• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Deskriptif

Populasi penelitian ini adalah 155 perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI tahun 2004 sampai dengan 2006. Teknik pengambilan purposive sample merupakan teknik pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan aktif dalam tahun 2004 sampai 2006 serta menyampaikan laporan keuangan pada lembaga yang berwenang BAPEPAM atau BEI, sehingga diperoleh sampel penelitian sebesar 36 perusahaan dari 155 perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI, berikut nama-nama perusahaan di sektor manufaktur

Tabel 4.1

Klasifikasi Sampel Berdasarkan Sektor Industri

No Bidang Usaha Jumlah %

1 Food and beverage 9 25.0

2 Tobacco manufactures 3 8.3

3 Plastics and glass product 3 8.3

4 Pharmaceuticals 5 13.9

5 Apparel and Other Textile Product 3 8.3

6 Textile mill product 2 5.6

7 Automotive and allied product 7 19.4 8 Metal and allied product 1 2.8

9 Consumer good 2 5.6

10 Stone, clay, glass and concrete product 1 2.8

Jumlah 36 100.0

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 36 perusahaan yang dijadikan sampel, paling banyak dalam bidang usaha Food and beverage yaitu sebesar 9 perusahaan atau 25%, kemudian Automotive and allied product yaitu sebesar 7 perusahaan atau 19,4%. Urutan selanjutnya dari bidang usaha Pharmaceuticals yaitu sebesar 5 perusahaan atau 13,9%. Kemudian Tobacco manufactures, Plastic and Glass Products, Apparel and Other Textile Product yaitu masing-masing sebesar 3 perusahaan atau 8,3%. Untuk sampel Textile mill product dan Consumer good yaitu masing-masing sebesar 2 perusahaan atau 5,6%. Untuk sampel yang paling sedikit adalah dalam bidang usaha Metal and Allied Products, dan Stone, Clay, Glass and Concrete Products sebanyak 1 perusahaan atau 2,8%.

4.1.1. Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan (Syamsudin, 1998 : 56). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ROI adalah besarnya ROI dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun data analisis deskriptif ROI adalah sebagai berikut :

48

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif Rata-rata Return on Investment

Tahun 2004-2006

Tahun Return on Investment (%) % (+/-) 2004 66,55

2005 65,92 -0,94% 2006 64,98 -1,43% Sumber : data yang telah diolah

64,00 64,50 65,00 65,50 66,00 66,50 67,00 Th2004 Th2005 Th2006 Tahun ROI Gambar 4.1

Grafik Variabel Return on Investment

Dari tabel 4.2 tersebut dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata Return on Investment tertinggi tahun 2004-2005 adalah bernilai -0,94% dan rata-rata yang paling rendah tahun 2005-2006 adalah bernilai 1,43%, hal ini berarti perusahaan mempunyai kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 1,43,-, Return on Investment tertinggi pada PT. Astra Internasional, Tbk (ASII) pada tahun 2005 yaitu sebesar 61.172.314 dan Return on Investment terendah pada PT. Pyridam Farma, Tbk (PFYA) pada tahun 2004 yaitu sebesar 33.969. Hal ini mengindikasikan tinggi rendahnya ROI dapat berubah sesuai dengan perubahan profit margin dan atau perputaran aktiva. Profit margin tinggi

ditandai dengan meningkatnya laba, laba akan tinggi jika dapat meningkatkan penjualan dan menekan biaya serendah-rendahnya. Semakin tinggi profit margin akan mempertinggi ROI.

4.1.2. Penjualan

Penjualan adalah angka yang menunjukkan besarnya hasil pengurang penjualan (sale deducation) terhadap hasil penjualan kotor (gross sale). Dalam penelitian ini penjualan adalah penjualan bersih pada laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun data analisis deskriptif penjualan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif Rata-rata Penjualan Tahun 2004-2006

Tahun Penjualan (Rp) % (+/-)

2004 4.267.648 2005 5.028.918 17,84% 2006 5.214.263 3,69% Sumber : data yang telah diolah

-1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 Th2004 Th2005 Th2006 Gambar 4.2

50

Dari tabel 4.3 tersebut dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata penjualan tertinggi tahun 2004-2005 adalah bernilai 17,84% dan rata-rata yang paling rendah tahun 2005-2006 adalah bernilai 3,69%. Penjualan tertinggi pada PT. Astra Internasional, Tbk (ASII) pada tahun 2005 yaitu sebesar 61.172.314 dan penjualan terendah pada PT. Pyridam Farma, Tbk (PFYA) pada tahun 2004 yaitu sebesar 33.969. Peningkatan penjualan setiap tahunnya mengindikasikan perusahaan telah memindahkan risiko yang secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli serta menunjukkan kinerja penjualan perusahaan semakin meningkat. Hal ini berdampak positif terhadap para pemegang saham dalam memprediksi kemungkinan tingkat pembelian (return) yang semakin besar.

