Data hasil pengamatan diolah sesuai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan model matematis menurut Mattjik dan Sumertajaya (2002), Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 0,05 dan 0,01 Tabel analisis keragaman Rancangan Acak Lengkap (RAL) disajikan pada Tabel 3.2.
23 Tabel 3.2. Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap
Sumber
Dilakukan Uji Lanjut dengan menggunakan uji jarak Duncan (UJD) pada taraf 5%
UJD α = Rα (ρ, DB Galat) ×
33 V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Hasil penelitian ini diketahui bahwa suhu pengeringan tepung biji nangka yang berbeda nyata meningkatkan kadar abu, kadar kadar lemak, kadar karbohidrat serta menurunkan kandungan pH, kadar air, dan kadar protein.
Suhu pengeringan yang baik untuk mempertahankan sifat kimia tepung biji nangka adalah perlakuan (B1) pengeringan suhu 40°C dengan pH 5,35, kadar air 5,89%, kadar abu 3,28%, kadar lemak 1,30%, kadar protein 12,14%, dan kadar karbohidrat 36,22%, serta memiliki warna tepung yang cukup bagus karena Warna merupakan salah satu atribut utama pangan yang menentukan penerimaan konsumen.
5.2. Saran
Pembuatan tepung biji nangka disarankan menggunakan suhu 40°C yang diharapkan dapat menghasilkan karakteristik kimia yang lebih baik.
34 DAFTAR PUSTAKA
Abraham, A. dan Jayamuthunagai, J. 2014. An Analytical Study on Jackfruit Seed Flour and Its Incorporation in Pasta. RJPBCS, ISSN: 0975-8585, March-April 2014.
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta. 176 hal.
Afrianti, L.H. 2014. Teknologi Pengawetan Pangan. Alfabeta. Bandung. 260 hal.
Aini, N., G. Wijonarko., dan B.Sustriawan. 2016. Sifat Fisik, Kimia dan Fungsional Tepung Jagung yang Diproses Melalui Fermentasi. Jurnal Agitech, 36(2):160-169.
Aini, N., Hariyadi, P., Muchtadi, T.R. dan Andarwulan, N. (2010). Hubungan antara Waktu Fermentasi Gits Jagung Putih dengan Sifat Gelatinisasi Tepung Jagung Putih yang Dipengaruhi Ukuran Partikel. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 21: 18-24.
Alexandra, Y. dan Nurlina. 2014. Aplikasi Edible Coating dari Pektin Jeruk Songhi Pontianak (Citrus nobilis var Microcarpa) pada Penyimpanan Buah Tomat. Jurnal kimia khatulistiwa, 3(4): 11-20.
Andrawulan, N.F., Kusnandar., dan D. Hendrawati. 2011. Analisis Pangan. Dian Rakyat. Jakarta.142 hal.
Apriliyanti, T. 2010. Kajian Sifat Fisikokimia dan Sensori Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas blackie) dengan Variasi Proses Pengeringan. Skripsi.
Progam Studi Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Aulia, R.E. dan W.D.R. Putri. 2015. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung Ubi Jalar Oranye Hasil Modifikasi Kimia dengan STPP. Jurnal Pangan dan Agoindustri, 3(2): 476-482.
Auliya, R.E., dan W. D. R. Putri. 2015. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung Ubi Jalar Oranye Hasil Modifikasi Kimia dengan STPP. Jurnal Pangan dan Agoindustri, 3(2): 476-482.
Apriliyanti, T. 2010. Kajian Sifat Fisikokimia dan Sensori Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas Blackie) dengan Variasi Proses Pengeringan. Skripsi.
Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Arun,S.,dan Mujumdar. 2004. Guide to Industrial Drying. Jurnal Drying Technology, 23(5): 1151:1152.
35 Astria, F.M., Subito., dan D.W. Nugaha. 2014. Rancang Bangun Alat Ukur pH dan Suhu Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway. Jurnal Metrik, 1(1): 47-55
Baliga M.S., Shivasshankara A.R., Haniadka R.,Dsouza and J., Bhat H.P. 2011.
Phytochemystry Nutritional and Pharmacological Properties of Artocarpus heterophyllus Lam. Areview Food ResearchInternational, 44 : 1800-1811
BSN (Badan Standardisasi Nasional).2015. SNI 2354.2:2015. Tentang Cara Uji Kimia Kadar Air pada Produk Perikanan. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Tanaman Buah-Buahan. www.bps.go.id.
Diakses pada 13 Desember 2018
Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga. Jakarta. 106 hal.
