• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

G. Teori Analisis Framing

3. Analisis Framing Model Pan dan Kosicki

Pan dan Kosicki berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Pengorganisasian tersebut dilakukan melalui perangkat framing yang terdiri atas empat struktur besar berikut:53

1) Sintaksis

Struktur ini berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atau peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita. Dengan demikian, struktur sintaksis ini dapat diamati bagaimana wartawan memahami peristiwa yang dapat dilihat dari cara ia menyusun fakta ke dalam bentuk umum berita.

2) Skrip

Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana cara wartawan bercerita atau bertutur dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita.

3) Tematik

Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Struktur ini akan melihat bagaimana pema-haman tersebut diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.

53

4) Retoris

Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu kepada pembaca.

Keempat struktur tersebut merupakan rangkaian yang dapat menunjukkan

framingdari suatu media. Kecenderungan wartawan dalam memahami suatu

peristiwa dapat diamati dengan keempat struktur tersebut. Wartawan ketika menulis berita dan menekankan makna atas peristiwa akan memaknai semua strategi wacana tersebut untuk meyakinkan pembaca bahwa berita yang ditulis tersebut benar.

6) Pemilu (Pemilihan Umum)

Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari Jabatan Presiden/eksekutif, Wakil rakyat/legislatif di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.54 Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Butuh rujukan Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik

54

Robert, Henry M.; et al. (2011). Robert's Rules of Order Newly Revised (edisi ke-11th). Philadelphia, PA: Da Capo Press. Hal. 438–446

agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik.55

Pemilihan presiden menurut perubahan ketiga UUD 1945 pasal 6A, presiden dan wakil dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden (Pilpres). Sebelumnya, presiden dan wakil Presiden (Wakil Presiden) dipilih oleh majelis permusyawaratan Rakyat. Dengan adanya perubahan UUD 1945, Presiden tidak lagi bertanggung jawab kepada MPR, dan kedudukan antara Presiden dan MPR adalah setara.56

Calon Presiden dan Wakil Presiden di usulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelumnya. Pilpres pertama kali di Indonesia di selenggarakan pada tahun 2004.57

Jika dalam pilpres didapat suara >50% jumnlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari separuh jumblah provinsi Indonesia. Maka dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Jika tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, maka pasangan yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pilpres mengikuti Pilpres Putaran Kedua. Pasangan yang memperoleh suara terbanyak dalam Pilpres putaran Kedua di nyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.58

55

Arifin, Anwar. Pencitraan dalam politik, (Jakarta: pustaka Indonesia, 2006) Hal.39

56

Redaksi Great Publiher,Buku Pintar Politik; Sejara, Pemerintahan, dan Ketatanegaraan,(Jogja Great Publisher Upgyakarta, Cet 1, 2009) Hal. 133.

57

Ibid. hal. 133 58

Presiden Indonesia (nama jabatan resmi: presiden republik Indonesia adalah kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala Negara, Presiden adalah simbol resmi Negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintah, presiden di bantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari, Prisiden (dan wakil presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat di pilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.59

Pemilih bisa jadi dihadapkan dengan istilah-istilah yang asing di telinga,ada beberapa formulir hingga istilah yang perlu diketahui:

1. TPS: Tempat Pemungutan Suara

2. PPK: Panitia Pemilihan Kecamatan merupakan panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu pada tingkat kecamatan.

3. PPS: Panitia Pemungutan Suara, merupakan panitia yang dibentuk oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pemilu di tingkat kelurahan/desa.

4. KPPS: Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, kelompok ini dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.

5. DPT: Daftar Pemilih Tetap, daftar ini memuat nama-nama pemilih yang telah memiliki hak pilih dan tercatat sebagai pemilih.

59

6. DPK: Daftar Pemilih pemilik KTP-el yang tidak terdaftar di dalam DPT atau DPTb yang memiliki hak pilih dan dilayani penggunaan hak pilihnya pada hari pemungutan suara.

7. DPTb: Daftar Pemilih Tambahan, daftar ini diperuntukkan bagi pemilih yang melakukan pindah memilih dari TPS asal ke TPS tujuan.

8. DPTHP: Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan, merupakan hasil perbaikan dari DPT yang sebelumnya telah ditetapkan.

9. PSU: Pemungutan Suara Ulang.

10. Formulir model A5: surat pemberitahuan pemilih tambahan atau pemilih pindah TPS.

11. Model C6-KPU: surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih.

12. Model C6-KPU PSU: surat pemberitahuan pemungutan suara ulang kepada pemilih.

13. Model C7 DPT-KPU: Daftar hadir pemilih tetap, biasanya formulir model ini diisi saat pemilih datang ke TPS.

14. Model C7 DPTb-KPU: Daftar hadir pemilih tambahan. 15. Model C7 DPK-KPU: Daftar hadir pemilih khusus.

16. Model C-KPU: Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara. 17. Model C1-PPWP: Sertifikat hasil penghitungan suara pasangan calon

presiden dan wakil presiden.

18. Model C1-DPR: Sertifikat hasil penghitungan suara calon anggota dewan perwakilan rakyat.

19. Model C1-DPD: sertifikat hasil penghitungan suara calon anggota dewan perwakilan daerah.

20. Model C1 Plano: catatan hasil penghitungan suara.

21. Model C2-KPU: pernyataan keberatan saksi atau catatan kejadian khusus pemungutan dan penghitungan suara.

22. Model C3-KPU: surat pernyataan pendamping pemilih, formulir ini digunakan untuk orang yang pendamping pemilih disabilitas saat pencoblosan.

23. Model C4-KPU: surat pengantar penyampaian berita acara pemungutan dan penghitungan suara pemilu tahun 2019 di TPS kepada PPS.60

24. Model C5-KPU: tanda terima penyerahan salinan berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta sertifikat hasil penghitungan suara.61

61

43

Dokumen terkait