• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.7 Metode Analisis Data

3.7.2 Analisis data hasil belajar sebelum perlakuan (Pre Test)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji awal yang dilakukan untuk menganalisis data hasil belajar pre test guna mengetahui kenormalan data. Tahap uji normalitas ini menggunakan SPSS 20 yaitu kolmogorov-smirnov dengan taraf kepercayaan α= 5%, jika nilai signifikannya > α maka data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas pada suatu data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang dipakai pada penelitian diperoleh dari populasi yang bervarian homogen atau tidak. Tahap uji homogenitas ini menggunakan SPSS 20 Levene-Statistic, dengan taraf kepercayaan

α = 5%, jika nilai signifikannya > α maka data mempunyai varians yang sama atau homogen.

c. Uji Kesamaan dua rata-rata

Uji Kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas siswa sebelum dilakukannya perlakuan sama atau tidak. Pengujian menggunakan SPSS 20 Independent Sample T Test dengan taraf signifikansi α = 5%

dengan kriteria pengujian, rata-rata nilai pre test kedua kelas tidak ada perbedaan (sama) jika Sig. (2-tailed) lebih dari α = 0,05 pada Equal varians assumed untuk data homogen, dan nilai Sig.

(2-tailed) lebih dari α = 0,05 pada Equal varians not assumed untuk data yang tidak homogen.

3.7.3 Analisis data hasil belajar setelah perlakuan (Post Test)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menganalisis data hasil belajar post test guna mengetahui kenormalan data. perhitungannya sama dengan perhitungan normalitas sebelum perlakuan.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas perhitungannya sama dengan perhitungan homogenitas sebelum perlakuan.

c. Uji Hipotesis

a) Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa ada perbedaan karakter siswa dalam pengimplementasian sebelum dan sesudah menggunakan metode STAD pada mata pelajaran ekonomi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. Perbedaan karakter siswa dapat dilihat dari perbedaan hasil lembar angket karakter yang diisi oleh para siswa yang berada dalam kelas eksperimen . Lembar angket dibagikan kepada siswa sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dengan metode STAD. Cara menguji hipotesis ini yaitu dengan membandingkan hasil kemampuan awal (Pre test) dengan kemampuan akhir (Pos test) siswakelas eksperimen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan program SPSS 20 paired sample

t-test pada skor pre-test dan post-test kelompok eksperimen dengan

taraf kepercayaan α = 5%. Ha1 diterima apabila nilai Sig (2-tailed) < 0,05.

b) Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional kompetensi dasar mencatat transaksi kedalam jurnal umum perusahaan jasa. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari perbedaan kemampuan siswa setelah diberi perlakuan pembelajaran STAD. Cara menguji hipotesis ini yaitu dengan membandingkan hasil kemampuan akhir (Pos test) siswa kelas eksperimen dan kontrol. Untuk menguji hipotesis ini digunakan program SPSS 20 independent sample t-test pada skor post-test kelompok eksperimen

dengan taraf kepercayaan α = 5%. Ha2 diterima apabila nilai Sig (2-tailed) < 0,05.

61

4.1Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Rembang yang terletak di Jl. Gajah Mada No 5 Rembang dengan populasi penelitian kelas XI IPS tahun ajaran 2012/2013. Kedua kelas tersebut terdiri dari kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 dengan jumlah siswa di masing-masing kelas yaitu 30 siswa. Penelitian ini mengambil sampel secara undi dengan pertimbangan bahwa populasi bersifat homogen karena siswa diampu oleh guru yang sama, berada pada tingkat kelas yang sama. Pembuktian juga dilakukan dengan uji statistik normalitas dan homogenitas yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama, sehingga terpilih kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk membandingkan dan mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum tahun ajaran 2012/2013 dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan metode pembelajaran konvensional.

Pelaksanaan eksperimen dilakukan selama 4 (empat) kali pertemuan tatap muka, dengan rincian : 1 (satu) kali pre test, 2 (dua) kali pembelajaran dan 1 (satu) kali post test. Guna menguji penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), maka digunakan kelas pembanding (kelas kontrol). Pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran tanpa model pembelajaran STAD. Pembelajaran dilakukan dengan bantuan guru mata pelajaran yang bersangkutan .

4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran

a. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen

Pelaksanaan pembelajaran kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum yang dilakukan di kelas eksperimen (XI IPS 1) dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Pembelajaran dilakukan sebanyak 4 (empat) kali pertemuan dengan alokasi waktu 45 dan 90 menit setiap pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada hari jumat 1 Maret 2013, pertemuan kedua pada hari Selasa 5 Maret 2013, pertemuan ketiga hari Rabu 6 Maret 2013 dan pertemuan terakhir hari jumat 8 Maret 2013.

