• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.

Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol

coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi

interpretasi (Sofa, 2008).

Neuman menyebutkan “content analysis is a technique for gathering and analyzing the content of text” (dalam Prasetyo, 2008). Pengertian isi dari teks ini bukan hanya tulisan atau gambar saja, melainkan juga ide, tema, pesan, arti,

22

maupun simbol-simbol yang terdapat dalam teks, baik dalam bentuk tulisan

(seperti buku, majalah, surat kabar, iklan, surat resmi, lirik lagu, puisi, dan

sebagainya), gambar (misalnya film, foto, lukisan), atau pidato.

Krippendorff juga menjelaskan, ketika media massa elektronik semakin

menonjol, pendekatan ini memperluas ranah aplikasinya mencakup siaran radio,

film, dan televisi. Analisis isi jenis ini terus berkembang sampai kini dan

diterapkan untuk meneliti isi buku-buku ajar, serial komik, pidato, dan periklanan

(Krippendorff, 1991:4-5).

Penelitian ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan penelitian survei

dan eksperimen karena subjek penelitian adalah benda mati yang tidak bereaksi

dan peneliti dapat membandingkan dengan lebih mudah antara satu subjek dengan

subjek lainnya.

Neuman menjelaskan bahwa seorang peneliti dapat menerapkan

prinsip-prinsip penelitian survei, misalkan populasi dan penarikan sampel, kemudian

mengolah data, dan menampilkannya pada tabel atau grafik. Perbedaannya hanya

terdapat pada unit analisisnya. Jika pada penelitian survei digunakan unit analisis

individu, keluarga, atau masyarakat, pada penelitian analisis isi, unit analisisnya

dapat berupa majalah (Prasetyo, 2008:167-168).

Menurut Sofa dalam tulisannya yang berjudul “Metode Analisis Isi,

Reliabilitas, dan Validitas dalam Metode Penelitian Komunikasi” (Sofa, 2008), Prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dan pelaksanaan studi analisis isi

23

1. merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesisnya

2. melakukan sampling terhadap sumber-sumber data yang telah dipilih

3. pembuatan kategori yang dipergunakan dalam analisis

4. pendataan suatu sampel dokumen yang telah dipilih dan melakukan

pengkodean

5. pembuatan skala dan item berdasarkan kriteria tertentu untuk

pengumpulan data

6. interpretasi/ penafsiran data yang diperoleh.

F. Kategorisasi

Kategorisasi diperoleh dengan menggunakan butir-butir Pancasila yang berjumlah

45 untuk mempermudah dalam penelitian. 45 butir-butir Pancasila (Budiyono,

2009:153-156) antara lain:

1. Implementasi Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.

Butir-butir implementasi sila pertama yaitu:

a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaaannya

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Contohnya: secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan Yang

24

c. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama

antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang

berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Contohnya: walaupun agama berbeda dapat bekerja sama dalam

bidang sosial, perekonomian dan keamanan lingkungan.

d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan

berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Contohnya: saling bersilaturahim.

e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah

masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan

Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakini.

f. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai

dengan agama dan kepercayaan.

Contohnya: setiap pemeluk agama tidak boleh mnghalangi ibadah

agama lain.

g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang

lain.

2. Implementasi Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Butir-butir implementasi sila kedua yaitu:

a. Mengakui memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan

25

keturunan, agama, kepecayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,

warna kulit dan sebagainya.

Contohnya: sesama manusia tidak saling melecehkan.

c. Saling mencintai sesama manusia.

Contohnya: sesama manusia punya rasa saling memiliki.

d. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

Contohnya: setiap manusia menjaga keseimbangan hak dan

kewajiban.

e. Tidak semena-mena terhadap orang lain. Semena-mena berarti

sewenang-wenang, berat sebelah, dan tidak berimbang.

f. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Contohnya: mengakui adanya masyarakat yang bersifat majemuk

(berbeda suku, agama, kekayaan, kepandaian, dan lain-lain).

g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

Contohnya: donor darah dan menyantuni anak yatim.

h. Berani membela kebenaran dan keadilan.

i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat

manusia.

j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama

26

3. Implementasi Sila Ketiga: Persatuan Indonesia.

Butir-butir implementasi sila ketiga yaitu:

a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan

bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila

diperlukan.

Contohnya: bekerja keras membangun negara dan membayar

pajak.

c. Cinta tanah air dan bangsa.

Contohnya: meningkatkan prestasi di segala bidang.

d. Bangga sebagai bangsa Indonesia bertanah air Indonesia.

Contohnya: berani dan percaya diri sebagai warga negara

Indonesia.

e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal

Ika.

g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang

ber-Bhinneka Tunggal Ika.

4. Implementasi Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Butir-butir implementasi sila kempat yaitu:

27

Contohnya: masyarakat harus mengawasi wakil rakyat yang dipilih

lewat pemilu.

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

Contohnya: menghormati setiap perbedaan.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama.

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat

kekeluargaan.

e. Menghormati dan menjungjung tinggi setiap keputusan yang

dicapai sebagai hasil musyawarah.

f. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan

melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi atau golongan.

h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati

nurani yang luhur.

i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertangungjawabkan secara

moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat

martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai

28

5. Implementasi Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Butir-butir implementasi sila kelima yaitu:

a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan

kegotongroyongan.

b. Bersikap adil.

c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Contohnya: tidak hanya mendahulukan hak-haknya seperti hak

hidup bebas, berserikat, perlakuan sama, kepemilikan, tetapi

menjaga kewajiban secara seimbang.

d. Menghormati hak-hak orang lain.

Contohnya: tidak egois dan tidak invidualisme.

e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain .

f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

Contohnya: pemerasan seperti perampokan, memberikan bunga

yang tinggi kepada peminjam terutama kalangan orang kecil dan

miskin, serta tidak memberikan upah yang layak kepada pekerja

terutama buruh dan pembantu rumah tangga.

g. Tidak bersikap boros dan tidak bergaya hidup mewah.

h. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

Contohnya: perbuatan merugikan kepentingan umum seperti

29

i. Suka bekerja keras.

j. Menghargai karya orang lain.

Contohnya: tidak membajak karya orang lain.

k. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

Contohnya: mengembangkan kerja sama tim.

G. Metode Penelitian

Dokumen terkait