• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL SIMULASI

4.3 Analisis Hasil Simulasi Multipoint to Point

Dari simulasi yang dilakukan didapat hasil seperti diperlihatkan pada Lampiran VI. Tabel hasil simulasi diperlihatkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengujian Koneksi Multipoint to Point

No Asal Tujuan

Protokol Routing BGP Protokol Routing RIP Delay rata-rata (ms) Packet Loss (%) Throughput (kbps) Delay rata-rata (ms) Packet Loss (%) Throughput (kbps) 1 A12 E12 755 2 6,49 995 2 4,92 B12 1584 4 3,03 2518 27 1,45 C12 1659 4 2,89 2077 27 1,76 D12 958 1 5,17 1303 15 3,26 2 B13 A13 674 0 7,42 1068 1 4,63 C13 1124 0 4,45 1614 4 2,97 D13 1578 3 3,07 1471 19 2,75 E13 686 0 7,29 1019 1 4,86 3 C14 B14 862 1 5,74 1011 4 4,75 D14 1658 2 2,96 1470 13 2,96 E14 1566 5 3,03 2358 32 1,44 A14 695 1 7,12 994 0 5,03 4 D15 C15 1128 1 4,39 1116 7 4,17 E15 1650 6 2,85 2068 15 2,06 A15 1150 3 4,22 1592 4 3,02 B15 948 2 5,17 979 3 4,95 5 E11 D11 1058 1 4,68 1297 18 3,16 A11 1621 3 2,99 1450 13 3,00 B11 1607 4 2,99 1643 5 2,89 C11 1094 1 4,52 1170 6 4,02

Dari tabel hasil simulasi koneksi multipoint to point dapat dianalisa :

BGP

Delay rata-rata total (ms) 1202,75 Packet Loss rata-rata (%) 2,20 Throughtput rata-rata (kbps) 4,52

RIP

Delay rata-rata total (ms) 1460,65 Packet Loss rata-rata (%) 10,80 Throughtput rata-rata (kbps) 3,40

Pada koneksi multipoint to point setiap pc mengirimkan data sebesar 5Mb setiap 0,3 detik sebanyak 100 kali, sehingga beban yang mampu di-cover untuk koneksi

multipoint to point adalah :

MB 223 10,80)% -(100 x PC 50 x 5MB RIP Pada MB 244,5 2,20)% -(100 x PC 50 x 5MB BGP Pada     routing routing

Artinya beban total yang mampu di-cover untuk koneksi multipoint to point dengan routing BGP sekitar 244,5MB sedangkan untuk routing RIP sekitar 223MB

Grafik hasil simulasi pada koneksi multipoint to point untuk protokol routing BGP dan RIP dapat dilihat pada pada Gambar 4.3(a), 4.3(b) dan 4.3(c).

Gambar 4.3 (a) Perbandingan Delay rata rata koneksi multipoint to point

Gambar 4.3(c) Perbandingan Throughput koneksi multipoint to point

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan :

1. Pada koneksi point to point, nilai Delay rata-rata total untuk routing BGP : 616,08ms dan RIP : 2222,50ms. Delay rata-rata total untuk routing RIP lebih besar 260,74% dari BGP. Nilai Packet Loss rata-rata untuk routing BGP : 5,17% dan RIP : 18,50%. Packet loss rata-rata untuk RIP lebih besar 257,83% dari BGP. Nilai Throughput rata-rata untuk routing BGP : 8,07kbps dan RIP : 2kbps. Throughput rata-rata untuk routing BGP lebih besar 303,5% dari RIP. 2. Pada koneksi point to multipoint, nilai Delay rata-rata total untuk routing BGP

: 885ms dan RIP : 1080,5ms. Delay rata-rata total untuk routing RIP lebih besar 22,09% dari BGP. Nilai Packet Loss rata-rata untuk routing BGP : 3,95% dan RIP : 4,4%. Packet Loss rata-rata untuk routing RIP lebih besar 11,39% dari BGP. Nilai Throughput rata-rata untuk routing BGP : 5,7kbps dan RIP : 4,72kbps. Throughput rata-rata untuk routing BGP lebih besar 20,76% dari RIP.

