• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PENELITIAN

4.2 Analisis hasil penelitian

Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji ANOVA satu arah dengan tingkat kemaknaan p 0,05. Hasil uji ANOVA dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil uji statistik ANOVA satu arah untuk melihat perbedaan rerata kekerasan antara kelompok I, II, III, dan IV

Sum of Square df Mean Square F Sig.

Between Groups 340.752 3 113.584 3.911 .016

Within Groups 1045.464 36 29.041

Total 1386.216 39

Dari tabel 3 diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekerasan resin komposit mikrohibrid antara kelompok I, II, III, IV, dimana nilai p yaitu 0,016 (p <

0,05).Untuk mengetahui lebih lanjut letak perbedaan tersebut, maka dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD. Hasil uji statistik Post Hoc LSD dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil uji statistik perubahan kekerasan permukaan resin komposit mikrohibrid tanpa perendaman (0 menit), perendaman 30 menit, perendaman 60 menit, perendaman 90 menit dalam larutan sari jeruk nipis 100%

Perbandingan antar kelompok perlakuan Mean difference

p

Kelompok I: tanpa perendaman (kontrol) – Kelompok II: perendaman selama 30 menit

3,960 0,109

Kelompok I: tanpa perendaman (kontrol) – Kelompok III: perendaman selama 60 menit

7,000 0,006*

Kelompok I: tanpa perendaman (kontrol) – Kelompok IV: perendaman selama 90 menit

7,200 0,005*

Kelompok II: perendaman selama 30 menit – Kelompok III: perendaman selama 60 menit

3,040 0,215

Kelompok II: perendaman selama 30 menit – Kelompok IV: perendaman selama 90 menit

3,240 0,187

Kelompok III: perendaman selama 60 menit – Kelompok IV: perendaman selama 90 menit

0,200 0,934

Keterangan: * terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05)

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji ANOVA satu arah dengan Post Hoc LSD didapatkan rerata perubahan kekerasan resin komposit antara kelompok kontrol dan kelompok perendaman selama 30 menit adalah sebesar 3,960 dengan nilai signifikasi 0,109. Rerata perubahan kekerasan resin komposit antara kelompok kontrol dan kelompok perendaman selama 60 menit adalah sebesar 7,000 dengan nilai signifikasi 0,006. Rerata perubahan kekerasan resin komposit antara kelompok kontrol dan kelompok perendaman selama 90 menit adalah sebesar 7,200 dengan nilai signifikasi 0,005.

Rerata perubahan kekerasan resin komposit antara kelompok perendaman selama 30 menit dan kelompok perendaman selama 60 menit adalah sebesar 3,040 dengan nilai signifikasi 0,215. Rerata perubahan kekerasan resin komposit antara kelompok perendaman selama 30 menit dan kelompok perendaman selama 90 menit adalah sebesar 3,240 dengan nilai signifikasi 0,187. Rerata perubahan kekerasan resin komposit antara kelompok perendaman selama 60 menit dan kelompok perendaman selama 90 menit adalah sebesar 0,200 dengan nilai signifikasi 0,934.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan kekerasan resin komposit mikrohibrid setelah direndam di dalam larutan sari jeruk nipis 100% selama 30 menit, 60 menit, 90 menit. Namun, perubahan yang signifikan hanya dapat dilihat antara kelompok kontrol dan kelompok perendaman selama 60 menit. Perubahan yang signifikan juga dapat dilihat antara kelompok kontrol dan kelompok perendaman selama 90 menit. Hipotesis penelitian ditolak dimana terdapat perubahan kekerasan resin komposit mikrohibrid setelah perendaman di dalam larutan sari jeruk

nipis 100%.

BAB 5

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan rerata kekerasan resin komposit mikrohibrid antara kelompok kontrol (tanpa perendaman) dengan resin komposit mikrohibrid yang telah direndam selama 30 menit, 60 menit, 90 menit di dalam larutan sari jeruk nipis 100%. Nilai rerata kekerasan resin komposit mikrohibrid kelompok kontrol adalah 81,100 ± 5,0259 VHN, kelompok perendaman selama 30 menit adalah 77,140 ± 4,3663 VHN, kelompok perendaman selama 60 menit adalah 74,100 ± 7,9976 VHN dan kelompok perendaman selama 90 menit adalah 73,900 ± 2,8063 VHN. Analisa statistik ANOVA menunjukkan perubahan kekerasan yang signifikan yaitu 0,016 (p < 0,05). Namun uji Post Hoc LSD menunjukkan perubahan yang signifikan hanya terdapat pada kelompok sampel perendaman 60 menit dan 90 menit dengan nilai signifikasi 0,006 dan 0,005 (p <

0,05)

Data tersebut menunjukkan bahwa lama perendaman sampel resin komposit mikrohibrid mempengaruhi nilai kekerasan permukaan resin komposit mikrohibrid.

Dari data terlihat bahwa semakin lama waktu perendaman sampel resin komposit mikrohibrid maka nilai kekerasan permukaannya semakin menurun.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Hengtrakol (2011) yang menyatakan bahwa terdapat penurunan kekerasan resin komposit dan GIC setelah dilakukan perendaman di dalam jus mangga hijau dan jus nenas yang mengandung asam dengan pH 2,56 dan 3,68 selama 6 jam, 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari dan 7 hari. Penelitian lain juga dilakukan oleh Fatima N (2012) yang menyatakan bahwa terdapat penurunan kekerasan bahan restorasi gigi yaitu resin komposit dan RMGIC setelah direndam dalam jus apel dan jus jeruk dengan pH 2,56 dan 3,41 selama 1 hari, 5 hari dan 7 hari.3,8 Dari kedua penelitian ini menunjukkan

bahwa adanya keterkaitan antara tipe bahan restorasi, media perendaman dan lamanya waktu perendaman dapat mempengaruhi kekerasan resin komposit.

Penurunan nilai kekerasan resin komposit mikrohibrid yang signifikan pada kelompok sampel perendaman selama 90 menit disebabkan oleh larutan sari jeruk nipis memiliki kandungan asam dengan pH yang rendah sehingga dapat mengerosi resin komposit. Erosi pada bahan restorasi berbasis resin adalah proses kimia tanpa melibatkan mikroorganisme. Erosi dapat mempengaruhi penampilan klinis dan daya tahan bahan restorasi gigi. Erosi ini juga dapat menyebabkan terjadinya degradasi permukaan bahan restorasi. Asam memiliki banyak ion H+, ion H+ ini berdifusi ke dalam matriks kemudian mengikat ion negatif yang ada di dalam matriks. Ion H+ dapat mempengaruhi ion lainnya terdorong keluar dan bebas dari matriks. Hilangnya ion pada matriks resin menyebabkan putusnya ikatan kimia terhadap asam sehingga matriks larut dan terurai. Hal ini mengakibatkan ikatan antara matriks dan filler resin komposit lemah sehingga filler terlepas dari matriks. Hal ini dapat mengurangi sifat mekanis dan fisis dari resin komposit seperti kekerasan.5,8,29-32

Menurunnya kekerasan permukaan resin komposit sangat bergantung pada lamanya waktu terpapar dalam minuman asam dengan nilai ph yang sangat rendah.

Semakin lama resin komposit berkontak dengan minuman asam, maka semakin besar penurunan kekerasan permukaan resin komposit. Oleh karena itu asam yang terkandung dalam jeruk nipis sangat mempengaruhi kekerasan resin komposit.6,27

BAB 6

Dokumen terkait