• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data Dengan Indeks Frekuensi

Perhitungan nilai indeks frekuensi dari keseluruhan jawaban untuk masing-masing kelompok responden untuk masing-masing-masing-masing variabel, mengacu dari formula yang sudah ditetapkan yaitu,

F.I (%) =

a(n/N) x 100/4 di mana :

a = konstanta bobot diberikan untuk masing-masing tanggapan (dengan rentang 1 untuk jarang sampai 4 untuk selalu terjadi) n = frekuensi tanggapan

N = Jumlah total respon.

Dari hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dan perhitungan nilai indeks frekuensi maka diperoleh hasil sebagaimana ditunjukkan di dalam Tabel 4.2. Di mana FI(K) adalah nilai indeks frekuensi dari responden kontraktor, FI(P) adalah nilai indeks frekuensi dari responden pemilik proyek.

Tabel 4. 2 Nilai Indeks Frekuensi Dari Setiap Sub Variabel

A Aspek Perencanaan & Penjadwalan

1 Penetapan jadwal proyek yang amat ketat oleh pemilik 60.83 68.33

2 Tidak lengkapnya identifikasi jenis pekerjaan yang harus ada 46.67 52.50

3 Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu 45.83 55.83

4 Penentuan durasi waktu kerja yang tidak seksama 55.83 58.33

5 Rencana kerja pemilik yang sering berubah-ubah 58.33 60.00

6 Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah atau tidak tepat 43.33 43.33

B Aspek Lingkup dan Dokumen Pekerjaan (kontrak)

1 Perencanaan (gambar/spesifikasi) yang salah/tidak lengkap 50.83 50.00

2 Perubahan disain/detail pekerjaan pada waktu pelaksanaan 48.33 53.33

3 Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan 50.83 54.17

4 Kesalahan dan perbedaan di dalam dokumen kontrak 40.83 41.67

5 Perselisihan hukum / teknis antara pemilik dan kontraktor 32.50 33.33

6 Informasi yang tidak jelas dan kurang terperinci di dalam gambar 56.67 50.83

7 Adanya banyak (sering) pekerjaan tambah 64.17 71.67

8 Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai 54.17 55.00

C Aspek Sistim Organisasi, Koordinasi dan Komunikasi

1 Keterbatasan wewenang personil pemilik dalam pengambilan keputusan 44.17 57.50

2 Kualifikasi personil/pemilik yang tidak profesional di bidangnya 45.00 45.83

3 Cara inspeksi dan kontrol pekerjaan yang birokratis oleh pemilik 50.83 53.33

4 Kegagalan pemilik mengkoordinasi pekerjaan dari banyak kontraktor/sub kontra 55.83 53.33

5 Konflik antara kontraktor dan pihak konsultan atau pemilik 37.50 37.50

6 Kelalaian/Keterlambatan oleh sub kontraktor pekerjaan 53.33 68.33

7 Kualifikasi teknis dan manajerial yang buruk dari personil-personil dalam

organisasi kerja kontraktor 44.17 67.50

8 Koordinasi dan komunikasi yang buruk antar bagian-bagian dalam organisasi

kerja kontraktor 46.67 65.00

9 Terjadinya kecelakaan kerja 35.83 31.67

53.33

FI (K) Rerata FI(P) Rerata

51.81 56.39

49.79 51.25

45.93

36

Tabel 4. 2 Nilai Indeks Frekuensi Dari Setiap Sub Variabel (lanjutan)

Berdasarkan formula perhitungan nilai indeks frekuensi, jika keseluruhan responden memberikan tanggapan dengan memberikan nilai skala 1 (rendah) pada suatu faktor yang ditanyakan maka akan diperoleh nilai FI=25%, sedangkan jika semua responden memberikan tanggapan pada skala 4 (sangat tinggi) maka akan diperoleh nilai FI=100%. Dengan demikian nilai frekuensi indeks yang diperoleh sebagaimana ditunjukkan pada tabel di atas memiliki arti bahwa nilai indeks frekuensi (FI) 0% - 25% menunjukkan faktor tersebut rendah tingkat kekerapan kejadian yang mengakibatkan keterlambatan proyek, FI 26% - 50% tingkat kekerapan kejadian sedang, FI 51% - 75% tingkat kekerapan tinggi dan FI 76% - 100% tingkat kekerapan sangat tinggi.