Pada pertemuan pertama pembelajaran di kelas eksperimen diawali dengan kegiatan awal berupa perkenalan dan presensi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan

Pre test selama 30 menit. Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran di awali dengan pemberian apersepsi dan motivasi. Kegiatan berikutnya adalah pemberian materi sub pokok bahasan dari kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. Di akhir pembelajaran guru menjelaskan mengenai pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk pertemuan selanjutnya, kemudian guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5 Siswa.

Pertemuan ketiga proses pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi dan motivasi serta penyampaian pendidikan karakter yang terkandung dalam pembelajaran dilanjutkan dengan penempatan siswa pada masing-masing kelompok untuk pembelajaran dengan STAD. Kemudian anggota kelompok mengerjakan soal diskusi sebanyak 4 soal, disisi lain anggota kelompok yang pandai membantu anggota kelompoknya yang mengalami kesulitan dalam memecahkan soal tersebut. Pembelajaran diakhiri dengan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Pertemuan keempat digunakan untuk mengoreksi jawaban soal diskusi yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya, skor masing-masing kelompok kemudian dihitung untuk menentukan kelompok terbaik, pembelajaran kemudian diakhiri

dengan post test. Proses tatap muka pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Pertemuan pada kelas eksperimen

No. Hari, tanggal

Kegiatan Materi yang

diajarkan 1. Jumat, 1Maret 2013 1. Perkenalan 2. Pre Test -Jurnal umum 2. Selasa, 5 Maret,2013

Kegiatan Belajar Mengajar 1. Kegiatan Awal

(Perkenalan,Motivasi,Tujuan serta nilai karakter yang terkandung dalam pembelajaran) 2. Kegiatan Inti (Eksplorasi,Elaborasi,Konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir - Pengertian dan fungsi jurnal umum 3. Rabu, 6 Maret,2013

Kegiatan Belajar Mengajar

1.Kegiatan Awal(Motivasi,Tujuan serta nilai karakter yang terkandung dalam pembelajaran)

2.Kegiatan Inti(Eksplorasi,Elaborasi Siswa mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD,Konfirmasi) 3.Kegiatan Akhir

-Mengidentifikasi akun yang ada didebet dan kredit

4. Jumat, 8 Maret 2013

Post Test

Sumber : RPP Kelas Eksperimen (lampiran 19 )

b. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas Kontrol

Pelaksanaan pembelajaran kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum dilakukan di kelas kontrol (XI IPS 2) selama 4 (empat) kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013, pertemuan kedua pada hari Selasa 5 Maret 2013, pertemuan ketiga hari Rabu 6 Maret 2013 dan pertemuan terakhir hari Sabtu 9 Maret 2013. Proses

pembelajaran pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab .

Pada pertemuan pertama pembelajaran di kelas kontrol diawali dengan kegiatan awal berupa perkenalan dan presensi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran serta pendidikan karakter yang terdapat dalam pembelajaran dilanjutkan dengan Pre test selama 30 menit. Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran di awali dengan pemberian apersepsi dan motivasi. Kegiatan berikutnya adalah pemberian materi selanjutnya yaitu sub pokok bahasan dari kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.

Pertemuan ketiga proses pembelajaran diawali dengan pemberian apersepsi dan motivasi, dilanjutkan dengan review materi sebelumnya dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Kemudian siswa mengerjakan latihan soal materi jurnal umum. Pertemuan keempat pada kelas kontrol digunakan siswa untuk mengerjakan soal post test. Proses pertemuan tatap muka pada kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Pertemuan pada kelas kontrol

No. Hari, tanggal

Kegiatan Materi yang

diajarkan 1. Sabtu, 2 Maret 2013 1. Perkenalan 2. Pre Tes - Jurnal umum 2. Selasa, 5 Maret 2013

Kegiatan Belajar Mengajar 1. KegiataAwal

(Perkenalan,Motivasi,Tujuan dan nilai karakter yang terkandung dalam Pembelajaran) 2. Kegiatan Inti (Eksplorai,Elaborasi,Konfirmasi) 3. Kegiatan Akhir - Pengertian dan fungsi jurnal umum 3. Rabu, 6 Maret 2013

Kegiatan Belajar Mengajar 1.Kegiatan Awal

(Motivasi,Tujuan serta nilai karakter yang terkandung dalam pembelajaran)

2.Kegiatan Inti

(Eksplorasi,Elaborasi,Konfirmasi) 3.Kegiatan Akhir

-Mengidentifikasi akun yang ada didebet dan kredit

4. Sabtu, 9 Maret 2013

Post Test

Sumber : RPP Kelas kontrol (lampiran 20 )

