• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1.Pengolahan Data 1.Pengolahan Data

2. Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik pengolahan dan analisis data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel dan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut.

a. Analisis Data Tes Hasil Belajar

Untuk menganalisis data tes hasil belajar dilakukan beberapa langkah sebagai berikut.

1) Menghitung skor jawaban pretes dan postes berdasarkan kunci jawaban dan pedoman penskoran.

2) Pengubah skor menjadi nilai, dengan rumus berikut ini.

NP = x100 SM

R

(3.7)

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa

SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap

3) Menghitung rata-rata skor pretes dan postes kelas ekperimen dan kelas kontrol.

4) Menghitung simpangan baku skor dari hasil pretes dan postes kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Sofi Solihawati, 2013

Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

40

b. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan α (taraf signifikansi) sebesar 5% (0,05). Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. Rumusan hipotesis pengujian normalitas data, yaitu:

H0 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Untuk menguji normalitas data yang terkumpul akan dilakukan uji normalitas dengan test of normality dari Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan SPSS versi 16 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Buka SPSS lalu masuk ke variable view, masukan nama di baris kesatu dengan nama kelompok yang diteliti.

2) Ganti label di kolom kelima yaitu 1 sebagai kelas eksperimen dan 2 sebagai kelas kontrol.

3) Ganti nama baris kedua dengan pretes.

4) Klik ke data view, masukan angka 1 di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen dan angka 2 di kolom pertama sebanyak kelas kontrol.

5) Masukkan nilai hasil pretest di kolom kedua.

6) Klik analyze descriptive statistics eksplore pretest di dependent list, siswa yang diteliti di factor list plots, normality test with plots continue lalu OK.

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, lihat nilai signifikansi di Kolmogorov-Smirnov apabila ≥ α sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal, apabila < α sampel tersebut bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Jika kedua data kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas data dengan menggunakan SPSS. Jika data tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji nonparametik dengan uji Mann-Whitney U.

Sofi Solihawati, 2013

Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya data sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas dilakukan dengan α (taraf signifikansi) sebesar 5% (0,05). Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. Rumusan hipotesis pengujian homogenitas, yaitu:

H0 :data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.

H1 :data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen.

Untuk menganalisis homogenitas data digunakan uji Levene’s test dalam SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Buka SPSS lalu masuk ke variable view, masukan nama di baris kesatu dengan nama kelompok yang diteliti.

2) Ganti label di kolom kelima yaitu 1 sebagai kelas eksperimen dan 2 sebagai kelas kontrol.

3) Ganti nama baris kedua dengan pretes.

4) Klik ke data view, masukan angka 1 di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen dan angka 2 di kolom pertama sebanyak kelas kontrol.

5) Masukan nilai hasil pretes di kolom kedua.

6) Klik analyze compare means independent-samples T-test pretest di test variable, siswa yang diteliti di grouping variable define group, use specified values 1 di group 1, 2 di group 2 → continue lalu OK.

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, lihat nilai signifikansi di Levene’s test for Equality of Variances. Apabila ≥α variansi setiap sampel sama (homogen), apabila < α variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen).

d. Uji Perbedaan Rata-rata

Bila syarat normalitas dan homogenitas telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah uji beda rata-rata (uji-t). Uji Independent Sample t-test dilakukan dengan merumuskan hipotesis pengujian kesamaan nilai rata-rata pretes

Sofi Solihawati, 2013

Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

42

atau nilai rata-rata postes kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu sebagai berikut.

H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H1 : terdapat perbedaan rata-rata kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menghitung uji beda dua rata-rata data pretes atau dua rata-rata data postes dengan menggunakan α (taraf signifikansi) 5% (0,05). Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Jika data dari kedua kelas normal tetapi tidak homogen, maka masih digunakan uji Independent Sampel t-test, akan tetapi untuk membaca dari pengujiannya yaitu pada kolom Equal Variance Not Asumed (diasumsikan varians tidak sama).

e. Menghitung N-gain

Menghitung N-Gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Untuk menghitung N-Gain menggunakan rumus berikut.

(3.8) Kriteria untuk skor N-gain menurut Hake (Fauzan, 2012) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.9 Kriteria Skor N-gain

Persentase Kriteria

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g < 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah

f. Analisis Data Hasil Observasi

1) Observasi Kinerja Guru

Observasi kinerja guru dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan model learning cycle 5E dan pembelajaran konvensional.

Sofi Solihawati, 2013

Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Observasi kinerja guru dianalisis dengan menjumlahkan keterlaksanaan indikator model pembelajaran learning cycle 5E dan pembelajaran konvensional.

2) Observasi Aktivitas Siswa

Observasi aktifitas siswa dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa saat pembelajaran dengan model learning cycle 5E dan pembelajaran konvensional berlangsung. Observasi aktifitas siswa dianalisis dengan menjumlahkan perolehan skor setiap siswa dari seluruh aspek yang dinilai dan menjumlahkan skor rata-rata setiap siswa untuk seluruh aspek penilaian.

Untuk menghitung persentase observasi kinerja guru dan observasi aktivitas siswa menggunakan rumus berikut.

(3.9) Menurut Suherman dan Sukjaya (1990: 272) “Dengan menggunakan persentase tingkat penguasaan terhadap tes, kriteria nilai biasanya tergantung pada penilaian berdasarkan pertimbangan logika”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka untuk interpretasi observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran konvensional dan pembelajaran dengan model learning cycle 5E digunakan pertimbangan yang logis. Cara menghitung kriteria yang akan digunakan dengan skala nilai yang ada. Jumlah kriteria yang akan digunakan yakni lima kriteria (SK, K, C, B dan SB), maka skala nilai seratus dibagi lima sehingga menghasilkan skala 20-an. Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut.

Tabel 3.10

Kriteria Observasi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa

Persentase Interpretasi 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup 21% - 40% Kurang 0 – 20% Sangat Kurang

Sofi Solihawati, 2013

Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

66

BAB V

Dokumen terkait