• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku PT. Tri Cakrawala Adiguna

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan rokok pada PT. Tri Cakrawala Adiguna terdiri dari tembakau, saos, cengkeh, dan kertas sigaret. Seluruh pembelian bahan baku PT. Tri Cakrawala Adiguna dilakukan secara kredit dan didatangkan dari lokal. Dalam penelitian ini, penulis hanya membahas mengenai pembelian bahan baku tembakau secara kredit.

Pembelian bahan baku tembakau PT. Tri Cakrawala Adiguna dilakukan melalui penawaran harga dari pemasok yang telah dipercaya perusahaan, atau mungkin ada pemasok baru yang membawa contoh tembakau yang ditawarkan. Transaksi pembelian ditangani oleh Bagian Keuangan PT. Tri Cakrawala Adiguna, yang setiap bulan mendapatkan laporan dari Staf Produksi (Gudang) mengenai persediaan tembakau yang

ada. Setelah mendapat informasi dari gudang, kemudian melakukan pemesanan barang dan penawaran harga karena pembelian tembakau ini dilakukan secara kredit.

Unsur-unsur pengendalian intern yang ada di PT.Tri Cakrawala Adiguna :

a. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional secara Tegas

1) Pembagian tanggung jawab fungsional dalam PT. Tri Cakrawala Adiguna didasarkan prinsip-prinsip berikut :

a) Telah ada pemisahan antara fungsi pembelian (Bagian Keuangan) dengan fungsi gudang (Staf Produksi).

b) Telah ada pemisahan antara fungsi pembelian (Bagian Keuangan) dengan fungsi akuntansi (Staf Keuangan).

c) Telah ada pemisahan antara fungsi akuntansi (Staf Keuangan) dengan fungsi kasir (Bagian Keuangan).

d) Transaksi pembelian telah dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi akuntansi dan fungsi kasir.

2) Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian bahan baku PT. Tri Crakrawala Adiguna :

a) Fungsi Gudang

Fungsi ini bertugas untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai posisi persediaan yang ada di gudang. Dan melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas

37

barang yang diterima dari pemasok guna menentukan bisa atau tidaknya barang tersebut diterima perusahaan, serta untuk menyimpan barang yang diterima. Dalam hal ini fungsi gudang dilaksanakan oleh Staf Produksi.

b) Fungsi Pembelian

Fungsi ini memiliki tanggung jawab untuk menangani secara langsung pembelian bahan baku dari pemasok. Fungsi pembelian dilaksanakan oleh Bagian Keuangan.

c) Fungsi Akuntansi

Fungsi ini dilaksanakan oleh Staf Keuangan yang bertugas menyelenggarakan pembukuan yang berkaitan dengan pembelian bahan baku dan bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan, serta mencatat bertambahnya dan berkurangnya utang perusahaan. d) Fungsi Kasir

Bertanggung jawab mengisi cek berdasarkan bukti kas bank keluar yang dibuat oleh Staf Keuangan atas dasar faktur dari pemasok yang telah jatuh tempo. Serta meminta otorisasi atas cek kepada Direktur dan mengirimkan cek kepada pemasok via pos atau ekspedisi. Fungsi ini dilaksanakan oleh Bagian Keuangan.

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

1) Dokumen yang digunakan PT. Tri Cakrawala Adiguna : a) Surat Permintaan Pembelian

Merupakan formulir yang diisi oleh Staf Produksi (Gudang) dan diotorisasi Bagian Produksi untuk meminta bagian pembelian (Bagian Keuangan) melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah dan mutu seperti yang tercantum dalam surat tersebut.

b) Surat Penawaran Harga

Dokumen ini digunakan oleh bagian pembelian (Bagian Keuangan) untuk meminta penawaran harga yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.

c) Surat Order Pembelian

Dokumen ini oleh bagian pembelian (Bagian Keuangan) digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.

d) Surat Perimaan Barang

Dokumen ini dibuat oleh bagian penerimaan, yaitu Staf Produksi (Gudang) untuk menunjukkan kepada Bagian Produksi, Bagian Keuangan dan Direktur bahwa barang yang diterima telah sesuai dengan Surat Order Pembelian.

