• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

B. Analisis Hasil Partisipasi Masyarakat dalam

Hasil yang diharapkan dengan adanya partisipasi masyarakat ialah meningkatnya kemampuan setiap individu yang ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung di setiap program yang diselenggarakan oleh pemerintah yang pada pelaksaannya mengikutsertakan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya serta untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Indikator partisipasi yang dipakai untuk mengukur keberhasilan partisipasi masyarakat menurut Verhangen ada 3 indikator,7 yaitu:

1. Kewenangan

Wewenang menurut Verhangen adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang tersebut. Jadi bisa dikatakan kewenangan adalah dasar untuk melakukan suatu tindakan dan perbuatan juga merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi. Pemerintah desa dalam pelaksanaan kegiatannya bertugas untuk menyelenggarakan pembangunan infrastruktur desa, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Proses pembangunan infrasrukur akan berjalan dengan baik ketika kewenangan pemerintah desa dalam mengkoordinasikan pembangunan infrastruktur secara partisipatif yang berjalan sebagaimana dengan apa yang diharapkan, untuk itu setelah kewenangan pemerintah dijalankan terhadap pembangunan

7 Aprillia Theresia, Kerisnha S. Andini dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat: Acuan

bagi Praktisi, akademis, dan pemerhati pengembangan masyarakat, (Bandung: Alfabeta, 2014).

infrastruktur desa, masyarakat juga harus mengambil bagian atau ikut terlibat dalam proses pelaksanaannya, karena keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan program pemerintah sangat menentukan terhadap keberhasilan pembangunan infrasrukur desa.

Menurut Bapak Sutrisno selaku kepala Desa Blimbing, beliau menyatakan bahwa, masyarakat cukup antusias dalam merespon setiap pelaksanaan program pembangunan di desa yang telah disediakan oleh pemerintah dan siap untuk dilaksanakan dari hasil yang sudah terprogram dalam rapat atau musyawarah ditingkat lembaga pemerintah juga ditingkat masyarakat dan rencana pembangunan jangkah menengah desa yang sesuai dengan kewenangan yang telah diamanahkan kepada pemerintah desa agar nantinya masyarakat dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan infrastruktur desa.8

Masyarakat Desa Blimbing secara umum cukup menyadari betapa pentingnya peran partisipasi masyarakat di dalam pelaksanaan program kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Berbagai pihak (pemerintah desa, masyarakat desa, BUMDes) pun yang ikut terlibat dalam pembangunan harus bisa menyeimbangkan distribusi kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi. Dalam hal ini partisipasi masyarakat bisa dikatakan sebagai agen perubahan untuk dapat membantuh pemerintah lebih khusunya dalam pembangunan infrastruktur desa, karena disini masyarakat merupakan pejuang bagi desa yang bertugas untuk menunjang perkembangan dan kemajuan pembangunan yang ada di desa.

Secara garis besar kewenangan dari pemerintah desa telah berjalan dengan cukup baik melalui program yang sudah ditetapkan dalam rapat atau musyawarah ditingkat lembaga juga ditingkat masyarakat maupun dalam rencana pembangunan jangkah menengah desa yang juga

8 Hasil wawancara dengan Bapak Sutrisno (kepala desa Blimbing), pada tanggal 24 Oktober 2019

74

pemerintah sudah semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah yang dipercayakan di dalam pelaksanaan pembangunan infrasrukur desa.

2. Tanggung Jawab

Untuk menunjang keberhasilan pembangunan infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah desa saja akan tetapi juga merupakan tanggung jawab dari masyarakat. Dalam hal ini merupakan tanggung jawab bersama serta pemerintah tanpa adanya keterlibatan masyarakat bukanlah sebuah pemerintah. Pemerintah desa dan masyarakat mempunyai tanggung jawab yang cukup jelas dalam setiap proses pembangunan karena adanya kesetaraan kewenangan dan keterlibatannya di dalam proses pengambilan keputusan serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan selanjutnya.

