• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Instrumen Penelitian

2) Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Angket Skala Sikap

Berikut ini beberapa tahapan yang dilakukan untuk menganalisis hasil uji coba skala sikap.

(a) Pemberian Skor pada Setiap Pernyataan

Pemberian skor dilakukan pada setiap pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor 3 untuk pilihan Sangat Setuju (SS), skor 2 untuk pilihan Setuju (S), skor 1 untuk pilihan Tidak Setuju (TS), dan skor 0 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun tahapan dalam penentuan bobot skor, yaitu :

(1) Mempersiapkan tabel perhitungan bobot skor

Tabel. 3.14 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Negatif

Kategori SS S TS STS f p pk Pk-tengah z z+... Nilai Skala

Tabel. 3.15 Perhitungan Bobot Skor Pernyataan Positif

Kategori STS TS S SS f p pk Pk-tengah z z+... Nilai Skala

(2) Menghitung frekuensi dari setiap item skala dari seluruh peserta

(3) Menghitung proporsi dari tiap pilihan jawaban dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(4) Menghitung proporsi kumulatif (pk), dengan rumus sebagai berikut :

(5) Menghitung titik tengah proporsi kumulatif (pk-tengah), dengan rumus sebagai berikut:

(6) Menentukan nilai z dengan mengkonversikan harga mean proporsi kumulatif ke dalam harga z tabel.

(7) Menghilangkan tanda negatif pada skala , maka harga z dikoreksi dengan menambahkan harga mutlak z yang terkecil

(8) Melakukan pembulatan harga z

Pembulatan untuk pernyataan positif yaitu tiga untuk jawaban Sangat Setuju (SS), dua untuk jawaban Setuju (S), satu untuk jawaban Tidak Setuju (TS) dan nol untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS). Sebaliknya pada pernyataan negatif yaitu tiga untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), dua untuk jawaban Tidak Setuju (TS), satu untuk jawaban Setuju (S) dan nol untuk jawaban sangat Setuju (SS). Apabila hasil pembulatan sesuai dengan ketentuan sebelumnya atau memiliki gradasi angka yang mirip dengan pembulatan tersebut maka pernyataan tersebut dapat digunakan. Namun, apabila hasil pembulatan tidak sesuai dengan ketentuan tersebut maka pernyataan tersebut tidak digunakan.

(b) Menyeleksi Butir Pernyataan

Pertanyaan yang baik ialah pernyataan yang memiliki daya beda yang tinggi untuk memisahkan antara kelompok responden yang memiliki sikap positif dan kelompok responden yang memiliki sikap negatif (Azwar, 1995). Untuk mengetahui daya beda suatu pernyataan maka menggunakan rumus t-test sebagai berikut : pk1 = p1 pk2 = pk1 + p2 pkn = pkn - 1+ pn pk - tengah = ½ p = pkb

Keterangan : pk = Proporsi Kumulatif p = Proporsi dalam katergori tersebut n = Kategori ke-

Keterangan : p = Proporsi dalam katergori tersebut pkb = Proporsi Kumulatif dalam kategori disebelah kirinya

Keterangan :

Y = Rata-rata skor pernyataan s2 = Varians skor pernyataan

f = Frekuensi pemilih setiap kategori respon n = Banyaknya subjek dalam suatu kelompok A = Kelompok Atas

B = Kelompok Bawah

(4) Membandingkan t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel yang digunakan adalah

1,75 yang diperoleh dari tabel distribusi t dengan α= 0,05 dan dk =18.

Pernyataan yang dipilih merupakan pernyataan yang mempunyai nilai t hitung > nilai t tabel (Edward dalam Azwar, 2012).

Berdasarkan hasil uji coba dari 34 butir pernyataan skala sikap, diperoleh 16 butir pernyataan yang memiliki nilai t hitung > t tabel. Pernyataan yang memiliki nilai t hitung < t tabel dipilih kemudian direvisi dan berdasarkan hasil pertimbangan bersama dosen ahli digunakan dua butir pernyataan yang dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Adapun rekapitulasi dari hasil analisis skala sikap ditunjukkan pada Tabel 3.16

(Azwar, 1995) t-hitung= YA – YB

Y= ∑fY2 n S2 = ∑fY2 - (fY2) n n - 1

Tabel 3.16 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Skala Sikap No. Pernyataan Lama No. Pernyataan Baru Sifat pernyataan Nilai t hitung Nilai t kritis Kesimpulan + - 3 1 I 1,98 1,75 Digunakan 7 2 I 6,43 1,75 Digunakan 11 3 I 2 1,75 Digunakan 13 4 I 3,07 1,75 Digunakan 15 5 I 5,38 1,75 Digunakan 17 6 I 1,92 1,75 Digunakan 18 7 I 2,24 1,75 Digunakan 19 8 I 4,02 1,75 Digunakan 20 9 I 2,67 1,75 Digunakan 21 10 I 2,17 1,75 Digunakan 24 11 I 2,62 1,75 Digunakan 25 12 I 1,49 1,75 Digunakan (revisi) 26 13 I 1,46 1,75 Digunakan (revisi) 27 14 I 3,39 1,75 Digunakan 29 15 I 1,91 1,75 Digunakan 30 16 I 3,1 1,75 Digunakan 32 17 I 1,87 1,75 Digunakan 35 18 I 1,77 1,75 Digunakan Jumlah 18 9 9

Butir pernyataan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 9 pernyataan positif dan 9 pernyataan negatif. Hal ini bertujuan agar tidak ada pernyataan yang seluruhnya memihak atau seluruhnya tidak mendukung objek sikap. Nomor pernyataan lama selanjutnya diganti menjadi nomor pernyataan baru sehingga terdapat nomor baru 1 sampai nomor 18 yang digunakan untuk penelitian.

