• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MECHATRONICS

C. Analisis Ergonom

Analisis ergonomi menurut “International Labour Office (ILO) (2010)”

disana terdapat penjelasan bahwa terdapat 46 checkpoint/checklist yang

dikelompokan menjadi 8 sub bagian. Delapan sub bagian itu meliputi:

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Tempat Kerja

tetapi peserta dapat bekerja dengan keterbatasan tempat.

Penempatan trainer pneumatik lebih nyaman dengan bentuk vertikal (atas bawah).

3. Keamanan Mesin

Keamanan mesin cukup aman tetapi peserta tetap harus memakai APD 4. Pengendalian Bahan Berbahaya

5. Penerangan

Penerangan sudah cukup baik di lingkungan kerja. Cahaya datang dari ruangan yang terang. Memiliki pencahayaan yang pas sehingga tidak membuat mata cepat lelah.

6. Fasilitas dan Pelayanan Kesejahteraan 7. Ruangan Tempat Kerja

8. Tata Kerja dan Organisasi

GAMBAR 2

A. Analisa K3

Analisa sumber bahaya dan risiko :

Kurang menerapkan 5R, penempatan alat-alat yang berada pada box di bawah meja terlihat tidak tertata rapi. Peserta akan kesulitan mencari alat

yang dibutuhkan dan lama, ditambah lagi jika sedang mencari alat yang dibutuhkan dan ternyata terdapat alat yang tajam yang tertutup alat-alat yang lainnya maka dapat melukai tangan pekerja tersebut.

Solusi untuk mengurangi risiko bahaya:

Mengurangi resiko bahaya maka dapat diterapkan 5R. Penerapannya yaitu dengan memisahkan alat yang sering digunakan dengan alat yang jarang digunakan. Kedua, setelah memilah alat sesuai kebutuhan, selanjutnya menempatkan peralatan ke dalam box dengan rapi sehingga alat yang dibutuhkan dapat dengan mdah ditemukan/diambil.

B. Analisis 5S / 5R

1. Seiri : Ringkas

Gambar diatas dapat dilihat bahwa masih ada barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi : disediakan tempat untuk menaruh barang – barang lain yang

tidak dibutuhkan dalam kegiatan.

2. Seiton : Rapi

Gambar diatas dapat dilihat bahwa, penempatan alat – alat dan bahan kerja cukup rapi, berada pada tempat yang sesuai.

3. Seiso : Resik

Gambar diatas dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. Sebaiknya membersihkan dan merapikan alat – alat kerja yang digunakan setelah selesai kegiatan.

4. Seiketsu : Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik dan Rapi berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Shitsuke : Rajin

Shitsuke / Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan.

Solusi : rutin dalam melaksanakan Ringkas, Rapi, Resik, dan Rawat.

C. Analisis Ergonomi

Analisis ergonomi menurut buku “International Labour Office (ILO) (2010)”

disana terdapat penjelasan bahwa terdapat 46 checkpoint/checklist yang

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Tempat Kerja

Desain dari tempat kerja sendiri sudah cukup tertata. Meskipun tidak terlalu luas tetapi peserta dapat bekerja dengan keterbatasan tempat. Penempatan trainer lebih dirapikan.

3. Keamanan Mesin

Keamanan mesin cukup aman tetapi peserta tetap harus memakai APD 4. Pengendalian Bahan Berbahaya

5. Penerangan

Penerangan sudah cukup baik di lingkungan kerja. cahaya datang dari ruangan yang terang. Memiliki pencahayaan yang pas sehingga tidak membuat mata cepat lelah.

6. Fasilitas dan Pelayanan Kesejahteraan 7. Ruangan Tempat Kerja

8. Tata Kerja dan Organisasi

A. Analisis K3

Analisa sumber bahaya dan resiko:

Kurangnya penerapan 5R, pada situasi di atas terdapat obeng yang diletakkan di atas kursi. Situasi tersebut akan berisiko menimbulkan bahaya jika pekerja lalai/teledor. Pekerja lalai dalam menaruh obeng dikursi. Berakibat jika duduk pada kursi tersebut maka bisa saja obeng tersebut menusuk organ tubuh dari pekerja tersebut.

Solusi

Menyediakan tempat khusus untuk peralatan yang dipakai, sehingga pekerja dapat meletakkan alat yang sudah tidak dipakai di tempat/wadah tersebut.

