• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA

ANALISIS DAN EVALUASI DATA A. Mekanisme Perekaman Surat Pemberitahuan

Perekaman SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan semua unsur SPT ke dalam basis data perpajakan dengan cara antara lain merekam, memindahkan data/informasi digital dari media elektronik/jaringan komunikasi data ke Sistem Informasi Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak (uploading) dan/atau memindai (scanning). Perekaman dapat dilakukan setelah proses penelitian SPT selesai, dimana data yang berada dalam SPT harus sudah benar dan lengkap. Perekaman SPT meliputi proses perekaman dan penyimpanan data SPT. Kegiatannya diawali dengan proses perekaman penerimaan SPT Tahunan oleh petugas tempat pelayanan terpadu lalu mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) dan Bukti Penerimaan Surat (BPS). Mekanisme perekaman SPT pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, sebagai berikut Menurut Surat Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 24/PJ/2009, menyebutkan bahwa tata cara perekaman SPT Tahunan Pajak Penghsilan adalah sebagi berikut :

1. Sebelum dilakukan Perekaman terhadap SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap, dibuatkan terlebih dahulu Transkrip Kutipan Elemen-elemen dari Laporan Keuangan

Wajib Pajak sebagaimana Lampiran II.1.

2. Pembuatan Transkrip Kutipan Elemen-elemen dari Laporan Keuangan Wajib Pajak dilakukan oleh Pelaksana pada Seksi PDI.

3. Transkrip Kutipan Elemen-elemen dari Laporan Keuangan Wajib Pajak hanya dibuat untuk SPT Tahunan yang wajib melampirkan Laporan Keuangan. 4. Setelah SPT Tahunan beserta Register Harian diterima dan dicocokkan,

Pelaksana Seksi PDI membuat Transkrip Kutipan Elemen-elemen dari Laporan Keuangan Wajib

Pajak dengan cara mengutip data dari Neraca dan Laporan Laba/Rugi ke Transkrip. Kutipan Elemen-elemen dari Laporan Keuangan Wajib Pajak sesuai dengan

pengelompokan yang telah ditentukan dalam formulir tersebut tanpa mengubah nilaiyang dilaporkanWajib Pajak.

5. Merekam elemen-elemen SPT sesuai dengan menu perekaman SPT Tahunan Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam

a. Lampiran II.2 untuk SPT PPh WP Orang Pribadi formulir 1770 b. Lampiran II.3 untuk SPT PPh WP Orang Pribadi formulir 1770 S c. Lampiran II.4 untuk SPT PPh WP Orang Pribadi formulir 1770 SS

d. Lampiran II.7 Petunjuk Perekaman SPT Tahunan pada Tempat Pelayanan Terpadu

e. Lampiran II.8 Lembar Penelitian dengan komputer.

Alur Perekaman Surat Pemberitahuan Tahunan

dropbox SPT tahunan

Pada seksi PDI setiap berkas/dokumen SPT Tahunan PPh Orang Pribadi itu direkam ke dalam server yang ada di KPP Pratama Bojonagara untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam profil wajib pajak oleh kantor pajak pusat. Setelah semua

Tanda Terima WP

SPT & TT direkam dalam aplikasidropbox SPT KPP BINJAI SPT NON KPP BINJAI Spt diteliti Spt dikirim ke kpp terdaftar Spt tidak lengkap Spt lengkap Account Representative

AR meminta kelengkapan spt kepada wajib pajak dalam waktu 30 hari

Bps/ipad Spt tidak lengkap Spt lengkap sanksi Spt dikirim ke SIDJP untuk direkam Spt dikirimke PPDDP

selesai direkam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi kemudian diteruskan kepada Seksi Pelayanan untuk selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak. Sedangkan dokumen yang disimpan di dalam server dibuat berupa file yang disebut CSV. File CSV berisi data-data SPT wajib pajak yang telah direkam oleh operator perekaman SPT dan telah diapprove oleh petugas yang berwenang bahwa data SPT wajib pajak yang bersangkutan telah selesai direkam dan data yang direkam dinyatakan benar. File CSV ini yang akan dilaporkan oleh KPP ke KP DJP. Apabila saat perekaman terdapat data yang tidak sesuai atau tidak lengkap, maka dokumen SPT Tahunan PPh Orang Pribadi tersebut diserahkan kepada seksi Account Representative untuk kemudian dibuatkan surat permintaan kelengkapan SPT.

