Berkaitan dengan pengolahan dan analisis data, Moleong (2007:248),
mengemukakan bahwa “analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintetiskanya mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan pada orang lain”.
Terdapat beberapah tahapan dalam pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini, yaitu :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara wawancara, test, serta observasi unjuk kerja yang dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri atas catatan deskriptif yang merupakan catatan tentang apa yang dilihat, diamati, disaksikan, didengar, dan dialami oleh peneliti sendiri. Pengumpulan data ini menyangkut semua hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan pelatihan tata rias dalam meningkatkan keterampilan pemangkasan rambut bagi remaja putus sekolah di BPSBR Cibabat-Cimahi. Catatan deskriptif ini merupakan data alami dari lapangan, tanpa adanya komentar dan tafsiran dari pihak peneliti tentang fenomena yang telah diamati. Sedangkan catatan reflektif merupakan catatan yang berisi tentang kesan, komentar, pendapat, gagasan/ide, dan tafsiran peneliti tentang fenomena yang dijumpai.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhahaan atau menyingkat pada bentuk uraian (laporan yang terinci) dan sistematis, menonjolkan pokok-pokok yang penting agar lebih mudah dikendalikan menggolongkan, membuang yang tidak perlu, yang akan meberikan gambaran yang lebih terarah tentang hasil pengamatan dan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data itu apabila diperlukan. Proses reduksi data ini dilkukan teru menerus selama penelitian berlangsung.
47
Vina Novitasanti, 2014
Penyelenggaraan Pelatihan Tata Rias Dalam Meningkatkan Keterampilan Pemangkasan Rambut Bagi Remaja Putus Sekolah Di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penyajian Data
Penyajian data merupakan upaya untuk menyajikan data guna melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu penelitian. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan. Agar peneliti tidak mengalami kesalahan dalam pengambilan kesimpulan, maka peneliti melakukan koding data, klarifikasi data, serta melakukan penggolongan kembali sesuai fokus permasalahan berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan dalam pedoman wawancara untuk para subjek penelitian.
4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan dan verifikasi merupakan upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Pada awalnya kesimpulan sementara masih sangat tentatif, kabur, kemudian dengan bertambahnya data maka kesimpulan akan lebih akurat, dan kesimpulan yang ada senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung. Hal ini juga dilakukan peninjauan ulang terhadap catatan lapangan dan dan sharing dengan pihak yang terlibat dalam penelitian pada penyelenggaraan pelatihan tata rias dalam menigkatkan keterampilan memangkas rambut.
Vina Novitasanti, 2014
Penyelenggaraan Pelatihan Tata Rias Dalam Meningkatkan Keterampilan Pemangkasan Rambut Bagi Remaja Putus Sekolah Di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil temuan pada saat penelitian dan uraian dari bab-bab sebelumnya
mengenai masalah yang diteliti yaitu “Penyelenggaraan pelatihan tata rias dalam
meningkatkan keterampilan memangkas rambut bagi remaja putus sekolah di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis, maka dapat disimpulken sebagai berikut :
1. Perencanaan pelatihan tata rias dalam meningkatkan keterampilan pemangkasan rambut bagi remaja putus sekolah di BPSBR Cibabat-Cimahi
Program pelatihan tata rias ini merupakan suatu kegiatan pemberian bekal keterampilan kepada warga belajar yang merupakan remaja putus sekolah agar memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat hidup mandiri serta dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pada perencanaan penyelenggaraan pelatihan tata rias ini dilaksanakan selama 4 bulan yang dibagi menjadi 2 tahapan yaitu pada 3 bulan pertama peserta mengikuti kegiatan pembelajaran didalam kelas dan 1 bulan terakhir peserta disberikan kesempatan untuk PKL di salon-salon yang telah ditentukan.
Proses perencanaan ini dilakukan secara sistematis dalam pengambilan keputusan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dimulai dari identifikasi kebutuhan peserta, penentuan sasaran persiapan materi dalam proses pembelajaran pelatihan tata rias. Kegiatan pelatihan tata rias dalam meningkatkan keterampilan memangkas rambut bagi remaja putus sekolah yang diselenggarakan oleh BPSBR Cibabat-Cimahi dibawah naungan Dinas Sosial Jawa Barat bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada remaja putus sekolah agar dapat hidup mandiri dan meningkatkan taraf kehidupannya.
