• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, praktikan dapat menganalisis beberapa hal, diantaranya :

1. Analisis Hasil Program Pelaksanaan PPL

Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan mahasiswa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan program yang telah direncanakan. Faktor kerjasama antara mahasiswa, guru pembimbing, dan pihak SMP N 5 Depok Sleman yang menyambut baik kelompok PPL UNY 2016 merupakan salah satu pendorong dan pendukung atas keberhasilan kegiatan PPL. Guru pembimbing selalu meberikan arahan dan memantau proses praktek mengajar mahasiswa. Hal yang diperhatikan oleh guru pembimbing tidak hanya cara mengajar, namun juga RPP, pronounciation, dan evaluasi belajar. Saran dan dukungan dari guru pembimbing memberikan manfaat yang membangun bagi mahasiswa sehingga mahasiswa dapat membenahi kekurangan.

Mata pelajaran bahasa inggris menurut sebagian besar siswa merupakan mata pelajaran yang sulit. Karena mereka harus mengerjakan soal walaupun tidak mnegerti arti dari setiap kata di bahasa inggris, banyaknya soal soal bahasa inggris yang diberikan membuat siswa merasa bosan untuk mengerjakannya apalagi mereka tidak mengerti arti arti setiap kata. Akan tetapi sebenarnya apabila metode pembelajaran dibuat semenarik mungkin, akan dapat menarik antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran dan nantinya akan memudahkan transfer ilmu dan pengetahuan kepada siswa. Secara tidak langsung, penggunaan metode dan media yang sesuai dan menarik akan membantu dalam pengelolaan kelas yakni untuk pengkondisian kelas menjadi lebih kondusif untuk pembelajaran. Kondisi kelas yang kondusif juga sangat membantu agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman dan tujuan pembelajaran tercapai.

Dari kegiatan praktik mengajar di kelas, mahasiswa menjadi lebih paham bagaimana cara membuka pelajaran, cara mengelola kelas, cara memotivasi siswa, cara menyampaikan dan menyajikan materi, serta menentukan metode dan media

21

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun mungkin masih banyak yang harus diperbaiki, namun hal ini dapat dijadikan pengalaman yang berharga.

Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

a. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL sangat diperlukan demi lancarnya pelaksanaan kegiatan PPL terlebih terlait dengan kegiatan praktek mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pembimbing dan dosen pembimbing PPL baik RPP, materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif diterapkan dalam pembelajaran kelas.

b. Metode yang disampaikan kepada peserta didik harus dibuat semenarik mungkin dan bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan agar siswa antusias mengikuti pembelajaran.

c. Memberikan motivasi pada tiap siswa yang merasa kurang mampu dalam kegiatan pembelajaran.

d. Memberikan evaluasi baik secara lisan maupun tertulis yakni berupa post test

kepada siswa pada setiap akhir pembelajaran untuk mengetahui seberapa pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

e. Sebelum kegiatan mengajar, mahasiswa mempersiapkan alokasi waktu, silabus, rencana pembelajaran yang berisi indikator, tujuan, metode, media pembelajaran serta yang tidak kalah pentingnya yakni langkah langkah pembelajaran yang akan ditempuh sesuai dengan indikator yang ingin dicapai.

Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa selain kemampuan dalam penguasaan materi, penggunaan metode dan media yang sesuai dan menarik menjadi hal penting dalam transfer ilmu dan pengetahuan kepada siswa. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas, mahasiswa menggunakan metode presentasi, ceramah, tanya jawab,

role playing, dan gameing. Biasanya metode presentasi, ceramah dan tanya jawab merupakan metode yang digunakan pada awal pembelajaran. Metode ini digunakan untuk memberikan penjelasan yang dapat membawa siswa untuk berfikir bersama mengenai materi yang disampaikan. Dengan demikian siswa dilibatkan secara langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar dikelas. Hal ini karena metode presentasi dan ceramah bukan berarti guru aktif menjelaskan, siswa hanya diam, namun di dalam metode ceramah juga terdapat interaksi antara guru dan siswa, yakni dengan adanya tanya jawab antara siswa dan guru. Setelah penggunaan metode ceramah dan tanya jawab kemudian di lanjutkan dengan metode lainnya yang lebih menarik antusisme siswa mengikuti pembelajaran.

22

Metode yang di maksud ialah pertama, menggunaakan metode diskusi, metode ini berarti siswa aktif berdiskusi, berani mengemukakan pendapatnya terkait dengan tema yang diangkat. Metode ini bertujuan untuk melatih keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat dan bekerjasama dengan teman. Kedua, dengan metode individual test, metode ini bertujuan untuk mengetest kemampuan siswa setiap kali diberikan materi baru oleg guru. Ketiga, dengan metode gaming ialah metode pembelajaran dengan game bertujuan agar suasana pembelajaran lebih menyenangkan sehingga akan membuat keinginan belajar siswa menjadi baik. Suasana dan keinginan belajar yang baik akan lebih mudah seorang siswa menangkap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pada praktik mengajar ini, saya menggunakan metode mix and match. Metode-metode tersebut bertujuan agar materi-materi yang di ajarkan lebih mudah diterima, dan siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran di kelas.