39

e) Bukti Kas Bank Keluar

Dokumen ini dibuat oleh Staf Keuangan diotorisasi oleh Bagian Keuangan dan Direktur untuk dasar pencatatan transaksi pembelian, juga sebagai perintah pengeluaran kas atas pembayaran utang kepada pemasok, sekaligus pemberitahuan kepada pemasok mengenai maksud pembayaran. Dokumen ini berfungsi pula sebagai sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.

f) Cek

Merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada pemasok yang namanya tercantum pada cek tersebut. Dikeluarkan oleh Bagian Keuangan dan diotorisasi oleh Direktur.

2) Catatan akuntansi yang digunakan PT. Tri Cakrawala Adiguna : a) Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan atas pembelian bahan baku tembakau yang berasal dari cek dan bukti kas bank keluar, diisi oleh Staf Keuangan.

b) Jurnal Pembelian

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku tembakau berasal dari surat

penerimaan barang dari Bagian Produksi, diisi oleh Staf Keuangan.

c) Kartu Utang

Merupakan buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok bersumber dari surat penerimaan barang dari Bagian Produksi, diisi oleh Staf Keuangan.

d) Kartu Barang

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat jumlah persediaan barang yang tersedia di gudang, diisi oleh Staf Produksi.

3) Prosedur Jaringan yang Membentuk Sistem Pembelian pada PT. Tri Cakrawala Adiguna

a) Prosedur Permintaan Pembelian

(1) Staf Produksi mengajukan permintaan pembelian kepada Bagian Produksi yang kemudian diteruskan kepada Bagian Keuangan ketika melihat kondisi persediaan bahan baku yang hampir mencapai titik pengisian kembali yang telah ditentukan oleh manajemen.

(2) Setelah itu Bagian Produksi membuat surat permintaan pembelian rangkap dua, lembar pertama diserahkan ke Bagian Keuangan dan lembar kedua diarsip permanen di Bagian Produksi.

41

b) Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok (1) Setelah Bagian Keuangan menerima surat permintaan pembelian, kemudian segera membuat surat permintaan penawaran harga yang selanjutnya dikirim ke pemasok untuk mendapatkan surat penawaran dari pemasok.

(2) Kemudian Bagian Keuangan melakukan perbandingan harga untuk menentukan pemasok mana yang akan dipilih perusahaan, biasanya telah memiliki beberapa pemasok langganan yang telah dipercaya.

c) Prosedur Order Pembelian

Setelah menentukan pemasok, Bagian Keuangan segera membuat surat order pembelian sebanyak tiga lembar. Lembar pertama Surat Order Pembelian ini dikirim kepada pemasok sebagai order resmi yang dikeluarkan perusahaan. Lembar kedua dikirim kepada Staf Keuangan sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian. Dan lembar ketiga dikirim kepada Bagian Produksi yang menunjukkan bahwa barang yang diminta telah dipesankan.

(1) Staf Produksi (Gudang) menerima barang beserta surat pengantar dari pemasok.

(2) Staf Produksi (Gudang) memerikasa barang yang diterima, yaitu jenis, kuantitas, dan kualitasnya apakah sesuai seperti yang ada dalam dokumen surat order pembelian untuk menentukan dapat tidaknya barang tersebut masuk ke gudang.

(3) Setelah sesuai pesanan, dibuatkan dokumen tanda terima barang rangkap empat. Lembar pertama dikirim kepada Bagian Keuangan sebagai fungsi pembelian, bukti bahwa barang telah diterima Staf Produksi (Gudang). Lembar kedua dikirim kepada Staf Keuangan sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian. Lembar ketiga dikirim dan diarsip permanen di Bagian Produksi sebagai bukti bahwa barang yang diminta telah diterima dan lembar keempat dikirim kepada pemasok sebagai bukti bahwa barang yang telah diterima di gudang pembeli.

e) Prosedur Pencatatan Utang

(1) Bagian Keuangan memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian, yaitu surat order pembelian, tanda terima barang dan faktur dari pemasok.

