• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengupasan yang dihasilkan dari alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini sudah cukup memuaskan walaupun hasil kupasan alat masih belum bersih seutuhnya dan masih banyak juga daging singkong yang terkupas pada saat proses pengupasan singkong yang bentuknya melengkung.

C. Analisis Gaya Tekan Pisau Terhadap Singkong

Analisis gaya yang terjadi pada saat pemotongan kulit singkong dilakukan dengan menghubungkan Hukum Newton Kedua. Hokum Newton Kedua berbunyi, “ percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang berkerja padanya “ (Giancoli.2001)

= m x a (2)

Diman : F = Gaya (N) m = massa (kg)

a = percepatan (m / )

Pengukuran gaya tekan pisau pada alat ini dilakukan dengan menggunakan peralatan timbangan untuk mengukur berat awal singkong dan berat tekanan pisau terhadap singkong sampai pisau membelah permukaan kulit singkong tetapi tidak menembus permukaan daging singkong, selisih dari berat tekanan pisau dengan berat awal singkong adalah berat tekan pisau terhadap singkong. Lalu konversi dalam bentuk gaya dengan mengalikan nilai berat tekan pisau dengan gaya gravitasi sebesar 9.8 m / . Sehingga diperoleh gaya tekan pisau terhadap kulit

Gambar 25. Hasil pengupasan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar II

27 singkong. Pengukuran ini dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. Berikut ilustrasi pengukuran dan data pengukuran yang dilakukan :

Table 2. Data pengukuran gaya tekan pisau.

ulangan berat awal

Dari table diatas diperoleh nilai gaya tekan pisau sebesar 50.4N

= (mi-mo) x g (3)

Dimana : mo = massa awal singkong (kg) mi = massa singkong saat ditekan (kg)

28

D. Analisis Kecepatan Pengupasan

Tahapan proses percobaan pengukuran kecepatan singkong yaitu pensortiran singkong yang berdiameter 5 - 8.5 cm sebanyak 100 buah atau ± 35kg untuk dikupas dengan menggunakan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II dengan jumlah yang sama. Lalu dikupas dengan jumlah yang sama menggunakan pisau biasa atau pengupasan secara manual yang dioperasikan oleh petani singkong. Pengukuran kecepatan pengupasan tersebut menggunakan alat ukur stopwatch. Hasil dari pengukuran kecepatan pengupasan masing-masing alat dapat dilihat pada lampiran 3,4, dan 5. Berikut table rataan kecepatan pengupasan masing-masing alat:

Table 3. Rataan kecepatan pengupasan masing-masing alat.

Alat Pengupas Singkong I Alat Pengupas Singkong

II Pisau Biasa

Kecepatan Pengupasan 61.22 detik/batang 46.49 detik/batang 17.75 detik/batang Data kecepatan pengupasan yang sudah diperoleh di uji dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan menngunakan program aplikasi statistic (SPSS). Dimana uji ini menguji tiga sample tidak berhubungan (independent). Hipotesis yang digunakan dengan uji Kruskal-Wallis untuk kecepatan pengupasan ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

H0 : kecepatan pengupasan singkong antara alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar (I dan II) dengan menggunakan pisau biasa adalah sama.

H1 : kecepatan pengupasan singkong antara alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar (I dan II) dengan menggunakan pisau biasa berbeda signifikan.

Gambar 27. Gaya yang bekerja pada singkong pada saat pengupasan

29 Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS dapat dilihat lampiran 8. Dari hasil uji Kruskal-Wallis untuk kecepatan pengupasan dihasilkan nilai p value adalah 0.00 dengan nilai α=0.05, karena p value (Asymp. sig. <0.05 maka hipotesa H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan pengupasan singkong antara alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar (I dan II) dengan menggunakan pisau biasa berbeda signifikan.