3. Pada koneksi multipoint to point, nilai Delay rata-rata total untuk routing BGP : 1202,75ms dan RIP : 1460,65ms. Delay rata-rata total untuk routing RIP lebih besar 21,44% dari BGP. Nilai Packet Loss rata-rata untuk routing BGP : 2,2% dan RIP : 10,80%. Packet Loss rata-rata untuk routing RIP lebih besar 390,9% dari BGP. Nilai Throughput rata-rata untuk routing BGP : 4,52kbps dan RIP : 3,4kbps. Throughput rata-rata untuk routing BGP lebih besar 32,94% dari RIP.

5.2 Saran

Adapun saran yang penulis ingin sampaikan :

1. Routing BGP yang digunakan ditambah iBGP dan eBGP.

2. Jangkauannya dapat diperluas menjadi MAN atau WAN.

BAB II

JARINGAN KOMPUTER

2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah suatu jaringan yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi (bertukar) informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan[1].

2.2 Jenis Jaringan Komputer

Berdasarkan jarak dan area kerjanya jaringan komputer dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu[2] :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan berbasis milik pribadi di

dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN umumnya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, maka LAN dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu :

a. Low Speed PC Network

Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari 1 Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal computer. Contoh dari jenis ini adalah

Omninet oleh Corvus Systems (network bus), Constalation oleh Corvus Systems

b. Medium Speed Network

Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network berkisar antara 1-20 Mbps dan biasnya diterapkan untuk mini computer. Contoh dari jenis ini adalah

Ethernet oleh Xerox, ARC Net oleh Datapoint Corporation, Wangnet oleh Wang Laboratories.

c. High Speed Network

Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari 20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mainframe computer. Contoh dari jenis ini adalah

Loosely Coupled Network oleh Control Data Corporation, Hyper Channel oleh Network System Corporation.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah

menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain. WAN biasanya lebih rumit dan sangat kompleks dibandingkan LAN maupun MAN. WAN menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global seperti internet, meski demikian antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

2.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geografis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) dan topologi logik (logical topology).

2.3.1 Topologi Fisik (physical topology)

Pada topologi fisik menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik. Topologi fisik dibagi menjadi dua yaitu point to point dan multipoint.

a. Point to Point (Titik ke Titik)

Merupakan jaringan yang menggambarkan bentuk hubungan antara satu komputer ke satu komputer lain (dari satu titik ke titik lain). Jaringan point to

point diperlihatkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Jaringan Point to Point

b. Multipoint (Banyak titik)

Merupakan suatu jaringan yang menggambarkan bentuk hubungan dari satu titik ke banyak titik (point to multipoint) dan dari banyak titik ke satu titik (multipoint to point). Jenis-jenis topologi multipoint diantaranya :

1. Topologi Bus

Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal (kabel linear atau kabel pusat) dimana seluruh workstation dan server dihubungkan. Bentuk topologi bus diperlihatkan pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Topologi Bus

Keuntungan topologi bus adalah :

- Untuk pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.

- Pemakaian kabel sedikit. Kerugian topologi bus adalah :

- Saat terjadi gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.

2. Topologi Bintang (Star)

Pada topologi star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Bentuk topologi star diperlihatkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Topologi Star

Keuntungan topologi star adalah :

- Pengembangan jaringan dapat dilakukan dengan mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.

- Sistem kontrol terpusat.

- Jika terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi antara workstation yang bersangkutan dengan server, keseluruhan jaringan tidak akan mengalami gangguan.

- Mudah untuk mendeteksi kesalahan Kerugian topologi star adalah :

- Kebutuhan pengkabelan besar.

- Jika Hub atau konsentrator bermasalah maka jaringan ikut bermasalah.

3. Topologi Cincin (Ring)

Pada topologi ring, semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Bentuk topologi ring diperlihatkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Topologi Ring

Keuntungan topologi ring adalah :

- Tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data. - Pengkabelan point-to-point untuk setiap bagian jaringan. Kerugian topologi ring adalah :

- Setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

4. Topologi Jala (Mesh)

Pada topologi mesh setiap node saling terhubung dengan node yang lainnya. Bentuk topologi mesh diperlihatkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Topologi Mesh

Keuntungan topologi mesh adalah:

- Memiliki keamanan jaringan yang terjamin.

- Saat terjadi gangguan jaringan tidak akan menggangu jaringan lain, dan dapat melewati jalur lain.

Kerugian topologi mesh adalah :

- Kebutuhan pengkabelan yang paling besar karena setiap node saling terhubung dengan node lain.

- Sangat sulit dalam pengkonfigurasian dan pengembangan jaringan.

