• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data Dan Pembahasan

Dalam dokumen RACHMANIKA HANGGA DEWI F3309091 (Halaman 50-80)

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data Dan Pembahasan

1. Sistem Pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta

a. Syarat dan Dokumen Kredit Agunan Rumah (KAR)

1) Persyaratan untuk barang jaminan tanah dan bangunan :

a) Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan

(HGB)

b) Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

2) Persyaratan untuk pemohon :

a) Warga Negara Indonesia.

b) Usia minimal 21 tahun atau telah menikah dan pada

saat kredit lunas usia peminjam tidak lebih dari 65

tahun.

commit to user

c) Mempunyai pekerjaan tetap sebagai karyawan atau

wiraswasta yang telah menjalankan usahanya dengan

masa kerja minimal 1 (satu) tahun.

3) Dokumen permohonan meliputi :

Tabel 2.1. Persyaratan Dokumen Pemohon Kredit Agunan

Rumah (KAR)

Dokumen

Pegawai/

Karyawan

Wiraswasta/

Swasta/Pemilik

Profesional

Form Aplikasi Kredit

dilengkapi dengan pas foto

terbaru pemohon dan

pasangan

ü ü ü

Fotocopy : KTP pemohon

dan pasangan, KK serta

Surat nikah/cerai

ü ü ü

Slip gaji terakhir/SK

Penghasilan

ü

Fotocopy SK pengangkatan

pegawai tetap

ü

Fotocopy rekening koran

tabungan/giro bank

BTN/bank lain

ü ü ü

Fotocopy SPT PPh Ps.21

untuk kredit > Rp50 juta s/d

Rp100 juta

commit to user

Fotocopy akta pendirian

perusahaan berikut

perubahannya, SIUP, TDP,

dan surat keterangan

domisili

ü

Fotocopy izin praktek dan

catatan hasil usaha minimal

3 bulan terakhir

ü ü

Fotocopy SHM/SHGB dan

IMB

ü ü ü

Sumber : Bank BTN cabang Surakarta

b. Fungsi yang Terkait

1)

Operation Head

2)

Loan Service

3)

Loan Service Analyst

4)

Loan Service Head

5)

Loan Administration

6)

Loan Administration Head

7)

Branch Manager

8)

Accounting And Control

9)

Transaction Processing Head

10)

Transaction Processing Staff

11)

Customer Service

commit to user

c. Dokumen yang Digunakan

1) Surat Permohonan Kredit

2) Memo BI

Checking

3) Formulir BI

Checking

4) Perangkat Analisis Kredit (PAK)

5) SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit)

6) Perjanjian Kredit (PK)

7) Surat Penolakan Pemberian Kredit

8)

Memo

up dateCustomer Information File(CIF)

9) Nota Debet

10)Memo Peninjauan Lokasi

11)Laporan Hasil Peninjauan Lokasi

12)Memo Usulan Permohonan Kredit

13)Memo Penyerahan Hasil Peninjauan Lokasi

14)Memo Permohonan Kredit

15)Surat Kuasa Pendebetan Rekening

16)

Check list

persyaratan

17)Akta Pengakuan Hutang

18)Akta Pembebanan Hak Tanggungan

19)Bukti Hak Atas Objek

commit to user

21)Perhitungan Biaya Proses Kredit

d. Catatan Akuntansi yang Digunakan

1) Buku register

2)

SIBS (Sylperlike Integrated Banking System)

3)

BDS (Branch Delivery System)

e. Prosedur Kredit Agunan Rumah (KAR)

1) Prosedur permohonan dan pengajuan KAR

a)

Loan Service

melakukan wawancara dan menginput

data dari calon debitur, menerima Surat Permohonan

Kredit yang dilampiri dokumen pendukung dari calon

debitur, diperiksa dan diregistrasi pada buku register.

Kemudian membuat Memo Pencetakan BI

Checking

dan memberikan paraf untuk diserahkan ke bagian

Loan Document

.

b)

Loan Document

memeriksa memo, menginput data

pada website BI secara

online

dan mencetak Formulir

BI

Checking

yang selanjutnya diserahkan kepada

Loan

Service

.

c)

Loan Service

menerima Surat Permohonan Kredit yang

dilampiri dokumen pendukung serta formulir BI

commit to user

beserta lampirannya. Kemudian diserahkan ke

Loan Service Analyst.

d)

Loan Service Analist

memeriksa Surat Permohonan

Kredit beserta lampirannya. Bila telah sesuai, mak

a

Loan Service Analist

memberikan disposisi dan paraf .