E. Tingkat Kerusakan Singkong Dari Hasil Pengupasan

Penilaian tingkat kerusakan singkong dilakukan dengan mengupas singkong masing-masing alat sebanyak 30 buah atau ±10kg singkong. Kemudian hasil pengupasan dimasukkan kedalam kategori tingkat kerusakan rendah, sedang, dan tinggi. Dimana tingkat kerusakan rendah dengan persentase kerusakan 0-35%, tingkat kerusakan sedang dengan persentase 35%-70% dan tingkat kerusakan tinggi dengan persentase 70%-100%. Penilaian tingkat kerusakan dilakukan oleh penulis dimana singkong yang telah dikupas dan dibelah menjadi dua bagian, masing-masing bagian bernilai 50%. Setelah itu singkong tersebut difoto dan dinilai tingkat kerusakannya oleh penulis. Hasil penilaian tingkat kerusakan singkong dari masing-masing alat dapat dilihat pada lampiran 9,10, dan 11.

Dari hasil penilaian tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan pisau biasa menyatakan bahwa 26 singkong dengan tingkat kerusakan rendah, 3 singkong dengan kerusakan sedang dan 1 singkong dengan kerusakan tinggi, dimana tingkat kerusakan singkong yang mendominasi adalah tingkat kerusakan yang rendah. Dan hasil penilaian tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan alat pengupas I menyatakan bahwa 3 singkong dengan tingkat kerusakan rendah, 11 singkong dengan kerusakan sedang dan 16 singkong dengan kerusakann tinggi, dimana tingkat kerusakan singkong yang mendominasi adalah tingkat kerusakan yang tinggi. Lalu hasil penilaian tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan alat pengupas II menyatakan bahwa 20 singkong dengan tingkat kerusakan rendah, 10 singkong dengan kerusakan sedang dan tidak ada singkong dengan kerusakan tinggi, dimana tingkat kerusakan singkong yang mendominasi adalah tingkat kerusakan yang rendah. Berikut adalah table penyajian dari hasil data diatas :

Tabel 4. Tingkat kerusakan singkong yang dikupas.

No Jumlah sampel Alat pengupas Tingkat kerusakan rendah kerusakan yang rendah dalam proses pengupasannya dan alat pengupas singkong tipe I memiliki tingkat kerusakan yang tinggi dalam proses pengupasannya.

30

F. Pengukuran Beban Kerja

Di dalam pengukuran beban kerja ini pertama-tama dilakukan adalah mempersiapkan singkong yang akan dikupas dengan menggunakan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar II sebanyak 150 buah atau ± 50kg dengan diameter 5-8.5cm dan panjang bebas. Setelah itu dilakukan pemasangan alat ukur denyut jantung (heart rate) pada pengguna alat tersebut.

Setelah pemasangan selesai lalu dilakukan pengupasan singkong sebanyak 150 buah sampai selesai pengupasan, data denyut jantung sudah direkam oleh alat ukur setiap 5 detik. Data hasil pengukuran dapat dilihat pada lampiran 7. Dari hasil pengukuran denyut jantung pada lampiran tersebut didapatkan denyut jantung rata-rata per menit adalah 95 dimana pada table 1, nilai denyut jantung rata-rata pengukuran berada pada tingkat kerja ringan. Dengan demikian penggunaan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini memilki tingkat kerja yang ringan.

G. Tingkat Penerimaan Teknologi “ Alat Pengupas Singkong “ Oleh Masyarakat

Alat yang sudah dibuat sebelumnya harus dinilai oleh masyarakat/ibu-ibu melalui kuesioner agar dapat diketahui kekurangan alat tersebut. Pembagian kuesioner ini dilakukan di daerah babakan lebak sebanyak 10. Sebelum pengisian kuesioner ini para responden terlebih dahulu melihat cara kerja alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar yang diperagakan oleh penulis. Lalu para responden ditanya untuk pengisian kuesioner tersebut, dimana pisau sebagai pembanding nya. Ada 4 kriteria yang ditanyakan pada kuesioner yaitu segi keamanan, kecepatan pengupasan, kenyamanan dan hasil pengupasan. Kuesioner yang dibagikan kepada para responden dapat dilihat pada bagian lampiran 6. Berikut hasil dari kuesioner tersebut :

Gambar 28. Diagram hasil kuesioner 0

31 Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar aman digunakan. Dimana 7 dari 10 orang responden memilih alat pengupas singkong alat yang aman digunakan dalam mengupas singkong. Dari segi kecepatan alat pengupas singkong lebih lambat dalam proses pengupasan daripada menggunakan pisau . Dimana 7 dari 10 orang responden memilih pisau sebagai yang tercepat dalam proses pengupasan kulit singkong. Dari segi kenyamanan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi daripada pisau. Dimana 7 dari 10 orang responden memilih alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar. Dan dari hasil pengupasan dari alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar sama dengan menggunakan pisau. Dimana 5 dari 10 orang responden memilih alat pengupas singkong tipe pisau melingkar begitu juga dengan pisau.

32

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian yang berjudul “rancang bangun alat pengupas singkong dengan pisau setengah melingkar” antara lain adalah :

1. Alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar telah dibuat yang terdiri atas pisau pengupas, penyayat dan wadah jari tangan.

2. Secara fungsional alat pengupas kulit singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II ini berhasil memisahkan kulit singkong dengan diameter 5-8.5cm dan < 5cm

3. Kecepatan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II dalam proses pengupasan singkong tergolong masih lambat dibandingkan dengan menggunakan pisau biasa dimana kecepatan rataan menggunakan pisau biasa sebesar 17.75 detik/batang dan kecepatan menggunakan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I dan II masing-masing adalah 61.62 detik/batang dan 46.49 detik/batang.

4. Dari perbandingan kecepatan pengupasan dengan menggunakan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I,II dan pisau biasa berbeda signifikan berdasarkan uji Kruskal Wallis.

5. Tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan pisau biasa adalah 26 buah dengan tingkat kerusakan rendah, 3 buah dengan tingkat kerusakan sedang dan 1 buah singkong dengan tingkat kerusakan tinggi.

6. Tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan alat pengupas tipe I adalah 3 buah dengan tingkat kerusakan rendah, 11 buah dengan tingkat kerusakan sedang dan 16 buah singkong dengan tingkat kerusakan tinggi.

7. Tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan alat pengypas tipe II adalah 20 buah dengan tingkat kerusakan rendah, 10 buah dengan tingkat kerusakan sedang dan 0 buah singkong dengan tingkat kerusakan tinggi.

8. Tingkat kerja penggunaan alat ini adalah ringan berdasarkan pengukuran denyut jantung dengan nilai rata-rata per menit adalah 95 denyut per menit atau 2.5-5 kkal/menit.

9. Dari segi keamanan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini aman digunakan berdasarkan hasil kuesioner dimana, 7 dari 10 responden memilih alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar aman digunakan.

10. Dari segi kenyamanan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar tergolong nyaman digunakan berdasarkan hasil kuesioner dimana, 6 dari 10 responden memilih alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar nyaman digunakan.

B. Saran

1. Perlu pengembangan dan penelitian lebih lanjut untuk alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini dengan modifikasi atau memperpanjang pisau pengupas sekaligus penyayat dan juga silinder alat agar proses pengupasan pada alat dapat lebih cepat daripada menggunakan pisau.

33

DAFTAR PUSTAKA

Adetan DA, Adekoya LA and Aluko OB. 2006. Theory of a mechanical method of peeling cassava tubers with knives. Int. Agrophysics(20): 269-276

Akintunde BO, Oyawale FA, and Tunde-Akintunde TY. 2005. Design and Fabrication of a Cassava Peeling Machine. Nigerian food journal, vol. 23. (www.ajol.info/journals/nifoj) issn 0189-7241

BAPPENAS.2009. Budidaya Pertanian Ketela Pohon/Singkong Manihot utilissima Pohl.

http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=190 [3 Jan 2012]

[DEPTAN]. Departemen Pertanian Jakarta. 2005. Pengembangan Usaha Pengolahan Tepung Tapioka.

Giancoli DC.2001. Physics: Prinsiple With Applications. Fifth Edition. Erlangga. Jakarta

Hidayah N. 2011. Klasifikasi Kesesuaian Lahan Tanaman Singkong (Manihot Utilissima) Berbasis Produksi dan Kadar Pati Daerah Bogor, Sukabumi dan Karawang dalam Rangka Pengambangan Bioenergi. [Skripsi].Bogor: Institut Pertanian Bogor.

http://finance.detik.com/read/2012/04/17/121904/1894259/4/aneh-rajin-impor-beras-ri-genjot-ekspor-singkong [26 Juni 2012]

Kroemer KHE, Kroemer HB, and Kroemer-Elbert KE. 2001, Ergonomice: How to Design for Ease and Efficiency. Prentice-Hall Inc. New Jersey.

Kusumastuti CT. 2007. Singkong Sebagai Salah Satu Sumber Bahan Bakar Nabati (BBN) [makalah]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Lidiasari E, Syafutri MI, dan Syaiful F. 2006. Influence of Drying Temperature Difference On Physical And Chemical Qualities of Partially Fermented Cassava Flour, Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia, 2006, vol. 8, pp. 141-146.

Lisyanto. 2007. Evaluasi Parameter Desain Piring Pengolah Tanah Diputar Untuk Pengepras Tebu Lahan Kering. Disertasi. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Mccormick EJ. And Sander MS. 1987. Human Factor in Engineering and Design. Mcgraw-Hill Chong moh, Ltd. Singapore

Odigboh EU. 1976. A Cassava Peeling Machine: Development, Design and Construction. J. Agric Engng Res(21):361-369

Olukunle OJ. 2007. Development of a Cassava Peeling Machine for Cottage Industries. Paper presented at the Conference on International Agricultural Research for Development.

Innovations. Tropentag 2007 University of Kassel-Witzenhausen and University of Göttingen, October 9-11, 2007.

Pratama DR. 2011. Antropometri Petani Wanita dan Aplikasinya pada Desain Gagang Sabit.

[Skripsi].Bogor: Institut Pertanian Bogor.

34 Ubaidillah S. 2009. Studi Pengupasan Kulit Singkong dengan Pisau Melingkar. [Skripsi].Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

35

LAMPIRAN

36 Lampiran 1. Data ukuran diameter singkong yang diukur sebanyak 50 buah

No keliling singkong (cm) jari-jari singkong (cm) diameter (cm)

1 15.1 2.40 4.80

37 No keliling singkong (cm) jari-jari singkong (cm) diameter (cm)

39 16.5 2.62 5.25

Lampiran 2. Data ukuran ketebalan kulit singkong yang diukur sebanyak 50 buah.

No tebal kulit singkong (cm) No tebal kulit singkong (cm)

1 0.3 26 0.2

38 No tebal kulit singkong (cm) No tebal kulit singkong (cm)

21 0.2 46 0.3

22 0.2 47 0.3

23 0.2 48 0.4

24 0.3 49 0.3

25 0.2 50 0.4

rata-rata 0.248

39 Lampiran 3. Data kecepatan pengupasan singkong dengan menggunakan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar I.

no berat awal

40

41

79 0.16 0.13 56

80 0.2 0.16 55

81 0.23 0.15 57

82 0.26 0.18 74

83 0.19 0.15 50

84 0.23 0.16 59

85 0.3 0.23 80

86 0.28 0.16 74

87 0.26 0.2 95

88 0.23 0.19 72

89 0.19 0.14 51

90 0.23 0.16 41

91 0.19 0.14 47

92 0.15 0.11 43

93 0.18 0.14 49

94 0.19 0.14 72

95 0.17 0.14 61

96 0.18 0.14 52

97 0.2 0.16 72

98 0.16 0.14 51

99 0.2 0.15 46

100 0.2 0.16 67

rata-rata 0.29 0.22 61.22

42 Lampiran 4. Data kecepatan pengupasan singkong dengan menggunakan alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar II.