5. Topologi Pohon (Tree)

Topologi tree dapat berupa gabungan dari topologi star dengan topologi

bus. Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau

simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Bentuk topologi tree diperlihatkan pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Topologi Tree

Kelebihan Topologi Tree

- Scalable artinya level-level dibawah level utama dapat menambahkan node

baru dengan mudah.

- Koneksi terjadi secara point to point.

- Mudah dalam melakukan identifikasi dan isolasi kesalahan dalam jaringan. - Mudah dikembangkan.

Kekurangan Topologi Tree

- Pada area yang luas sulit untuk melakukan perawatan jaringan. - Dapat terjadi tabrakan file data (collision).

- Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel dari pada topologi lain.

- Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan rusak.

2.3.2 Topologi Logika (logical topology)

Pada topologi logika menunjukan aliran message/data dari satu user ke user lainnya dalam jaringan. Topologi logika dibagi menjadi dua tipe, yaitu :

a. Topologi Broadcast

Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.

b. Topologi Token Passing

Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan

token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat

mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini,

collision dapat dicegah.

2.4 Arsitektur Jaringan Komputer 2.4.1 Model Referensi OSI

Model OSI dibuat oleh International for Standarization Organization (ISO) untuk memecahkan masalah kompatibilitas device antarvendor dengan menyediakan standarisasi yang dapat digunakan oleh para vendor dalam membuat

device sehingga berbagai device yang berasal dari manufaktur yang berbeda tetap

dapat saling mendukung (compa-tible).

Model referensi OSI merupakan salah satu model referensi atau arsitektur jaringan utama. Dalam OSI dijelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer melewati media jaringan ke aplikasi yang berada di komputer lain.

Tujuan utama referensi OSI adalah untuk mengijinkan berbagai macam

device dapat saling beroperasi.

Keuntungan refensi OSI yaitu :

- Membagi kompleksitas yang terdapat dalam jaringan.

- Perubahan yang terjadi pada satu layer tidak mempengaruhi semua layer. Hal ini dapat mengijinkan developer mengambil spesialisasi dalam mebangun sebuah aplikasi. Akibatnya akan mempercepat proses perkembangan suatu sistem.

- Mendefenisikan standarisasi interface agar antar manufaktur dapat saling

ber-integrasi.

OSI terdiri dari tujuh layer yang secara umum terbagi dalam dua kelompok yaitu

Upper Layer (Application layer) dan Lower Layer (Data Transport Layer) seperti

diperlihatkan pada Gambar 2.7. Layer yang tergolong dalam Upper didefenisikan bagaimana aplikasi pada sebuah host akan berkomunikasi dengan user dan host lainnya. Sedangkan Lower layer didefenisikan bagaimana data dikirim dari satu

host ke host lainnya.

Model refensi OSI terdiri dari tujuh layer diantaranya[3] : Layer Application

Layer Presentation

Layer Session

Layer Tansport

Layer Network

Layer Data Link

Layer Physical

Application Application Presentation Session Data Transport Transport Network Data Link Physical

Gambar 2.7 Dua Kelompok di dalam OSI Layer

a. Layer Aplication

Layer aplikasi berfungsi sebagai interface antara user dengan komputer. Layer ini bertanggungjawab untuk mengidentifikasi ketersediaan partner

komunikasi, menentukan ketersediaan resources dan melakukan proses sinkronisasi komunikasi. Ketika mengidentifikasi partner komunikasi, layer aplikasi menentukan identitas dan ketersediaan dari partner komunikasi untuk sebuah aplikasi dengan data yang dikirim. Ketika menentukan ketersediaan

resource, layer aplikasi harus memutuskan apakah resource jaringan dapat

memenuhi kebutuhan komunikasi yang terjadi. Contoh aplikasi yang bekerja di

layer aplikasi yaitu : World Wide Web (WWW), E-mail Gateway.

b. Layer Presentation

Layer presentasi berfungsi untuk menyediakan sistem penyajian data ke layer aplikasi. Layer ini berfungsi menyediakan sistem pembentuk kode (format coding) dan menyediakan proses konversi antar format coding yang berbeda.

