BAB III METODE PENELITIAN
F. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengorganisir data, menjabarkan
ke dalam unit-unit,melakukan sintesa, memilih mana yang penting dan
yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan
kepada orang lain.47 karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Adapun yang dimaksud dengan deskriptif kualitatif menurut
Bogon dan Taylor yang dikutip Lexy J.Moleong adalah metode yang
digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan data melalui
bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati, sehingga dalam penelitain deskriptif kualitatif ini peneliti
46
Ibid, Hlm.181.
47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2008), Hlm.275.
menggambarkan realitas yang sebenarnya disesuaikan dengan fenomena
yang ada secara rinci, tuntas dan detail.
Dikarenakan penelitian ini bersifat kualitatif, maka proses analisis
data dilakukan pada saat proses pengumpulan data dan setelah
pengumpulan data selesai. Proses ini harus dilakukan secara cermat dan
teliti sebelum disajikan, supaya laporan tersebut benar-benar tersajikan
secara sempurna dan utuh.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti melakukan analisis
data terhadap data primer dan data sekunder yang telah terkumpul
dengan teknik analisis data deskriptif melalui cara memilah-milah data,
mengklarifikasi data dan menginterpretasikan hasil temuan di lapangan
agar data tersebut dapat disajikan secara sempurna, sehingga mudah
untuk ditarik sebuah kesimpulan.
Menurut Miles dan Huberman dalam sugiyono menyatakan bahwa
ada dua jenis metode analisis data kualitatif yaitu:
1. Model analisis mengalir tiga komponen analisis yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi
dilakukan saling mengalir dengan proses pengumpulan data
dan mengalir bersamaan. Langkah dalam analisis mengalir
Masa Pengumpulan Data REDUKSI DATA
Antisipasi Selama Pasca
PENYAJIAN DATA
Selama Pasca Analisis
PENARIKAN KESIMPULAN/VERIFIKASI Selama Pasca
Gambar 3.1.48
2. Model analisis interaksi (ineractive analisys models)
Dimana komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan
bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setelah data
terkumpul, maka tiga komponen analisis (reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan) saling berinteraksi.
Langkah-langkah interaksi dapat dilihat pada gambar berikut :
48 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), Hlm.337.
Gambar 3.2. 49
Dalam kaitannya penelitian ini, peneliti menggunakan metode
kedua yaitu model analisis interaksi atau ineractive analisys
models dengan langkah- langkah sebagai berikut :
a) Pengumpulan Data (Data collection)
Dilaksanakan dengan cara pencarian data yang di perlukan
terhadap berbagai jenis data dan bentuk data yang ada
dilapangan, kemudian melaksanakan pencatatan data di
lapangan. 49 Ibid.Hlm.338. Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Peneliti melakukan wawancara dengan tiga guru dari tujuh
guru PAI yang ada, Tiga guru tersebut yaitu bapak Khoiron, bapak Mu’adzin dan Ibu Dila, Wawancara dilakukan pada
tigaguru karena untuk memfokuskan pada Tiga jurusan yang
ada di SMK Telekomunikasi Darul Ulum Peterongan Jombang
yaitu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Multimedia (MM),
dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
b) Reduksi Data (Data Reduction)
Apabila sudah terkumpul langkah selanjutnya adalah
mereduksi data, menurut sugiono mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang
yang tidak perlu.50 Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya apabila diperlukan.
Proses reduksi data dalam penelitian ini dapat peneliti
uraikan sebagai berikut :
Pertama, peneliti merangkum hasil catatan lapangan selama
proses penelitian berlangsung yang masih bersifat kasar ke
dalam bentuk yang lebih mudah difahami. Setelah selesai,
50
peneliti melakukan reflektif. Reflektif merupakan kerangka
berfikir dan pendapat kesimpulan dari peneliti sendiri.
Kedua, peneliti menyusun satuan dalam wujud kalimat
faktual sederhana berkaitan dengan masalah. Langkah-langkah
ini dilakukan terlebih dulu peneliti membaca dan mempelajari
semua jenis data yang terkumpul. Penyusunan satuan tersebut
tidak hanya dalam bentuk kalimat faktual saja tetapi berupa
paragrap penuh.
Ketiga, setelah satuan diperoleh, peneliti membuat koding,
koding berarti memberikan kode pada setiap satuan. Tujuan
koding agar dapat ditelusuri data atau satuan dari sumbernya.
c) Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah
mendisplaykan data. Melalui penyajian data tersebut, maka
data terorganisasikan tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan mudah difahami. Penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar
kategori, flowchart dan sejenisnya. Selain itu, dengan adanya
penyajian data dalam penelitian ini peneliti paparkan dengan
teks yang bersifat naratif. Peneliti juga menyajikan data dalam
gambar-gambar proses pembelajaran di SMK Telekomunikasi
Darul Ulum Peterongan Jombang, tujuannya untuk
d) Penarikan Kesimpulan (Verification)
Setelah melakukan penyajian data, maka langkah
selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verification ini
didasarkan pada reduksi data yang merupakan jawaban
masalah yang diangkat dalam penelitian. Kesimpulan awal
yang di kemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah
apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
Untuk pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan
dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis
kasus negatif dan member check.51
Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik
triangulasi, didukung dengan perpanjangan pengamatan serta ketekunan
dalam penelitian. Menurut Moleong, Triangulasi adalah tehnik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu.52
51Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.(Bandung: Alfabeta, 2010), Hlm. 371
52
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,( Jakarta: PT RIneka Cipta,2006),Hlm.330
Menurut William Wiersma, Triangulasi terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
1. Triangulasi sumber adalah pengujian keabsahan data yang
dilakukan dengan cara mengecek beberapa sumber yang
berbeda, misalnya : menguji keabsahan data tentang nilai
moral siswa dapat diperoleh dari guru pendidikan agama islam,
guru BK , guru waka kesiswaan, kepala sekolah dan siswa.
2. Triangulasi teknik merupakan pengujian keabsahan data yang
dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh
dengan wawancara, lalu dicek observasi dan dokumentasi.
3. Triangulasi waktu juga dipertimbangkan dalam pengujian
keabsahan data, dalam melakukan pengujian peneliti bisa
menggunakan pengecekan dengan wawancara, observasi,
dokumentasi atau teknik lain dalam waktu yang berbeda.53
Dalam pengecekan data ini, peneliti menggunakan jenis triangulasi
yang kedua, yakni triangulasi teknik dengan observasi dalam lapangan
yang didukung dengan pengecekan melalui wawancara dan dokumentasi.
Selain itu, dalam menguji keabsahan data dapat dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan dan meningkatkan ketekunan menurut Susan
Stainback, dengan perpanjangan pengamatan akan dapat meningkatkan
53
keabsahan kredibilitas data, karena dengan perpanjangan pengamatan
hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk, semakin
terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi dalam hal ini, peneliti memperpanjang pengamatan
sampai timbul kejenuhan data.