Bantacut, T dan Saptana. 2014. Politik Pangan Berbasis Industri Tepung Komposit. Forum Penelitian Ago Ekonomi. 3 (1).
Buckle, K.A, R.A. Edward, G.H. Fleet, dan M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan.
UI- Press. Jakarta
Choirunisa, R. F., B. Susilo., dan W. A. Nugoho. 2014. Pengaruh Perendaman Natrium Bisulfit (NaHSO3) dan Suhu Pengeringan terhadap Kualitas Pati Umbi Ganyong (Canna edulis Ker). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 2(2): 116-122.
Departemen PerindustrianR I. 2000. Daftar Komposisi Bahan Makanan.www.kemenperin.go.id. Diakses pada 12 Desember 2018.
Dewi, N.S., N.H.R. Parnanto., dan A.Ridwan. 2012. Karakteristik Sifat Fisioko Tepung Bengkuang (Pachyrhizuz erosus) dimodifikasi secara Asetil dengan Vasiasi Konsentrasi Asam Asetat Selama Perendaman. Jurnal Teknlogi Hasil Pertanian, 5(2): 104-112.
Dewi, N.A. 2013. Penetapan Kadar dan Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn). dengan Metode SDS-Page dan KCKT. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. 2009. Kandungan Nutrisi Biji Nangka.
Departemen Kesehatan. Jakarta.
Efendi, Z., F. E. D. Surawan., dan Winarto. 2015. Efek Blanching dan Metode Pengeringan terhadap Sifat Fisiokimia Tepung Ubi Jalar Orange (Ipomoea batatas L. Jurnal Agroindustri, 5(2): 109-117
36 Erni, N., Kadirman., R. Fadilah. 2018. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Tepung Umbi Talas (Colocasia esculenta).Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 4: 95-105.
Estiasih, T., E. Waziiroh, Harijono, dan K. Fibrianto. 2016. Kimia dan Fisik Pangan. Bumi Aksara. Jakarta. 309 hal.
Fadilah, M., M.H. Wijaya., dan N.S. Antara. 2018. Studi Pengaruh pH Awal Media dan Lama Fermentasi pada Proses Produksi Etanol dari Hidrolisat Tepung Biji Nangka dengan Menggunakan Saccharomycess cerevisiae.
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agoindustri, 6(2): 92-102.
Fardiaz, D., N. Andarwulan, H. Wijaya dan N. L. Puspitasari. 1992. Petunjuk Praktikum Teknik Analisis Sifat Kimia dan Fungsional Komponen Pangan.
IPB Press. Bogor. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Universitas Pangan dan Gizi. IPB.
Hadi, N., Yusmarini.,dan R. Efendi. 2017. Pemanfaatan Tepung Biji Nangka dan Tepung Jagung dalam Pembuatan Flakes. Jurnal Jom Faperta, 4(2): 1-12.
Handayani, D. 2007. Penetapan Parameter Standar Simplisia dan Ekstrak Etanol 96% Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val). Skripsi. Jurusan Bahan Alam. Fakultas Farmasi . Universitas Airlangga. Surabaya.
Hamsah. 2013. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung Buah Pedada (Sonneratia caseolaris). Skripsi. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar.
Hayati, S. 2009. Pengaruh Waktu Fermentasi terhadap Kualitas Tempe dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Penentuan Kadar Zat Gizinya.
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitass Sumatera Utara. Medan.
Kementerian Pertanian. 2017. Produktivitas Hortikultura. Diakses pada Tanggal 8 Januari 2019. http://aplikasi.pertanian.go.id.
Khan M.R., Omoloso A.D., dan Kihara M. 2003. Antibacterial Activity of Artocarpus heterophyllus. Journal Fitoterapia, 74 : 501-505
Ketalen, S. 1996. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press.
Jakarta. 316 hal.
Kinanti, P.S.K., B.S. Amanto dan W. Atmaka. 2014. Kajian Karakteristik Fisik dan Kimia Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L) Varietas Mandau Termodifikasi yang Dihasilkan dengan Variasi Konsentrasi dan Lama Perendaman Asam Laktat. Jurnal Teknosains Pangan, 3(1): 135-144
37 Kurniyanto, E. 2009. Penentuan Karbohidrat Biji Padi disekitar Letupan Lumpur Beragam Kawasan Bledug Kuwu Gobogan Jawa Tengah sebagai Alternatif Sumber Belajar Kimia SMA/MA. Skripsi. Progam Studi Pendidukan Kimia.
Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Yogyakarta.
