• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.4 Analisis Data

4.4 Analisis Data

dari semua pengujian mutu fisik yang dilakukan terhadap Granul Effervescent Kulit Buah Manggis didapatkan data sepeti pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Analisis Data

Uji Hasil Uji Literatur

Organoleptis Warna : kekuningan Bau : khas

Rasa : asam agak asin

Warna : normal Bau : normal Rasa : normal

waktu alir 7,83 detik < 10 detik

Waktu larut 42,92 detik < 1 menit

Kadar air 0,31 % < 2%

kelarutan 90,17 %

-Penerimaan volunter 73,333% (kurang) Baik : 87,5 – 100 Cukup : 75 – 87,49

Kurang : 62,5 – 74,99

BAB V

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk membuat Granul Effervescent Ekstrak Kulit Buah Manggis. Penelitian ini memanfaatkan kulit buah manggis yang selama ini belum dimanfaatkan untuk diambil manfaatnya serta meningkatkan nilai ekonomisnya. Selain itu tujuan penelitian ini juga untuk menguji mutu fisik granul effervescent dari ekstrak kulit manggis.

Dalam pembuatan granul effervescent kulit buah manggis ini menggunakan kulit buah manggis bagian dalam. Menggunakan buah manggis (Garcinia mangostana L) yang diambil bagian kulit dalamnya karena pada bagian kulit dalam diketahui memiliki kandungan xanthone yang merupak antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Sedangkan untuk kulit bagian luarnya dibuang. Sebelum proses kulit buah diserbukkan kulit harus disortir. Bagian kulit yang rusak atau berjamur dibuang dan diambil kulit yang bagus.

Sebelum melakukan proses pengekstrakan, yang akan dilakukan adalah proses pencucian yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran – kotoran yang menempel pada kulit buah yang telah dikerok, kemudian kulit buah manggis tersebut dirajang untuk kemudian di blender. Setelah itu dikeringkan didalam oven. Serbuk kulit manggis harus dipastikan kering agar pada saat penyimpanan tidak berjamur.

Pada tahap maserasi setelah itu dioven sampai kering dan dimaserasi dengan menggunakan pelarut alkohol selama 6 jam agar zat – zat aktif dapat larut dalam pelarutnya. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi karena ada kandungan yang terdapat di dalam kulit buah manggis yang rentan terhadap suhu tinggi. Untuk tahap selanjutnya adalah disaring dan didapat ekstrak cair.

Ekstrak cair yang masih bercampur dengan alkohol tersebut di evaporasi yang bertujuan untuk menguapkan alkoholnya dan dilanjutkan dengan water bath. Dari proses waterbath akan didapat ekstrak ,tetapi jika waterbath terlalu lama maka ekstrak akan menjadi keras hampir seperti gulali. Hasil ekstrak kemudian dicampur dengan sukrosa(sacharum album), asam sitrat, dan asam tartrat. Na bikarbonat lebih baik dicampurkan dibagian terakhir karena untuk menghindari adanya reaksi antara Na-bikarbonat dengan massa yang masih basah. Pada saat pencampuran zat pengisi diharapkan pada suhu kamar (370). Karena jika lebih dari suhu kamar, granul akan mengembang karena bereaksi dengan udara. (sunak’iyah, 2008).

Setelah terbentuknya massa untuk pembuatan granul, kemudian digranul dengan menggunakn mesh no 14, kemudian dioven pada suhu kamar 200 C selama 3 jam, setelah di oven granul di mesh no 16 yang bertujuan untuk memperkecil partikel agar pada saat uji waktu alir, laju alir granul dapat memenuhi literatur. Setelah di mesh, granul di oven selam 3 jam menggunakan suhu 200,

Setelah semua telah dipersiapkan, kemudian dilakukan uji mutu fisik dengan berbagai macam uji, di antaranya yaitu uji waktu alir, uji kadar air, uji kelarutan dan uji volunter.

Pada uji waktu alir granul effervescent ekstrak kulit buah manggis dari replikasi 1,2, dan 3 rata –ratanya memenuhi standart,yaitu dengan rata – rata 7,83 dimana pada replikasi 1 (7,15) detik, replikasi 2 (8,10) dan replikasi 3 (8,25) yang berarti memenuhi syarat. Pada 3 kali replikasi didapatkan hasil yang sedikit berbeda karena pada saat dilakukan uji dipengaruhi oleh suhu pada ruangan yang kemungkinan menyebabkan granul – granul tersebut mengalami reaksi dengan udara .

Pada uji waktu larut granul effervescent ekstrak kulit buah manggis, rata-rata yang didapat adalah 42,92 dari replikasi 1 (42,33), 2(42,80), 3(43,63) itu berarti rata – ratanya memenuhi standart, karena waktu yang diperoleh kurang dari 1 menit. sehingga dapat diketahui bahwa granul mempunyai waktu larut yang baik. Adanya perbedaan waktu larut pada masing – masing replikasi kemungkinan disebabkan oleh besar kecil ukuran partikel dari zat terlarut dan adanya kontak sampel dengan udara yang menyebabkan granul bereaksi sebelum terkena air.

Pada uji kadar air granul effervescent ekstrak kulit buah manggis dari replikasi 1(0,10) ,2 (0,41) dan 3 (0,42) yaitu diperoleh dengan rata – rata sebesar 0,31% Dalam literatur sediaan obat tradisional kadar airnya < 2 %. Sehingga serbuk effervescent ektrak kulit buah manggis tersebut dapat dikatakan mempunyai kadar air yang baik. Kemungkinan perbedaan kadar air ditiap

replikasi disebabkan karena granul yang bereaksi dengan udara dan perbedaan bobot penimbangan.

Pada uji kelarutan granul effervescent ekstrak kulit buah manggis dari replikasi 1(89,9 %) ,2 (90,25) dan 3 (90,36%) yaitu diperoleh dengan rata – rata sebesar 90,17%. Sehingga serbuk effervescent ektrak kulit buah manggis tersebut dapat dikatakan mempunyai kelarutan yang baik.

Pada uji volunter yang dilakukan pada granul effervescent ekstrak kulit manggis diperoleh dari angket yang diisi oleh 10 volunter didapat hasil 73,333 % yang berarti kurang disukai. Rasa dari granul tersebut cenderung asam dimungkinkan karena komposisi asam sitrat yang terlalu banyak.

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi sediaan granul effervescent ekstrak kulit buah manggis memenuhi syarat yaitu hasil rata – rata uji waktu alir yaitu 7,83 detik. Hasil rata - rata uji waktu larut sediaan granul effervescent ekstrak kulit buah manggis yaitu 42,92 detik . Hasil rata - rata uji kadar air sediaan granul effervescent ekstrak kulit buah manggis 0,31 % . Hasil rata – rata kelarutan granul effervescent ekstrak kulit buah manggis adalah 90,17% yang berarti memiliki kelarutan yang baik, dan hasil dari uji volunter sediaan granul effervescent ekstrak kulit buah manggis yaitu 73,333 % yang berarti granul kurang disukai oleh volunter.

6.2 Saran

Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui metode ekstraksi yang lebih tepat guna mendapatkan hasil ekstrak yang lebih optimal.

Dilakukan penelitian lanjutan guna mendapatkan formula yang lebih tepat untuk membuat produk granul yang lebih baik. baik dalam segi penampilan,rasa maupun khasiat yang lebih baik.

Dokumen terkait