Wajib Pajak menyerahkan SPT Tahunan kepada petugas penerima SPT. Petugas penerima SPT mencatatat tanggal, NIP, nama, dan membuat dokumen TTSPT dan BASPT. SPT Tahunan yangACC 1 dan BASPT diserahkan kepada Seksi Pelayanan, sedangkan dokumen TTSPT diserahkan kepada Wajib Pajak.

Petugas TPT menerima SPT Tahunan melalui pos, lalu diserahakan kepada Seksi Pelayanan. Seksi Pelayanan kemudian menyerahkan SPT Tahunan ACC 1 kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk diteliti kembali dan dibubuhi tanda tangan. Kemudian SPT Tahunan ACC 2 diserahkan kembali kepada Seksi Pelayanan. Seksi Pelayanan menerima SPT ACC 2 dari Kepala Seski Pelayanan dan menerima SPT Tahunan Petugas TPT, lalu kemudian di input dan direkam ke dalam databaseserver. Apabila Wajib pajak tersebut berada dalam wilayah KPP, maka dilakukan kembali penelitian kelengkapan SPT Tahunan tersebut. Jika lengkap diserahkan

kepada petugas TPT, jika tidak diserahkan kepada Account Representative. Sedangkan bila bukan berada diwilayah KPP tersebut dibuatkan dokumen DNPSPT, lalu diserahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan untuk dibubuhi tanda tangan dan DNPSPT ACC 1diserahkan kepada Kepala Kantor. Oleh Kepala Kantor kemudian disetujui dan ditanda tangani, kemudian DNPSPT ACC 2 dberikan kembali kepada Seksi Pelayanan untuk dikirim kepada KPP Pratama yang berwenang.

Oleh Petugas TPT, SPT Tahunan ACC 2 yang lengkap diinput dan direkam lalu dicetak batch SPT. Kemudian SPT Tahunan ACC 2 dan batch SPT diserahkan kepada Seksi PDI.

Sedangkan oleh Account Representative, SPT Tahunan ACC 2 yang tidak lengkap dibuatkan SPKSPT rangkap 2. Lembar pertama diserahkan kepada Seksi Kepala Pengawasan dan Konsultasi, sedangkan lembar kedua diserahkan kepada Wajib Pajak.

Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan menandatangani SPKSPT lembar pertama untuk kemudian. SPKSPT ACC 1 diserahkan kepada Kepala Kantor Pelayanan untuk ditandatangani. SPKSPT ACC 2 diserahkan kembali kepada Account Representative.

Wajib Pajak menerima SPKSPT lembar kedua, kemudian melengkapi kembali SPT Tahunan. KSPT kemudian diserahkan kembali kepada Petugas TPT. Petugas TPT membuat BPS dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak. Selain itu Petugas TPT juga menyerahkan KSPT kepada Account Representative.

Account Representative lalu menyerahkan KSPT dan SPT ACC 2 kepada Petugas TPT untuk kemudian diproses oleh petugas TPT sesuai dengan SPT ACC yang lengkap.

Seksi PDI menerima SPT ACC 2 dan batch SPT. Kemudian SPT ACC dan di-input dan direkam ke dalam server KPP. Kemudian Seksi PDI mencetak kembali batch SPT yang sudah direkam. SPT Tahunan dan batch SPT diserahkan kepada Seksi Pelayanan.