B. Analisis 5S / 5R

1. Seiri : Ringkas

Gambar diatas dapat dilihat bahwa masih ada barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi : disediakan tempat untuk menaruh barang – barang lain yang tidak

dibutuhkan dalam kegiatan.

2. Seiton : Rapi

Gambar diatas dapat dilihat bahwa, penempatan alat – alat dan bahan kerja cukup rapi, berada pada tempat yang sesuai.

3. Seiso : Resik

Gambar diatas dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. Sebaiknya membersihkan dan merapikan alat – alat kerja yang digunakan setelah selesai kegiatan.

4. Seiketsu : Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik dan Rapi berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Shitsuke : Rajin

Shitsuke / Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan.

C. Analisis Ergonomi

Analisis ergonomi menurut buku “International Labour Office (ILO) (2010)”

disana terdapat penjelasan bahwa terdapat 46 checkpoint/checklist yang

dikelompokan menjadi 8 sub bagian. Delapan sub bagian itu meliputi:

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Tempat Kerja

Desain dari tempat kerja sendiri sudah cukup tertata. Memang tidak terlalu luas tetapi peserta dapat bekerja dengan keterbatasan tempat. Penempatan trainer lebih dirapikan.

3. Keamanan Mesin

Keamanan mesin cukup aman tetapi peserta tetap harus memakai APD 4. Pengendalian Bahan Berbahaya

5. Penerangan

Penerangan sudah cukup baik di lingkungan kerja. cahaya datang dari ruangan yang terang. Memiliki pencahayaan yang tepat sehingga tidak membuat mata cepat lelah.

6. Fasilitas dan Pelayanan Kesejahteraan 7. Ruangan Tempat Kerja

GAMBAR 4

A. Analisis K3

Analisa sumber bahaya dan resiko :

Tempat kerja yang kurang rapi, terutama adanya kabel yang menjuntai. Keadaan tersebut dapat berisiko timbulnya bahaya kecelakan yang bersifat domino. Pekerja lalai, bisa saja tangan dari kerja tidak sengaja mengenai kabel tersebut dan kabel tersebut mengenai peralatan yang lain yang berada di atas meja sehingga dapat menyebabkan peralatan tersebut jatuh dari meja dan rusak. Peralatan yang jatuh juga padat mengenai kaki dari pekerja dan menyebabkan luka, sehingga dapat disimpulkan kondisi seperti itu adalah situasi dimana pekerja kurang menjaga keselamatan alat.

Solusi untuk mengurangi resiko bahaya:

Menekan resiko bahaya, seharusnya pekerja lebih memperhatikan ergonomi dari lingkungan kerjanya, dalam situasi ini dengan merapikan kabel yang ada di atas meja. Perilaku tersebut maka pekerja dapat menjaga keselamatan alat dan keselamatan dari pekerja itu sendiri.

B. Analisis 5S / 5R

1. Seiri : Ringkas

Gambar diatas dapat dilihat bahwa masih ada barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi : disediakan tempat untuk menaruh barang – barang lain yang

tidak dibutuhkan dalam kegiatan.

2. Seiton : Rapi

Gambar diatas dapat dilihat bahwa, penempatan alat – alat (obeng) dan bahan kerja kurang rapi.

Solusi : disediakan tempat untuk menaruh barang – barang dibutuhkan

dalam kegiatan (toolbox).

3. Seiso : Resik

Gambar diatas dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. Sebaiknya membersihkan dan merapikan alat – alat kerja yang digunakan setelah selesai kegiatan.

4. Seiketsu : Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik dan Rapi berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Shitsuke : Rajin

Shitsuke / Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan.

Solusi : rutin dalam melaksanakan Ringkas, Rapi, Resik, dan Rawat.

C. Analisis Ergonomi

Analisis ergonomi menurut buku “International Labour Office (ILO) (2010)”

disana terdapat penjelasan bahwa terdapat 46 checkpoint/checklist yang

dikelompokan menjadi 8 sub bagian. Delapan sub bagian itu meliputi:

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Tempat Kerja

Desain dari tempat kerja sendiri sudah cukup tertata. Meskipun tidak terlalu luas tetapi peserta dapat bekerja dengan keterbatasan tempat. Penempatan trainer lebih dirapikan.

3. Keamanan Mesin

Keamanan mesin cukup aman tetapi peserta tetap harus memakai APD 4. Pengendalian Bahan Berbahaya

Penerangan sudah cukup baik di lingkungan kerja. cahaya datang dari ruangan yang terang. Memiliki pencahayaan yang pas sehingga tidak membuat mata cepat lelah.