no berat awal

43

44

79 0.18 0.14 35

80 0.24 0.19 43

81 0.3 0.25 53

82 0.34 0.29 38

83 0.21 0.17 46

84 0.19 0.14 28

85 0.29 0.25 62

86 0.26 0.22 50

87 0.21 0.18 40

88 0.25 0.2 36

89 0.3 0.25 43

90 0.25 0.2 49

91 0.2 0.16 42

92 0.2 0.16 48

93 0.19 0.15 40

94 0.31 0.26 41

95 0.15 0.11 30

96 0.24 0.2 52

97 0.21 0.16 40

98 0.12 0.09 44

99 0.19 0.15 38

100 0.21 0.18 37

rata-rata 0.28 0.23 46.49

45 Lampiran 5. Data kecepatan pengupasan singkong dengan menggunakan pisau biasa.

no berat awal (kg) berat akhir

46

47

80 0.16 0.13 15.92

81 0.19 0.15 17.82

82 0.15 0.11 18.84

83 0.2 0.16 16.17

84 0.14 0.1 15.19

85 0.32 0.27 18.72

86 0.19 0.15 23.36

87 0.24 0.17 28.05

88 0.27 0.23 19.34

89 0.21 0.16 26.55

90 0.21 0.17 22.08

91 0.25 0.19 30.09

92 0.23 0.17 26.96

93 0.18 0.14 17.13

94 0.6 0.45 33.34

95 0.2 0.15 21.36

96 0.25 0.19 13.07

97 0.19 0.15 13.11

98 0.35 0.25 16.05

99 0.34 0.26 15.3

100 0.36 0.28 19.54

rata-rata 0.26 0.21 17.75

48 Lampiran 6. Kuesioner alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar.

Kuisoner

Alat Pengupas Singkong Tipe Pisau Setengah Melingkar

Nama : Umur : Jenis kelamin : Pendidikan : Pekerjaan :

1. apakah ibu sering mengupas singkong ? a) ya

b) kadang – kadang

2. setelah mencoba alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini, manakah yang ibu pilih dari segi keamanan pada saat mengupas?

a) Pisau

b) Alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar.

3. setelah mencoba alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini, manakah yang ibu pilih dari segi kecepatan pengupasan?

a) Pisau

b) Alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar

4. setelah mencoba alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini, manakah yang ibu pilih dari segi kenyamanan pada saat mengupas?

a) Pisau

b) Alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar

5. setelah mencoba alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar ini, manakah yang ibu pilih dari segi hasil kupasan?

a) Pisau

b) Alat pengupas singkong tipe pisau setengah melingkar

49 Lampiran 7. data pengukuran denyut jantung dengan menggunakan alat ukur denyut jantung (heart rate).

detik ke- denyut jantung rata-rata per

menit detik ke- denyut

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

4290 86 8675 99

4295 86 8680 98

4300 86 8685 95

4305 95 8690 94

4310 102 8695 94

4315 97 8700 90 93

4320 94 91 rata-rata 95

4325 96

4330 98

4335 98

4340 96

4345 93

4350 88

4355 86

4360 86

4365 86

4370 86

4375 104

4380 104 93

71 Lampiran 8. Hasil uji KruskalWallis untuk kecepatan pengupasan.

Ranks perlaku

an N Mean Rank

Kecepatan 1 100 230.75

2 100 169.07

3 100 51.68

Total 300

Ket : Dimana perlakuan 1 adalah menggunakan alat tipe I, perlakuan 2 adalah menggunakan alat tipe II, dan perlakuan 3 adalah menggunakan pisau biasa.

Test Statisticsa,b Rendemen Chi-Square 72.609

df 2

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable:

perlakuan

72 Lampiran 9. Table tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan pisau biasa

no FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

1

2

3

4

5

73

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

6

7

8

9

10

74

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

11

12

13

14

15

75

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

16

17

18

19

20

76

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

21

22

23

24

25

77

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

26

27

28

29

30

78 Lampiran 10. Table tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan alat pengupas I

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

1

2

3

4

5

79

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

6

7

8

9

10

80

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

11

12

13

14

15

81

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

16

17

18

19

20

82

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

21

22

23

24

25

83

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

26

27

28

29

30

84 Lampiran 11. Table tingkat kerusakan singkong dengan menggunakan alat pengupas II

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

1

2

3

4

5

85

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

6

7

8

9

10

86

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

11

12

13

14

15

87

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

16

17

18

19

20

88

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

21

22

23

24

25

89

No FOTO HASIL KUPASAN

TINGKAT KERUSAKAN Rendah

(0-35%)

Sedang (35%-70%)

Tinggi (70%-100%)

26

27

28

29

30

Dokumen terkait