Dengan menyediakan layanan translation, layer presentasi menjamin data yang dikirimkan dari layer aplikasi suatu sistem dapat dibaca oleh layer aplikasi dari sistem yang lain. Selain menyediakan format coding, layer ini pun menyediakan sarana untuk melakukan compression, decompression, encryption dan decryption. Contoh aplikasi yang bekerja di layer presentasi antara lain : PICT, TIFF, JPEG (untuk gambar) dan MIDI, MPEG, Quicktime (untuk suara dan film)

c. Session Layer

Session layer bertanggungjawab pada proses pembentukan, pengelolaan dan

pemutusan session antar sistem aplikasi. Session layer bertugas mengendalikan dialog antar device dan nodes. Session layer mengkoordinasikan jalannya komunikasi antar sistem dengan tiga mode, yaitu : simplex, half-duplex, dan

full-duplex.

d. Layer Transport

Layer transport bertanggungjawab dalam proses :

- Pengemasan data Upper layer ke dalam segment dan menyediakan mekanisme

multiplexing aplikasi dari Upper layer.

- Pengiriman segment antar host (end to end connection).

- Penetapan hubungan secara logik antar host pengirim dan host penerima dengan membentuk virtual circuit.

- Secara optional, menjamin proses pengiriman data yang dapat diandalkan.

e. Network Layer

Network Layer bertanggungjawab untuk mengarahkan perjalanan (routing)

melalui internetwork dan bertanggungjawab mengelola sistem pengalamatan

network. Router merupakan device yang bekerja di layer network dan

bertanggungjawab untuk membawa trafik antar device yang terletak dalam

network yang berbeda.

Ketika paket diterima oleh interface sebuah router, maka alamat tujuan akan diperiksa. Jika alamat tujuan tidak ditemukan maka paket tersebut akan dibuang. Tetapi jika alamat tujuan ditemukan dalam routing table maka paket akan dikeluarkan melalui outbound interface menuju ke alamat tujuan.

Pada network layer terdapat dua jenis paket, yaitu :

Packet Data, digunakan untuk membawa data milik user yang dikirimkan

melalui jaringan. Protokol yang digunakan untuk mengelola paket data disebut

Routed Protocol. Contoh protokol routed protocol antara lain : IP dan IPX.

Route Update Packet, digunakan untuk meng-update informasi yang terdapat routing table milik router yang terhubung dengan router lainnya. Protokol

yang mengelola routing table disebut dengan Routing Protocol. Contoh protokol yang tergolong dalam routing protocol antara lain : RIP, IGRP, OSPF, dan sebagainya.

Routing tabel yang terdapat di router berisi informasi tentang :

Alamat network, alamat yang dicatat dalam routing table merupakan alamat

network tujuan.

Interface, sebagai jalan keluar paket dari router untuk menjangkau tujuan.

Metric, jarak yang perlu ditempuh untuk menjangkau network tujuan. Tiap routing protokol memiliki cara yang berbeda dalam menentukan nilai metric.

Router bersifat memecahkan atau memisahkan broadcast domain artinya broadcast tidak dapat dilewatkan oleh router (router akan menahan broadcast). Router juga bersifat memisahkan collision domain. Setiap interface router

terhubung dengan network yang berbeda. Beberapa hal yang berkaitan dengan

device router antara lain :

Router tidak akan melewatkan packet broadcast.

Router menggunakan sistem pengalamatan logical bagi interface-nya.

Router dapat menggunakan access-list yang dipasang oleh administrator

dengan tujuan membatasi traffic ataupun untuk kepentingan keamanan. Router dapat menyediakan fungsi bridging jika diperlukan.

Router menyediakan kemampuan untuk menghubungkan antar Virtual LAN

(VLAN).

f. Data Link Layer

Data link layer menjamin bahawa pesan yang dikirimkan ke media yang

tepat dan menerjemahkan pesan dari Network layer ke dalam bentuk bit di

Physical layer untuk dikirim ke host lain. Data link layer akan membentuk paket

ke dalam bentuk frame dan menambahkan sebuah header yang berisi alamat

g. Physical Layer

Tanggungjawab dari layer ini adalah melakukan pengiriman dan penerimaan bit. Physical layer secara langsung menghubungkan media komunikasi yang berbeda-beda. Physical layer menetapkan kebutuhan-kebutuhannya secara electrical, mechanical, prosedural untuk mengaktifkan, memelihara dan memutuskan jalur antar sistem secara fisik.

2.5 Internet Protokol

2.5.1 TCP / IP dan Model Referensi DoD

Model referensi DoD merupakan salah satu arsitektur jaringan yang terdiri dari empat lapisan (layer), yaitu[3] :

Layer Process / Application

Layer Host to Host / Transport

Layer Internet

Layer Network Access

Secara konsep model referensi DoD dan Model referensi OSI hampir sama. Perbandingan model referensi DoD dan OSI diperlihatkan pada Gambar 2.8.