6. Fasilitas dan Pelayanan Kesejahteraan 7. Ruangan Tempat Kerja

8. Tata Kerja dan Organisasi

GAMBAR 5

A. Analisis K3

Analisa sumber bahaya dan resiko :

Tempat kerja yang kurang rapi, terutama adanya kabel warna biru yang menjuntai dari meja ke lantai. Keadaan tersebut dapat berisiko timbulnya bahaya kecelakan yang bersifat domino. Pekerja tersebuat lalai, bisa saja kaki dari kerja tidak sengaja mengenai kabel tersebut saat berjalan dan kabel tersebut mengenai peralatan yang lain yang berada di atas meja sehingga dapat menyebabkan peralatan tersebut jatuh dari meja dan rusak. Selain itu, peralatan yang jatuh juga padat mengenai kaki dari pekerja dan menyebabkan luka. Sehingga dapat disimpulkan kondisi seperti itu adalah situasi dimana pekerja kurang menjaga keselamatan alat.

Solusi untuk mengurangi resiko bahaya :

Kondisi tersebut seharusnya tempat kerja bisa lebih rapi lagi seperti kabel bisa di letakkan di dalam box,kabel pengantar bisa dilapisi dengan karet pelindung dan peralatan yang berserakan bisa ditempatkan kedalam box alat.dan dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa orang yang berada disana hanya duduk sembarangan tanpa memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja, seharusnya mereka duduk ditempat yang sudah disediakan.

B. Analisis 5S / 5R

1. Seiri : Ringkas

Gambar diatas dapat dilihat bahwa masih ada barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi : disediakan tempat untuk menaruh barang – barang lain yang tidak

dibutuhkan dalam kegiatan.

2. Seiton : Rapi

Gambar diatas dapat dilihat bahwa, penempatan alat – alat dan bahan kerja kurang rapi.

Solusi : penempatan alat dan bahan perlu diatur dengan rapi agar tidak

mengganggu.

3. Seiso : Resik

Gambar diatas dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. Sebaiknya membersihkan dan merapikan alat – alat kerja yang digunakan setelah selesai kegiatan.

4. Seiketsu : Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik dan Rapi berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Shitsuke : Rajin

Shitsuke / Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan.

Solusi : rutin dalam melaksanakan Ringkas, Rapi, Resik, dan Rawat.

C. Analisis Ergonomi

Analisis ergonomi menurut buku “International Labour Office (ILO) (2010)” disana

terdapat penjelasan bahwa terdapat 46 checkpoint/checklist yang dikelompokan

menjadi 8 sub bagian. Delapan sub bagian itu meliputi:

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Tempat Kerja

terlalu luas tetapi peserta dapat bekerja dengan keterbatasan tempat. Penempatan trainer lebih dirapikan.

3. Keamanan Mesin

Keamanan mesin cukup aman tetapi peserta tetap harus memakai APD 4. Pengendalian Bahan Berbahaya

5. Penerangan

Penerangan sudah cukup baik di lingkungan kerja. cahaya datang dari ruangan yang terang. Memiliki pencahayaan yang pas sehingga tidak membuat mata cepat lelah.

6. Fasilitas dan Pelayanan Kesejahteraan 7. Ruangan Tempat Kerja

8. Tata Kerja dan Organisasi

GAMBAR 6

A. Analisa K3

Analisa sumber bahaya dan resiko :

Tampak ada beberapa kabel yang berantakan dan letaknya juga dicampur dengan bahan yang beda jenisnya. Orang yang mengerjakan juga tidak

menggunakan sarung tangan serta kacamata. Kabel yang menggelantung ke lantai yang bisa menyebabkan tersandung.

Solusi untuk mengurangi resiko bahaya:

Berdasarkan analisa resiko diatas dapat disimpulkan beberapa solusi yaitu soal kabel yang berantakan itu bisa dirapikan dengan cara menaruh kabel kedalam box agar tidak kesulitan dalam mengambilnya.dalam gambar itu orang yang mengerjakan benda kerja seharusnya mengenakan sarung tangan dan kacamata agar bisa mengurangi risiko kecelakaan kerja.

B. Analisis 5S / 5R

1. Seiri : Ringkas

Gambar diatas dapat dilihat bahwa hanya ada alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

2. Seiton : Rapi

Gambar diatas dapat dilihat bahwa, penempatan alat – alat dan bahan kerja cukup rapi, berada pada tempat yang sesuai.

