• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

7) Revisi instrument penelitian dan media pembelajaran

3.9. Teknik Analisis Instrumen

3.9.1. Analisis Instrumen Tes (1) Validitas

a. Validitas Isi Soal

Perangkat soal tes harus memenuhi validitas isi dan validitas butir soal. Soal tes memenuhi validitas isi apabila materinya telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.Validitas soal menggunakan validitas isi oleh ahli yang mencakup kesesuaian soal dengan indikator, kisi-kisi, waktu, serta keterbatacaan soal, selanjutnya instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru pengampu. Validator menjawab pertanyaan dengan memberikan skor sesuai rubrik validasi (skor tertinggi =4 dan skor terendah =1). Kemudia jumlah skor dikonsultasikan dengan Tabel 3.4 untuk menentukan kriteria kelayakan soal.

Tabel 3.4 Rentang dan Kriteria Kualifikasi Uji Kelayakan Soal

Rentang Kriteria kualitatif

38≤ skor ≤ 46 Sangat layak

29≤ skor ≤ 37 Layak

20≤ skor ≤ 28 Kurang layak

11 ≤ skor≤ 19 Tidak layak

Apabila validitas soal yang diperoleh hasil dengan kriteria layak, maka soal untuk mengukur keterampilan proses sains peserta didik dapat digunakan untuk penelitian.

b. Validitas Butir Soal

Validitas butir soal uraian menggunakan analisis korelasi product moment:

( )( ) ,√ - , ( )

-Keterangan :

= koefisien korelasi skor item dengan skor total N = banyaknya peserta didik

X = jumlah skor item

= jumlah skor total yang diperoleh

= jumlah perkalian skor item dengan skor total = jumlah kuadrat skor item

= jumlah kuadrat skor total

p =

Hasil perhitungan rpbis selanjutnyadigunakan untuk mencari signifikansi (thitung) dengan rumus thitung = √ ( )

( )

Setiap butir diuji dengan skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor pada butir soal menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Sebuah item memilki validitas yang tinggi jika skor pada butir soal mempunyai kesejajaran dengan skor total. Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment, dengan taraf signifikan α = 5%. Jika ≥ r tabel maka soal tersebut valid. Sedangkan instrumen dikatakan tidak valid apabila < rtabel. Koefisien korelasi yang telah diperoleh kemudian diintrepetasikan dengan menggunakan kriteria koefisien pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kriteria Korelasi Koefisien Koefisien korelasi Interpretasi

0,00-0,20 Hampir tidak ada korelasi

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,60 Cukup

0,61-0,80 Tinggi

0,81-1,00 Sangat tinggi

(Purwanto, 2010: 144)

Uji coba soal dilakukan pada kelas XI MIPA 7 yang berjumlah 33 peserta didik. Dengan taraf signifikan 5%, didapatkan rtabel sebesar 2,04. Hasil validitas butir soal pada soal uji coba terdapat pada Tabel. 3.6

Tabel 3.6 Hasil Validitas Butir Uji Coba Soal

Buti soal rxy Kriteria validitas Kriteria korelasi koefisien

1 2,32 Valid Rendah

2 3,64 Valid Cukup

3 2,60 Valid Cukup

4 1,64 Tidak valid Rendah

5 2,26 Valid Rendah 6 2,25 Valid Rendah 7 2,43 Valid Rendah 8 2,80 Valid Cukup 9 2,84 Valid Cukup 10 2,10 Valid Rendah 11 2,10 Valid Rendah 12 4,13 Valid Cukup 13 3,20 Valid Cukup

14 1,04 Tidak valid Hampir tidak ada korelasi

Hasil data nilai uji coba telah dianalisis, dari kelima belas soal terdapat dua soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 4 dan 14 dengan koefisien korelasi 1,64 dan 1,04. Maka didapatkan 12 soal yang valid yaitu butir soal nomor 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,dan 15. Interpretasi setiap soal untuk soal kategori rendah sebanyak 7 soal antara lain butir soal nomor 1,4,5,6,7,10, dan 11, untuk kategori cukup 7 soal antara lain butir soal nomor 2,3,8,dan 9, dan untuk kategori hampir tidak ada korelasi 1 soal yaitu butir soal nomor 14. Butir soal yang akan digunakan untuk pre test dan post test sejumlah 13 soal yang valid. Hasil analisis validitas butir soal data nilai uji coba soal terdapat pada lampiran 22.

(2) Daya Pembeda

Rumus untuk menentukan daya pembeda pada butir soal uraian adalah: D =

Keterangan:

D = Indeks Daya Beda

Mean KA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar Mean KB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar Skor Maks = skor maksimum

Kriteria daya pembeda soal keterampilan proses sains yang digunakan sebagai instrumen disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Kriteria Daya Pembeda Soal KPS

Interval Kriteria DP = 0,00 Sangat jelek 0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek 0,21 < DP ≤ 0,40 Cukup 0,41 < DP ≤ 0,70 Baik 0,71 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

Hasil uji daya pembeda pada data nilai uji coba soal pada kelas XII MIPA 7 terdapat pada Tabel. 3.8

Tabel 3.8 Hasil Daya Pembeda Uji Coba Soal KPS

Butir Soal Nilai Daya Pembeda Kriteria

1 0,06 Jelek 2 0,22 Cukup 3 0,17 Jelek 4 0,14 Jelek 5 0,17 Jelek 6 0,11 Jelek 7 0,06 Jelek 8 0,14 Jelek 9 0,19 Jelek 10 0,33 Cukup 11 0,11 Jelek 12 0,22 Cukup 13 0,17 Jelek 14 0,11 Jelek 15 0,17 Jelek

Berdasarkan hasil analisis daya beda pada Tabel 3.8, soal dengan daya pembeda 0,00-0,20 berkategori sangat jelek berjumlah 12 soal (1,3,4,5,6,7,8,9,11,13,14, dan 15), sedangkan soal dengan daya pembeda 0,21-0,40 berkategori sedang berjumlah 3 soal (2,10,dan 12). Hasil analisis daya pembeda data uji coba soal terdapat pada lampiran 23.

(3) Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran peserta didik dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Rumus yang digunkan untuk mengukur tingkat kesukaran soal adalah:

Kriteria taraf kesukaran soal keterampilan proses sains disajikan pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Kriteria Taraf Kesukaran Soal KPS

Interval Kriteria

0,00 < TK ≤ 0,30 Sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 Sedang

Hasil uji tingkat kesukaran pada data nilai uji coba soal pada kelas XII MIPA 7 terdapat pada Tabel. 3.10

Tabel 3.10 Hasil Tingkat Kesukaran Uji Coba Soal KPS

Butir soal Tingkat kesukaran Kriteria

1 0,83 Mudah 2 0,92 Mudah 3 0,94 Mudah 4 0,93 Mudah 5 0,92 Mudah 6 0,92 Mudah 7 0,72 Mudah 8 0,92 Mudah 9 0,55 Sedang 10 0,69 Sedang 11 0,89 Mudah 12 0,92 Mudah 13 0,86 Mudah 14 0,34 Sedang 15 0,93 Mudah

Berdasarkan hasil data pada Tabel 3.10, dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran uji coba soal rata-rata memiliki tingkat kesukaran dalam kategori yang mudah dengan indeks tingkat kesukaran antara 0,72 samapi 0,94. Sebanyak 12 butir soal yang masuk dalam kategori mudah antara lain yaitu butir soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,12,13, dan 15. Sedangkan untuk tingkat kesukaran soal dalam kategori sedang dengan indeks kesukaran 0,34 samapi 0,69. Sebanyak 3 butir soal yang masuk dalam kategori sedang antara lain yaitu butir soal nomor 9,10, dan 14. Butir soal yang baik apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah, dengan kata lain terdapat soal dengan kategori kesukaran sedang. Hasil analisis daya kesukaran data uji coba soal terdapat pada lampiran 22.

(4) Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Instrumen evaluasi harus valid menyangkut harapan yang diperolehnya data yang valid, sesuai dengan kenyatan. Perhitungan reliabilitas untuk soal uraian menggunakan rumus cronbach alpha, dengan rumus sebagai berikut:

[

] , ] Keterangan:

= reliabilitas soal secara keseluruhan k = banyaknya butir soal

= jumlah varians butir = varians total

Harga yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kriteria reliabilitas instrumen. Kriteria reliabilitas soal disajikan pada Tabel 3.8

Tabel 3.11 Kriteria reliabilitas Soal Keterampilan Proses Sains

Interval koefisien Kriteria

0,80 < ≤1,00 Sangat tinggi

0,60 < ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < ≤ 0,60 Sedang

0,20 < ≤ 0,40 Rendah

0,00 < ≤ 0,20 Sangat rendah

Dari hasil data nilai uji coba soal pada kelas XII MIPA 7, didapatkan nilai reliabilitas soal secara keseluruhan yaitu 0,61 dimana masuk dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan uji coba soal yang telah dilakukan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dengan memberikan hasil yang tetap. Hasil analisis relibilitas data uji coba soal terdapat pada lampiran 22.

3.9.2 Analisis Lembar Observasi