Untuk mengetahui peringkat atau urutan faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap keterlambatan proyek konstruksi, berdasarkan frekuensi

D Aspek Kesiapan/Penyiapan Sumber Daya

1 Mobilisasi Sumber Daya (bahan, alat, tenaga kerja) yang lambat 60.83 61.67

2 Kurangnya keahlian dan ketrampilan serta motivasi kerja para

pekerja-pekerja langsung di lokasi proyek 49.17 63.33

3 Jumlah pekerja yang kurang memadai/sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang

ada 45.00 59.17

4 Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan 51.67 51.67

5 Tidak tersedianya alat/peralatan kerja yang cukup memadai/sesuai

kebutuhan 50.83 55.00

6 Kelambatan penyediaan alat / bahan dll yang disediakan pemilik 61.67 51.67

7 Pendanaan kegiatan proyek yang tidak terencana dengan baik (kesulitan

pendanaan di kontraktor) 35.83 45.00

8 Tidak terbayarnya kontraktor secara layak sesuai haknya (kesulitan

pembayaran oleh pemilik) 33.33 30.83

E Aspek Sistim Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan

1 Respon yang lambat dari pemilik 52.50 44.17

2 Respon yang lambat dan inspeksi yang tidak memadahi dari kontraktor 41.67 52.50

3 Manajemen kualitas dan supervisi yang tidak memadahi dari kontraktor 40.83 65.00

4 Proses persetujuan ijin kerja yang bertele-tele 66.67 63.33

5 Kegagalan kontraktor melaksanakan pekerjaan 38.33 47.50

6 Hasil pekerjaan yang harus diperbaiki/diulang karena cacat/tidak benar 47.50 54.17

7 Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal

yang disepakati 48.33 61.67

F Aspek Lain-Lain (Aspek diluar kemampuan Pemilik dan Kontraktor)

1 Kondisi cuaca yang kurang baik 43.33 50.83

2 Transportasi ke lokasi proyek yang sulit 40.83 35.00

3 Terjadinya hal-hal tak terduga seperti kebakaran, banjir, badai/angin ribut,

gempa bumi, tanah longsor, cacat amat buruk 30.00 30.83

4 Adanya pemogokan buruh 34.17 40.00

5 Adanya huru-hara/kerusuhan, perang 26.67 29.17

6 Terjadinya kerusakan/pengrusakan akibat kelalaian atau perbuatan pihak

ketiga 41.67 36.67

7 Perubahan situasi atau kebijaksanaan politik/ekonomi pemerintah 44.17 40.83

37.26 37.62

48.54 52.29

47.98 55.48

FI (K) Rerata FI(P) Rerata No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

37

atau tingkat kekerapan kejadian, untuk setiap kategori aspek tinjauan yang menjadi variabel dalam penelitian ini, baik menurut kelompok responden kontraktor maupun responden pemilik proyek, maka diambil atau diurutkan mulai dengan nilai indeks frekuensi tertinggi ke nilai indeks frekuensi yang lebih rendah. Hasil dari peringkat untuk setiap variabel atau aspek tinjauan dan dari keseluruhan aspek dari masing-masing kelompok responden dapat dilihat dalam beberapa tabel di bawah ini.

Tabel 4. 3 Peringkat Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Keterlambatan Proyek dari Nilai Indeks Frekuensi Pada Masing-Masing Aspek Menurut Kontraktor

A Aspek Perencanaan & Penjadwalan

1 Penetapan jadwal proyek yang amat ketat oleh pemilik 60.83 5 Rencana kerja pemilik yang sering berubah-ubah 58.33 4 Penentuan durasi waktu kerja yang tidak seksama 55.83 2 Tidak lengkapnya identifikasi jenis pekerjaan yang harus ada 46.67 3 Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu 45.83 6 Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah atau tidak tepat 43.33

FI (K) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

B Aspek Lingkup dan Dokumen Pekerjaan (kontrak)

7 Adanya banyak (sering) pekerjaan tambah 64.17 6 Informasi yang tidak jelas dan kurang terperinci di dalam gambar 56.67 8 Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai 54.17 1 Perencanaan (gambar/spesifikasi) yang salah/tidak lengkap 50.83 3 Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan 50.83 2 Perubahan disain/detail pekerjaan pada waktu pelaksanaan 48.33 4 Kesalahan dan perbedaan di dalam dokumen kontrak 40.83 5 Perselisihan hukum / teknis antara pemilik dan kontraktor 32.50

