BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Analisis Deskriptif
4.1.1 Analisis deskriptif berdasarkan jenis kelamin dan asal sekolah
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 86 orang mahasiswa. Tabel berikut akan memaparkan gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin dan asal sekolah.
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Laki-laki 12 14.0 14.0 14.0
Perempuan 74 86.0 86.0 100.0 Total 86 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.1, terlihat bahwa sebagian subjek penelitian didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 74 orang (86%) dari jumlah keseluruhan subjek penelitian sedangkan laki-laki hanya 12 orang (14%) dari jumlah keseluruhan subjek penelitian.
39
Tabel 4.2
Persebaran skor cheating berdasarkan jenis kelamin
Kategori Laki-laki Persen Perempuan Persen
Tinggi 4 33,33% 6 8,11% Sedang 7 58,33% 58 78,38%
Rendah 1 8,34% 10 13,51%
∑ 12 100% 74 100%
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin subjek, persentase skor cheating
yang masuk kategori tinggi pada laki-laki (33,33%) dan pada perempuan hanya 8,11%, sedangkan skor cheating yang masuk kategori sedang pada laki-laki sebanyak 58,33% dan pada perempuan sebanyak 78,38%. Untuk skor cheating
yang masuk kategori rendah pada laki-laki sebanyak 8,33% sedangkan pada perempuan sebanyak 13,51%.
Untuk melihat jenis kelamin yang memiliki skor cheating lebih tinggi maka peneliti melihat dari nilai mean masing-masing jenis kelamin, seperti yang terlihat dari tabel:
Tabel 4.3
MeanCheating berdasarkan Jenis Kelamin
Group Statistics 12 19.25 3.793 1.095 74 18.09 3.315 .385 Jenis Kelamin laki-laki Perempuan Cheating N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 40
Tabel 4.4
Sifnifikansi Cheating berdasarkan perbedaan jenis kelamin
Independent Samples Test
1.460 .230 1.098 84 .275 1.155 1.052 -.937 3.248 .995 13.862 .337 1.155 1.161 -1.337 3.647 Equal variances assumed Equal variances not assumed Cheating F Sig.
Levene's Test for Equality of Variances
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error
Difference Lower Upper 95% Confidence
Interval of the Difference t-test for Equality of Means
Pada tabel 4.3 terlihat bahwa rata-rata skor cheating pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada perempuan, yaitu sebesar 19.25 sedangkan perempuan 18.09. Namun pada tabel 4.4 menyatakan bahwa perbedaan kedua skor untuk
cheating adalah tidak signifikan (0.275 > 0.05).
Tabel 4.5 Asal Sekolah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sma 59 68.6 68.6 68.6 ma 17 19.8 19.8 88.4 ponpes 10 11.6 11.6 100.0 Total 86 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek penelitian berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 59 orang (68.6%) dari jumlah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan 19.8% berasal dari Madrasah Aliyah (MA) atau sebanyak 17 orang, dan sisanya sebanyak 11.6% berasal dari Pondok Pesantren (PonPes) atau sebanyak 10 orang dari 86 orang subjek penelitian.
41
Tabel 4.6
Persebaran skor cheating berdasarkan asal sekolah
Kategori SMA Persen MA Persen PonPes Persen
Tinggi 8 13,56% 2 11,76% 0 0%
Sedang 42 71,19% 14 82,35% 9 90%
Rendah 9 15,25% 1 5,88% 1 10%
∑ 59 100% 17 100% 10 100%
Berdasarkan tabel di atas, untuk kategori skor tinggi pada cheating
terbanyak adalah pada mahasiswa yang berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 13,56%, sedangkan pada mahasiswa yang berasal dari Madrasah Aliyah (MA) adalah sebanyak 11,76% dan pada mahasiswa yang berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) adalah sebanyak 0% atau tidak ada. Untuk kategori skor sedang pada cheating adalah pada mahasiswa yang berasal dari Ponpes yaitu sebanyak 90%, kemudian MA yaitu sebanyak 82,35% dan yang berasal dari SMA yaitu sebanyak 71,19%. Sedangkan untuk kategori skor rendah pada cheating pada mahasiswa yang berasal dari SMA adalah sebanyak 15,25%, pada mahasiswa Ponpes adalah sebanyak 10%, dan pada mahasiswa MA adalah sebanyak 5,88%.
