• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

8. Analisis Jawaban Siswa Menggunakan Taksonomi SOLO 4.1 Siswa Kategori Tinggi

Berdasarkan pekerjaan subjek diketahui bahwa subjek AY dapat menuliskan semua jawaban yang ditanyakan dalam soal. AY dapat memenuhi indikator tingkat prastruktural karena mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan tepat. Pada permasalahan a (Level Unistruktural) sampai d walaupun pada saat diwawancara AY mengaku ada bagian yang lupa. Tapi kenyataannya dalam hal ini AY dapat menuliskan jawaban dengan benar. Hal itu dibuktikan dengan jawaban AY pada saat mengerjakan permasalahan a. AY menuliskan jawabannya sesuai dengan konteks soal yaitu menentukan harga beli 2 buku tulis. Hal ini berarti AY dapat memenuhi indikator tingkat unistruktural yaitu dapat menggunakan sebuah informasi yang tersedia dalam soal untuk mendapatkan penyelesaiannya.

Pada permasalahan b (Level Multistruktural), AY diminta untuk menentukan harga keseluruhan dari pembelian 5 lusin buku tulis dan AY dapat menuliskan hasil jawabannya dengan tepat dan pada saat wawancara AY juga dapat menjelaskan jawabannya dengan baik. Sehingga dapat dikatakan AY mencapai tingkat multistruktural karena dapat memenuhi indikator yang terdapat pada tingkat multistruktural yaitu dia dapat menggunakan lebih dari satu informasi untuk mendapatkan penyelesaian yaitu dengan cara dia menghitung jumlah semua buku dan kemudian dikalikan dengan harga per buku.

Pada permasalahan c (Level Relasional), AY diminta untuk menentukan untung atau rugi dan berapa besarnya dan terbukti AY dapat menentukan keuntungan dan menghitung besarnya untung tersebut dan AY dapat menjelaskan cara yang dia pakai dan hal ini diperjelas dengan wawancara terhadap AY, sehingga AY dapat menentukan besarnya untung atau rugi. Dapat dikatakan AY dapat memenuhi indikator relasional yaitu dapat menghubungkan berbagai informasi untuk mendapatkan jawaban sehingga dapat menarik suatu kesimpulan yang relevan. Hal itu terlihat karena dia dapat menghubungkan informasi awal yang berupa banyaknya jumlah buku per lusin dan harga pembelian semua buku tulis untuk menentukan jawaban pada permasalahan c yaitu menentukan untung atau rugi dan menghitung besarnya untung atau rugi. .

Pada permasalahan d (Level Abstrak di Perluas), AY diminta untuk menghitung besarnya keuntungan yang diketahui dalam soal dan AY tidak dapat menentukan besarnya keuntungan yang diinginkan karena dia salah dalam perhitungan dan kurang memahami maksut dari soal. Sehingga didapatkan suatu kesimpulan bahwa AY tidak dapat memenuhi indikator abstrak di perluas karena subjek tidak dapat menghubungkan konsep diluar itu sehingga tidak didapat suatu kesimpulan yang tepat.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka subjek berkemampuan matematika tinggi (AY) dalam memecahkan masalah aritmatika berdasarkan taksomomi solo hanya mampu mencapai Level unistruktural sampai level relasional.

4.2 Siswa Kategori Sedang

Berdasarkan pekerjaan subjek diketahui bahwa subjek RN dapat menuliskan semua jawaban yang ditanyakan dalam soal. RN dapat memenuhi indikator tingkat prastruktural karena mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan tepat. Pada permasalahan a (Level Unistruktural) sampai d walaupun pada saat diwawancara RN mengaku ada bagian yang lupa. Tapi kenyataannya dalam hal ini RN dapat menuliskan jawaban dan mampu menjelaskan mengapa jawabannya bisa seperti itu. Hal itu dibuktikan dengan jawaban RN pada saat mengerjakan permasalahan a. RN menuliskan jawabannya sesuai dengan konteks

soal yaitu menentukan harga beli 2 buku tulis. Hal ini berarti RN dapat memenuhi indikator tingkat unistruktural yaitu dapat menggunakan sebuah informasi yang tersedia dalam soal untuk mendapatkan penyelesaiannya.

Pada permasalahan b (Level Multistruktural), RN diminta untuk menentukan harga keseluruhan dari pembelian 5 lusin buku tulis dan RN dapat menuliskan hasil jawabannya dengan tepat. Sehingga dapat dikatakan RN mampu mencapai tingkat multistruktural karena dapat memenuhi indikator yang terdapat pada tingkat multistruktural yaitu dia dapat menggunakan lebih dari satu informasi untuk mendapatkan penyelesaian yaitu dengan cara dia menghitung jumlah semua buku dan kemudian dikalikan dengan harga per buku.

Pada permasalahan c (Level Relasional), RN diminta untuk menentukan untung atau rugi dan berapa besarnya namun pada saat wawancara dengan RN dia merasa tidak yakin dengan jawabannya dan dia juga bisa menjelaskan mengapa menuliskan jawaban seperti itu. RN belum mampu menghubungkan pada permasalahan soal sebelumnya dan kurang tepat menuliskan kesimpulan. Dapat dikatakan RN belum mampu memenuhi indikator relasional yaitu dapat menghubungkan berbagai informasi untuk mendapatkan jawaban sehingga dapat menarik suatu kesimpulan yang relevan.

