• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. DATA PENELITIAN

1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri di Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dab berdasarkan akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6858 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.

Bank Mandiri berdiri sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1994, empat bank milik pemerintah, yaitu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang Negara (Persero), PT. Bank Ekspor Impor Indonesia, dan PT. Bank Pembangunan Indonesia (Persero), bergabunga menjadi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sejarah keempat bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu, dan turut membentuk riwayat dunia perbankan Indonesia.

Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi dan kemudian digabungkan bersama Bank Umum Negara ke dalam Bank Negara Indonesia unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

PT. Bank Dagang Negara (Persero) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Pertama kali dibentuk dengan nama Nederlansch Indische Escompto

Maatschappij yang berdiri di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949

namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, yakni sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perubahan dagang Belanda yaitu N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dengan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia unit II yang dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia unit II Divisi Ekspor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya

perkebunan, industri, dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan Bank Industri Negara kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi, dan pariwisata.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Rencana restrukturisasi di atas, dirancang untuk penggabungan usaha keempat Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:

• Restrukturisasi kredit yang diberikan

• Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan • Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri • Rasionalisasi sumber daya manusia

Bank Mandiri saat ini merupakan bank terbesar di Indonesia dalam jumlah aktiva, kredit, dan dana pihak ketiga. Total aktiva per 31 Desember 2005 sebesar Rp 254,3 triliun (USD 25,9 milyar) dengan pangsa pasar sebesar 18% dari total aktiva perbankan di Indonesia. Jumlah dana pihak ketiga Bank Mandiri sebesar Rp 199,0 triliun (17,6%) dari total dana pihak ketiga secara nasional, dimana jumlah tabungan merupakan 16% dari total tabungan secara nasional, dengan

Indonesia. Selama tahun 2005, pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,8%, sementara pertumbuhan kredit 13,3%. Bank Mandiri mempunyai strukutur permodalan yang kokoh dengan Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio-CAR) 23,7% tahun 2005, jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%.

Dalam perkembangannya saat ini, Bank Mandiri memiliki kurang lebih 21.000 karyawan yang tersebar di 909 kantor cabang, dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah, serta bank assurance. Jumlah ATM Bank Mandiri ada kurang lebih 2.500 unit yang tersebar di seluruh Indonesia, yang dapat dimanfaatkan 24 jam sehari, 7 hari seminggu setiap saat. Bank Mandiri menyediakan solusi keungan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik negara, komersiil, usaha kecil, dan mikro serta nasabah konsumer.

Visi Bank Mandiri adalah bank terpercaya pilihan anda. Sedangkan yang menjadi misi Bank Mandiri adalah:

1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar 2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional

3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder 4. Melaksanakan manajemen terbuka

2. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Struktur organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat pada suatu badan usaha untuk memperlancar jalannya aktivitas perusahaan. Melalui struktur organisasi, dapat diketahui bagaimana pembagian kerja, departementalisasi, dan koordinasi di antara orang-orang yang terlibat dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

I. Board Of Commissioners

Wakil Komisaris Utama Komisaris Utama

(Merangkup Komisaris Independen)

Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris

II. Board of Directors

Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Wakil Komisaris Utama

Direktur Utama

3. Peranan Sistem Informasi Akuntansi pada ATM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan

Sistem informasi yang ada pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk bersifat

on-line. Sistem informasi tersebut sangat membantu dan berperan penting dalam

melaksanakan proses transaksi ATM. Dalam hal ini, sistem informasi akuntansi yang diterapkan Bank Mandiri berupa BDS-IDS, BDS-ILS, dan BDS-ITS. Ketiga aplikasi sistem komputerisasi tersebut akan menghasilkan suatu informasi yang sama yang diterima oleh nasabah meskipun sinasabah melakukan transasksi dengan ATM.

Ada beberapa transaksi ATM yang langsung berhubungan dengan sistem komputerisasi yang ada pada Bank Mandiri antara lain:

1. Penyediaan dan Pengisian Uang pada ATM

Dalam penyediaan dan pengisian uang ke mesin ATM maka pihak ATM melakukan pengambilan uang ke teller, dalam hal ini pada cabang sentra kas. Penyediaan dan pengisian uang bersifat manual. Berapa jumlah uang yang diabil dari kas teller maka sebesar itu pula jumlah uang ada pada mesin ATM. Pengambilan uang dari teller ke cabang sentra tentunya dicatat dalam aplikasi sistem komputerisasi yang ada pada Bank Mandiri. Dalam hal ini sistem aplikasi berperan penting adalah aplikasi BDS-IDS yang digunakan teller dalam melakukan kegiatan perbankan.

Dalam sistem tersebut maka transaksi yang dilakukan pihak ATM dalam pengisian ATM akan dibukukan secara on-line dan langsung mengurangi kas perusahaan. Sistem tersebut akan menghasilkan informasi berupa jumlah uang yang dikeluarkan teller kepada pihak ATM.

Pencatatan yang dilakukan sistem BDS-IDS teller adalah: Saat Pengambilan Uang:

D : Kas ATM K : Kas Teller

Saat Pengisian ke ATM D : Kas ATM Mesin X

K : Kas ATM (Replenishment)

Pengisian yang berlangsung pada ATM akan dicatat atau dibukukan oleh teller cabang sentra kas bank masing-masing dengan menggunakan fasilitas sistem yang

2. Penarikan Tunai pada ATM

Transaksi penarikan tunai merupakan transaksi yang sangat sering digunakan nasabah di ATM. Kemudahan penggunaan ATM menyebabkan semakin meningkatnya jumlah nasabah dalam melakukan transaksi di ATM. Seorang nasabah melakukan transaksi penarikan tunai di ATM maka transaksi tersebut langsung dihubungkan dengan nomor rekening pemilik ATM yang berarti bahwa rekening nasabah langsung berkurang secara otomatis. Kebenaran akan jumlah transaksi yang dilakukan maka nasabah akan dapat melakukan langsung pengecekan informasi saldonya. Dalam penarikan tunai melalui ATM, jumlah transaksi yang akan dikeluarkan akan sama hasilnya dengan jumlah yang ada pada rekening nasabah di cabang. Dalam hal ini sistem aplikasi yang di kantor cabang bersifat on-line sehingga secara langsung dapat berhubungan dengan transaksi yang dilakukan di ATM.

Proses ini memerlukan server tandem dan jaringan komunikasi dalam menghubungkan jumlah transaksi ATM yang diinginkan dengan rekening yang ada pada kantor cabang tersebut.Proses yang on-line membantu sistem aplikasi BDS-IBS dalam melakukan pencatatan terhadap transaksi yang dilakukan oleh ATM. Oleh karena itu dari pihak teller pencatatan langsung mengurangi jumlah rekening nasabah, jurnalnya adalah:

D : Rekening nasabah pemilik kartu ATM K : Kas ATM

Bagan Arus Hubungan BDS-IDS dengan ATM

Nasabah

Penarikan tunai Penyetoran tunai

Data jumlah penarikan tunai / setoran tunai

Data diproses Validasi Data Rekening nasabah Dikantor cabang Uang diterima PIN Proses BDS - IDS Rekening nasabah berkurang

3. Pemindahbukuan (open transfer) pada ATM

Dalam transaksi pemindahbukuan melalui ATM maka nasabah dapat memasukkan nomor rekening nasabah yang dituju ke ATM, selanjutnya memasukkan data jumlah uang yang akan dikirim dengan benar. Data tersebut

kantor cabang data diproses dan dicek apakah nomor yang dituju benar atau tidak sesuai dengan yang diminta nasabah. Proses pengecekan dan pencocokan nomor rekening dan pemindahan uang dapat dilakukan pada aplikasi BDS-ITS. Setelah diproses oleh sistem tersebut, data hasil akan dikirimkan kembali ke ATM dan nasabah dapat memilih jika benar data yang dicantumkan maka nasabah dapat menekan tanda benar. Selanjutnya nasabah telah selesai melakukan pentransferan dan bagi kantor cabang data langsung dikirim kenomor yang dituju apabila nasabah telah menyetujui transaksi pemindahbukuan melalui ATM. Secara on-line sistem BDS-ITS akan mengirim sejumlah uang kenomor yang dituju oleh nasabah pengirim dan nasabah penerima langsung dapat menerima jumlah uang yang ditransfer pada rekeningnya.

4. Proses Transaksi Komputerisasi ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero) Branch Brayan Medan

a. Pengertian dan Aplikasi dari BDS-IBS

Kegiatan operasional yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Pulau Brayan Medan dijalankan dengan menggunakan suatu sistem yang menerapkan teknologi canggih yang disebut Branch Delivery System –

Integrated Banking System (BDS-IBS). BDS-IBS merupakan suatu sistem

informasi akuntansi berbasis komputer yang diterapkan oleh Bank Mandiri yang digunakan untuk memproses data transaksi finansial maupun non finansial. Setiap transaksi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan dengan sistem BDS-

IBS akan menghasilkan saldo-saldo baru dan secara otomatis akan merubah setiap ada input maupun output pada data tersebut.

BDS-IBS terbagi atas 3 aplikasi dalam menjalankan kegiatan operasional antara lain:

1. Branch Delivery System-Integrated Deposit System (BDS-IDS)

BDS-IDS merupakan aplikasi sistem komputerisasi dari BDS-IBS yang menyediakan fungsi untuk penanganan aplikasi berupa:

a. Produk-produk Passiva

Dalam hal ini, BDS-IDS menangani aplikasi produk passiva seperti: aplikasi tabungan, aplikasi giro, dan deposito.

b. Fungsi Teller System

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi yang dilakukan oleh teller untuk rekening nasabah dan non nasabah serta jasa-jasa dapat dilayani secara lengkap dalam arti yaitu dari menerima warkat, meneliti, membukukan, membayar, dan menerima setoran tunai, serta pemindahbukuan.

c. Fungsi Customer Information File

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan atas pengelolaan data informasi lengkap setiap nasabah dan merupakan data konsolidasi dari beberapa rekening nasabah, dapat dicetak dalam satu laporan terpadu. Beberapa rekening setiap nasabah berarti bahwa nasabah mempunyai banyak rekening dari beberapa produk.

d. Pengolahan Data Akuntansi

Aplikasi dari BDS-IBS ini menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi mutasi dalam sistem yang terjadi pada level rekening yang normatif baik yang berifat nasabah maupun rekening impersonal account atau non nasabah, kemudian memposting pembukuan biaya maupun pendapatan biaya yang penerapannya secara aktual dengan mengacu kepada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).

Aplikasi BDS-IDS ini digunakan oleh bagian fungsi teller, bagian costumer

service office, dan back office.

2. Branch Delivery System-Integrated Loan System (BDS-ILS)

BDS-ILS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan pinjaman-pinjaman yang terjadi yang merupakan bagian dari produk kredit.

3. Branch Delivery System-Integrated Transfer System (BDS-ITS)

BDS-ITS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan produk-produk jasa berupa kiriman uang, kliring, inkaso, jasa dalam negri, dan jasa luar negri. Ada dua fungsi penting dalam aplikasi BDS-ITS ini yaitu:

a. Interbranch

BDS-ITS menyediakan fasilitas antar cabang. Fasilitas ini membantu mengurangi pekerjaan dan menyelesaikan daftar pos terbuka karena

sistem ini secara otomatis menyelesaikan pembukuan rekening antar kantor (RAK).

b. Multy Currency

BDS-ITS menyediakan fasilitas untuk penanganan aplikasi transaksi keuangan berbagai mata uang, khususnya valuta asing yang dibukukan dalam mata uang asing. Walaupun demikian, pelaporan konsolidasi oleh sistem ditetapkan dalam rupiah.

Perlu diketahui bahwa kegiatan operasional perbankan sangat erat kaitannya dengan kerahasiaan dan kepercayaan pengelolaan uang dan keuangan nasabah. Ketiga aplikasi dari BDS-IBS memiliki menu-menu yang berfungsi membantu proses kegiatan operasional perbankan. Menu-menu dari ketiga aplikasi sistem BDS-IBS adalah:

a. Sistem Administrator b. Parameter

c. Buka Rekening

d. Pemeliharaan (Maintenance) e. Transaksi Internasional (ITS)

f. Inquiry

g. Transaksi h. Laporan i. Proses

Sistem Administrator

Fungsi menu sistem adminstrator adalah untuk setup antara lain: 1. Pemeliharaan Sistem

Fasilitas ini disediakan untuk pengendalian dan pengamanan penggunaan sistem, meliputi sub menu, group, user, teller, terminal, printer spoll

menu, setup system, dan audit trail. Sub menu ini lebih banyak digunakan

oleh pemimpin cabang dan wakil pimpinan cabang untuk men-setup terminal-termina bagi setiap user.

2. Otorisasi Transaksi

Fasilitas ini disediakan bagi pemimpin cabang dan wakil pimpinan cabang (pejabat yang berwenang) untuk mengotorisasi melalui sistem komputer setiap pembukuan yang dilakukan oleh teller (data entry) yang transaksi tersebut dilakukan melewati batas wewenang yang dimiliki oleh seorang

teller. Seperti penarikan uang tunai, pemindahbukuan debet melebihi Rp15

juta, transaksi reversal (pembetulan) pembukuan yang salah oleh teller pada hari yang sama, pembukuan transaksi back date dan pembukuan koreksi pinjaman.

3. Otorisasi Cetak Ulang

Fasilitas ini digunakan oleh pejabat yang berwenang di cabang untuk melakukan pencetakan ulang suatu validasi transaksi, cetak ulang buku tabungan, cetak ulang bilyet giro, dan lain-lain.

4. Perubahan Password

Fasilitas ini disediakan untuk memperbaharui password user yang jatuh tempo atau karena pertimbangan keamanan. Setiap password akan jatuh tempo dalam tiga bulan.

Parameter

Menu parameter menyediakan 85 sub menu parameter yang applicable dalam pengoperasian sistem, yang penggunaannya fleksibel dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebutuhan akuntansi cabang seperti parameter formula bunga, parameter tarif biaya, dan mata uang.

Menu parameter ini menyediakan juga fasilitas sistem untuk menyebarkan parameter tertentu seperti suku bunga, kurs, valuta asing, dan lain sebagainya. Termasuk kebutuhan cabang yang frekuensi perubahannya sangat banyak. Karena begitu sensitifnya menu parameter tersebut tidak semua user dapat meng-update menu parameter tersebut. Tetapi hanya diberi wewenang oleh pemimpin cabang, sebab jika kesalahan dalam perubahan parameter tertentu, maka akan berakibat kesalahan pula dalam perilaku produk dalam aplikasi sistem.

Menu Pembukaan Rekening

Menu pembukaan rekening berfungsi untuk melakukan penambahan rekening baru baik rekening nasabah seperti rekening giro dan tahapan, maupun pembukaan rekening non nasabah seperti Impersonal Account (IA).

Menu Pemeliharaan (Maintenance)

1. Costumer Information File (CIF)

2. Master Rekening

3. Cheque Inventory

4. Standing Instruction

5. Jasa dalam Negeri

Ad.1. Costumer Information File

Costumer Information File berfungsi untuk memudahkan pembukuan atau

menambah, mengubah, dan menghapus master file nasabah per nasabah dalam satu grup atau satu orang. Contoh: satu orang nasabah membuka 5 jenis produk yang berbeda.

Ad.2. Master Rekening

Pemeliharaan master rekening berfungsi untuk melakukan perubahan data nasabah seperti alamat, nomor karu identitas, dan pemblokiran rekening. Ad.3. Cheque Inventory

Fasilitas pemeliharaan cheque ini disediakan untuk:

a. Memastikan data cek, giro, bilyet yang diberikan per rekening nasabah yang akan dilakukan adalah cheque inventory per rekening nasabah.

b. Untuk menetapkan atau mengubah status cek, giro yang sudah ada pada nasabah per rekening nasabah seperti merubah menjadi aktif, blokir permanen, dan blokir sementara.

c. Untuk inventory dengan memasukkan nomor nota debet/kredit yang dapat digunakan untuk transaksi pemindahbukuan debet yang berlaku bagi seluruh rekening nasabah.

Ad.4. Standing Instruction

Pemeliharaan standing instruction berfungsi untuk menempatkan instruksi pemindahbukuan secara otomatis per tanggal tertentu dari satu rekening ke rekening lainnya. Contoh: pembayaran gaji karyawan setiap bulan.

Ad.5. Jasa dalam Negeri

Pemeliharaan jasa dalam negeri berfungsi sebagai sarana untuk transaksi kiriman uang via tellex (jika sistem dalam keadaan off-line), untuk transaksi inkaso dalam negeri, delegasi kredit, dan garansi bank.

Menu Transaksi Internasional

Menu ITS merupakan pengembangan sistem transaksi luar negeri yang disatukan dalam keadaan BDS-IBS. Transaksi luar negeri diatur dalam aplikasi BDS-ITS (Branch Delivery System-Integrated Transfer System). Transaksi luar negeri yang ditawarkan antara lain: jual beli valuta asing, ekspor dan impor, surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN), negosiasi dan lainnya. Sub-sub menu yang ada pada menu ITS adalah:

- Menu transaksi, yaitu untuk melakukan transaksi-transaksi luar negeri. - Menu pemeliharaan, yaitu untuk melakukan pembuatan Advis LC

Ekspor dan Impor, register, dan untuk membatalkan SKBDN yang telah dikeluarkan.

- Menu parameter, yaitu menu yang menyediakan data dan informasi non keuangan yang digunakan untuk beraneka ragam transaksi jasa, ekspor, impor, dan SKBDN.

- Menu Proses, yaitu untuk pembuatan Advis kwitansi LC, OR, IR, jurnal otomatis IR, dan lainnya.

- Menu Inquery, yaitu untuk melihat, mencetak produk-produk luar negeri, daftar-daftar negosiasi, dan daftar-daftar LC yang dikeluarkan. - Menu report, yaitu untuk mencetak laporan daftar jatuh tempo LC,

SKBDN, rekap transaksi jasa dan lain-lain.

- Menu reset master, yaitu untuk melakukan pembatalan LC, SKBDN yang telah dibuka sebelumnya.

Menu Inquery

Menu ini merupakan fasilitas sistem untuk dapat melihat dan mencetak data keuangan dan non keuangan rekening per rekening yang sudah tersimpan dalam server. Data tersebut berupa rincian transaksi per transaksi yang terjadi pada satu rekening, baik pendebetan maupun kredit serta menunjukkan saldo akhir dari rekening tersebut. Seperti melihat daftar nasabah setiap jenis produk yang ada, melihat rekening koran dan mencetaknya, dan melihat mutasi harian satu rekening.

Menu Transaksi

Menu transaksi merupakan menu yang terutama dalam sistem BDS-IBS untuk melakukan transaksi data baik tunai, pemindahan dan transaksi-transaksi lainnya di luar transaksi luar negeri. Menu transaksi menyediakan delapan sub menu antara lain: Ordinary (Single Entry), jasa dalam negeri, transaksi forex,

reversal (perbaikan kesalahan), register, interbranch, dan non-financial.

- Ordinary, yaitu digunakan untuk membukukan transaksi mata uang

sejenis satu per satu (single entry) per rekening nominatif baik secara tunai, pemindahbukuan, kliring, dan transaksi berjangka.

- Transaksi jasa dalam negeri, yaitu diformat untuk menangani pembayaran transaksi-transaksi kiriman uang, penyelesaian inkaso, dan delegasi kredit.

- Transaksi forex disediakan untuk menangani transaksi antar mata uang yang berbeda seperti jual beli nota bank, fisik secara tunai, jual beli draft bank non fisik dan pemindahan antar valas.

- Transaksi reversal digunakan untuk membetulkan kekeliruan pembukuan yang sudah dilakukan pada satu hari yang sama transaksi tersebut terjadi. Tetapi transaksi ini dilakukan setelah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.

- Transaksi register untuk mendata transaksi yang tidak tercatat dalam rekening nominatif yang semula sebagai catatan ekstra, menjadi suatu rekening. Sehingga data keuangan tersebut totalnya akan sama dengan saldo rekening non nasabah.

- Transaksi interbranch (antar cabang), yaitu: merupakan fasilitas yang dapat melakukan transaksi secara on-line dengan cabang lain dimana transaksi yang dilakukan terbuku secara otomatis ke dalam rekening antar kantor cabang masing-masing.

- Transaksi non-financial, yang berfungsi melakukan pencetakan jurnal

teller dan total teller harian, pencetakan buku tabungan, pencetakan

nama pada buku tabungan, dan lain-lain.

- Kode transaksi adalah alat pembantu untuk lebih memudahkan dan lebih cepat untuk memanggil satu jenis produk, dan dapat dengan cepat berpindah dari menu yang satu ke menu lainnya hanya dengan memanggil kode transaksinya saja.

Menu Laporan

Menu laporan disebut juga menu pencatatan yang berfungsi sebagai menu untuk menetapkan laporan-laporan dan informasi-informasi keuangan nasabah dan non nasabah baik laporan keuangan yang sudah baku (otomatis diperlukan setiap hari) maupun laporan-laporan yang bersifat insidentil. Sub-sub menu yang ada pada menu ini ada tujuh, yaitu:

- General Ledger, yaitu menu untuk mencetak laporan-laporan

akuntansi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Laporan-laporan yang dicetak melalui sub menu ini adalah Balance Sheet, Income Statement Cabang, buku besar, jurnal transaksi gabungan teller, rekap transaksi

teller, dan lain-lain.

- Per Produk, yaitu untuk pencetakan status cek, giro nasabah dan

Dokumen terkait