FI (K) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

38

Tabel 4. 3 Peringkat Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Keterlambatan Proyek dari Nilai Indeks Frekuensi Pada Masing-Masing Aspek Menurut Kontraktor (lanjutan)

C Aspek Sistim Organisasi, Koordinasi dan Komunikasi

4 Kegagalan pemilik mengkoordinasi pekerjaan dari banyak kontraktor/sub kontra 55.83 6 Kelalaian/Keterlambatan oleh sub kontraktor pekerjaan 53.33 3 Cara inspeksi dan kontrol pekerjaan yang birokratis oleh pemilik 50.83 8 Koordinasi dan komunikasi yang buruk antar bagian-bagian dalam organisasi

kerja kontraktor 46.67

2 Kualifikasi personil/pemilik yang tidak profesional di bidangnya 45.00 1 Keterbatasan wewenang personil pemilik dalam pengambilan keputusan 44.17 7 Kualifikasi teknis dan manajerial yang buruk dari personil-personil dalam

organisasi kerja kontraktor 44.17

5 Konflik antara kontraktor dan pihak konsultan atau pemilik 37.50

9 Terjadinya kecelakaan kerja 35.83

FI (K) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

D Aspek Kesiapan/Penyiapan Sumber Daya

6 Kelambatan penyediaan alat / bahan dll yang disediakan pemilik 61.67 1 Mobilisasi Sumber Daya (bahan, alat, tenaga kerja) yang lambat 60.83 4 Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan 51.67 5 Tidak tersedianya alat/peralatan kerja yang cukup memadai/sesuai

kebutuhan 50.83

2 Kurangnya keahlian dan ketrampilan serta motivasi kerja para

pekerja-pekerja langsung di lokasi proyek 49.17 3 Jumlah pekerja yang kurang memadai/sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang

ada 45.00

7 Pendanaan kegiatan proyek yang tidak terencana dengan baik (kesulitan

pendanaan di kontraktor) 35.83

8 Tidak terbayarnya kontraktor secara layak sesuai haknya (kesulitan

pembayaran oleh pemilik) 33.33

FI (K) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

E Aspek Sistim Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan

4 Proses persetujuan ijin kerja yang bertele-tele 66.67

1 Respon yang lambat dari pemilik 52.50

7 Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal

yang disepakati 48.33

6 Hasil pekerjaan yang harus diperbaiki/diulang karena cacat/tidak benar 47.50 2 Respon yang lambat dan inspeksi yang tidak memadahi dari kontraktor 41.67 3 Manajemen kualitas dan supervisi yang tidak memadahi dari kontraktor 40.83 5 Kegagalan kontraktor melaksanakan pekerjaan 38.33

FI (K) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

39

Tabel 4. 4 Peringkat Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Keterlambatan Proyek dari Nilai Indeks Frekuensi Pada Masing-Masing Aspek Menurut Pemilik Proyek

F Aspek Lain-Lain (Aspek diluar kemampuan Pemilik dan Kontraktor)

7 Perubahan situasi atau kebijaksanaan politik/ekonomi pemerintah 44.17

1 Kondisi cuaca yang kurang baik 43.33

6 Terjadinya kerusakan/pengrusakan akibat kelalaian atau perbuatan pihak

ketiga 41.67

2 Transportasi ke lokasi proyek yang sulit 40.83

4 Adanya pemogokan buruh 34.17

3 Terjadinya hal-hal tak terduga seperti kebakaran, banjir, badai/angin ribut,

gempa bumi, tanah longsor, cacat amat buruk 30.00 5 Adanya huru-hara/kerusuhan, perang 26.67

FI (K) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

A Aspek Perencanaan & Penjadwalan

1 Penetapan jadwal proyek yang amat ketat oleh pemilik 68.33 5 Rencana kerja pemilik yang sering berubah-ubah 60.00 4 Penentuan durasi waktu kerja yang tidak seksama 58.33 3 Rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu 55.83 2 Tidak lengkapnya identifikasi jenis pekerjaan yang harus ada 52.50 6 Metode konstruksi/pelaksanaan kerja yang salah atau tidak tepat 43.33

FI(P) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

B Aspek Lingkup dan Dokumen Pekerjaan (kontrak)