Kemudian menyerahkan Memo Peninjauan Lokasi

lembar 1 dan berkas permohonan kredit kepada

Operation Head

dan mengarsip Memo Peninjauan

Lokasi lembar 2.

e)

Operation Head

memeriksa memo dan mencocokkan

dengan lampirannya, serta memberikan disposisi dan

paraf bila telah sesuai. Kemudian memo dan lampiran

diserahkan kepada

Loan Administration Head

untuk

meminta disposisi, setelah itu diserahkan

Loan

Administration Staff

untuk dilakukan peninjauan lokasi

di lapangan.

f)

Loan Administration Staff

membuat Laporan Hasil

Peninjauan Lokasi dan membuat Memo Penyerahan

Hasil Peninjauan Lokasi (rangkap 2). Memo yang

dilampiri Laporan Hasil Peninjauan Lokasi serta

commit to user

permohonan kredit diserahkan kepada

Loan

Administration Head

untuk dimintakan tandatangan.

g)

Loan Administration Head

menyerahkan Memo

Penyerahan Hasil Peninjauan Lokasi lembar 1, Laporan

Hasil Peninjauan Lokasi serta berkas permohonan

kepada

Loan Service Analyst

dan mengarsip Memo

Penyerahan Hasil Peninjauan Lokasi lembar 2.

h)

Loan Service Analyst

membuat Perangkat Analisis

Kredit (PAK). Setelah itu, membuat rekomendasi hasil

analisis PAK pada kolom yang tersedia dan

membubuhkan tandatangan dan membuat Memo

Usulan Permohonan Kredit (rangkap 2). Kemudian

Memo Usulan Permohonan Kredit, PAK, dan

lampirannya diserahkan kepada Kelompok Pemutus

Kredit (KPK) untuk memeriksa, memberi pendapat,

dan menandatangani memo dan PAK.

i)

Branch Manager

menerima Memo Usulan Permohonan

Kredit dari anggota KPK, yang dilampiri dengan PAK,

Surat Permohonan Kredit, Laporan Hasil Peninjauan

Lokasi, dan Formulir BI

Checking

. Kemudian

commit to user

Setelah itu, memberikan keputusan dan membubuhkan

tandatangan pada memo, kemudian memo beserta

lampirannya diserahkan ke

Loan Service.

2) Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KAR

Ditolak

a)

Loan Service

menerima berkas permohonan kredit,

Formulir BI

Checking

, Laporan Hasil Peninjauan

Lokasi, Memo Usulan Permohonan Kredit dan PAK

dari

Branch Manager.

b)

Loan Service

menginput data permohonan kredit yang

ditolak dan melakukan otorisasi penolakan pada

Loan

Function Maintance

dalam SIBS.

c)

Loan Service

membuat Surat Penolakan Permohonan

Kredit rangkap 2 dan meminta tandatangan kepada

Operation Head

dan

Loan Service Head

.

d)

Loan Service

menyerahkan Surat Penolakan

Permohonan Kredit lembar 1 ke

Mailing Staff

untuk

dikirimkan kepada calon debitur yang bersangkutan

serta dilampiri berkas permohonan kredit.

e)

Loan Service

mengarsip Surat Penolakan Permohonan

commit to user

2), Formulir BI

Checking

, Laporan Hasil Peninjauan

Lokasi, dan PAK.

f)

Loan Service

membuat Memo

Update Customer

Information File (CIF)

rangkap 2 kemudian diserahkan

ke

Loan Service Head

untuk ditandatangani, lalu memo

update CIF

lembar 1 diserahkan ke

Customer Service

Head

dan mengarsip memo lembar 2.

g)

Customer Service Head

memeriksa memo dan

memberikan disposisi ke

Customer Service Staff

untuk

ditindaklanjuti.

h)

Customer Service Staff

menerima memo

update CIF

dari

Customer Service Head

dan melakukan update

informasi penolakan kredit pada

CIF

dalam

SIBS

dan

mengarsip memo

update CIF.

3) Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan KAR

Disetujui

a)

Loan Service

menerima berkas permohonan kredit,

Formulir BI

Checking

, Laporan Hasil Peninjauan

Lokasi, Memo Usulan Permohonan Kredit dan PAK

dari

Branch Manager.

commit to user

b)

Loan Service

menginput data permohonan kredit yang

disetujui dan melakukan otorisasi persetujuan pada

Loan Function Maintance

dalam

SIBS

.

c)

Loan Service

mencetak Surat Persetujuan Pemberian

Kredit (SP3K) rangkap 4 dan melakukan registrasi

apabila telah sesuai. SP3K yang dilampiri Memo

Usulan Permohonan Kredit (lembar 2) diserahkan

kepada

Loan Service Head

.

d)

Loan Service Head

memeriksa dan meneliti SP3K

beserta lampirannya dan memberi tanda tangan bila

telah sesuai. Kemudian diserahkan ke

Branch Manager.

e)

Branch Manager

memeriksa dan meneliti SP3K beserta

lampirannya dan memberi tanda tangan bila telah

sesuai. Kemudian diserahkan ke

Loan Service.

f)

Loan Service

mencetak Surat Kuasa Pendebetan

Rekening dan mengirimkannya bersama dengan SP3K

ke calon debitur yang bersangkutan. Kemudian

mengarsip berkas permohonan kredit, Formulir BI

Checking

, Laporan Hasil Penilaian Lokasi, dan Memo

Permohonan Kredit (lembar 1 dan 2) beserta PAK.

commit to user

a)

Loan Service

menerima SP3K dan Surat Kuasa

Pendebetan Rekening yang telah ada ditandatangani

oleh debitur dan menyerahkan kepada ke

Branch Manager.

b)

Branch Manager

memeriksa SP3K dan memberikan

disposisi lalu diserahkan ke

Loan Service.

c)

Loan Service

memeriksa SP3K dan memberikan

disposisi, lalu diserahkan ke

Loan Service Head.

d)

Loan Service Head

memeriksa dan memberikan

disposisi pada SP3K dan Surat Kuasa Pendebetan

Rekening, kemudian diserahkan ke

Loan Service.

e)

Loan Service

mengirimkan SP3K lembar 3 ke kantor

pusat melalui

Mailing Staff

, membuat

check list

persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon

berdasarkan SP3K untuk diserahkan kepada debitur.

Kemudian SP3K lembar 4 diserahkan ke notaris untuk

dibuatkan Perjanjian Kredit (PK) dan Akta Pengakuan

Hutang.

f)

Loan Service

menerima dan memeriksa Perjanjian

Kredit (PK) dan Akta Pengakuan Hutang yang dibuat

oleh notaris.

commit to user

g) Debitur menyerahkan Bukti Hak Atas Objek yang

dijadikan agunan kepada

Loan Service

untuk dibuatkan

Akta Pembebanan Hak Tanggungan oleh notaris.

h)

Loan Service

menandatangani Perjanjian Kredit (PK)

dan akta-akta realisasi kredit antara

Branch Manager

dan calon debitur dihadapan notaris.

i)

Loan Service

membentuk master KAR BTN pada

Loan

Account Creation

pada

SIBS

dan membuat kartu

monitoring.

j)

Loan Service

menyerahkan dokumen kredit (Bukti Hak

Atas Objek, Perjanjian Kredit lembar 1, Akta

Pengakuan Hutang, SP3K lembar 1) ke

Loan

Administration / Loan Document

untuk disimpan

sebagai dokumen pokok kredit.

k)

Loan Service Analyst

membuat Perhitungan Biaya

Proses Kredit rangkap 2 dan Memo Pendebetan Biaya

Realisasi rangkap 2, lalu diserahkan ke

Loan Service

Head

dengan dilampiri SP3K, Surat Kuasa Pendebetan

Rekening, dan Perhitungan Biaya Proses Kredit

rangkap 2.

commit to user

l)

Loan Service Head

memeriksa dan meneliti memo

beserta lampirannya dan membubuhkan tandatangan

sebagai persetujuan. Setelah itu, memo beserta

lampirannya diserahkan ke

Loan Service Analyst.

m)

Loan Service Analyst

menyerahkan memo lembar 1

dengan lampirannya untuk ditindaklanjuti ke

Transaction Processing Staff

dan mengarsipkan memo

lembar 2, SP3K, Surat Kuasa Pendebetan Rekening,

dan Perhitungan Biaya Proses Kredit lembar 2.

n)

Transaction Processing Staff

membuat Nota Debet

rangkap 3 dan membubuhkan paraf. Kemudian

diserahkan ke

Transaction Processing Head

dan

dilampiri Memo Pembebanan Biaya Realisasi Kredit.

o)

Transaction Processing Head

memeriksa dan meneliti

Nota Debet beserta lampirannya dan memberikan

tandatangan, kemudian dikembalikan ke

Transaction Processing Staff.

p)

Transaction Processing Staff

menginput biaya realisasi

ke dalam sistem

BDS

dan melakukan validasi transaksi

pada Nota Debet dan memberi paraf di samping

validasi. Nota Debet lembar 2 diserahkan ke

Customer

commit to user

Service

untuk diteruskan ke debitur. Nota Debet lembar

3 diserahkan ke

Loan Service Analyst.

