1. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dalam Proses
Pembelajaran
Hasil penelitian tentang implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran di SDN Mangkujayan 1 Ponorogo disajikan dalam bagan sebagai berikut
Gambar 3. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dalam Proses Pembelajaran SDN 1 Mangkujayan Ponorogo
Perencanaan:
Silabus dan RPP memuat nilai peduli lingkungan pada KI, KD, dan Indikator
Pelaksanaan:
 Guru mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar siswa
 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter peduli lingkungan yang terintegrasi pada materi ajar tematik.
 Guru memanfaatkan media pembelajaran ramah lingkungann yang tersedia di lingkungan sekolah
 Siswa mendapat pesan nilai peduli lingkungan dalam kegiatan pembelajaran (menghargai tanaman sebagai makhluk hidup, merawat tanaman, bijaksana dalam memanfaatkan SDA air)
Evaluasi:
Penilaian sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor)
a. Perencanaan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dalam Proses Pembelajaran
Perencanaa pembelajaran disiapkan oleh guru dengan menyusun Silabus dan RPP. SDN 1 Mangkujayan Ponorogo menggunakan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo telah terencana dalam Silabus dan RPP Kurikulum 2013 dengan mencantumkan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), dan indikator. Selanjutnya, diturunkan dalam langkah-langkah pembelajaran dan sebagai tindak lanjut adalah kegiatan penilaian sesuai indikator.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa pada RPP Kurikulum 2013 memuat komponen mencakup (1) identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran atau tema/ subtema, (3) kelas/semester, (4) materi pokok, (5) alokasi waktu, (6) tujuan pembelajaran, (7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (8) metode pembelajaran, (9) media pembelajaran, (10) sumber belajar, (11) langkah-langkah pembelajaran, dan (12) penilaian hasil pembelajaran.105
105
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: 2016) 6
Pada Kurikulum 2013 yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti yang terdiri dari sikap spiritual (KD turunan dari KI 1), sikap sosial (KD turunan dari KI 2), pengetahuan (KD turunan dari KI 3), dan keterampilan (KD turunan dari KI 4). Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 Tahun 2016. RPP mencantumkan sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4).106 Kompetensi Inti tersebut diturunkan dan dijabarkan dalam Kompetensi Dasar. Kompetensi-kompetensi dasar tersebut memunculkan indikator untuk mengukur ketercapaian kompetensi.
Penyusunan RPP guru SDN 1 Mangkujayan Ponorogo mengacu pada Silabus yang sudah dibuat dengan menandai KD yang memuat materi tentang lingkungan. Penyusunan RPP yang memuat pendidikan karakter peduli lingkungan tersebut disusun dengan maksud sebagai rambu-rambu atau acuan dalam melaksanakan implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan penilaian diturunkan dari KI dan KD yang dikembangkan pada Indikator pencapaian asli.
106
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Salinan Peratuan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Jakarta: 2016) 3
Pengembangan Indikator asli dalam mengintegrasikan pendidikan karakter peduli lingkungan tetap memperhatikana tujuan pembelajaran.
Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Endah Sulistyowati sebagaimana dikutip dalam skripsi Devy Ambar Pusvyta Rini yang menyatakan bahwa integrasi nilai karakter pada mata pelajaran dapat dikembangkan melalui silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kompetensi Dasar (KD) di setiap mata pelajaran yang sudah ada sesuai dengan nilai-nilai karakter yang akan diterapkan. Dalam pengembangan nilai karakter peduli lingkungan, guru dapat memasukkan pada KD yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan. Selanjutnya, guru akan mengembangkan dalam indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian.107
b. Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Ligngkungan
dalam Proses Pembelajaran
Hasil penelitian implementasi pendidikan karakter peduli lingkungaan dalam proses pembelajaran di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo yaitu guru mengaitkan dengan lingkungan sekitar siswa. Tema yang dipelajari di kelas IIA SDN 1 Mangkujayan Ponorogo selama masa penelitian adalah Tema 6 yaitu Merawat Hewan dan Tumbuhan materi tentang pentingnya menaati peraturan merawat tanaman. Guru mengaitkan pembelajaran diawali dengan
107
Devy Ambar Pusvyta Rini, Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 Sebagai Sekolah Adiwiyata (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2017)
menanyakan terkait tata tertib atau aturan yang berlaku di sekolah, kemudian menghubungkannya dengan visi sekolah yaitu Berbudaya Lingkungan.