7 Adanya banyak (sering) pekerjaan tambah 71.67 8 Adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai 55.00 3 Perubahan lingkup pekerjaan pada waktu pelaksanaan 54.17 2 Perubahan disain/detail pekerjaan pada waktu pelaksanaan 53.33 6 Informasi yang tidak jelas dan kurang terperinci di dalam gambar 50.83 1 Perencanaan (gambar/spesifikasi) yang salah/tidak lengkap 50.00 4 Kesalahan dan perbedaan di dalam dokumen kontrak 41.67 5 Perselisihan hukum / teknis antara pemilik dan kontraktor 33.33

FI(P) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

40

Tabel 4. 4 Peringkat Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Keterlambatan Proyek dari Nilai Indeks Frekuensi Pada Masing-Masing Aspek Menurut Pemilik Proyek (Lanjutan)

C Aspek Sistim Organisasi, Koordinasi dan Komunikasi

6 Kelalaian/Keterlambatan oleh sub kontraktor pekerjaan 68.33 7 Kualifikasi teknis dan manajerial yang buruk dari personil-personil dalam

organisasi kerja kontraktor 67.50

8 Koordinasi dan komunikasi yang buruk antar bagian-bagian dalam organisasi

kerja kontraktor 65.00

1 Keterbatasan wewenang personil pemilik dalam pengambilan keputusan 57.50 3 Cara inspeksi dan kontrol pekerjaan yang birokratis oleh pemilik 53.33 4 Kegagalan pemilik mengkoordinasi pekerjaan dari banyak kontraktor/sub kontra 53.33 2 Kualifikasi personil/pemilik yang tidak profesional di bidangnya 45.83 5 Konflik antara kontraktor dan pihak konsultan atau pemilik 37.50

9 Terjadinya kecelakaan kerja 31.67

FI(P) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

D Aspek Kesiapan/Penyiapan Sumber Daya

2 Kurangnya keahlian dan ketrampilan serta motivasi kerja para

pekerja-pekerja langsung di lokasi proyek 63.33 1 Mobilisasi Sumber Daya (bahan, alat, tenaga kerja) yang lambat 61.67 3 Jumlah pekerja yang kurang memadai/sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang

ada 59.17

5 Tidak tersedianya alat/peralatan kerja yang cukup memadai/sesuai

kebutuhan 55.00

4 Tidak tersedianya bahan secara cukup pasti/layak sesuai kebutuhan 51.67 6 Kelambatan penyediaan alat / bahan dll yang disediakan pemilik 51.67 7 Pendanaan kegiatan proyek yang tidak terencana dengan baik (kesulitan

pendanaan di kontraktor) 45.00

8 Tidak terbayarnya kontraktor secara layak sesuai haknya (kesulitan

pembayaran oleh pemilik) 30.83

FI(P) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

E Aspek Sistim Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan

3 Manajemen kualitas dan supervisi yang tidak memadahi dari kontraktor 65.00 4 Proses persetujuan ijin kerja yang bertele-tele 63.33 7 Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal

yang disepakati 61.67

6 Hasil pekerjaan yang harus diperbaiki/diulang karena cacat/tidak benar 54.17 2 Respon yang lambat dan inspeksi yang tidak memadahi dari kontraktor 52.50 5 Kegagalan kontraktor melaksanakan pekerjaan 47.50

1 Respon yang lambat dari pemilik 44.17

FI(P) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

41

Dengan mencermati adanya kesamaan dan perbedaan hasil pengolahan data dari hasil kuesioner terhadap kelompok responden kontraktor dan kelompok responden pemilik proyek, untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari keseluruhan nilai indeks frekuensi antara kedua kelompok responden maka dilakukan uji t paired samples.

Gambar 4. 1 Hasil Uji-t Paired Samples Nilai Indeks Frekuensi

F Aspek Lain-Lain (Aspek diluar kemampuan Pemilik dan Kontraktor)

1 Kondisi cuaca yang kurang baik 50.83

7 Perubahan situasi atau kebijaksanaan politik/ekonomi pemerintah 40.83

4 Adanya pemogokan buruh 40.00

6 Terjadinya kerusakan/pengrusakan akibat kelalaian atau perbuatan pihak

ketiga 36.67

2 Transportasi ke lokasi proyek yang sulit 35.00 3 Terjadinya hal-hal tak terduga seperti kebakaran, banjir, badai/angin ribut,

gempa bumi, tanah longsor, cacat amat buruk 30.83 5 Adanya huru-hara/kerusuhan, perang 29.17

FI(P) No. Tinjauan Aspek dan Sebab Keterlambatan

Dokumen terkait