Kemudian Nota

Debet lembar 1, Memo Pendebetan Biaya Realisasi

Kredit lembar 1, dan Perhitungan Biaya Proses Kredit

lembar 1 diserahkan ke

Accounting and Control

.

commit to user

2. Flowchart Sistem Pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) pada

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Surakarta

a. Flowchart Prosedur Permohonan dan Pengajuan KAR

Gambar 2.1

commit to user

Gambar 2.1

commit to user

Gambar 2.1

commit to user

b. Flowchart Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan

KAR Ditolak

Gambar 2.2

Flowchart ProsedurPemberitahuan Keputusan Permohonan KAR

commit to user

Gambar 2.2

Flowchart ProsedurPemberitahuan Keputusan Permohonan KAR

commit to user

c. Flowchart Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan

KAR Disetujui

Gambar 2.3

Flowchart ProsedurPemberitahuan Keputusan Permohonan KAR

commit to user

Gambar 2.3

Flowchart ProsedurPemberitahuan Keputusan Permohonan KAR

Disetujui

commit to user

d. Flowchart Prosedur Realisasi KAR

Gambar 2.4

commit to user

Gambar 2.4

commit to user

Gambar 2.4

commit to user

3. Analisis Sistem Pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) pada

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Surakarta

Berdasarkan data yang didapat penulis tentang Kredit Agunan

Rumah (KAR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Surakarta, maka penulis melakukan penelitian

dengan tujuan untuk menganalisis sistem pemberian Kredit

Agunan Rumah (KAR) pada PT. Bank BTN Cabang Solo. Sistem

akuntansi yang akan dianalisis pada Kredit Agunan Rumah (KAR)

meliputi : fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan

akuntansi yang digunakan, dan prosedur yang digunakan.

1. Fungsi yang Terkait

Pada sistem pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR)

diproses melalui beberapa prosedur dan departemen/divisi

yang terpisah sesuai dengan struktur organisasi yang ada. Hal

ini dibuktikan adanya pemisahan fungsi antara

Operation

Head, Loan Service, Loan Service Head, Loan

Administration, Loan Administration Head, Branch Manager, Accounting And Control, Transaction Processing Head,

Transaction Processing Staff, Customer Service,

serta

Loan

commit to user

beberapa departemen sehingga dapat meminimalkan resiko

yang akan terjadi.

2. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem pemberian Kredit

Agunan Rumah (KAR) berupa : Surat Permohonan Kredit,

Memo BI

Checking

, Formulir BI

Checking

, Perangkat

Analisis Kredit (PAK), SP3K (Surat Penegasan Persetujuan

Penyediaan Kredit), Perjanjian Kredit (PK), Surat Penolakan

Pemberian Kredit, Memo

up date Customer Information File

(CIF)

, Nota Debet, Memo Peninjauan Lokasi, Laporan Hasil

Peninjauan Lokasi, Memo Usulan Permohonan Kredit, Memo

Penyerahan Hasil Peninjauan Lokasi, Memo Permohonan

Kredit, Surat Kuasa Pendebetan Rekening,

Check list

persyaratan, Akta Pengakuan Hutang, Akta Pembebanan Hak

Tanggungan, Bukti Hak Atas Objek, Memo Pendebetan Biaya

Realisasi, Perhitungan Biaya Proses Kredit telah bernomor

urut tercetak, sehingga dapat memudahkan dalam hal

pengarsipan data serta pertanggungjawaban karyawan apabila

terjadi kesalahan.

commit to user

3. Catatan akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem pemberian

Kredit Agunan Rumah (KAR) yaitu buku register, jurnal

umum dan buku besar dan secara umum Bank BTN sudah

menggunakan sistem

online

, yakni

Sylvester Integrated

Banking System (SIBS)

dan

BDS

(

Branch Delivery System

)

yang terhubung dengan Kantor Pusat Bank BTN. Pencatatan

akuntansi dilakukan oleh

Accounting And Control

dengan

sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir

penyetoran dan formulir penarikan.