43

(2) Setelah sesuai Bagian Keuangan segera meminta Staf Keuangan mencatat ke dalam jurnal pembelian, selanjutnya dicatat di kartu utang oleh Staf Keuangan.

f) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

Pada saat jatuh tempo staf keuangan segera membuat bukti kas bank keluar rangkap tiga dan selanjutnya dokumen tersebut beserta faktur dari pemasok diserahkan ke bagian kasir (Bagian Keuangan) untuk mengisi cek, menyerahkan pada Direktur untuk diotorisasi dan mengirimkan cek tersebut kepada pemasok yang namanya tertulis dalam dokumen tersebut.

g) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas

Dalam prosedur ini Staf Keuangan mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas sesuai dengan bukti kas bank keluar.

4) Dalam pelaksanakan transaksi pembelian, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan PT. Tri Cakrawala Adiguna secara singkatnya sebagai berikut :

a) Surat Permintaan Pembelian telah diotorisasi oleh fungsi gudang (Staf Produksi yang diberikan kepada Bagian Produksi). b) Surat Order Pembelian telah diotorisasi oleh fungsi pembelian

c) Bukti Kas Bank Keluar telah diotorisasi oleh fungsi kasir (Bagian Keuangan).

d) Pencatatan terjadinya utang telah didasarkan pada Surat Order Pembelian, Tanda Terima Barang, dan Faktur dari pemasok. c. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit

Organisasi

Pelaksanaan praktik pembelian bahan baku yang sehat PT. Tri Cakrawala Adiguna yaitu sebagai berikut :

1) Semua dokumen sudah bernomor urut tercetak.

2) Pemasok telah dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok yang telah dikirim oleh fungsi pembelian (Bagian Keuangan) sebelumnya.

3) Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan (Staf Produksi) jika telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian (Bagian Keuangan).

4) Terdapat pengecekan harga, syarat pembelian dan ketelitian perkalian dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar oleh Staf Keuangan dan Bagian Keuangan. 5) Catatan buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi dengan

rekening kontrol utang dalam buku besar oleh Staf Keuangan, serta diperiksa oleh Bagian Keuangan dan Direktur.

6) Faktur dari pemasok telah dicap “LUNAS” oleh fungsi kasir (Bagian Keuangan) setelah cek dikirimkan kepada pemasok.

45

d. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawab

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, PT. Tri Cakrawala Adiguna melaksanakan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang sesuai dengan tuntutan profesi dalam pekerjaannya. Manajemen melakukannya dengan mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat- syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut.

2. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku PT. Tri Cakrawala Adiguna

Sistem pengendalian intern pembelian bahan baku pada PT. Tri Cakrawala Adiguna sudah cukup baik dan telah dilaksanakan sesuai unsur- unsur pengendalian intern mengenai pemisahan tanggung jawab dan fungsional secara tegas, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, serta karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Hal ini telah sesuai dengan sistem pengendalian intern yang membentuk sistem pembelian yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan.

Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern pembelian bahan baku pada PT.Tri Cakrawala Adiguna secara lebih rinci akan disajikan sebagai berikut :

a. Evaluasi terhadap Stuktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional secara Tegas

Fungsi yang mendukung dalam sistem pengendalian intern pembelian bahan baku pada PT. Tri Cakrawala Adiguna meliputi fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi akuntansi dan fungsi kasir. Fungsi tersebut sudah mencakup semua tugas, khususnya untuk pembelian bahan baku yang harus dilakuakan oleh perusahaan.