80
Vina Novitasanti, 2014
Penyelenggaraan Pelatihan Tata Rias Dalam Meningkatkan Keterampilan Pemangkasan Rambut Bagi Remaja Putus Sekolah Di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Proses pelatihan tata rias dalam meningkatkan keterampilan pemangkasan rambut bagi remaja putus sekolah di BPSBR Cibabat – Cimahi
Proses Pelatihan tata rias yang diselenggarakan oleh BPSBR Cibabat-Cimahi dilaksanakan selama 4 bulan dengan 2 tahapan yaitu pada 3 bulan pertama peserta melakukan pembelajaran didalam kelas dan untuk 1 bulan terkhir peserta melakukan PKL ke salon-salon yang telah ditentukan. Pada pelaksanaan pembelajaranya sumber belajar menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan yang paling ditekankan adalah praktek, dengan memnfaatkan media yang telah tersedia.
Menurut hasil wawancara materi yang yang diberikan dalam pelatihan tata rias pada umumnya bersumber dari Diktat yang telah disediakan oleh BPSBR sendiri. Materi disampaikan oleh instruktur tata rias dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, dan praktek. Dalam proses pembelajarannya, instruktur lebih menekankan pada penggunaan metode praktek dikarenakan materi yang disampaikan lebuh banyak praktek untuk meningkatkan skill yang dimiliki oleh peserta pelatihan. Sedangkan media yang digunakan pada proses pelatihan tata rias yaitu menggunakan media yang tela disediakan oleh pihak BPSBR untuk penunjang proses pembelajaran.
3. Evalusai pelatihan tata rias dalam meningkatkan keterampilan pemangkasan rambut bagi remaja putus sekolah di BPSBR Cibabat-Cimahi
Evaluasi program dilakukan oleh seluruh pihak yang bersangkutan yaitu pengelola, sumber belajar, dan warga belajar. Evaluasi pada penyelenggaraan program ini dilakukan selama tiga kesempatan yaitu, pada awal persiapan pelaksanaan kegiatan, pada proses kegiatan berlangsung, dan pada akhir kegiatan sebagai evaluasi besar dan pembahasan tindak lanjut. Evaluasi ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana program ini berjalan apa sudah bagus atau masih ada yang kurang.
Program pelatihan tata rias dalam meningkatkan keterampilan memangkas rambut badi remaja putus sekolah ini berupaya memberikan bekal keterampilan
81
dan pengetahuan agar dapt diaplikasikan di dunia kerja. Oleh karena itu, penyelenggaraan program ini dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait, agar tujuan program dapat tercapai dengan baik, efisien, dan efektif sesuai dengan yang diharapkan pada tujuan awal pembentukan program.
Peningkatan pengetahuan peserta pelatihan dapat dilihat dari data hasil tes yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Peningkatan tersebut ditandai dengan peningkatan pengetahuan peserta dalam menjawab soal pre test dan post test. Nilai peserta pada saat pre test relatif lebih rendah dibandingkan dengan nilai post test yang jauh lebih tinggi setelah peserta mendapatkan treatment.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapatkan pada aspek psikomotor yang dilihat dari keterampilan dengan menggunakan observasi unjuk kerja yang dinilai dari 11 aspek diantaranya adalah persiapan area kerja, persiapan alat lenan dan kosmetik, persiapan model, penyisiran rambut, diagnosa kulit kepala dan rambut, pencucian rambut, pengeringan dengan handuk, penyisiran kembali, parting rambut, pemangkasan model bob, dan tahap akhir Hair dryer rambut dan perapihan.
Dari data hasil observasi unjuk kerja tersebut dapat dibuktikan bahwa keterampilan yang dimiliki peserta pelatihan dalam meningkatkan teknik pemangkasan rambut dinyatakan bahwa seluruh peserta pelatihan tergolong pada kategori terampil.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat rekomendasi untuk para pihak yang terkait diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagi para pihak Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi
a. BPSBR Cibabat-Cimahi sebagai lembaga pelatihan khususnya dibidang pemberdayaan sosial diharapken dapat lebih meningkatkan pelayanan pelatihan dengan tujuan menghasilkan sumber daya menusia yang berkualitas khususnya dalam pemberdayaan remaja putus sekolah.
82
Vina Novitasanti, 2014
Penyelenggaraan Pelatihan Tata Rias Dalam Meningkatkan Keterampilan Pemangkasan Rambut Bagi Remaja Putus Sekolah Di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. BPSBR Cibabat-Cimahi diharapkan mampu menjadi sumber informasi dan sumber belajar yang lengkap bagi siswa/mahasiswa yang melakukan kegiatan maupun penelitian.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya terbatas pada pengkajian mengenai penyelenggaraan pelatihan tata rias dalam meningkatkan keterampilan memangkas rambut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu referensi mengenai program pelatihan khususya mengenai penyelenggaraan pelatihan tata rias. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut sampai pada dampak dari kegiatan pelatihan mengenai pelatihan tata rias bagi remaja putus sekolah.
Vina Novitasanti, 2014
Penyelenggaraan Pelatihan Tata Rias Dalam Meningkatkan Keterampilan Pemangkasan Rambut Bagi Remaja Putus Sekolah Di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu