BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Analisis
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk dapat memenuhi beberapa unsur akurasi daya penduga parameter yang tidak bias, untuk melihat tingkat ketelitian yang akan mencerminkan tingkat efisien hasil analisis dan keajegan (konsisten) hasil yang diperoleh sehingga persamaan regresi yang dihasilkan benar-benar dapat dipercaya untuk memprediksi.
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov dengan cara membandingkan nilai probabilitas
(p-value) yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah
ditentukan yaitu 0,05. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: (Ghozali, 2009)
1) Jika nilai probabilitas (p-value) masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai probabilitas (p-value) masing-masing variabel
independen lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji normalitas dengan metode
kolmogorov-smirnov. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat diketahui:
1) Untuk variabel pelayanan kependudukan (KTP) Nilai Z
Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,009 dengan Asymp. Sig sebesar 0,261. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan untuk
commit to user
mengukur pengaruh investasi e-governmant terhadap peyanan kependudukan memiliki distribusi normal. Hal ini terlihat pada nilai Zkolmogorov-smirnov untuk residual variabel dependen memiliki nilai dibawah Ztabel (1,96) atau nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.12
Hasil Uji Normal Dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
RES_KTP RES_inves RES_PDRB
N 36 36 36
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 .0000441 .0000000 Std. Deviation 3048.83617931 1587705683 82.8555000 0 189164.7492 8537 Most Extreme Differences Absolute .168 .332 .159 Positive .168 .332 .159 Negative -.139 -.194 -.118 Kolmogorov-Smirnov Z 1.009 1.018 .952 Asymp. Sig. (2-tailed) .261 .073 .325 a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber : output pengolahan data primer dengan SPSS (2011)
2) Untuk variabel investasi usaha (inves) Nilai Z Kolmogorov-Smirnov
sebesar 1,018 dengan Asymp. Sig sebesar 0,073. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan untuk mengukur pengaruh investasi e-governmant terhadap investasi usaha memiliki distribusi normal. Hal ini terlihat pada nilai Zkolmogorov-smirnov untuk residual variabel dependen memiliki nilai dibawah Ztabel (1,96) atau nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.
3) Untuk variabel PDRB Nilai ZKolmogorov-Smirnov sebesar 0,952 dengan
commit to user
disimpulkan bahwa data yang digunakan untuk mengukur pengaruh investasi e-governmant terhadap PDRB memiliki distribusi normal. Hal ini terlihat pada nilai Zkolmogorov-smirnov untuk residual variabel dependen memiliki nilai dibawah Ztabel (1,96) atau nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Multikolinieritas yang berbahaya terjadi apabila nilai dari variance inflation factor (VIF) lebih besar dari 10 atau nilai
tolerance lebih kecil dari 0,10 (Ghozali, 2009).
Tabel 4.13
Nilai VIF dan Tolerance Dari Uji Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Bebas Terikat Tolerance VIF
Investasi e-governmant
Pelayanan Kependudukan 1,000 1,000 Investasi Usaha 1,000 1,000
PDRB 1,000 1,000
Sumber : output pengolahan data primer dengan SPSS (2011)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa semua nilai VIF jauh dibawah 10, dan nilai
commit to user
tolerance diatas 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data
yang digunakan tidak terdapat multikolinieritas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas menggunakan bantuan SPSS dilakukan dua tahap, yaitu menghitung nilai residual absolutnya terlebih dahulu baru menghitung korelasi antara nilai variabel dengan nilai residual. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak diantara data – data pengamatan dapat dilihat nilai koefisien signifikansinya ( dalam hal ini ditetapkan alfa = 5% ). Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari alfa (5%), maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut.
Hasil pengolahan data menggunakan SPSS untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini :
Tabel 4.14
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Statistics uji
Bebas Terikat t hitung Sig
Investasi e-governmant
Residual Pelayanan Kependudukan 1,934 0,061 Residual Investasi Usaha 1,080 0,074
Residual PDRB 0,858 0,397
Sumber : output pengolahan data primer dengan SPSS (2011)
Dari data – data diatas dapat dilihat bahwa semua nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data yang digunakan tidak terdapat heteroskedastisitas.
commit to user
d. Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji autokorelasi, dari tabel tersebut dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,841 – 2,349 yang berarti lebih besar dari 1,650 dan kurang dari 2,350. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.
Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi
Variabel
DW Ket
Bebas Terikat
Investasi e-governmant
Pelayanan Kependudukan 2,349 Bebas Autokorelasi Investasi Usaha 1,841 Bebas Autokorelasi
PDRB 1,880 Bebas Autokorelasi
Sumber : output pengolahan data primer dengan SPSS (2011) 2. Hasil Estimasi Model Analisis
Untuk menguji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh investasi e-governmant terhadap pelayanan kependudukan, ionvestasi usaha dan PDRB Kabupaten Sragen dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Hasil perhitungan regresi dapat dilihat selengkapnya dalam Tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16
Hasil Analisis Regresi Linear dengan Variabel Bebas Investasi e-governmant
Variabel Bebas Investasi e-governmant
Variabel Terikat Pelayanan
Kependudukan Investasi Usaha PDRB
Constant -15.778,937 -299.979.386.132 222.163,273 Koefisien Regresi 4.244 49.552.624 804,209 t - Hitung 7,031 2,576 21,473 Sig t 0,000** 0,012** 0,000** R Square 0,593 0,068 0,931 F hit 49,438 2,485 461,078
Ket : *) Signifikan 5% **) Signifikan 1%
Sumber : output pengolahan data primer dengan SPSS (2011)
commit to user
a. Persamaan regresi
Dari data Tabel 4.16, maka hasil persamaan regresi adalah sebagai berikut:
1) PK = -15.778,937+ 4.244 E-gov + e
2) Inv. = -299.979.386.132 + 49.552.624E-gov + e 3) PDRB= 222.163,273 + 804,209 E-gov. + e
Keterangan:
E-gov = investasi e-governmant
PK = Pelayanan Kependudukan Inv = Investasi Swasta
PDRB = PDRB atas dasar harga berlaku b. Uji t
Tabel 4.16 menunjukkan Uji t, untuk variabel bebas investasi
e-governmant. Dari tabel tersebut dapat diketahui.
1) Besarnya dana investasi implementasi e-governmant yang digunakan oleh Pemkab. Sragen berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah pelayanan kependudukan di Kabupaten Sragen, hal ini dutunjukkan oleh nilai Thitung sebesar 7,031 dan probabilitas signifikansinya 0,000 yang berarti lebih kecil daripada 0,05. Koefisien regresi sebesar 4.244 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan investasi e-governmant dapat meningkatkan 4.244 buah layanan kependudukan di Kabupaten Sragen.
commit to user
2) Besarnya dana investasi implementasi e-governmant yang digunakan oleh Pemkab. Sragen berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah investasi usaha yang berkembang di Kabupaten Sragen, hal ini dutunjukkan oleh nilai Thitung sebesar Besarnya dana investasi implementasi e-governmant yang digunakan oleh Pemkab. Sragen berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah pelayanan kependudukan di Kabupaten Sragen, hal ini dutunjukkan oleh nilai Thitung sebesar 2,576 dan probabilitas signifikansinya 0,012 yang berarti lebih kecil daripada 0,05. Koefisien regresi sebesar 49.552.624 menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan investasi e-governmant dapat meningkatkan Rp 49.552.624 investasi usaha yang ditanamkan di Kabupaten Sragen. 3) Besarnya dana investasi implementasi e-governmant yang
digunakan oleh Pemkab. Sragen berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB Kabupaten Sragen, hal ini dutunjukkan oleh nilai Thitung sebesar 21,473 dan probabilitas signifikansinya 0,000 yang berarti lebih kecil daripada 0,05. Koefisien regresi sebesar 804,209
menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 satuan investasi
e-governmant dapat meningkatkan Rp 804,209 PDRB Kabupaten
commit to user
c. Koefisien Determinasi
Tabel 4.16, memperlihatkan hasil Uji R2, dari tabel tersebut didapatkan hasil:
1) Nilai R2 sebesar 0,593 atau 59,3 %, untuk variabel bebas investasi
e-governmant dan variabel terikat pelayanan kependudukan
menunjukkan bahwa investasi e-governmant dapat menjelaskan 59,3% jumlah pelayanan kependudukan, sedangkan sisanya sebesar 40,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimodelkan dalam penelitian ini.
2) Nilai R2 sebesar 0,068 atau 6,8 %, untuk variabel bebas investasi
e-governmant dan variabel terikat investasi usaha menunjukkan
bahwa investasi e-governmant dapat menjelaskan 6,8 % jumlah investasi usaha, sedangkan sisanya sebesar 93,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimodelkan dalam penelitian ini.
3) Nilai R2 sebesar 0,931 atau 93,1 %, untuk variabel bebas investasi
e-governmant dan variabel terikat PDRB menunjukkan bahwa
investasi e-governmant dapat menjelaskan 93,1% PDRB, sedangkan sisanya sebesar 0,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimodelkan dalam penelitian ini.
commit to user
d. Keputusan uji
1) Besarnya dana yang digunakan untuk investasi implementasi
e-governmant berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah
pelayanan kependudukan di Kabupaten Sragen.
2) Besarnya dana yang digunakan untuk investasi implementasi
e-governmant berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah
investasi usaha yang ditanamkan di Kabupaten Sragen.
3) Besarnya dana yang digunakan untuk investasi implementasi
e-governmant berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB
Kabupaten Sragen.