3. Seiso : Resik

Gambar diatas dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. Sebaiknya membersihkan dan merapikan alat – alat kerja yang digunakan setelah selesai kegiatan.

4. Seiketsu : Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik dan Rapi berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Shitsuke : Rajin

Shitsuke / Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan.

Solusi : rutin dalam melaksanakan Ringkas, Rapi, Resik, dan Rawat.

C. Analisis Ergonomi

Analisis ergonomi menurut buku “International Labour Office (ILO) (2010)”

disana terdapat penjelasan bahwa terdapat 46 checkpoint/checklist yang

dikelompokan menjadi 8 sub bagian. Delapan sub bagian itu meliputi:

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Tempat Kerja

Desain dari tempat kerja sendiri sudah cukup tertata. Peserta dapat bekerja dengan keterbatasan tempat. Penempatan trainer lebih dirapikan. 3. Keamanan Mesin

Keamanan mesin cukup aman tetapi peserta tetap harus memakai APD 4. Pengendalian Bahan Berbahaya

5. Penerangan

Penerangan sudah cukup baik di lingkungan kerja. Cahaya datang dari ruangan yang terang. Memiliki pencahayaan yang pas sehingga tidak membuat mata cepat lelah.

6. Fasilitas dan Pelayanan Kesejahteraan 7. Ruangan Tempat Kerja

8. Tata Kerja dan Organisasi

GAMBAR 7

A. Analisa K3

Analisa sumber bahaya dan resiko :

Stop kontak yang berada dilantai dan disebelah meja sangat berbahaya. Orang yang mengoperasikan laptop yang tidak sesuai tempatnya. Beberapa kabel yang berserakan di lantai yang mungkin ada tegangan listriknya.

Solusi untuk mengurangi resiko bahaya :

Pertama dilihat dari stop kontak yang ada dilantai, stop kontak itu seharusnya ditaruh pada bagian atas dan ditutup agar tidak tersentuh saat bekerja. Kabel bertegangan yang berantakan di lantai, seharusnya diberi jalur/terminal tersendiri dan ditutup dengan isolasi yang baik sehingga aman saat merangkai benda kerja.

B. Analisis 5S / 5R

1. Seiri : Ringkas

Gambar diatas dapat dilihat bahwa masih ada barang – barang lain selain alat kerja yang berada di sekitar tempat kerja.

Solusi : disediakan tempat untuk menaruh barang – barang lain yang tidak

dibutuhkan dalam kegiatan. 2. Seiton : Rapi

Gambar diatas dapat dilihat bahwa, penempatan alat – alat dan bahan kerja cukup rapi, berada pada tempat yang sesuai.

3. Seiso : Resik

Gambar diatas dapat dilihat bahwa lingkungan di sekitar kerja cukup bersih. Sebaiknya membersihkan dan merapikan alat – alat kerja yang digunakan setelah selesai kegiatan.

4. Seiketsu : Rawat

Gambar diatas dapat disimpulkan, jika kita melaksanakan Resik dan Rapi berarti kita juga sudah melaksanakan Rawat.

5. Shitsuke : Rajin

Shitsuke / Rajin berarti pelatihan dan penigkatan kemampuan untuk melakukan apa yang ingin kita lakukan meskipun hal tersebut sulit untuk dilakukan.

6. Solusi : rutin dalam melaksanakan Ringkas, Rapi, Resik, dan Rawat.

C. Analisis Ergonomi

Analisis ergonomi menurut “International Labour Office (ILO) (2010)” disana

terdapat penjelasan bahwa terdapat 46 checkpoint/checklist yang dikelompokan

menjadi 8 sub bagian. Delapan sub bagian itu meliputi:

1. Penyimpanan dan Penanganan Bahan 2. Desain Tempat Kerja

Desain dari tempat kerja sendiri sudah cukup tertata. Peserta dapat bekerja dengan keterbatasan tempat. Penempatan trainer lebih dirapikan.

3. Keamanan Mesin

Keamanan mesin cukup aman tetapi peserta tetap harus memakai APD 4. Pengendalian Bahan Berbahaya

Penerangan sudah cukup baik di lingkungan kerja. Cahaya datang dari ruangan yang terang. Memiliki pencahayaan yang pas sehingga tidak membuat mata cepat lelah. 6. Fasilitas dan Pelayanan Kesejahteraan

7. Ruangan Tempat Kerja 8. Tata Kerja dan Organisasi

ANALISIS

Dokumen terkait