Menurut informan Bapak Mukhoirin selaku Ketua BUMDes Desa Blimbing bahwa partisipasi masyarakat Desa Blimbing di dalam pelaksanaan program kegiatan pembangunan prasarana sanitasi berbasis masyarakat sejauh ini cukup loyal. Masyarakat sadar bahwa dalam pembangunan infrastruktur bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi merupakan tanggung jawab masyarakat juga, disini masyarakat mempunyai peran yang cukup besar dalam kegiatan pembangunan guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan yang sama demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan dalam pembangunan prasarana. Namun tidak dapat dipungkiri adanya sebagian masyarakat yang kurang peka untuk melibatkan dirinya secara proakif di dalam program pembangunan infrastruktur desa yang diselenggarakan oleh pemerintah baik dari segi tenaga maupun dari segi fasilitas.9

Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur desa merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah

9 Hasil wawancara dengan Bapak Mukhoirin (ketua BUMDes Blimbing), pada tanggal 24 Oktober 2019 di Kantor Kepala Desa

maupun masyarakat yang juga harus bekerjasama dalam mensukseskan program yang akan dilaksanakan. Disini pemerintah tidak akan dapat bekerja tanpa adanya peran serta dan bantuan dari masyarakat setempat, begitu juga dengan masyarakat yang membutuhkan pemerintah dalam hal ini pemerintah sebagai penyelenggara program.

3. Manfaat

Setiap kegiataan pembangunan, diharapkan dapat memberikan manfaat yang cukup optimal terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat. Oleh karenannya manfaat dari pembangunan infrastruktur desa merupakan penentu akhir dari proses partisipasi masyarakat guna tercapainya keberhasilan pembangunan yang diharapkan.

Menurut informan Bapak Muttaqin selaku warga Desa Blimbing, dari segi manfaat ekonomi, meski belum semua segmen masyarakat menikmati hasil dari program pengelolaan sanitasi, masyarakat cukup puas karena pembangunan infrastruktur yang laksanakan oleh pihak pemerintah desa dalam prosesnya juga melibatkan masyarakat, dengan begitu masyarakat dapat menikmati hasil dari program tersebut dan memberikan efek langsung maupun tidak langsung terhadap meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat. Manfaat sosialnya bisa menumbuhkan kembali semangat persatuan atau kebersamaan dan gotong royong masyarakat dalam program-program pembangunan selanjutnya. Manfaat psikologisnya yaitu dengan terlaksananya kegiatan pembangunan infrastruktur desa, masyarakat sekarang lebih memahami penyebab dari suatu perilaku manusia yang cenderung acuh dalam hal menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Masyarakat yang mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang pembangunan infrastruktur desa maka akan saling membantu baik itu untuk pihak pemerintah maupun untuk sesama masyarakat/orang lain.10 Sedangkan

10 Hasil wawancara dengan Bapak Muttaqin (warga), pada tanggal 24 Oktober 2019 di Desa Blimbing

76

manfaat dari segi lingkungan yaitu terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi masyarakat, juga dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular serta mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara misalnya bau yang kurang sedap. Tidak hanya itu dengan terlaksananya kegiatan pengelolaan sanimas, lingkungan masyarakat Desa Blimbing dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencemaran lingkungan dan mengurangi jumlah presentase masyarakat yang sakit di desa Blimbing.

Manfaat dari hasil pembangunan infrastruktur desa ialah untuk keseluruhan masyarakat tanpa harus memandang strata, agama, jabatan, golongan, usia, dan lain sebagainya, hal ini dikarenakan manfaat dari hasil pembangunan infrastruktur desa yaitu untuk kepentingan bersama. Pada hakekatnya keberhasilan program kegiatan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan infrastruktur desa merupakan keberhasilan masyarakat Desa Blimbing Kecamatan Boja yang bekerja keras dengan mengerahkan segala sumber daya serta kemandirian untuk mencapai kesejahteraan hidup yang lebih baik atas fasilitasi yang diberikan dari pemerintah.

Dilihat dari indikator yang telah dipaparkan diatas, bahwasanya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu meningkatnya saling pengertian dan saling membantu antar masyarakat terutama dalam setiap peningkatan mutu pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah desa bersama dengan masyarakat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis peneliti dari proses penggalian data yang diperoleh, terkait partisipasi masyarakat Desa Blimbing dalam pembangunan infrastruktur yaitu dengan adanya peran penyelenggara program yang telah menciptakan berbagai aturan seperti cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, hal itu dapat dijadikan sebuah landasan dalam melaksanakan proses pembangunan infrastruktur desa.