42
Tabel 4.7
Mean Cheating berdasarkan Asal Sekolah
Descriptives Cheating 59 18.05 3.471 .452 17.15 18.96 12 27 17 19.35 3.552 .862 17.53 21.18 13 29 10 17.60 2.271 .718 15.98 19.22 13 20 86 18.26 3.386 .365 17.53 18.98 12 29 SMA MA PP Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
Tabel 4.8
Signifikansi Cheating berdasarkan perbedaan asal sekolah
ANOVA Cheating 27.242 2 13.621 1.194 .308 947.130 83 11.411 974.372 85 Between Groups Within Groups Total Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa rata-rata skor cheating pada mahasiswa yang berasal dari MA adalah paling tinggi dari pada yang berasal dari SMA dan PonPes, yaitu sebesar 19.35, sedangkan pada mahasiswa yang berasal dari SMA adalah sebesar 18.05, dan yang berasal dari Ponpes sebesar 17.60. Namun pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa perbedaan skor cheating diantara ketiganya adalah tidak signifikan (0.308 > 0.05).
4.1.2 Analisis deskriptif berdasarkan locus of control
Di bawah ini akan dipaparkan persebaran skor cheating dilihat dari locus of control eksternal dan internalnya. Pada tabel 4.10 terlihat bahwa dari 86 subjek penelitian, 48 diantaranya adalah mahasiswa yang memiliki locus of control eksternal dan 38 sisanya adalah mahasiswa yang memiliki locus of control internal.
43
Tabel 4.9
Mean Cheating berdasarkan Locus of Control
Group Statistics 48 18.52 3.427 .495 38 17.92 3.348 .543 Locus of Control LoCE LoCI Cheating N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Tabel 4.10
Signifikansi Cheating berdasarkan Locus of Control
Independent Samples Test
.022 .884 .814 84 .418 .600 .737 -.865 2.065 .816 80.328 .417 .600 .735 -.862 2.062 Equal variance assumed Equal variance not assumed Cheating F Sig.
Levene's Test for Equality of Variances
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference t-test for Equality of Means
Dapat dilihat pada tabel 4.9 di atas bahwa rata-rata skor cheating lebih tinggi pada mahasiswa yang memiliki locus of control eksternal yaitu sebesar 18.52, sedangkan mahasiswa yang memiliki locus of control internal sebesar 17.92. Tetapi pada tabel 4.10 dipaparkan bahwa perbedaan antara kedua skor itu untuk cheating adalah tidak signifikan (0.418 > 0.05).
4.1.3 Analisis deskriptif berdasarkan goal orientation
Selanjutnya dipaparkan mean untuk skor goal orientation dan signifikansi cheating berdasarkan goal orientation. Dari jumlah subjek penelitian sebanyak 86 orang, 48 diantaranya adalah mahasiswa yang memiliki performance goal, dan 38 sisanya memiliki mastery goal.
44
Tabel 4.11
Mean Cheating berdasarkan Goal Orientation
Group Statistics 48 18.33 3.766 .544 38 18.16 2.881 .467 Goal Orientation GOP GOM Cheating N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Tabel 4.12
Signifikansi cheating berdasarkan goal orientation
Independent Samples Test
2.156 .146 .237 84 .813 .175 .739 -1.295 1.646 .245 83.918 .807 .175 .717 -1.250 1.601 Equal varianc assumed Equal varianc not assumed Cheating F Sig.
Levene's Test for Equality of Variances
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
95% Confidence Interval of the
Difference t-test for Equality of Means
Pada tabel 4.11 terlihat bahwa rata-rata skor untuk performance goal
sedikit lebih tinggi dibanding yang mastery goal, namun pada tabel 4.12 terlihat pula bahwa perbedaan kedua skor tersebut untuk cheating tidak signifikan (0.813 > 0.05).
45