4.1.4 Deskripsi Pendidikan Karakter

Deskripsi tentang pendidikan karakter ini, digunakan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter yang ada di SMA 1 Rembang terutama untuk mengetahui karakter siswa dan mengetahui pengimplementasian karakter yang telah dilakukan oleh guru bidang studi ekonomi khususnya di kelas XI IPS. Dalam pegimplementasian karakter, karakter yang digunakan hanya 4 karakter saja yaitu karaker kedemokratisan, kedisiplinan, kerja keras dan keingintahuan, yang digunakan hanya 4 karakter saja dikarenakan ke empat

karakter tersebut dapat diterapkan dalam STAD dan mudah diamati dalam jangka waktu yang relatif pendek. Untuk mengetahui pengimplementasian pendidikan karakter dibuatlah angket, angket tersebut terdiri 2 golongan yaitu angket pengimplementasian pendidikan karakter disekolah, yang dapat diisi oleh seluruh siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Rembang sedangkan angket pengimplementasian pendidikan karakter menggunakan metode STAD di kelas, hanya diberikan pada kelas eksperimen saja yaitu XI IPS 1.

Untuk mengetahui pengimplementasian pendidikan karakter siswa dan pengajaran yang dilakukan oleh guru, digunakanlah angket pendidikan karakter yang diisi oleh siswa, lembar observasi yang dilakukan oleh observer dan wawancara yang dilakukan dengan guru. Dalam pengimplementasian pendidikan karakter, angket diberikan kepada siswa untuk menggambarkan karakter yang telah dimiliki siswa dalam pembelajaran, hasil observasi tentang implementasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru mata pelajaran ekonomi terhadap 4 karakter tersebut sudah dilaksanakan, namun pada karakter kedisiplinan guru belum dapat datang tepat waktu, karakter kerja keras guru belum bisa menciptakan suasana belajar yang memacu kerja keras siswa serta pada karakter keingintahuan guru belum maksimal dalam menggunakan fasilitas media guna menunjang pembelajaran. Sedangkan melalui hasil

wawancara yang dilakukan dengan guru ternyata masih terdapat berbagai kendala dalam pengimplementasian pendidikan karakter.

4.1.5 Analisis Pendidikan karakter

Data pengimplementasian pendidikan karakter siswa diperoleh dari menilai pendidikan karakter siswa di sekolah dan dikelas yang dinilai dari angket yang telah dibagikan kepada siswa kelas XI IPS 2 (Kelas kontrol) dan XI IPS 1(Kelas eksperimen) yang dilakukan pada pembelajaran akuntansi kompetansi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. Bukan hanya itu saja pengimplementasian pendidikan karakter juga diperoleh dari hasil wawancara dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian pendidikan karakter dalam pengajaran yang dilakukan oleh guru. Sehingga diketahui cara pengimplementasian serta kendala yang di dapat guru ketika pengimplementasian pendidikan karakter tersebut berlangsung.

Pada angket pendidikan karakter siswa di sekolah, angket tersebut diberikan kepada semua siswa kelas XI IPS, sedangkan angket pendidikan karakter di kelas hanya diberikan pada siswa kelas eksperimen saja, dikarenakan angket pendidikan karakter di kelas digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil pendidikan karakter sebelum dan sesudah memperoleh perlakuan (treatment).

Tabel 4.3

Hasil penelitian pendidikan karakter siswa di sekolah

Kelas Rata-rata % Kriteria

Eksperimen 82% Sangat Baik

Kontrol 76% Tinggi

Sumber: Hasil angket pendidikan karakter disekolah (Lampiran 16) Tabel 4.3 menjelaskan bahwa berdasar kategori pendidikan karakter siswa, siswa kelas eksperimen memiliki pengimplementasian yang lebih baik di banding kelas kontrol, dimana persentase kumulatif pengimplementasian siswa pada kelas eksperimen memiliki rata-rata 82% sedangka persentase ini lebih besar dari pada kelas kontrol yaitu sebesar : 76 %.

Tabel 4.4

Hasil Penilaan angket pendidikan karakter sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas eksperimen

Keterangan Sebelum Sesudah

Total skor 1316 1385

Skor Maksimum 52 52

% rata-rata 73% 77%

Kriteria Tinggi Tinggi

Sumber : Hasil angket pendidikan karakter siswa diolah (lampiran13&14) Tabel 4.4 menjelaskan bahwa berdasarkan kiteria pendidikan karakter hasil dari kelas eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan termasuk kriteria tinggi, karena berada dalam kisaran 66% ≤ P≤ 79%,

Padahal terdapat selisih rata-rata sebesar 4% antara hasil pendidikan karakter sebelum dan sesudah perlakuan yaitu sebesar 73% dan 77%. Dapat dikatakan bahwa hasil angket pendidikan karakter menggunakan metode pembelajaran tipe STAD lebih tinggi dari pada sebelum menggunakan metode pembelajaran STAD tersebut.

Dokumen terkait