BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian
Berdasarkan data subjek yang telah didapatkan oleh peneliti pada masing-masing variabel, tahapan selanjutnya adalah analisa data. Analisa data yang dilakukan peneliti menggunakan bantuan SPSS 24 for Microsoft Windows. Analisa prosentase selanjutnya digunakan untuk mengetahui subjek berada dalam tingkat tinggi, sedang, atau rendah berdasarkan skor yang dimiliki masing-masing subjek. Peneliti menggunakan tiga tingkat kategorisasi, yaitu tingkat tinggi, tingkat sedang, dan tingkat rendah. Proses kategorisasi tersebut menggunakan norma yang terdapat pada tabel berikut:
Norma Kategorisasi Dua Variabel
No. Kategori Kriteria
1. Tinggi X ≥ (M + 1SD)
2. Sedang M -1SD s/d M + 1SD
3. Rendah X ≤ M -1SD
Keterangan :
X : Skor yang diperoleh subjek pada skala M : Mean Hipotetik
SD : Standar Deviasi Hipotetik
1. Analisa Data Prokrastinasi
Peneliti menganalisis data Prokrastinasi untuk menentukan kategorisasi masing-masing subjek. Paparan analisa data sebagai berikut:
1) Prokrastinasi
Mencari Mean Hipotetik (M) dan Standar Deviasi Hipotetik (SD)
Untuk mengetahui kategorisasi variabel Prokrastinasi, maka terlebih dahulu mencari mean hipotetik (M) dan standar deviasi hipotetik (SD) yang akan dipaparkan pada tabel berikut:
Rangkuman Hasil Data Statistik prokrastinasi
Variabel Mean Hipotetik Mi n Mak s M Sd Prokrastinasi 10 31 19.63 4 Tabel 4.5 Norma Kategorisasi Dua
Nilai skor mean hipotetik variabel Prokrastinasi dengan jumlah aitem valid sebanyak 10 yang terdiri dari skor minimal 10 dan skor maksimal 31. Nilai mean (M) skor mean hipotetik sebesar 19,63 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 4.
2) Menentukan Kategorisasi
Peneliti selanjutnya menganalisa tingkat Prokrastinasi pada masing subjek penelitian, dengan cara melihat skor masing-masing subjek dan mencocokkannya pada norma yang sudah dibuat untuk kategorisasi. Di bawah ini akan dipaparkan kategorisasi dan pembagian tingkat Prokrastinasi SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang menurut norma yang telah dibuat oleh peneliti.
Kategorisasi pokrastinasi
No. Kategori Norma Hasil
1. Tinggi X ≥ M + 1SD X ≥ 82
2. Sedang M -1 SD ≤ X ≤ M +1SD 28 ≤ X ≥ 81 3. Rendah X < M – 1 SD X ≤ 27
3) Menentukan Persentase
Setelah mengetahui kategorisasi tingkat Prokrastinasi masing-masing subjek, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui persentase dengan menggunakan rumus berikut:
Keterangan :
P : Angka prosentase
F : Frekuensi yg sedang dicari prosentasenya Tabel 4.2 Kategorisasi
N : Jumlah frekuensi atau banyaknya individu
Hasil prosentase tingkat Prokrastinasi SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang adalah sebagai berikut:
Frekuensi dan Prosentase Tingkat Prokrastinasi
Kategori Norma Frekuensi Prosentase
Tinggi X ≥ 82 40 14.2%
Sedang 28 ≤ X ≥ 81 201 71.3%
Rendah X ≤ 27 41 14.5%
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwasanya sebagian SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang memiliki tingkat sedang dalam Prokrastinasi. Hal tersebut terlihat dari prosentase yang mencapai 71.3% , siswa yang memiliki prokrastinasi sedang ada 201 siswa dari jumlah keseluruhan subjek 282 siswa. Siswa yang memiliki tingkat Prokrastinasi tinggi ada 40 subyek. Sedangkan prosentasenya sekitar 14.2% dari keseluruhan 282 subjek. Siswa yang memiliki tingkat Prokrastinasi rendah ada 41 subyek. Sedangkan prosentasenya sekitar 14.5% dari keseluruhan 282 subjek Berikut ini merupakan diagram prosentase tingkat Prokrastinasi siswa SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang
Diagram 4.1 Prosentase Tingkat Prokrastinasi
2. Analisa Data Kecerdasan Emosional
Peneliti menganalisis data Kecerdasan emosional, berikut akan dipaparkan gambaran umum tingkat Kecerdasan emosional dan masing-masing aspeknya
1) Kecerdasan Emosional
Mencari Mean Hipotetik (M) dan Standar Deviasi Hipotetik
(SD)
Sebelum mengetahui kategorisasi variabel Kecerdasan emosional, maka terlebih dahulu mencari mean hipotetik (M) dan standar deviasi hipotetik (SD). Berikut ini adalah tabel hasil analisis untuk variabel kecerdasan emosional:
14.20% 71.30% 14.50%
Prokrastinasi
prokrastinasi tinggi prokrastinasi sedangTabel 4.4 Rangkuman Hasil Data Statistik kecerdasan emosional
Nilai hipotetik variabel kecerdasan emosional didapatkan yang terdiri dari 25 aitem yang valid. Terdiri dari skor minimal sebesar 64 dan skor maksimal sebesar 104. Mean (M) dari skor hipotetik sebesar 83.3 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 8.12..
