• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik 4.3.1.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Juliandi, 2013:169). Cara menguji data adalah dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Kriteria untuk menentukan normal

atau tidaknya data, dapat di lihat pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal jika nilai Kolmogorov Smirnov tidak signifikan (Asymp. Sig. (2- tailed) > 0,05) (Juliandi, 2013:170).

Tabel 4.29 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

total

N 100

Normal Parametersa,,b Mean -40.9900 Std. Deviation 4.49578 Most Extreme Differences Absolute .099 Positive .099 Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .990

Asymp. Sig. (2-tailed) .281

Sumber: Olahan Data SPSS, 2015

Berdasarkan tabel tersebut nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,281 Asymp. Sig. (2-tailed) > α 0,05, signifikan dan apa bila nilai signifikan berarti data sama dengan rata-rata sehingga di sebut tidak normal. Dengan demikian data tersebut memenuhi uji normalitas.

4.3.1.2 Uji Multikolinearitas

Multikoolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen (Gujarati,3003; Santoso, 2000, Arief, 1993) dalam (Juliandi, 2013:170). Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor

inflasi varian (Variance Inflasi Factor/ VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5 ( Hines dan Montgomery, 1990) dalam (Juliandi, 2013:170).

Tabel 4.30 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) x1 .874 1.144 x2 .761 1.314 x3 .537 1.862 x4 .519 1.928

Sumber: Olahan Data SPSS, 2015

Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa seluruh variabel independen yaitu memiliki nilai faktor inflasi harian (Variance Inflasi Factor) tidak melebihi 5, sehingga tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel independen penellitian ini.

4.3.1.3 Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut homokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi homokedastisitas (Arief, 1993: Gujarati, 2001) dalam (Juliandi, 2013:171).

Dasar pengambilan keputusannya adalah: jika pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika ada pola yang jeles , serta titik-titik (poin-poin) menyeber dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Santoso, 2000) dalam (Juliandi, 2013:171).

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroksidasititas

Sumber: Olahan Data SPSS, 2015

Dari gambar scatterplot di atas, dapat di lihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola yang teratur/tidak jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian tidak terjadi pada model regresi.

Tabel 4.31 Koefisien Beta Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .385 .406 .949 .345 x1 .073 .023 .096 3.227 .002 x2 1.019 .033 .988 30.884 .000 x3 .021 .024 .033 .871 .386 x4 .033 .037 .034 .884 .379

Sumber: Olahan Data SPSS, 2015

Dari data di atas, maka model regresi berganda ialah : Y = 0.385+0,073X1 + 1.019X2+0.021X3+0.033X4 Keterangan : Y = Ekuitas Merek X1 = Kesadaran Merek X2 = Persepsi Kualitas X3= Asosiasi Merek X4= Loyalitas Merek

Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. β0 = 0.385

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabelkesadaran merek,persepsi kualitas, asoisasi merek, dan loyalitas merek maka nilai variabel ekuitas merek adalah sebesar 0.385.

Koefisien regresi β1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel kesadaran merek satu satuan, maka nilai variabel ekuitas merek akan bertambah sebesar 0,073 dengan asumsi variabel lainnya dia anggap tetap atau sama dengan nol.

c. β2 = 1.019

Koefisien Regresi β2 menunjukkan bahwa setiap variabel persepsi kualitas satu satuan, maka perubahan nilai variabel ekuitas merek yang dilihat dari nilai Y akan bertambah 1.019 dengan asumsi variabel lain di anggap tetap.

d. β3 = 0.021

Koefisien Regresi β3 menunjukkan bahwa setiap variabel asosiasi merek satu satuan, maka perubahan nilai variabel ekuitas merek yang dilihat dari nilai Y akan bertambah 0.021 dengan asumsi variabel lain di anggap tetap.

e. β4= 0.033

Koefisien Regresi β4 menunjukkan bahwa setiap variabel loyalitas merek satu satuan, maka perubahan nilai variabel ekuitas merek yang dilihat dari nilai Y akan bertambah 0.033 dengan asumsi variabel lain di anggap tetap.