B. Jumlah Surat Pemberitahuan Tahunan Yang Direkam

No Tahun SPT tahunan masuk SPT tahunan direkam SPT tahunan belum di rekam 1 2010 20.227 20.136 91 2 2011 26.818 26.664 154 3 2012 24.952 7.415 *

1. Pada tahun 2010 terdapat SPT tahunan yang masuk di kantor pelayanan pajak pratama binjai sebanyak 20.227 dan SPT tahunan yang direkam oleh kantor pelayanan pajak pratama binjai sebanyak 20.136 jadi terdapat selisih SPT tahunan yang belum direkam oleh kantor pelayanan pajak pratama binjai sebanyak 91 .

2. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan SPT tahunan yang masuk sebanyak 26.818 dan SPT tahunan yang direkam oleh kantor pelayanan pajak pratama binjai sebanang direkam oleh kantor pelayanan pajak pratama binjai sebanyak 26.664 dan SPT tahunan orang pribadi yang belum direkam yaitu sebanyak 154 .

3. Pada tahun 2012 jumah SPT tahunan yang masuk di kantor pelayanan pajak pratama binjai sebanyak 24.952 dan SPT tahunan yang belum direkam masih dalam proses perekaman .

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 2010 2011 2012 SPT tahunan Masuk SPT tahunan direkam SPT belum direkam

C. Hambatan Dalam Proses Perekaman Surat Pemberitahuan

adapun yang menjadi hambatan dalam proses perekaman data surat pemberitahuan tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai yaitu ;

1. Hambatan internal

a. Jangka waktu perekaman data ditetapakan 6 bulan sejak SPT terakhir dimasukkan bagi fiskus jangka waktu yang diberikan tersebut tidak cukup dalam proses perekaman SPT.

b. Surat pemberi tahunan tidak lengkap maka diserahkan ke AR (Account Representative) untuk meminta kelengkapan SPT kepada Wajib Pajak melalui pengiriman pos. Namun, apabila Wajib Pajak tidak menanggapi atau tidak melengkapi SPT yang diminta oleh AR dalam jangka waktu 30 hari, Wajib Pajak dianggap tidak menyampaikan SPT.

c. Memisahkan antara SPT Tahunan Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP sendiri dengan Wajib Pajak yang terdaftar pada KPP lain.

d. Koneksi jaringan internet yang bermasalah. 2. Hambatan eksternal

a. Ketidak pahaman wajib pajak dalam pengisian SPT sehingga ada penelitian dari fiskus.

b. Keterlambatan wajib pajak dalam penyampaian surat pemberitahuan tahunan.

D. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Dalam Perekaman Data

1. Membuat batas waktu atau target dalam proses perekaman data surat pemberitahuan tahunan dalam bentuk perbulan dan menambah sumber daya manusia .

2. Sosisialisaasi setiap jenis pajak selalu di butuhkan untuk mengunggah kesadaran wajib pajak.peran sosialisasi akan sangat membantu didalam pembentukan jiwa masyarakat taat pajak,namaun hal terpenting adalah sudahkah mencapai sasaran agar sosialisai perpajakann dapat menjawab segala masalah perpajakan yang dibutuhkan oleh setiap wajib pajak.sosialisasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti penyuluhan melalui penerbitan buku tentang perpajakan,iklan yang telah dilakukan selama ini baik media cetak maupun media elektronik,pembuatan spanduk,seminar pajak,dan pembinaan tentang perpajakan yang dilakukan oleh direktorat jendral pajak.pemahaman dari anggota masyarakat sangat diperukan ,khususnya bagi wajib pajak mengenai seluk beluk perpajakanyang begitu kompleks dan rumit dengan memahami arti dan manfaat pajak untuk Negara sehingga akan menimbulkan kesadaran masyarakat peduli pajak.

3. Menyortir atau memisahkan surat pemberitahuan tahunan pajak berdasarkan kode kantor pelayanan pajak pratama sehingga dapat mengetahui lokasi surat pemberitahuan terdaftar.

4. Menggunakan jaringan internet alternative misalnya dengan menggunakan modem dengan jaringan internet yang berbeda .

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait