• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Estetik

Dalam dokumen Home selimpat (Halaman 39-44)

Nilai estetik merupakan nilai tentang keindahan. Keindahan adalah hal yang bisa menimbulkan rasa senang dan bahagia. Dalam sebuah garapan tari, setiap orang tentu memiliki pandangan atau persepsi yang berbeda-beda terhadap keindahan itu sendiri. Oleh sebab itu keindahan merupakan hal yang sangat subyektif sifatnya,

meskipun dalam penilaiannya menggunakan obyektivitas, namun nilai tersebut tetap bersifat subyektif sebab rasa keindahan dari setiap penilai tentu akan berbeda

tergantung rasa yang dimiliki.

Unsur keindahan dalam karya seni tidak akan dapat dinikmati dengan baik, jika karya tersebut tidak memiliki jiwa.13 Artinya, dalam menyajikan sebuah karya seni tari harus disertai dengan penjiwaan dan penghayatan yang dimunculkan dari hati. Penghayatan itu dilakukan baik untuk gerak tari maupun karakterisasinya. Ketika hal itu terjadi, maka unsur keindahan dari garapan akan dapat dinikmati, baik dinikmati secara pribadi oleh pelakunya sendiri ataupun dinikmati secara khusus oleh penikmatnya sesuai dengan pengalaman estetis yang dimiliki.

Menurut A.A.M Djelantik dalam bukunya Estetika Sebuah Pengantar ada 3 Aspek dalam keindahan yang meliputi wujud, bobot, dan penampilan. Semua aspek keindahan tersebut merupakan sebuah wahana penilaian dalam sebuah garapan tari.

4.3.1 Aspek Wujud

Aspek wujud dalam garapan tari kontemporer Selimpat meliputi unsur estetis di dalamnya. Unsur estetis dari bentuk dan struktur dalam garapan ini meliputi keutuhan, penonjolan, dan keseimbangan. Keutuhan yang dimaksud adalah karya seni yang indah menunjukkan keseluruhan, sifat utuh tidak ada cacatnya, berarti tidak ada kekurangan dan tidak ada kelebihan.14 Struktur dalam garapan ini sudah mewakili unsur keutuhan. Ini berarti antara bagian yang satu dengan bagian yang

13 I Ketut Gede Agus Adi Saputra. 2010. “Sang Anggut” Skrip Karya Seni Untuk Mencapai

Gelar S-1. ISI Denpasar, hal. 36.

14

lainnya saling mengisi dan saling berhubungan, sehingga terjalin sebuah kekompakan dan menjadi satu kesatuan yang utuh.

Penonjolan mampu mengarahkan perhatian penonton suatu karya seni pada sesuatu hal yang dipandang lebih penting dari hal-hal yang lain.15 Penonjolan ini dimaksudkan untuk memberikan penekanan pada bagian tertentu dari garapan, yang memiliki warna tersendiri sebagai identitas garapan. Dalam garapan tari

kontemporer Selimpat terdapat penonjolan yang menjadi ciri khas dari garapan, yaitu menari dengan menggunakan properti sebuah sapu lidi, dimana di dalamnya juga berisikan gerakan mencabut dan menarikan lidi-lidi. Disamping itu juga

menggunakan efek hujan dari lidi-lidi pada bagian ending. Dengan adanya penonjolan pada setiap bagian garapan, tentu juga dapat menegaskan suasana dan memperjelas maksud atau pesan yang ingin disampaikan.

Berbicara masalah wujud, tentu di dalamnya juga menyangkut keseimbangan. Unsur keseimbangan dalam garapan ini dapat dilihat dari pola lantai atau penempatan posisi penari diatas panggung. Posisi penari diatur sedemikian rupa, sehingga nantinya tidak terjadi benturan antara penari satu dengan penari lainnya yang bisa menimbulkan kesan kurang seimbang.