4.1.3. Biaya Operasi

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk kejadian tertentu. Dalam penelitian ini biaya adalah biaya yang nampak pada laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun data analisis deskriptif biaya operasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Statistik Deskriptif Rata-rata Biaya Operasi Tahun 2004-2006

Tahun Biaya Operasi (Rp) % (+/-) 2004 668.825 2005 785.075 17,38% 2006 792.465 0,94% Sumber : data yang telah diolah

600.000 650.000 700.000 750.000 800.000 850.000 Th2004 Th2005 Th2006 Tahun Biaya Operasi Gambar 4.3

Grafik Variabel Biaya Operasi

Dari tabel 4.4 tersebut dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata biaya operasi tertinggi tahun 2004-2005 adalah bernilai 17,38% dan rata-rata yang paling rendah tahun 2005-2006 adalah bernilai 0,94%. Biaya operasi tertinggi pada PT. Astra Internasional, Tbk (ASII) pada tahun 2005 yaitu sebesar 7.308.902 dan biaya operasi terendah pada PT. Adhi Candra Auotomotive Product, Tbk (ACAP) pada tahun 2004 yaitu sebesar 12.277. Hal ini mengindikasikan perusahaan mampu menciptakan kondisi finansial perusahaan yang baik dan perusahaan memiliki ketrampilan mengelola

pengeluaran-52

pengeluaran atau pembiayaan-pembiayaan yang berkaitan dengan operasional perusahaan.

4.1.4. Perputaran Kas

Perputaran kas adalah merupakan ratio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi (operating assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tersebut (Munawir, 2004 : 88). Dalam penelitian ini perputaran kas adalah perputaran kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun data analisis deskriptif perputaran kas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Statistik Deskriptif Rata-rata Perputaran Kas Tahun 2004-2006

Tahun Perputaran Kas (%) % (+/-) 2004 96,10 2005 98,35 2,35% 2006 94,06 -4,37% Sumber : data yang telah diolah

91,00 92,00 93,00 94,00 95,00 96,00 97,00 98,00 99,00 Th2004 Th2005 Th2006 Tahun Perputaran Kas Gambar 4.4

Dari tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata perputaran kas tertinggi tahun 2004-2005 adalah bernilai 2,35% dan rata-rata yang paling rendah tahun 2005-2006 adalah bernilai -4,37%. Perputaran kas tertinggi pada PT. Mandom Indonesia, Tbk (TCID) pada tahun 2005 yaitu sebesar 579,98 dan perputaran kas terendah pada PT. Sari Husada, Tbk (SHDA) pada tahun 2004 yaitu sebesar 2,17. Rata-rata perputaran kas setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan, hal ini mengindikasikan makin tinggi tingkat perputaran kas berarti makin tinggi tingkat efisiensinya (apabila perusahaan dalam keadaan normal tidak mengalami kesulitan finansial). Tetapi tingkat perputaran kas yang terlalu tinggi berarti jumlah kas yang tersedia (modal kerja) terlampau kecil untuk volume penjualan yang bersangkutan. Dan dikhawatirkan juga perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan, apabila datang hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya krisis ekonomi).

4.1.5. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan adalah merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan (Munawir, 2004 : 77). Dalam penelitian ini perputaran persediaan adalah perputaran persediaan pada laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun data analisis deskriptif perputaran persediaan adalah sebagai berikut :

54

Tabel 4.6

Hasil Statistik Deskriptif Rata-rata Perputaran Persediaan Tahun 2004-2006

Tahun Perputaran Persediaan (X) % (+/-) 2004 61,24 2005 61,41 0,28% 2006 61,98 0,92% Sumber : data yang telah diolah

60,80 61,00 61,20 61,40 61,60 61,80 62,00 62,20 Th2004 Th2005 Th2006 Tahun Perputaran Persdiaan Gambar 4.5

Grafik Variabel Perputaran Persediaan

Dari tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata perputaran persediaan tertinggi tahun 2005-2006 adalah bernilai 0,92% dan rata-rata yang paling rendah tahun 2004-2005 adalah bernilai 0,28%. Perputaran persediaan tertinggi pada PT. Aqua Golden Misisipi, Tbk (AQUA) pada tahun 2006 yaitu sebesar 66,05 dan perputaran persediaan terendah pada PT. Adhi Chandra Auotomotive Tbk (ACAP) pada tahun 2004 yaitu sebesar 0,28. Hal ini mengindikasikan jumlah persediaan yang terlalu kecil dapat mengakibatkan kelancaran perusahaan terganggu sehingga keuntungan yang diperoleh berkurang. Oleh karena itu untuk mencapai efisiensi dalam

persediaan, maka sebaiknya manajemen menentukan jumlah persediaan yang tepat dan waktu pembelian yang sebaiknya dilakukan. Tinggi rendahnya perputaran persediaan akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang diinvestasikan dalam persediaan. Makin tinggi tingkat perputarannya dan makin kecil periode terikatnya modal kerja persediaan maka semakin efisien persediaan tersebut.

Dokumen terkait