• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1) (2) (3) (4) 10 Saya merasakan suasana aktif dalam

Z- score Batas luas

4. Analisis Hasil Belajar

Menurut Oemar Hamalik menyatakan bahwa, “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Hasil belajar siswa dilihat dari hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) untuk melihat kemampuan siswa sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dan sesudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick setiap tes berisikan 10 soal. Soal yang diberikan

1

Muchammad Nur Yahya, J. A. Pramukantoro, Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Peralatan Pengendali Daya Tegangan Rendah Di SMKN 2 Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Elektro. Volume 01 Nomor 1, Tahun 2013,Hal. 101

berbentuk multiple choice yang berkaitan dengan materi yang diajarkan yaitu zat daitif dan zat adiktif.

Mengenai distribusi hasil belajar siswa pada materi zat aditif dan zat adiktif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick terdapat perbedaan yaitu hasil belajar. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari jumlah rata-rata pada nilai pre-test ̅ = 44, variansnya adalah S12= 127,4 dan simpangan

baku adalah S1= 11,28. Sedangkan jumlah nilai rata-rata pada pos-test x = 78,74, variansnya adalah S22 = 99,26 dan simpangan bakunya adalah S2 = 9,96.

Pengolahan data hasil belajar siswa (pre-test) dan (post-test) digunakan uji normalitas untuk mengetahui apakah data setiap kelompok dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan untuk tes awal 2

= - 67,58.

Pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5% atau ( = 0,05) dan dk = (k–3), dari daftar distribusi frekuensi data kelompok dapat dilihat bahwa banyak kelas (k=6), sehingga nilai dk untuk distribusi chi-kuadrat adalah dk = (6–3) = 3, maka dari tabel distribusi 2

0,05(3) diperoleh 7,82. Karena - 67,58< 7,82 atau 2

hitung < 2 tabel, maka dapat disimpulkan data tes awal siswa kelas VIII MTsN Rukoh banda aceh berdistribusi normal. Hasil perhitungan pada tes akhir diperoleh nilai 2

hitung = -103,76 maka dari tabel distribusi 2

0,05(3) diperoleh 2

tabel = 7,82. Karena -103,76< 7,82 atau 2

hitung < 2

tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tes awal siswa kelas VIII di MTsN Rukoh banda aceh berdistribusi normal.

Untuk pengolahan data dilakukan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji t pada taraf signifikan = 0,05 diperoleh nilai thitung = 12,22 dan untuk tabel = 2,042. Dengan kriteria pengujian jika thitung tabel maka H0

diterima, dan jika thitung tabel maka H0 ditolak, dan diperoleh thitung tabel yaitu 12,22 2,042. Sesuai dengan criteria pengujian maka H0 ditolak, ini berarti Ha

diterima. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa adanya pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi zat aditif dan zat adiktif dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick kelas VIII di MTsN Rukoh.

Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi zat aditif dan zat adiktif. Karena dalam proses pembelajaran pada materi zat aditif dan zat adiktif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat membantu siswa lebih memahami dan menguasai materi yang diajarankan oleh guru, terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Selain itu memberikan perbaikan positif pada diri siswa yang dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi kimia. Misalnya siswa semula pasif dalam belajar menjadi lebih aktif serta siswa lebih percaya diri mengejakan soal yang diberikan oleh guru.

88

PENUTUP

Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada materi zat aditif dan zat adiktif di kelas VIII Rukoh, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

talking stick pada materi zat aditif dan zat adiktif memperoleh nilai sangat

tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pesentase yang diamati oleh dua orang pengamat yaitu 90,7

2. Model pempelajaran kooperatif tipe talking stick dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi zat aditif dan zat adiktif di kelas VIII MTsN Rukoh memperoleh nilai sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pesentase yang diamati oleh dua orang pengamat yaitu 94,21 .

3. Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking

stick sangat tertarik pada materi zat aditif dan zat adiktif dapat dilihat dari

persentase yang pilih “ya” = 91,28 %, sedang yang pilih tidak “tidak” = 8,70 %.

4. Hasil belajar siswa kelas VIII MTsN Rukoh meningkat dengan menggunakan model pemebelajaran kooperatif tipe talking stick.Hal ini dapat diliat dari

5. hasil penelitian uji-t yang mana diperoleh pada thitung tabel, hasil yang diperoleh pada thitung yaitu 12,22 yang ternyata lebih besar dari ttabel 2,042.

