• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. METODOLOGI PENELITIAN 1.Pendahuluan

7. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya jika sampai mungkin, teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2012: 333).

Menurut Kriyantono (2010: 196) tahap analisis data memegang peran penting dalam riset kualitatif, yaitu sebagai faktor utama penilaian kualitas tidaknya riset yang dilakukan.

Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification (Sugiyono, 2012: 334)

Berdasarkan bentuk di atas, peneliti bergerak diantara tiga komponen dengan komponen pengumpulan data selama proses penelitian berlangsung. Peneliti melakukan pengumpulan data kemudian bergerak diantara reduksi dan penyajian data hingga peneliti berhasil menarik kesimpulan. Interaktif yang terjalin berada pada proses reduksi data yang berhubungan langsung dalam penyajian data. Komponen-komponen dalam analisa data tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Data collection (Pengumpulan Data)

langkah pengumpulan data ini sesuai dengan metode pengumpulan data yang telah diuraikan sebelumnya, yang terdiri dari Indepht Interview (wawancara mendalam), Data collection Conclusions: drawing/ verifying Data display Data reduction

Gambar 1.6 Analisis data (interactive model) Miles dan Huberman Sumber : Sugiyono, 2012: 335. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed

observasi partisipatif, dan analisa dokumen yang berhubungan dengan penelitian.

b. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

c. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

d. Conclusion Drawing/ Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Adapun tahapan analisis data dikombinasikan dengan tahap analisis data sebagai berikut :

1. Wawancara mendalam (indepht interview)

Pengolahan data wawancara mendalam menggunakan model grounded theory yaitu suatu model dalam penelitian kualitatif yang sistematis untuk melakukan analisis dan menyusun konsep data kualitatif. Pengodean (coding) yang berguna untuk memperinci, menyusun konsep, dan membahas kembali semuanya berdasarkan data yang sudah penulis dapatkan. Tantangan utama dalam model penelitian ini adalah ketelitian peneliti dan pada ketepatan memilih subjek penelitian.

Creswell (1998) menyebutkan beberapa tahapan proses analisis data wawancara sebagai berikut (Herdiansyah, 2012: 72-74) :

a. Open Coding

Dalam open coding, peneliti menyusun informasi kategori fenomena yang hendak di teliti dengan pemilihan informasi. Dalam setiap kategori, peneliti mencari dan menemukan beberapa properti atau sub-sub kategori dan memilah data untuk digolongkan kedalam dimensi-dimensinya.

Open coding berisi kegiatan memberi nama, mengkategorikan fenomena yang diteliti melalui proses penelaahan yang diteliti dan dilakukan secara teliti serta mendetail dengan tujuan untuk menemukan kategorisasi fenomena yang diteliti. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah didapatkannya kategori-kategori umum (tema) yang mampu mempresentasikan sebanyak mungkin gejala atau fenomena yang diteliti.

b. Axial Coding

Axial Coding merupakan prosedur yang diarahkan untuk melihat keterkaitan antara kategori-kategori yang dihasilkan oleh open coding. Terdapat beberapa kondisi yang dapat digunakan untuk melihat saling keterkaitan tersebut, diantaranya adalah hal-hal berikut :

1. Kondisi yang menjadi penyebab. 2. Fenomena utama.

3. Konsekuensi atau hasil dari suatu aksi atau interaksi.

4. Aksi / interaksi / strategi untuk merespon atau menangani suatu fenomena.

5. Konteks atau situasi tertentu yang mempengaruhi terjadinya aksi, interaksi, atau strategi.

6. Structural condition yang memfasilitasi atau menghambat dikembangkan suatu strategi tertentu.

c. Selective Coding

Selective Coding merupakan satu proses untuk menyeleksi kategori pokok, kemudian secara sistematis menghubungkan dengan kategori yang lain seperti dokumentasi dan observasi. Proses ini secara langsung akan memvalidasi keterkaitan antara kategori yang berhasil diidentifikasi dalam suatu cerita atau narasi.

2. Observasi.

Peneliti akan melakukan observasi langsung terhadap komunitas dan group Pasoepati From Solo With Love. Dalam observasi penulis akan menggunakan dua bentuk atau metode yaitu obervasi partisipasi moderat dan observasi anecdotal record. Penulis melakukan partisipasi moderat karena dalam observasi bentuk ini, dalam mengumpulkan data penulis melakukan observasi partisipatif hanya dalam beberapa kegiatan dan tidak semuanya, Serta melakukan observasi anecdotal record yang dimana menggunakan catatan untuk mencatat perilaku yang khas, unik,

dan penting yang dilakukan oleh subjek penelitian. Catatan harus sedetail dan selengkap mungkin tanpa mengubah kronologisnya.

3. Dokumentasi.

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari suatu keadaan dan kegiatan subjek penelitian. Dokumentasi diperlukan sebagai pelengkap yang dapat menguatkan data penelitian yang memiliki hubungan dengan tujuan penelitian dan interpretasi terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung.

Dokumen terkait