DoD Model OSI Model

Process/ Application

Aplication Presentation

Session

Host to Host Transport

Internet Network

Network Access

Data Link Physical

Gambar 2.8 Model Referensi DoD dan OSI

a. Layer Process / Aplication

Pada model DoD, layer process / application menggabungkan kegiatan atau fungsi yang disediakan oleh layer application, presentation dan session pada referensi model OSI.

Beberapa protokol yang berfungsi di layer process adalah : Telnet (Telecommunication Network)

Telnet merupakan protokol yang menyediakan kemampuan bagi user untuk dapat mengakses resource di sebuah mesin (Telnet server) dari mesin lain (Telnet client) secara remote, seolah-olah user berada dekat dengan mesin dimana resource tersimpan.

FTP (File Transfer Protocol)

FTP merupakan sebuah program / protokol yang berfungsi mengirimkan file dari satu host ke host lain melalui jaringan. FTP menggunakan protokol TCP yang menggunakan hubungan connection-oriented sehingga pengiriman file dapat lebih handal.

TFTP (Trivial File Transfer Protocol)

TFTP merupakan protokol FTP yang disederhanakan. Hubungan yang terbentuk bersifat connection-less dan TFTP bekerja dengan menggunakan protokol UDP. Karena hubungannya bersifat connection-less TFTP tidak efektif untuk mengirimkan file berukuran besar.

LPD (Line Printer Daemon)

LPD merupakan protokol yang mengatur mekanisme printer sharing, yakni penggunaan printer secara bersama dalam suatu jaringan komputer.

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) SMTP berfungsi mengatur pengiriman e-mail. SNMP (Simple Network Management Protocol)

SNMP merupakan salah satu jenis protokol yang memberikan kemampuan untuk mengawasi dan mengatur peralatan-peralatan dalam jaringan komputer.  NFS (Network File System) dan X Window

Merupakan protokol yang mengatur mekanisme client-server pada mesin-mesin UNIX.

DNS (Domain Name System)

Mekanisme pemetaan antara FQDN (Fully Qualified Domain Name) dengan alamat IP. FQDN merupakan sebuah hirarki yang secara logika menempatkan sistem berbasis pada domain pengenal.

b. Layer Host to Host / Transport

Layer host to host memiliki fungsi yang sama dengan layer Transport dari

referensi OSI, mendefenisikan protokol untuk membentuk koneksi end to end yang reliable dan menjamin integritas data. Protokol yang berfungsi di layer

transport atau host to host adalah :

TCP (Transmission Control Protocol)

TCP merupakan protokol yang bersifat connection-oriented. TCP mengubah serangkaian blok data menjadi segment yang dinomori dan disusun secara berurutan agar penerima dapat menyusun segment-segment tersebut kembali seperti semula.

UDP (User Datagram Protocol)

UDP merupakan jenis protokol connection-less. Keutuhan data dijamin atau dikontrol oleh layer yang lebih atas. UDP banyak digunakan pada jenis aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan atau aplikasi yang bersifat real time dan biasanya bentuk pengirimannya dilakukan secara broadcast.

c. Layer Internet

Layer internet berhubungan dengan layer Network dari referensi OSI, terdiri dari beberapa protokol yang berkaitan dengan pengiriman paket ke seluruh jaringan. Selain menangani masalah pengiriman paket, layer internet juga bertugas menangani sistem pengalamatan logika (khusus sistem pengalamatan berbasis IP). Protokol-protokol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain :

IP (Internet Protocol)

IP merupakan protokol yang mengelola sistem pengalamatan logika. Sistem pengalamatan IP terbentuk dari 32 bit yang terbagi ke dalam empat kelompok untuk mewakili sebuah alamat. IP menerima segment dari host to host dan membungkus ke dalam bentuk paket atau datagram.

ARP (Address Resolution Protocol)

ARP merupakan protokol yang melakukan translasi dari IP address ke MAC

address. Ketika IP memiliki datagram yang akan dikirim, IP harus mengetahui hardware address tujuan. Jika IP tidak menemukan hardware address dari host

tujuan di dalam ARP cache, IP akan menggunakan ARP untuk mencari informasi tersebut. ARP akan melakukan broadcast dengan cara bertanya pada tiap mesin tentang hardware address yang dituju dan jika terdapat hardware

address yang dimaksud host akan merespon dengan memberikan MAC address ke mesin pengirim, kemudian mesin pengirim akan mencatat informasi

Dokumen terkait