Tetapi masih ada fungsi yang harus diperbaiki, yaitu yang fungsi gudang. Dalam fungsi ini, proses penerimaan barang atas pembelian sebaiknya dipisahkan antara fungsi penerimaan barang dengan fungsi penyimpanan barang di gudang karena masih dilakukan oleh satu orang karyawan, yaitu Staf produksi. Hal ini berguna untuk menghindari atau memperkecil resiko kecurangan yang dapat terjadi. b. Evaluasi terhadap Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Pertama, yaitu dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian bahan baku PT. Tri Cakrawala Adiguna sudah cukup lengkap dan memadai. Sehingga mampu menunjang kegiatan pembelian bahan baku yang diadakan dalam operasi perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan salah satu contohnya, yaitu semua dokumen telah bernomor urut tercetak.

47

Yang kedua catatan akuntansi yang digunakan untuk mendukung kegiatan transaksi pembelian bahan baku pada PT. Tri Cakrawala Adiguna meliputi jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas, kartu utang, dan kartu barang. Hal ini sesuai dengan sistem pembelian bahan baku yang baik yang harus harus dilakukan oleh perusahaan.

Pencatatan ke dalam catatan akuntansi telah dilakukan oleh pihak yang berwenang, yaitu Staf Keuangan berdasarkan dokumen pendukung lainnya yang telah mendapat otorisasi dari setiap fungsi dan bagian yang terkait serta bertanggungjawab dalam transaksi pembelian bahan baku. Salah satunya, yaitu pencatatan pengeluaran kas oleh Staf Keuangan ke dalam jurnal pengeluaran kas, yang berdasarkan pada faktur dari pemasok yang telah dicap “LUNAS” oleh pemasok. Setelah menerima cek sebagai alat pembayaran yang di buat oleh Bagian Keuangan selaku fungsi kasir dan diotorisasi oleh Direktur. c. Evaluasi terhadap Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan

Fungsi Setiap Unit Organisasi

Dalam pelaksanaan sistem pengendalian intern pembelian bahan baku yang terjadi di PT. Tri Cakrawala Adiguna sebagian besar telah sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang baik dalam sebuah perusahaan, mengenai praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Kecuali mengenai bagian pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah hilangnya kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.

Hal ini dikarenakan PT. Tri Cakrawala Adiguna dapat mulai membayar hutangnya apabila telah menerima uang hasil penjualan dari agen. Padahal sistem penjualan PT. Tri Cakrawala Adiguna sebagian besar kredit dan belum menggunakan batas waktu pembayaran.

d. Evaluasi terhadap Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawab

PT. Tri Cakrawala Adiguna telah melaksanakan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang sesuai dengan tuntutan profesi pekerjaannya. Dan hal itu telah sesuai dengan pedoman pelaksanaan pengendalian intern yang baiknya dilaksanakan dalam sebuah perusahaan.

49

TEMUAN

Berdasarkan hasil pengamatan, penelitian dan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern pembelian bahan baku PT. Tri Cakrawala Adiguna, penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem pengendalian intern yang digunakan saat ini. Berikut akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kelemahan tersebut.

A. Kelebihan

1. PT. Tri Cakrawala Adiguna sudah mempunyai struktur organisasi yang jelas. Terlihat dari adanya garis wewenang dan tanggung jawab, serta pemisahan fungsi untuk memenuhi syarat adanya suatu pengawasan yang baik. Pemisahan fungsi yang jelas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi pencatatan. Hal ini dapat mendukung terciptanya catatan akuntansi yang benar, terutama pengendalian intern yang baik antara satu unit dengan unit lainnya.

2. Dokumen yang digunakan PT. Tri Cakrawala Adiguna sudah bernomor urut tercetak, sehingga memudahkan pencatatan maupun pemeriksaan. 3. Pencatatan dalam catatan akuntansi didasarkan dokumen sumber yang

telah mendapat otorisasi pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

4. PT. Tri Cakrawala Adiguna melakukan penawaran harga sebelum melakukan pembelian tembakau. Penawaran tersebut digunakan untuk mengantisipasi harga tembakau yang 49 fluktuatif.

