pilihan, agar pengeluaran senantiasa berada di anggaran yang sudah ditetapkan, meninggatkan konsumsi pada barang atau jasa harus disertai dengan pengurangan konsumsi pada barang dan jasa yang lain. inilah yang dilakukan oleh sebagian besar informan yang mengonsumsi minyak goreng curah karena selisih harga antara minyak goreng curah dan kemasan dapat memutupi kebutuhan mereka pada barang dan jasa yang lain.

b. Kosumen mampu membandingkan biaya dengan manfaat. Jika kedua barang memberi manfaat yang sama, konsumen akan memilih biaya yang lebih kecil. Dari hasil data yang diperoleh peneliti di lapangan masyrakat membeli minyak goreng curah karena fungsinya sama saja dengan minyak goreng kemasan terlebih harganya yang murah dibandingkan minyak goreng kemasan.39

Mengingat perilaku masyarakat selalu berubah-ubah seiring dengan kemajuan budaya dan peradaban, maka saat ini diperlukan tindakan meneliti sebagai pijakan Pemerintah, pengusaha, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, akademisi, dan sebagainya. Perilaku konsumen termasuk diantara deretan perilaku yang sangat cepat berubah, karena ia berkaitan dengan keseharian masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Tujuan dari peraturan minyak goreng wajib kemasan ini tentu saja untuk perlindungan konsumen, karena makhluk hidup adalah konsumen atas lingkungan hidupnya. Rasulullah saw. bersabda:

اًعْ يَ ب ِهيِخَأ ْنِم َعاَب ٍمِلْسُمِل ُّلَِيَ َلََو ،ِمِلْسُمْلا وُخَأ ُمِلْسُمْلا

هَل ُهَنا يَ ب الَِإ ٌبْيَع ِهيِف

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan.” (HR. Ibn Majah)

Hadis di atas tidak hanya tertuju pada kewajiban memberitahukan mutu dan cacat barang yang tersembunyi, namun juga wajib adanya pemberitahuan tentang risiko-risiko pemakaian suatu produk. Dalam hal ini Pemerintah sudah meberikan peraturan yang bertujuan untuk perlindungan konsumen. Dalam Islam terdapat lima hal yang wajib dijaga dan kemaslahatannya menjadi tujuan pokok syariah d}aruriyyat al-khamsah), yaitu agama di<n), jiwa (an-nafs), akal

(al-‘aql), keturunan (an-nasl), dan harta (al-ma>l).40

Sebenarnya tidak masalah masyarakat mengonsumsi minyak goreng curah asalkan tidak digunakan sampai berulang kali hingga berubah warna menjadi hitam pekat yang menjadikannya tidak layak lagi untuk dikonsumsi.

Dalam dokumen BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA (Halaman 33-41)

Dokumen terkait