Beberapa kebijakan yang peneliti amati yang juga tertuang dalam misi arah kebijakan pembangunan, kebijakan keunganan desa, serta program dan kegiatan indikatif Desa Blimbing yaitu optimalisasi sumber-sumber pendanaan pemerintahan dan pembangunan desa untuk kepentingan masyarakat, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat serta peningkatan pembangunan sarana dan prasarana desa. Hal tersebut mencerminkan bahwasanya kebijakan Stakholder dalam upaya mempererat tali silaturahmi masyarakat Desa Blimbing harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh masyarakat guna mewujudkan visi Desa Blimbing yaitu “Bersama Masyarakat Menuju Blimbing Baru Yang Lebih Maju”. Hal tersebut juga merupakan bentuk dari partisipasi untuk mengajak masyarakat bersama-sama di dalam upaya pelaksanaan pembangunan infrastruktur.

78 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian tentang “Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PSBM) di Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal dengan tujuan agar peneliti dapat mengetahui proses partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat, serta untuk mengetahui dampak partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat di Desa Blimbing Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat di Desa Blimbing Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang dalam proses kegiatannya masyarakat terlibat dalam setiap tahapan partisipasi. a. Dari tahapan pengambilan keputusan, masyarakat diikutsertakan

dalam pengambilannya melalui rapat atau musyawarah baik ditingka lembaga desa dan ditingkat masyarakat maupun rencana pemangunan jangkah menengah desa. Tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan cara masyarakat dilibatkan dalam pembuatan atau pemasangan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah), juga masyarakat diajak bersama-sama unuk berkomitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan di saluran irigasi dan tidak membuang air besar maupun air kecil di sungai. Tahapan pengambilan manfaat, pada tahapan ini baik masyarakat maupun pemerintah desa sama-sama menikmati hasil dari kegiatan pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat, yaitu lingkungan masyarakat menjadi lebih bersih dan aman dari sampah dan limbah cair rumah tangga serta masyarakat juga mendapakan pemasukan ekonomi dari hasil berjualan makanan. Tahapan evaluasi, pada tahapan ini masyarakat ikut serta dalam

mengevaluasi kegiatan pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat melalui pemberian masukan atau saran dan hal-hal yang dievaluasi yaitu apakah program tersebut sudah sesuai atau belum dengan apa yang diharapkan.

b. Tipologi partisipasi masyarakat, dalam penelitian ini tipologi yang bebar-benar sesuai adalah tipologi interaktif. Tipologi interaktif ialah dimana masyarakat berperan dalam menganalisa untuk perencanaan dan pembentukan atau penguatan kelembagaan, yang cenderung melibatkan metode interdisipliner yang mencari keragaman prespektif dalam proses belajar yang terstruktur dan sistematik. Masyarakat dalam hal ini memiliki andil besar dalam keseluruhan proses kegiatan, mulai dari pengambilan keputusan, pelaksanaan program, pengambilan manfaat, dan sampai dengan evaluasi.

2. Sedangkan hasil partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat di Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal yaitu: Pertama, masyarakat yang dulunya belum mempunyai pekerjaan tetap atau pengangguran sekarang sedikit demi sedikit bisa memanfaatkan lapangan pekerjaan baru hasil dari program kegiatan pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat yaitu pembuatan wisata tubing yang memanfaatkan saluran irigasi sepanjang 450 meter, disini masyarakat bekerja sebagai pemandu wisata dan juga tidak sedikit pula masyarakat yang membuka warung-warung makan kecil di pinggir kali dekat tempat wisata, sehingga dari hasil pekerjaan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Kedua, mengurangi pencemaran lingkungan. Ketiga, pengolahan limbah menjadi pupuk organik. Keempat, IPAL digunakan sebagai lapangan olahraga. Lahan diatas IPAL komunal dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebuah lapangan olahraga voli yang sekarang bisa digunakan warga untuk bermain bola voli bersama. Dengan adanya program kegiatan pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat, warga Desa Blimbing telah merasakan manfaat dan menikmati hasil dari

74

terlaksananya program tersebut, sehingga dapat terjadi kemandirian masyarakat di dalam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

B. Saran-saran

Setelah berinteraksi dan melakukan pengkajian terhadap obyek kajian penelitian ini, kiranya penulis memberikan beberapa saran yang konstruktif sehingga dapat mengembangkan proses pembangunan infrastruktur desa yang partisipatif di Desa Blimbing Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yaitu sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah. Pelibatan masyarakat dan tokoh masyarakat dalam proses pembangunan infrastruktur desa harus lebih ditingkatkan dalam setiap proses pembangunan, baik dimulai dari tahapan pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengambilan manfaat atau pemanfaatan hasil sampai dengan tahapan evaluasi beserta pengawasan dan pemeliharaan.

2. Bagi Masyarakat. Harus lebih teliti dalam menerima program dari pihak pemangku kebijakan dan menyaring kembali informasi serta menggali terlebih dahulu permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat, agar nantinya dapat sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diharapkan serta tentunya bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

C. Kata Penutup

Syukur alhamdulillah dalam penulisan skripsi ini telah selesai dengan cukup baik dan sederhana ini, berbagai usaha saya lakukan untuk menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi kewajiban mencapai sarjana sosial di UIN Walisongo Semarang.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sudah membantu atas terselesaikannya skripsi ini. Meskipun penulis menyadari akan kekurangan yang ada pada isi maupun tulisan sehingga membutuhkan berbagai masukan guna penyempurnaan dan pengembangan keilmuan yang sesuai maupun pengembangan keilmuan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Sehingga pada akhirnya dapat dijadikan referensi keilmuan baik untuk mahasiswa maupun pada pengkaji keilmuan.

DAFTAR PUSTAKA

Rujukan Buku :

Adisasmita Raharjo. Pembangunan Perdesaan Pendektaan Partisipatif Tipologi Strategi dan Konsep Desa Pusat Pertumbuhan, Yogyakara: Graha Ilmu, 2013

Ali, M.Daud, & Habiah, D. Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999.

Aprillia Theresia, Kerisnha S. Andini dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat: Acuan bagi Praktisi, akademis, dan pemerhati pengembangan masyarakat, Bandung: Alfabeta, 2014.

Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Atmoko T. Prasetyo Hadi. Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman, Jurnal Media Wisata, Vol. 12, No. 2, 2014.

Demartoto Argyo, Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Surakarta Sebelas Maret University Press, 2009.

Dwiningrum, Siti Irene A. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Gugiarto, Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis, Yogyakarta: Suaka Merdeka, 2015.

Hanurawan, Fattah. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Herabudin, Pengantar Sosiologi, Bandung: Pustaka Setia, 2015.

Ife, Jim dan Frank Tosoriero, Alternatif Pengembangan Masyarakat Di

Era Globalisasi Community Development edisi ketiga,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Isma, Rosyida, “Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam penyelenggaraan program Corporate Social Responsibility dan Dampaknya Terhapadap Komunitas Pedesaan”. Dalam Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. Vol.5 No.1, 2011.

Karianga Hendra, Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, Bandung: Alumni, 2011.

M, Sudirman. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001.

Mardikanto, Totok. & Poerwoko S. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Prespekif Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta, 2013.

Mikkelsen, Britha. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Mulyadi, Mohammad. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Masyarakat Desa, Tanggerang Selatan: Nadi Pustaka, 2009.

Mungin, Burhan. Peneltiian Kualitatif, Jakarta: Kencana, 2001.

Muslim, Aziz. Metodologi Pengembangan Masyarakat, Yogyakarta: Teras Kompleks POLRI Gowok Blok D 2 No. 186, 2009.

Nawawi, Hadari. Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Yogyakara: Gadjah Mada Univesity Press. 2006

Ndraha, Taliziduhu. Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Orocomna, Lucas, “Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan (Studi di Desa Meristim Distrik Moskona Utara)”, dalam Jurnal Governance. Vol. 5, No. 1, 2013.

Rahmawati Diana. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa. Universitas Negeri Yogyakarta. 2013.

Rukmana, Nana. Manajemen Pembangunan Prasarana Perkotaan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 1993.

Sanoff, Sanof. Community Participation Methods in Design and Planning. New York: John Wiley & Sons L. td. 2000.

Schubeler, Participation and Partnership in Urban Infrastructure Management. The World Bank. 1996, hal.32

Slamet, M. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi, Surakarta: Sebelas Maret University Press, 2003.

Sudaryono. Metode Penelitian, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2017.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabet, 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta, 2013.

Sunarti, Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan secara Kelompok, dalam Jurnal Tata Loka. 2003.

Surotinojo, Ibrahim. “Partisipasi Masyarakat dalam Program Sanimas di desa Bajo kecamatan Tilamuta kabupaten Boalemo, Gorontalo”, dalam Tesis Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota, Undip.

Sumber Internet :

http://blimbing.sikeda.id/2017/08/08/lingkungan-desa-blimbing/ diakses

pada 24/08/2019 jam 10.20 WIB

http://diskusilingkungan.wordpress.com/2013/07/10/apa-sih-manfaat-sanitasi/ diakses pada 11/07/2019 jam 21.14 WIB

Sumber Wawancara :

Dokumen Rencana Pembangunan Jangkah Menengah (RPJM) Desa Blimbing Tahun 2017-2022.

Hasil wawancara dengan Bapak Sutrisno (kepala desa), pada tanggal 29 Agustus 2019 di Kantor Kepala Desa Blimbing.

Hasil wawancara dengan Bapak Mukhoirin (ketua BUMDes), pada tanggal 24 Oktober 2019 di Kantor BUMDes Blimbing.

Hasil wawancara dengan Bapak Muttaqin (warga desa), pada tanggal 19 September 2019 di Desa Blimbing.

Hasil wawancara dengan Bapak Heri (warga), pada tanggal 19 September 2019 di Desa Blimbing.

A. Pertanyaan untuk Kepala Desa Blimbing 1. Bagaimana kondisi wilayah Desa Blimbing ?

2. Bagaimana kondisi Desa Blimbing sebelum adanya program pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat ?

3. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat ?

4. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi? Apakah dalam tahapan pengambilan keputusan, atau dalam tahapan pelaksanaan, atau tahapan pengambilan manfaat atau tahapan evaluasi ?

5. Siapa yang berperan mengambil keputusan dalam program pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat ?

6. Bagaimana keterlibatan pemerintah dalam program tersebut ? 7. Hasil dan manfaat apa saja yang didapatkan dari program

tersebut ?

B. Pertanyaan untuk penanggung jawab program

1. Apakah masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat ?

2. Apa saja tahapan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat ?

3. Taukah masyarakat tentang perencanaan program tersebut? 4. Kegiatan apa saja yang dilakukan masyarakat dalam

mewujudkan partisipasi ?

5. Bagaimana keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program ?

7. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi? Apakah dalam tahapan pengambilan keputusan, atau dalam tahapan pelaksanaan, atau tahapan pengambilan manfaat atau tahapan evaluasi ?

8. Siapa yang berperan mengambil keputusan dalam program pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat ?

9. Apakah masyarakat merasa diuntungkan atau dirugikan dengan adanya program pengelolaan sanitasi ?

10. Hasil dan manfaat apa saja yang didapatkan dari program pengelolaan sanitasi ?

C. Pertanyaan untuk Warga Desa Blimbing 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibuk tinggal disini ?

2. Bagaimana peran dari pemerintah desa dalam menjaga kebersihan lingkungan ?

3. Apakah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa masyarakat ikut terlibat ?

4. Bagaimana masyarakat mengetahui adanya program pengelolaan sanitasi berbasis masyaraka di desa Blimbing ? 5. Menurut anda apa tujuan dari adanya pengelolaan sanitasi ? 6. Siapa yang berperan mengambil keputusan dalam program

pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat ?

7. Apakah masyarakat merasa diuntungkan atau dirugikan dengan adanya program pengelolaan sanitasi ?

8. Apa hasil yang didapatkan dari program tersebut ?

9. Manfaat apa saja yang didapatkan dari program pengelolaan sanitasi ?

10. Setelah adanya program pengelolaan sanitasi bagaimana hubungan antara masyarakat dengan pemerintah desa dan penanggung jawab program ?

A. Dokumentasi Wawancara

Dokumentasi bersama Bapak Sutrisno sebagai Kepala Desa Blimbing

Dokumentasi bersama Bapak Mukhoirin sebagai Penanggung Jawab Program Sanitasi Berbasis Masyarakat

Tempat Wisata Tubing Bumi Parikesit

Aliran sungai yang sudah bersih dari sampah dan limbah rumah tangga

Identitas Pribadi

Nama : Muchammad Afif

Tempat TGLLahir : Rembang, 11 Juni 1994

Alamat : Kebloran RT/RW 01/02, Kec. Kragan Kab. Rembang Email : avivmohamed@gmail.com

Nomor HP : 081227585865

Riwayat Pendidikan

Sekolah Dasar : SD Negeri 1 Kebloran Kragan Rembang SMP/SLTA : SMP Negeri 1 Kragan Rembang

Madrasah Aliyah : Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati Perguruan Tinggi : UIN Walisongo Semarang

MOTTO HIDUP

Dokumen terkait