B. Kelemahan

1. Tidak adanya pemisahan fungsi penerimaan dan fungi penyimpanan barang di gudang yang masih dipercayakan kepada satu bagian karyawan, yaitu Staf Produksi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya manipulasi atau tindak kecurangan terhadap jumlah maupun kondisi persediaan bahan baku yang ada di gudang.

2. Dalam perangkapan dokumen, lembar kedua dan seterusnya menggunakan kertas dengan bahan dan warna yang sama. Di sana belum mengenal pembedaan warna sesuai masing-masing bagian yang akan menerima untuk memudahkan dalam pelaksanaannya. Pembedaannya hanya berdasar nomor urut lembar rangkap keberapa.

3. Belum adanya pemeriksanaan secara berkala maupun random mengenai praktik pelaksanaan pengendalian intern pembelian bahan baku dan persediaan di PT. Tri Cakrawala Adiguna.

4. Belum adanya flowchart atau bagan alir sistem pembelian bahan baku yang sekiranya dapat memudahkan semua fungsi dan karyawan yang terkait dalam pelaksanakan transaksi pembelian bahan baku pada PT. Tri Cakrawala Adiguna.

BAB IV

51

A. Kesimpulan

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai sistem pengendalian intern PT. Tri Cakrawala Adiguna dalam pembelian bahan baku. 1. Sudah terdapat praktek pemisahan fungsi secara tegas, namun masih ada karyawan yang merangkap dua fungsi yang saling berkaitan. Staf Produksi sebagai fungsi penerimaan barang pembelian dan fungsi penyimpanan. 2. Dokumen-dokumen yang digunakan sudah cukup memadai dan telah

terdapat otorisasi dari bagian-bagian yang berwenang disertai perangkapan dokumen. Akan tetapi, masih ada kelemahan dalam perangkapan belum mengenal pembedaan warna sesuai bagian-bagian yang akan menerima. 3. Catatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelian bahan baku

sudah meliputi jurnal harian dan kartu catatan. Juga terdapat otorisasi dan rekapitulasi disetiap akhir bulan, serta telah menggunakan komputerisasi dalam pencatatannya.

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengendalian intern pembelian bahan baku telah dilakukan oleh fungsi-fungsi terkait sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang baik bagi perusahaan.

B. Rekomendasi

Disamping kesimpulan di atas, terdapat juga kelemahan-kelemahan yang ditemukan penulis dalam pelaksanaan sistem pembelian bahan baku

yang digunakan PT. Tri Cakrawala Adiguna saat ini. Berdasarkan hal tersebut penulis memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan sistem pengendalian internnya, yaitu sebagai berikut :

1. Sebaiknya fungsi penerimaan barang pembelian diserahkan kepada karyawan lain, agar Staf Produksi tidak merangkap dua fungsi lagi. Staf Kantor Produksi dapat ditugaskan sebagai fungsi penerimaan barang pembelian atau mungkin dapat diberikan kepada karyawan lain yang tidak memiliki tugas atau fungsi yang saling berterkaitan dalam sistem pembelian bahan baku PT. Tri Cakrawala Adiguna.

2. Perlu perbaikan dalam perangkapan dokumen, lembar kedua dan seterusnya sebaiknya menggunakan kertas dengan warna yang berbeda sesuai masing-masing bagian yang akan menerima untuk memudahkan pelaksanaannya.

3. Perlu adanya pemeriksaan berkala, random maupun tiba-tiba oleh pemilik perusahaan ataupun Direktur, agar pelaksanaan sistem pengendalian intern tetap sesuai dengan prosedur yang digunakan oleh manajemen.

4. Sebaiknya perusahaan membuat flowchart atau bagan alir sistem pembelian bahan baku pada PT. Tri Cakrawala Adiguna untuk membantu karyawan dalam memahami dan melaksanakan setiap tanggung jawabnya.