Butir pernyataan selanjutnya dikelompokkan berdasarkan pengembangan nilai sains sebagaimana pada Tabel 3.17. Pernyataan tersebut terdiri atas lima butir pernyataan yang mengandung nilai religi, lima butir pernyataan yang mengandung nilai pendidikan, lima butir pernyataan yang mengandung nilai intelektual dan tiga butir pernyataan yang mengandung nilai Sosio-politik. Adapun hasil dari pengolahan ujicoba skala sikap ini terdapat pada lampiran D.

Tabel 3.17 Distribusi Pernyataan Berdasarkan Pengembangan Nilai Sains

Nilai Sifat

pernyataan

Jumlah Persentase No.

Pernyataan + - Religi 3 2 5 27, 8 % 1, 5, 9, 15, 16 Pendidikan 3 2 5 27, 8 % 6, 7, 8, 10, 12 Intelektual 1 4 5 27,8 % 2, 3, 13, 17, 18 Sosio-politik 2 I 3 16,6 % 4, 14, 24 Jumlah 9 9 18 100% 18 (sumber: B.2.1) 2. Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan diawali dengan penentukan kelas sampel penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan ialah sebanyak satu kelas yaitu kelas XI IPA 4 yang dipilih secara purposive sampling. Penentuan kelas sampel ini berdasarkan saran dari guru yang bersangkutan dan siswa-siswa dalam kelas tersebut sesuai dengan kriteria yang diharapka peneliti yakni kelas yang heterogen baik dari segi penguasaan konsep dan sikapnya. Jadwal mulainya pelaksanaan penelitian ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara guru yang bersangkutan dan peneliti yakni pada waktu seminggu sebelum siswa kelas tiga ujian dan waktu saat siswa kelas XI libur hingga minggu pertama siswa kembali masuk sekolah. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut:

a) Pelaksanaan tes awal (pretest)

Tes awal yang diberikan ialah tes penguasaan konsep dan angket skala sikap siswa. Pemberian tes awal ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep awal siswa serta sikap awal siswa terhadap nilai-nilai sains yang terkandung dalam materi sistem ekskresi pada topik ginjal.

b) Pelaksanaan proses pembelajaran

Proses pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 2 minggu , yakni sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dalam hal ini, peneliti berperan sebagai guru yang membimbing siswa

selama pembelajaran dengan model Project Based Learning Bermuatan Nilai. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama siswa diberikan informasi seputar model pembelajaran yang akan digunakan dan pengembangan nilai sains yang meliputi nilai religi, nilai intelektual, nilai pendidikan dan nilai sosio-politik. Selanjutnya siswa dalam satu kelas dibimbing guru untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ginjal dimasyarakat hingga akhirnya siswa diarahkan untuk mengerjakan sebuah proyek kelas yang dikerjakan secara gotong royong. Proyek yang dikerjakan ialah melakukan upaya penanggulangan masalah penyakit ginjal melalui pembuatan poster. Selanjutnya siswa membuat rancangan proyek yang akan dikerjakannya dan siswa dibimbing untuk dapat mengemukakan salah satu Asmaul husna dari nilai religi yang digalinya. Segala aktivitas yang dikerjakan oleh siswa diobservasi oleh observer.

2) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua siswa melakukan diskusi kelompok untuk menggali kandungan nilai sains serta melanjutkan pengerjaan proyeknya. Pertemuan kedua berlangsung selama 2 x 45 menit dan tetap diobservasi oleh observer. Pada pertemuan ini siswa banyak melakukan konsultasi kepada guru terhadap proyek yang dikerjakannya serta menyampaikan hasil observasi yang telah dilakukannya. Proses pengecekan mengenai progress siswa tidak hanya pada saat pertemuan kedua melainkan diluar jam pelajaran pun dilakukan.

3) Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ketiga siswa mendapat kesempatan untuk memperbaiki produk yang telah dibuatnya kemudian mempresentasikan poster tersebut di depan kelas. Pada pertemuan ini juga guru menilai poster yang dibuat siswa serta bersama siswa lainnya mengevaluasi produk yang telah dibuat. Siswa juga dibimbing guru melakukan refleksi terhadap pengalamannya selama mengerjakan proyek, selanjutnya setelah pembelajaran selesai siswa

melakukan sosialisasi mengenai upaya pengobatan hingga pencegahan terhadap penyakit ginjal di luar jam pelajaran sekolah.

c) Pelaksanaan tes akhir (posttest)

Tes akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Tes yang diberikan ialah tes penguasaan konsep dan angket skala sikap dengan instrumen yang sama dengan tes awal. Pengisian tes penguasaan konsep dan angket skala sikap dilaksanakan pada pertemuan ketiga.

e) Pengisian angket respon siswa

Disamping mengerjakan tes penguasaan konsep dan angket skala sikap, siswa juga diberikan angket respon siswa. Tujuan dari pengisian angket ini adalah untuk mengetahui kendala yang dialami siswa selama melaksanakan pembelajaran.

Dokumen terkait