Pendidikan karakter peduli lingkungan dilakukan oleh guru dengan secara langsung mengajak siswa keluar kelas dan mendemonstrasikan bagaimana merawat tanaman untuk menjaga kelestarian lingkungan sekolah sebagaimana termuat dalam aturan atau tata tertib sekolah. Selain guru memberikan pengarahan tidak boleh menginjak rumput, guru mengajak mendemonstrasikan kepada siswa memungut sampah plastic yang ada dan mencabut rumput liar agar tanaman tumbuh subur. Hal tersebut dilakukan guru berdasarkan Indikator pada RPP yang dikembangkan dalam langkah-langkah pembelajaran oleh guru dengan tujuan mengimplementasikan pendidikan karakter peduli lingkungan. Siswa mendapat pesan nilai yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran terkait kepedulian terhadap lingkungan yaitu siswa dapat menghargai tumbuhan sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Implementasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran mengacu pada pendapat Sovan Ardy Wiyani, bahwa pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitas diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari
melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas.108
Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran diintegrasikan melalui tema. Contohnya pada Tema 8 yang dipelajari di kelas V “Lingkungan Sahabat Kita” yang memuat pembelajaran tentang usaha pelestarian lingkungan. Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan khususnya ranah kognitif terintegrasi pada salah satu mata pelajaran dalam tema tersebut. Pada materi ajar bacaan teks “Hari Air Sedunia” sudah memuat pendidikan karakter peduli lingkungan yang memuat tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi krisis air bersih. Dalam bacaan tersebut memuat pesan menghemat penggunaan air, membuat lubang biopoti (lubang resapan) untuk menampung air hujan supaya teresap ke dalam tanah, dan menanam pohon. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah poster hemat air pada wastafel depan ruang kelas dan lubang biopori yang berada di lingkungan sekolah.
c. Evaluasi Implementasi Pendidikan Karakter dalam Proses Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran terkait implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo memuat penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Contoh penilaian sikap tertuang dalam jurnal penilaian sikap yang dilakukan guru melalui pengamatan terhadap siswa, nilai
108
Novan Ardy Wiyani, Membumikan Pendidikan Karakter di SD (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 90
peduli lingkungan di RPP kelas V pada aspek pengetahuan terdapat pada KD 3.8 IPA, KD 4.8 IPA, KD 3.1 SBdP, dan penilaian aspek keterampilan pada KD 4.1 SBdP yaitu membuat gambar cerita dengan tema “Lingkunganku Sehat Airku Bersih”.
Hasil tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 tentang penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.penilaian aspek sikap (KI 1 dan KI 2) dilakukan melalui observasi atau pengamatan. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes atau penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui praktik, proyek, portofolio.109
Penilaian pada RPP digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator pada setiap aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran dilaksanakan tidak hanya melalui penilaian sikap saja, tetapi melalui penilaian pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap terkait peduli lingkungan tertuang dalam RPP namun praktik penilaiannya dalam kegiatan pembelajaran dilakukan guru dengan pengamatan (observasi) yang ditulis dalam bentuk jurnal penilaian sikap selama kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun di
109
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Salinan Peratuan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan (Jakarta: 2016) 3-4
luar kegiatan pembelajaran. Penilaian sikap yang diambil adalah cermat dan percaya diri. Pengamatan dilakukan oleh guru ketika siswa berdiskusi tentang “Hari Air Sedunia” dan ketika kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Penilaian pengetahuan dapat digunakan sebagai tolok ukur pengetahuan siswa tentang materi yang berkaitan dengan peduli lingkungan. Contoh penilaian pada aspek pengetahuan terdapat pada KD 3.8 IPA mendiskusikan dampak kualitas air bagi kehidupan manusia, KD 4.8 IPA mendiskusikan siklus air dan dampaknya bagi peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup, KD 3.1 SBdP memahami gambar cerita. Pada pendidikan karakter peduli lingkungan dapat diterapkan penilaian aspek keterampilan. Contohnya pada KD 4.1 SBdP yaitu membuat gambar cerita dengan tema lingkungan sehat airku bersih. Penilaian tersebut termasuk dalam penilaian peduli lingkungan.
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan
Hasil penelitian yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dalam Proses Pembelajaran di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Perencanaan pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo direncanakan dalam Silabus dan RPP. Penyusunan RPP mengacu pada Silabus. Pedidikan karakter peduli lingkungan dikembangkan melalui KI dan KD pada Indikator.
2. Pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo dilakukan pada kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dengan materi ajar tematik dan dengan cara guru mengaitkan materi ajar dengan lingkungan sekitar siswa. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media ramah lingkungan yang tersedia di lingkungan sekolah.
3. Evaluasi pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran di SDN 1 Mangkujayan Ponorogo dilakukan mulai dari penilaian aspek sikap, kognitif, dan keterampilan.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan terhadap semua warga sekolah khususnya tenaga pendidik yang berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran di sekolah, mengevaluasi implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan dalam proses pembelajaran meliputi RPP yang disusun oleh guru, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan masukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan kepada siswa dan diri sendiri untuk lebih menyadari pentingnya peduli lingkungan di sekolah. 3. Bagi peneliti yang akan datang, hasil penelitian ini mampu menjadikan
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun. Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017.
Amri, Sofan. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2011.
Anggraini, Vera Dwi. Peningkatan Kesadaran Siswa terhadap Lingkungan Sekolah melalui Program Adiwiyata di MIN Bogem Sampung Ponorogo, (Skripsi, STAIN Ponorogo, Ponorogo, 2017).
Anisah, Eni Dwi. Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Di MI Darul Ulum Doho Dolopo Madiun, (Skripsi, STAIN Ponorogo, Ponorogo, 2015).
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Burhin, Bungan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012.
Daryanto. Pengantar Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2013. Fathurahman, Pupuh. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011. Hamzah, Syukri. Pendidikan Lingkungan. Bandung: PT. Refika Aditama, 2013.
http://m.detik.com, diakses pada hari Minggu, 11 Maret 2018 pukul 20:39. Kemendiknas. Desain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta, 2010.
Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa –
Pedoman Sekolah. Jakarta, 2010.
Kompri. Manajemen Sekolah. Bandung: Alfabeta, 2014.
Majid, Abdul. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
Mulyasa. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.
Neolaka, Amos. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.
Nurhayati, Mutia Asti. Implementasi Pendidikan Karakter Terhadap Mata Pelajaran
IPA Pada Siswa Kelas IV di MI Ma’arif Mayak Tonatan Ponorogo (Skripsi,
STAIN Ponorogo, Ponorogo, 2012).
Permendikbud RI. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta, 2016.
Permendikbud RI. Salinan Peratuan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta, 2016.
Permendikbud RI. Salinan Peratuan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta, 2016.
Rini, Devy Ambar Pusvyta. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 Sebagai Sekolah Adiwiyata (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2017.
Rohiat. Manajemen Sekolah. Bandung: PT. Refika Aditama, 2010.
Rusman. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2016. Saefuddin, Asis. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014. Samani, Muchlas. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.
Tingkat Nasional. Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Jakarta, 2012.
Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011. Wiyani, Novan Ardy. Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Yogyakarta:Ar-Ruzz