2) Menentukan Kategorisasi
Analisa selanjutnya adalah menganalisa tingkat kecerdasan emosional pada masing-masing responden penelitian, di bawah akan dipaparkan pengkategorisasian dan pembagian tingkat kecerdasan emosional siswa SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang
Norma kecerdasan emosional
No. Kategori Norma Hasil
1. Tinggi X ≥ M + 1SD X ≥ 88 2. Sedang M -1 SD ≤ X ≤ M +1SD 30 ≤ X ≥ 87 3. Rendah X < M – 1 SD X ≤ 29 Variabel Mean Hipotetik Min Maks M Sd Kecerdasan emosional 64 104 83. 3 8.12
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Data Statistik
3) Menentukan Persentase
Analisa setelah menghitung dan menetapkan norma adalah menetukan kategori tingkat kecerdasan emosional masing-masing subjek. Maka langkah selanjutnya adalah menghitung persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
P : Angka persentase
F : Frekuensi yg sedang dicari prosentasenya N : Jumlah frekuensi atau banyaknya individu
Hasil persentase tingkat kecerdasan emosional siswa SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang adalah sebagai berikut:
Frekuensi dan Persentase kecerdasan emosional
Kategori Norma Frekuensi Prosentase
Tinggi X ≥ 88 48 17.0%
Sedang 30 ≤ X ≥ 87 194 68.8%
Rendah X ≤ 29 40 14.2%
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwasanya sebagian SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang memiliki tingkat sedang dalam kecerdasan emosional. Hal tersebut terlihat dari prosentase yang mencapai 68.8%, siswa yang memiliki
kecerdasan emosional sedang ada 194 siswa dari jumlah keseluruhan subjek 282 siswa. Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi ada 48 subyek. Sedangkan prosentasenya sekitar 17.0% dari keseluruhan 282 subjek. Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah ada 40 subyek. Sedangkan prosentasenya sekitar 14.2% dari keseluruhan 282 subjek Berikut ini merupakan diagram prosentase tingkat kecerdasan emosional siswa SMA Laboraturium Universitas Negeri Malan
Diagram 4.2 Prosentase Tingkat kecerdasan emosional
Analisa Data Kemandirian
Peneliti menganalisis data Kemandirian, berikut akan dipaparkan gambaran umum tingkat Kemandirian dan masing-masing aspeknya.
1) Kemandirian
Mencari Mean Hipotetik (M) dan Standar Deviasi Hipotetik
(SD)
Sebelum mengetahui kategorisasi variabel Kemandirian, maka terlebih dahulu mencari mean hipotetik (M) dan standar deviasi
17.00% 68.80% 14.20%
kecerdasan emosional
kecerdasan emosional tinggi kecerdasan emosional sedanghipotetik (SD). Berikut ini adalah tabel hasil analisis untuk variabel Kemandirian:
Rangkuman Hasil Data Statistik Kemandirian
Nilai hipotetik variabel Kemandirian didapatkan yang terdiri dari 27 aitem yang valid. Terdiri dari skor minimal sebesar 39 dan skor maksimal sebesar 105. Mean (M) dari skor hipotetik sebesar 77 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 10,2.
2) Menentukan Kategorisasi
Analisa selanjutnya adalah menganalisa tingkat Kemandirian pada masing-masing responden penelitian, di bawah akan dipaparkan pengkategorisasian dan pembagian tingkat kecerdasan emosional siswa SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang
Tabel 4.9 Norma Kemandirian
No. Kategori Norma Hasil
1. Tinggi X ≥ M + 1SD X ≥ 88 2. Sedang M -1 SD ≤ X ≤ M +1SD 30 ≤ X ≥ 87 3. Rendah X < M – 1 SD X ≤ 29 Variabel Mean Hipotetik Min Maks M Sd Kemandirian 39 105 77 10.2
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Data
3) Menentukan Persentase
Analisa setelah menghitung dan menetapkan norma adalah menetukan kategori tingkat Kemandirian masing-masing subjek. Maka langkah selanjutnya adalah menghitung persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
P : Angka persentase
F : Frekuensi yg sedang dicari prosentasenya N : Jumlah frekuensi atau banyaknya individu
Hasil persentase tingkat Kemandirian siswa SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang adalah sebagai berikut:
Frekuensi dan Persentase Kemandirian
Kategori Norma Frekuensi Prosentase
Tinggi X ≥ 88 36 12.8%
Sedang 30 ≤ X ≥ 87 209 74.1%
Rendah X ≤ 29 37 13.1%
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwasanya sebagian SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang memiliki tingkat sedang dalam Kemandirian Hal tersebut terlihat dari prosentase yang mencapai 74.1% siswa yang memiliki Kemandirian sedang ada 209 siswa dari jumlah keseluruhan subjek 282 siswa. Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi ada 36 subyek. Sedangkan prosentasenya sekitar 12.8% dari
keseluruhan 282 subjek. Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah ada 37 subyek. Sedangkan prosentasenya sekitar 13,1% dari keseluruhan 282 subjek Berikut ini merupakan diagram prosentase tingkat kemandirian siswa SMA Laboraturium Universitas Negeri Malang
Prosentase Tingkat Kemandirian