2. Manfaat PPL bagi Mahasiswa

Selama PPL/ Magang III, mahasiswa mendapat berbagai pengetahuan dan pengalaman terutama dalam masalah kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal-hal yang diperoleh ialah mahasiswa dapat:

a. Berlatih menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan baik dan benar.

b. Berlatih memilih dan mengembangkan materi dan sumber bahan belajar yang sesuai, untuk dapat dipakai dalam kegiatan pembelajaran.

c. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Banyak hal yang dapat dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik materi, metode maupun media pembelajaran yang paling sesuai dan efektif diterapkan dalam pembelajaran kelas.

d. Berlatih memilih metode dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk proses pembelajaran. Hal ini karena metode dan media pembelajaran sangat berpengaruh dalam menarik antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran. e. Berlatih mengelola waktu yang ada untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai

dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

f. Berlatih mengelola kelas, dan menciptakan susasana yang kondusif bagi proses pembelajaran.

g. Berlatih melaksanakan penilaian hasil belajar siswa dan mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang diberikan.

h. Mengetahui tugas-tugas guru selain mengajar di kelas yakni guru piket dan penanggung jawab ekstrakurikuler atau kegiatan persekolahan lainnya, sehingga dapat menjadi bekal untuk menjadi seorang guru yang profesional.

23

3. Faktor Pendukung

a. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL yang professional dalam pendidikan, sehingga praktikan diberikan bimbingan berupa masukan dan saran untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.

b. Guru pembimbing yang sangat pengertian memberikan masukan dan saran, sehingga kekurangan dalam penyusunan rencana pembelajaran dan pelaksanaan selama proses pembelajaran dapat diketahui yang akhirnya dapat dijadikan bahan perbaikan untuk proses pembelajaran selanjutnya.

c. Rekan-rekan PPL SMP Negeri 5 Depok yang ikut berperan dalam membantu yakni dengan memberikan saran dan saling bertukar metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk praktik mengajar walaupun berbeda jurusan.

d. Murid-murid yang kooperatif dan interaktif sehingga menciptakan kondisi kelas yang kondusif dalam proses kegiatan pembelajaran.

4. Refleksi

Dari pelaksanaan PPL yang kegiatan-kegiatannya telah direncanakan maka hasilnya dapat dianalisis dan kemudian direfleksikan untuk kemajuan. Berdasarkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan praktikan, dapatlah dianalisis dan diambil beberapa hal sebagai acuan kegiatan di masa mendatang sebagai berikut.

Ada beberapa hambatan yang dihadapi praktikan dalam praktik mengajar, antara lain:

a. Mahasiswa merasa kesulitan ketika menghadapi kelas yang sangat ramai dengan tingkat emosi dan kenakalan anak-anak yang cukup tinggi.

b. Mahasiswa merasa kesulitan ketika menghadapi kelas yang sangat pendiam dan masih malu untuk berbicara.

c. Kebiasaan para murid yang lemah konsep yang mengharuskan bagi praktikan mengulang konsep tersebut sehingga cukup memakan waktu.

d. Masih rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh mahasiswa praktikan. Hal ini terlihat dari kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi hanya sebagian siswa saja sedangkan yang lainnya tetap memperhatikan.

e. Berkaitan dengan waktu dalam mengajar, mahasiswa praktikan terkadang kurang tepat dalam memperhitungkan waktu dengan bahan pelajaran yang akan diajarkan, sehingga dalam mengajar terkesan terlalu cepat atau terburu-buru. f. Suasana belajar yang kurang kondusif disebabkan karena ada beberapa siswa di

kelas yang suka mengganggu temannya dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini menyebabkan pengurangan waktu dalam kegiatan KBM di kelas karena harus

24

menertibkan siswa tersebut. Dengan demikian, suasana kelas sendiri kurang kondusif.

Ada beberapa usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan di atas, antara lain:

a. Jika suasana kelas ramai sebaiknya praktikan memberi ketegasan sedikit kepada siswa agar siswa diam dan memperhatikan praktikan yang sedang mengajar. Jika praktikan tidak bisa berperilaku tegas hendaknya diam saja di depan kelas, nantinya siswa akan ikut diam karena merasa bersalah.

b. Menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif untuk mengutarakan pendapatnya.

c. Mensiasati alokasi waktu saat menyusun RPP. Hendaknya praktikan sudah memperikaran setiap kegiatan akan memakan waktu berapa lama. Jadi praktikan tidak kekurangan atau kelebihan waktu.

d. Untuk memunculkan motivasi dalam belajar, maka mahasiswa praktikan

memberikan “reward” kepada siswa yang berprestasi, aktif serta yang

memperhatikan dan merespon pelajaran Penjasorkes. Dan tidak langsung menyalahkan siswa apabila dalam menjawab atau menanggapi suatu permasalahan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Atau dengan kata lain, praktikan harus lebih pintar dalam menggunakan bahasa yang tepat untuk menaggapi jawaban atau pendapat dari siswa. Selain itu praktikan sesekali dapat menyisipkan cerita-cerita tentang masa depan misalnya tentang kehidupan di dunia kampus dan lain-lain yang dapat menambah pengetahuan siswa serta kedekatan dengan siswa.

e. Berkreasi dan berimprovisasi untuk menghindari rasa jenuh atau bosan dalam proses pembelajaran, maka praktikan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, berbagai kreasi cara penyampaian dilakukan agar hasil yang dicapai lebih maksimal, pengajaran dilakukan diselingi dengan lelucon

f. Diciptakan suasana belajar yang serius tetapi santai untuk mengatasi situasi yang kurang kondusif akibat keadaan lingkungan. Selain itu juga bisa dilakukan dengan memindahkan tempat duduk siswa yang sering mengganggu temannya pada posisi tempat duduk yang paling depan.

25

BAB III

Dokumen terkait