Tabel 4.32 Uji Determinasi(��) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .962a .926 .923 .347

Sumber: Olahan Data SPSS, 2015

Pada model summary pada tabel uji determinasi di atas, angka RSquaresebesar 0,926 menunjukkan. Angka ini mengindikasikan bahwa variasi dari , keempat variabel independennya mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 92.6% dan sisanya 7.4% dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.3.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai probabilitasnya. Dimana hipotesisnya adalah :

a. Ho : terdapat pengaruh yang tidak signifikan b. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

a. Tolak Ho jika nilai probabilitasnya dihitung ≤ taraf signifikansi sebesar 0.05 ( Sig ≤ �0.05)

b. Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung > taraf signifikansi 0.05 (Sig >�0.05).

Tabel 4.33 Koefisien F hitung

ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 143.314 4 35.829 297.382 .000a

Residual 11.446 95 .120 Total 154.760 99 Sumber: Olahan Data SPSS, 2015

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 297,382 dengan tingkat signifikansi 0,00 yang lebih kecil dari 0.05. Dengan menggunakan nilai signifikansi tabel F di peroleh angka sig ≤ 0,05. Dimana angka Sig untuk tabel F yaitu sebesar 0,00 (0,00 ≤ 0,05) sehingga H o ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadap variabel ekuitas merek.

4.3.2.3 Uji Signifkan Parsial (Uji - t)

Uji-t digunakan untuk menguji hipotesis apabila peneliti menganalisis regresi persial (sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat). Maka pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Hipotesisnya adalah:

a. Ho : terdapat pengaruh yang tidak signifikan b. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan

a. Tolak Ho jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ taraf signifikansi sebesar 0.05 (Sig ≤ �0.05)

b. Terima Ho jika nilai probabilitas yang dihitung > taraf signifikansi 0.05 (Sig >�0.05).

Tabel 4.34 Koefisien t hitung

Coefficientsa Model t Sig. 1 (Constant) .949 .345 X1 3.227 .002 X2 30.884 .000 X3 .871 .386 X4 .884 .379

Sumber: Olahan Data SPSS, 2015

Pada tabeldapat dilihat hasil pengujian statistik t sehingga dapat mengambarkan pengaruh variabel independen secara parsial. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel kesadaran merek dengan nilai signifikansi 0,02. Signifikansi menunjukkan angka ≤ 0,05 (0,00 ≤ 0,05), maka Ho di tolak Ha di terima, artinya kesadaran merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek.

Tabel di atas menggambarkan besarnya t hitung untuk variabel persepsi kualitas dengan nilai signifikansi 0,00. Signifikansi menunjukkan angka ≤ 0,05 (0,008 ≤ 0,005), maka Ho di tolak dan Ha di terima. Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan.

Tabel di atas menggambarkan besarnya t hitung untuk variabel asosiasi merek dengan nilai signifikansi 0,386. Signifikansi menunjukkan angka > 0,05 (0,386> 0,005), maka Ho di terima dan Ha di tolak. Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa asosiasi merek tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

Tabel di atas menggambarkan besarnya t hitung untuk variabel loyalitas merek dengan nilai signifikansi 0,379. Signifikansi menunjukkan angka > 0,05 (0,379> 0,005), maka H0 di terima dan Ha di tolak. Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa loyalitas merek tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

4.4 Pembahasan

Dari hasil analisi regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa kesadaran merek dan persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek pada sepatu lari Nike. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, diketahui bahwa variabel independen kesadaran merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu ekuitas merek karena nilai signifikan t sebesar 0,02 yang lebih kecil dari 0,05. Diketahui juga bahwa variabel independen lain yaitu persepsi kualitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu ekuitas merek karena nilai signifikansi t sebesar 0,00 yang lebih kecil dari 0,05.

Sementara Dari hasil analisi regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa asosiasi merek dan loyalitas memiliki pengaruh yang tidak signifikan tetapi berpengaruh positif terhadap ekuitas merek pada sepatu lari Nike. Hal ini dapat

dilihat dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, diketahui bahwa variabel independen asosiasi merek memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel dependen yaitu ekuitas merek karena nilai signifikan t sebesar 0.386 yang lebih besar dari 0,05. Diketahui juga bahwa variabel independen lain yaitu loyalitas merek memiliki pengaruh yang tidak signifikan tetapi berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu ekuitas merek karena nilai signifikansi t sebesar 0,379 yang lebih besar dari 0,05.

Dari hasil uji F, nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel independen yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek berpengaruh signifikan secara simultan terhadapekuitas merek.

Hasil uji determinasi (�2) dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang di timbulkan oleh kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek terhadap ekuitas merek sepatu lari Nike sebesar 0,926 atau 92.6%.

Pembahasan menurut penelitian terdahulu yang berjudul berjudul

pengaruh kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loayalitas merek terhadap ekuitas merek (survey pada warga perumahan Joyo Grand konsumen air minum dalam kemasan merek aqua di kota Malang). Berdasarkan hasil analisis statistik regresi linier berganda diperoleh hasil yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek terhadap ekuitas merek.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara sendiri-sendiri yang positif antara variabel kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek (X) terhadap ekuitas merek (Y).

Hasil pengujian membuktikan bahwa kesadaran merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek (Y). Kesadaran merek membuat pelanggan tetap setia pada merek tersebut dan cenderung enggan beralih ke merek lain meskipun memiliki karakteristik sejenis.

Hasil perhitungan membuktikan bahwa asosiasi merek (X2) berpengaruh positif terhadap Ekuitas merek (Y). Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk

mengkomunikasikan.

Hasil perhitungan membuktikan bahwa persepsi kualitas (X3) berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek (Y).Apabila sebuah produk dipersepsi memiliki kualitas tinggi oleh konsumen, maka jumlah konsumen cenderung meningkat.

Hasil pengujian membuktikan bahwa loyalitas merek (X4) berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek (Y). Manfaat yang didapatkan dari konsumen yang loyal adalah dapat memperluas jaringan pelanggan yang telah ada karena konsumen yang loyal akan merekomendasikan air minum kemasan merek Aqua kepada konsumen lain.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil pengolahan data dari para pengguna sepatu lari Nike di lapangan merdeka kota Medan, menunjukan bahwa variabel kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek berpengaruh positif terhadap ekuitas merek.

2. Variabel kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek merupakan faktor-faktor yang mampu menjelaskan variasi yang terjadi pada ekuitas merek sepatu lari Nike.

3. Hasil uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel kesadaran merek dan persepsi kualitas berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap ekuitas merek sepatu lari nike.

5.2 Saran

1. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kualitas menjadi variabel yang palin dominan di banding variabel lain. Jadi diharapkan agar manajemen sepatu lari Nike untuk selalu memperhatikan dan menjaga kualitas sepatu lari Nike.

2. Disarankan kepada manajemen sepatu lari Nike untuk memeperhatikan dan terus menjaga kesadaran merek karena variabel kedua yang paling berpengaruh terhadap ekuitas merek sepatu lari Nike.

3. Disarankan kepada manajemen sepatu lari Nike untuk meningkatkan asosiasi merek dan loyalitas merek untuk kedepannya.

Abadi, Fitra. 2009. Analisis Elemen-Elemen Brand Equity PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Amir, M.Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Erviana, Indah Puji, Imam Suyadi, Sunarti. 2013.pengaruh kesadaran merek,

persepsi kualitas, asosiasi merek dan loayalitas merek terhadap ekuitas merek (survey pada warga perumahan Joyo Grand konsumen air minum dalam kemasan merek aqua di kota Malang). Universitas Brawijaya Malang

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hutami, Nora Narulita 2011.Analisis Pengaruh Kesdaran Merek, Persepsi Kualitas Dan Loyalitas Merek Terhadap Ekuitas Merek (Studi kasus pada pengguna shampoo dan kondisioner Sunsilk Kota Semarang).Universitas Diponegoro Semarang.

Irfan, Azuar Juliandi. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Ciptapustaka Media Perintis.

Kotler,Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran.Edisi 13 Jilid.1. Jakarta.Erlangga

Kartajaya, Hermawan.2010.Brand Operation.Jakarta: Esensi Erlangga Group. Putra, Danang Adhi. 2011. Analisis kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi

merek dan loayalitas merek terhadap ekuitas merek sepatu olahraga Adidas (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota Semarang). Universitas Diponegoro Semarang.

Santoso, Singgih.2006. Menggunakan SPSS Untuk Statistik Non Parametrik.Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Sarwono, Jonathan.2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sitinjak, Tony, Sugiarto, Darmadi Durianto.2001.Strategi Menaklukan Pasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy.2011.Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta: AndiYogyakarta.

Wibisono, Dermawan.2008. Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. WWW.Wikipedia.co.id. Diakses pada tanggal 15 april 2015

Dokumen terkait