Pada permasalahan d (Level Abstrak Diperluas), RN kurang teliti dalam membaca soal dan perintah permasalahan d, dimana RN diminta untuk menentukan besarnya keuntungan yang diinginkan namun RN masih kurang teliti dan kurang cermat dalam perhitungan, sehingga jawaban RN tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dikatakan RN belum mampu memenuhi indikator tingkat abstrak di perluas

Berdasarkan penjelasan di atas, maka subjek berkemampuan matematika sedang (RN) dalam memecahkan masalah aritmatika berdasarkan taksomomi solo hanya mampu mencapai Level unistruktural sampai level multistruktural.

4.3 Siswa Kategori Rendah

Pada permasalahan a (Level Unistruktural), EK diminta untuk menentukan harga beli 2 buku tulis. EK menuliskan jawabannya namun dia tidak menggunakan informasi langsung dari soal untuk meperoleh jawaban akhir, sehingga menyebabkan jawabannya EK tidak sesuai yang diharapkan. Dapat dikatakan EK belum mampu memenuhi indikator soal tingkat unistruktural yaitu menggunakan sebuah informasi yang tersedia dalam soal untuk mendapatkan penyelesaian.

Pada permasalahan b (Level Multistruktural), EK diminta menentukan harga keseluruhan buku tulis. EK tidak dapat menggunakan dua informasi dari soal sehingga jawaban yang dia tuliskan menjadi kurang tepat. Dapat dikatakan EK belum mampu memenuhi indikator soal tingkat multistruktural karena belum mampu menggunakan informasi dalam soal untuk dapat memecahkan masalah.

Pada permasalahan c (Level Relasional), EK diminta menentukan harga keseluruhan buku tulis. EK menuliskan jawabannya harga beli dan harga jual kemudian menarik kesimpulan. EK dapat berpikir dengan menggunakan dua penggal informasi atau lebih dari soal yang diberikan tetapi tidak dapat menghubungkan informasi-informasi tersebut karena tidak menghitung harga beli dengan benar. Sehingga, kesimpulan yang EK tuliskan belum sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dikatakan EK belum mampu memenuhi indikator soal

tingkat relasional karena belum mampu menghubungkan informasi-informasi dan kesimpulan tidak relevan.

Pada permasalahan d (Level Abstrak diperluas), EK diminta untuk menghitung besarnya keuntungan sekian persen. EK tidak dapat menghubungkan informasi-informasi dari soal dengan benar karena tidak menghitung dulu harga pembelian tetapi langsung dikalikan dengan harga penjualan, sehingga jawaban yang EK tuliskan belum sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dikatakan EK belum mampu memenuhi indikator soal tingkat abstrak diperluas karena belum mampu berpikir secara konseptual.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka subjek berkemampuan matematika rendah (EK) dalam memecahkan masalah aritmatika sosial berdasarkan taksomomi solo tidak ada yang sesuai dengan indikator soal pada taksonomi solo sehingga subjek hanya berada pada level prastruktural karena jawaban subjek tidak sesuai dengan yang diharapkan.

PENUTUP

Berdasarkan tujuan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan peneliti mengenai kemampuan matematika siswa dalam memecahkan masalah di kelas VIII SMP ditinjau dari taksonomi SOLO, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

4. Siswa Berkemampuan Matematika Tinggi

Dari keterpenuhan indikator level kemampuan taksonomi SOLO siswa berkemampuan matematika tinggi dalam memecahkan masalah aritmatika sosial pada saat mengerjakan siswa hanya dapat memenuhi indikator level unistruktural, level multistruktural, dan level relasional, maka dapat disimpulkan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi mampu mengerjakan sampai dengan level relasional. 5. Siswa Berkemampuan Matematika Sedang

Dari keterpenuhan indikator level kemampuan taksonomi SOLO siswa berkemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah aritmatika sosial pada saat mengerjakan siswa hanya dapat memenuhi indikator level unistruktural dan level multistruktural, maka dapat disimpulkan bahwa siswa berkemampuan matematika sedang hanya mampu mengerjakan sampai dengan level multistruktural saja.

6. Siswa Berkemampuan Matematika Rendah

Dari keterpenuhan indikator level kemampuan taksonomi SOLO siswa berkemampuan matematika rendah dalam memecahkan masalah aritmatika sosial pada saat mengerjakan siswa tidak sesuai dengan indikator soal pada level Taksonomi SOLO sehingga menyebabkan jawabannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka dapat disimpulkan bahwa siswa berkemampuan matematika rendah berada pada level prastruktural.

SARAN

Berdasarkan penelitian mengenai deskripsi kemampuan siswa kelas VIII SMP dalam memecahkan masalah pada materi aritmatika sosial ditinjau dari Taksonomi SOLO, maka didapatkan beberapa saran sebagai berikut:

4. Kepada peneliti selanjutnya, disarankan jika ada satu atau lebih subjek yang belum memenuhi tingkatan level berdasarkan Taksonomi SOLO agar bertanya kepada subjek tersebut agar benar-benar dapat mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

5. Kepada guru, disarankan untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah yang berhubungan dengan soal uraian sehingga bisa meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

6. Kriteria pertanyaan dalam tes pemecahan masalah lebih runtut sesuai dengan tingkat pertanyaan berdasarkan taksonomi SOLO yaitu unistruktural, multistruktural, relasional, dan abstrak yang diperluas.

Dokumen terkait