4. Prosedur yang digunakan

Dalam sistem pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR)

melalui beberapa prosedur meliputi : prosedur permohonan

dan pengajuan KAR, prosedur pemberitahuan keputusan

permohonan KAR disetujui/ditolak, prosedur realisasi KAR.

Prosedur-prosedur tersebut melewati proses otorisasi oleh

pejabat yang berwenang serta memerlukan notaris dalam

melakukan perjanjian kredit. Pada saat menganalisa calon

debitur telah berpedoman pada prinsip 5C (

Character,

Capital, Capacity, Collateral

dan

Condition

) agar resiko

commit to user

dihindari. Namun, pada Bank BTN Cabang Surakarta belum

mempunyai bagan alir/flowchart pada sistem pemberian

Kredit Agunan Rumah (KAR) di Bank BTN. Hal tersebut

menyebabkan kesulitan dalam memahami proses perputaran

dokumen pada masing-masing prosedur dan fungsi yang

terkait pada sistem tersebut.

commit to user

BAB III

TEMUAN

Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, penulis

menemukan kelebihan dan kekurangan sistem pemberian Kredit Agunan Rumah

(KAR) pada Bank BTN Cabang Surakarta diantaranya :

A. Kelebihan

1. Dalam proses pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) kepada calon debitur

Bank BTN telah menerapkan prinsip analisis kredit 5C (

Character, Capital,

Capacity, Collateral

dan

Condition

) serta telah melakukan survei

lapangan/lokasi untuk penilaian kelayakan pemberian kredit.

2. Pengendalian intern pada sistem pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) di

Bank BTN sudah baik, yaitu dengan adanya pemisahan fungsi dari beberapa

prosedur dan otorisasi dokumen dari pejabat yang berwenang.

3. Dokumen pada sistem pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) di Bank BTN

telah bernomor urut tercetak, agar dapat mempermudah dalam pengarsipan

data serta pertanggungjawaban karyawan apabila terjadi kesalahan.

B. Kekurangan

1. Belum adanya bagan alir/flowchart pada sistem pemberian Kredit Agunan

Rumah (KAR) di Bank BTN. Hal tersebut menyebabkan kesulitan dalam

memahami proses perputaran dokumen pada masing-masing prosedur dari

fungsi yang terkait didalamnya.

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan yang dibahas pada bab sebelumnya, maka

penulis mengambil kesimpulan bahwa PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. Cabang Surakarta telah melaksanakan sistem pemberian Kredit Agunan

Rumah (KAR) dengan baik, sesuai dengan standar ketentuan yang telah

ditetapkan oleh kantor pusat.

Fungsi yang terkait pada sistem pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR)

telah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Pengendalian

intern pada sistem pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR) di Bank BTN

juga sudah baik, yaitu dengan adanya pemisahan fungsi dari beberapa

prosedur dan otorisasi dokumen dari pejabat yang berwenang.

Dokumen yang digunakan pada sistem pemberian Kredit Agunan Rumah

(KAR) sudah lengkap. Namun, Bank BTN belum menggunakan bagan

alir/flowchart yang dapat menunjukkan perputaran dokumen yang digunakan,

sehingga perputaran dokumen kurang jelas.

Dalam proses pemberian kredit, Bank BTN telah menggunakan prinsip

analisis kredit 5C (

Character, Capital, Capacity,Collateral

dan

Condition

).

commit to user

Analisis kredit diperoleh dari peninjauan lokasi sekaligus wawancara untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kelemahan yang tedapat dalam sistem pemberian Kredit

Agunan Rumah (KAR) pada Bank BTN Cabang Surakarta, maka penulis

memberikan rekomendasi yang mungkin dapat memberikan manfaat untuk

peningkatan efektivitas sistem pemberian Kredit Agunan Rumah (KAR),

yaitu sebagai berikut :

1. Dibuatnya bagan alir/flowchart pada sistem pemberian Kredit Agunan

Rumah (KAR) untuk mempermudah dalam menelusuri perputaran serta

pengarsipan dokumen.

Dalam dokumen RACHMANIKA HANGGA DEWI F3309091 (Halaman 50-80)

Dokumen terkait