B. Saran-Saran

1. Dalam memilih model pembelajaran, kooperatif tipe talking stick merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Perlunya manajemen waktu yang efesien agar semua langkah kegiatan pada waktu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat terlaksana dengan baik.

3. Bagi peneliti berikutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick diharapkan terlebih dahulu meyesuaikan dengan materi yang diajarkan, dan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang tidak dapat dilakukan peneliti pada saat pelaksanaan pembelajaran.

4. Bagi peneliti berikutnya juga diharapkan menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang lainnya yang sesuai untuk pembelajaran materi zat aditif dan zat adiktif.

90

Arikunto, Suharsimi. 2005 Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bima Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Damayanti dan Moejiyono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2008. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim, Muslim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajran Inovatif. Medan: Media Persada.

Masnur, Muchlis. 2011. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetisi dan

Konstektual. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Muchammad Nur Yahya, J. A. Pramukantoro, Pengembangan Perangkat Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Peralatan Pengendali Daya Tegangan Rendah Di SMKN 2 Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Elektro. Volume 01 Nomor 1,

Tahun 2013,Hal. 101

Nurhadi, B.Yasin dan A.G Senduk. 2003. Pembelajaran Kontektual Dan

Penerapan Dalam KBK. Malang: FKIP Malang.

Oemar, Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Permana, Dedi. 2004. Intisari Kimia SMA Kls X,XI,XII. Bandung: Pustaka Setia.

Putri, Devina. 2015. Buku Pintar Kimia SMA/MA IPA Kelas 1,2 & 3. Jakarta: Bintang Wahyu.

Purba, Michel. 2005. Kimia SMP Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Pohan, Rusdin. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Banda Aceh: Ar-Rijal Institute.

Rafa’I, A. Dan Chatrina, Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.

Rahmah Johar, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Universitas Syiah kuala.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sawono, Jonathan. 2006. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Yogyakarta: Graham Ilmu.

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjono, Anas. 2005. Pengatar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori Dan Aplikasi Poikem.

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Abadi Guru. 2013. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Trianto. 2009. Mendesign Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep,

Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto. 2009. Mendesains Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep

Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Putra Grafika.

Petunjuk

Berilah tanda silang (x) pada salah satu alternatif skor validasi yang sesuai dengan penilaian Anda jika:

Skor 2: Apabila pertanyaan sudah komunikatif dan sesuai dengan isi konsep yang akan diteliti.

Skor 1: Apabila pertanyaan sudah komunikatif tetapi belum sesuai dengan isi konsep yang akan diteliti atau sebaliknya.

Skor 0: Apabila pertanyaan tidak komunikatif dan tidak sesuai dengan isi konsep yang akan diteliti atau sebaliknya.

No Skor validasi Skor validasi Skor validasi

1 2 1 0 2 2 1 0 3 2 1 0 4 2 1 0 5 2 1 0 6 2 1 0 7 2 1 0 8 2 1 0 9 2 1 0 10 2 1 0 11 2 1 0 12 2 1 0 13 2 1 0 14 2 1 0 15 2 1 0 Banda Aceh, 2016 Penilai Murhamah, S.Pd NIP:197304101999052001

Berilah tanda silang (x) pada salah satu alternatif skor validasi yang sesuai dengan penilaian Anda jika:

Skor 2: Apabila pertanyaan sudah komunikatif dan sesuai dengan isi konsep yang akan diteliti.

Skor 1: Apabila pertanyaan sudah komunikatif tetapi belum sesuai dengan isi konsep yang akan diteliti atau sebaliknya.

Skor 0: Apabila pertanyaan tidak komunikatif dan tidak sesuai dengan isi konsep yang akan diteliti atau sebaliknya.

No Skor validasi Skor validasi Skor validasi

1 2 1 0 2 2 1 0 3 2 1 0 4 2 1 0 5 2 1 0 6 2 1 0 7 2 1 0 8 2 1 0 9 2 1 0 10 2 1 0 11 2 1 0 12 2 1 0 13 2 1 0 14 2 1 0 15 2 1 0 Banda Aceh, 2016 Penilai

NO

JAWABAN

Dokumen terkait