4.3.2 Aspek Bobot

Sebuah karya seni bisa dikatakan berbobot apabila di dalamnya mengandung isi. Dalam garapan ini, yang dimaksud dengan isi adalah pesan atau makna yang terkandung dalam karya tersebut. Kesenian yang berbobot tentunya juga akan

15

memperhatikan cara penyampaian dan aspek komunikasi dalam setiap penyajiannya. Penyampain pesan dan makna garapan kepada penonton merupakan barometer dari bobot karya seni. Adapun tiga aspek bobot dalam karya seni yang dapat diamati, yaitu : suasana, gagasan, dan pesan.16

Sesuai dengan hal tersebut di atas suasana yang ingin diwujudkan dalam garapan ini adalah suasana tenang dan tegang. Ide atau gagasan yang ingin disampaikan melalui garapan ini adalah konflik atau fenomena perpecahan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu penggarap juga ingin mengangkat dan

menyampaikan tentang pentingnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat, khususnya nilai persatuan dan kebersamaan. Gagasan dalam hal ini menyangkut hasil pemikiran atau konsep, pendapat dan pandangan tentang sesuatu.17

Penampilan sebuah garapan tari tentunya membawa suatu pesan yang ingin disampaikan. Pesan tersebut dapat dilihat secara implisit dan eksplisit. Secara implisit dapat ditelaah atau dikaji melalui ide garapan maupun penggambaran dari sebuah garapan tari, sedangkan secara eksplisit sebuah pesan dapat kita lihat langsung dari gerak-gerak tari maupun suasana yang ditampilkan.

Adapun pesan yang ingin disampaikan dalam garapan ini adalah :

1. Pentingnya rasa nasionalisme dan rasa kebersamaan dalam menjalani kehidupan agar rasa persatuan tetap terjaga. Sikap egois dan selalu ingin menang sendiri yang dimiliki oleh setiap individu, hendaknya

16 17

dihindari dan tidak

Ibid, hal. 17-18 Ibid, hal. 60.

munculnya konflik-konflik atau pertentangan yang bisa menyebabkan perpecahan dan kehancuran dalam kehidupan.

2. Pentingnya rasa saling menghormati dan pengendalian diri dalam menjalani aktivitas sosial kehidupan bermasyarakat, untuk mencapai kehidupan yang nyaman dan damai.

4.3.3 Aspek Penampilan

Penampilan adalah salah satu faktor utama dalam sebuah garapan tari. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah cara penyajian bagaimana kesenian itu disuguhkan kepada para penonton atau penikmatnya. Penampilan yang bagus merupakan sebuah kesempurnaan dan keberhasilan dalam pementasan karya seni.

Menciptakan penampilan garapan yang maksimal membutuhkan bakat dan ketrampilan penari dalam membawakannya, disamping juga didukung oleh sarana pementasan yang memadai. Ketiga hal itu dihadapkan pada metode penggarap tari dalam menuangkan idenya kepada para pendukung agar bisa menciptakan sebuah karya tari yang berbobot. Maka dari itu, hendaknya keterampilan dan bakat pendukung tari dengan penggarap haruslah memiliki kesamaan, serta dengan didukung sarana pertunjukan yang memadai maka akan dapat ditampilkan sebuah karya yang baik dan estetik.

Untuk mewujudkan penampilan garapan yang baik tentu dibutuhkan kecermatan penggarap tari untuk mencari pendukung tari dengan postur, bakat dan keterampilan yang mendukung. Mencari pendukung tari yang memiliki keterampilan dan bakat yang sama sangat sulit. Hal tersebut dikarenakan latar belakang para

penari yang berbeda. Karya tari Selimpat merupakan garapan tari kontemporer, dengan demikian, penggarap memilih pendukung tari yang memiliki bakat dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan garapan. Memiliki kemiripan dari segi postur tubuh, serta kemampuan yang seimbang dengan penggarap agar bisa menampilkan dan membawakan gerak yang diinginkan dengan baik. Untuk mencapai penampilan yang sempurna, maka diadakan latihan secara rutin dan intensif untuk melatih keterampilan dan kepekaan rasa agar rasa dan persepsi gerak yang dimiliki masing- masing penari setara.

Mengenai pementasan dan sarana yang digunakan, tari Selimpat dipentaskan di panggung proscenium gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Gedung ini memiliki kelengkapan tata panggung dan kelengkapan pertunjukan yang cukup memadai, untuk menunjang dalam penampilan garapan ini.

Dalam dokumen Home selimpat (Halaman 39-44)

Dokumen terkait