53

Staf Produksi (Fungsi Gudang) Staf Kantor Produksi (Fungsi Penerimaan)

Dari pemasok Bersama dengan menerima barang Pada saat reorder point Pemasok Membuat surat permintaan pembelian Mulai 2 Surat 1 Permintaan Pembelian 1 4 SOP 3 Surat pengantar Memeriksa barang yang diterima Membuat Tanda Terima Barang (TTB) Surat pengantar SOP 3 4 3 5 T 2 TTB 1 N 6

Gambar 4.1 Bagan Alir Rekomendasi bagi Staf Produksi (Fungsi Gudang) dan Staf Kantor Produksi (Fungsi Penerimaan) Sistem Pembelian Bahan Baku PT. Tri

Cakrawala Adiguna (Rokok Lodjie) Bagian Keuangan (Fungsi Pembelian)

Dikirim ke pemasok diterima dari pemasok Pemasok 1 Surat 1 Permintaan Pembelian (SPP) Membuat surat permintaan penawaran harga Membuat perbandingan harga SPH Membuat Surat Order Pembelian (SOP) SPH SPP 1 3 2 SOP 1 4 3 N SPP 1 Permintaan Pembelian 1 Surat permintaan penawaran harga Surat 1 Permintaan Pembelian Surat Penawaran Harga (SPH) SPP 1 SPH Surat 1 Permintaan Pembelian 2

55

Gambar 4.2 Bagan Alir Rekomendasi bagi Bagian Keuangan (Fungsi Pembelian) Sistem Pembelian Bahan Baku PT. Tri Cakrawala Adiguna (Rokok Lodjie)

Bagian Keuangan (Fungsi Pembelian) lanjutan

Dari pemasok 5 TTB 1 N Faktur Memeriksa faktur Faktur 7 Kartu barang

Gambar 4.3 Bagan Alir Rekomendasi bagi Bagian Keuangan (Fungsi Pembelian) Sistem Pembelian Bahan Baku PT. Tri Cakrawala Adiguna (Rokok Lodjie)

Staf Keuangan (Fungsi Akuntansi)

Pada saat Jatuh tempo 7 3 6 Faktur SOP 2 TTB 2 Membandingkan faktur dari pemasok dengan SOP dan TTB Membuat BBK dan mencatat pembelian Faktur TTB 4 SOP 2 3 2 BBK 1 Jurnal pembelian Kartu Utang Mencatat ke dalam jurnal pembelian dan kartu utang

57

Gambar 4.4 Bagan Alir Rekomendasi bagi Staf Keuangan (Fungsi Akuntansi) Sistem Pembelian Bahan Baku PT. Tri Cakrawala Adiguna (Rokok Lodjie)

Staf Keuangan (Fungsi Akuntansi) lanjutan

Gambar 4.5 Bagan Alir Rekomendasi bagi Staf Keuangan (Fungsi Akuntansi) 9 BBK 3 Faktur JPK Kartu utang N Selesai

Sistem Pembelian Bahan Baku PT. Tri Cakrawala Adiguna (Rokok Lodjie) Bagian Keuangan (Fungsi Kasir)

Ke pemasok

Keterangan :

SPH (Surat Penawaran Harga) SOP (Surat Order Pembelian) TTB (Tanda Terima Barang) BBK (Bukti Bank Keluar)

8

3 2 BBK 1 Faktur

Mengisi cek dan memintakan otorisasi atas cek Faktur 3 2 BBK 1 Cek N 9

59

Gambar 4.6 Bagan Alir Rekomendasi bagi Bagian Keuangan (Fungsi Kasir) Sistem Pembelian Bahan Baku PT. Tri Cakrawala Adiguna (Rokok Lodjie)

Jusuf, Haryono. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Keenam. Jilid Dua. Yogyakarta : Bagian Penerbit STIE YKPN.

Mulyadi. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Romney, Marshall B. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kesembilan. Jakarta : Salemba Empat.

Setiyono, Agus. 2008. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern terhadap Pengadaan Bahan Baku pada PT Daya Sakti Unggul Corporindo,Tbk Unit Pacitan. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Wiryatma, Ibnu Bayu. 2008. Evaluasi Sistem Pengeluaran Kas dari Pembelian

Bahan Baku pada PT Aroma Sukowati. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan.

Dokumen terkait