Kusumawati, D.D., B.S.Amanto., dan D.R.A. Muhammad. 2012. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dan Suhu Pengeringan terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Sensori Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Teknosains Pangan, 1(1): 41-48.
Kusnandar, F. 2010. Kimia pangan komponen makro. PT dian rakyat. Jakarta. 256 hal.
Lestari, L.A., F.Z. Nisa., dan Sudarmanto. 2013. Modul Tutorial Analisis Zat Gizi.
Progam Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 33 hal.
Lubis, I. H. 2008. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Tepung Pandan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Lisa M., M. Lutfi., dan B. Susilo. 2015. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Tepung Jamur Tiram Putih. Jurnal Thpi Student. 3(3). 270-279.
Mardiah, R. P. Ashadi. W. R. Sawarni. 2009. Budidaya dan Pengolahan Rosella.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Mattjik, A.A., dan I.M., Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab, Jilid I. Bogor: IPB Press. 350 hal.
Min, D.B and J.M. Boff, 2002. Lipid Oxidation of Edible Oil. In: Akoh, C.C and D.B. Min. Ed. Food Lipids: Chemistry, Nutrition, and Biotechnology.
Marcel Dekker, Inc. New York, Basel.
Muchtadi, T. R. dan F. Ayustaningwarno. 2010. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Institut Pertanian Bogor. Press Bogor. Bogor. 260 hal.
Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 2013. Prinsip dan Proses Teknologi Pangan.
Alfabeta. Bogor. 340 hal.
Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 1992. Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. IPB-Press. Bogor. 413 hal.
Mudjajanto, E.S., dan Yulianti, L.N. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya. Bogor
.
38 Musfaidah. 2017Pengaruh Penggunaan Ekstrak Buah Nangka dengan Level yang Berbeda terhadap Kualitas Telur Asin. Skripsi. Jurusan Ilmu Peternakan.
Universitas UIN Alaudin Makassar.
Nuraeni, L. S. 2018. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Karakteristik Tepung Terubuk. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan. Fakultas Teknik. Universitas Pasundan Bandung.
Nasedul, H. 2008. Sehat itu Murah. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta.101 hal.
Nusa, M.I., M.Fuadi dan S. Fatimah. 2014. Studi Pengolahan Biji Buah Nangka dalam Pembuatan Minuman Instan. Jurnal Agium, 19(1): 31-38.
Ophart, C.E. 2003. Virtual Chembook. Elmhurst.College Press.
Perdana, D.S., dan M. Muchsiri. 2014. Pengaruh Waktu Blanching Dan Suhu Pengeringan Pada Pembuatan Tepung Bekatul. Jurnal Edible, 3(1): 17-27.
Poedjiadi, A., dan S.Titin. 1994. Dasar-Dasar Biokimia Edisi Revisi. UI Press.
Jakarta. 109 hal.
Prabowo, B. 2010. Kajian Sifat Fisiko-kimia Tepung Millet Kuning dan Tepung Millet Merah. Skripsi. Progam Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Prasetya, A. 2018. Fortifikasi Biji Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Tulang Ikan Pepetek Sebagai Bahan Olahan Mie Basah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Raden Intan.
Rauf, R. 2015. Kimia Pangan. Andi. Yogyakarta. 255 hal.
Rakhmawati, N., B. S. Amanto., dan D. Praseptiangga. 2014. Formulasi dan Evaluasi Sifat Sensoris dan Fisikokimia Produk Flakes Komposit Berbahan Dasar Tepung Tapioka, Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dan Tepung Konjac (Amorphophallus oncophillus). Jurnal Taknosains, 3(1): 63-73.
Risnawati., M. Rais., dan Lahming. 2017. Analisis Kelayakan Teknis dan Ekonomis pada Pengeringan Biji Kenari (Canarium indicum L.) dengan Menggunakan Alat Pengering Tipe Cabinet Dryer. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3: 580-592.
Rizal, S., dan S.H. Sumarlan. 2013. Pengaruh Konsentrasi Natrium Bisulfit dan Suhu Pengeringan terhadap Sifat Fisik-Kimia Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 1(2):1-10.
Rohman, A. 2013. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
39 Rusli. 2010. Pengaruh Suhu Pengeringan yang Berbeda terhadap Kualitas Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterphyllus). Skripsi. Progam Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Samarinda.
Rukmana, R. 1997. buDiDaya nangka. Kanisius. Yogyakarta.
Indriarta, A.N. 2007. Budi Daya Nangka. Sinar Cemerlang Abadi. Jakarta
Santoso, M. T., L. Hidayati., dan R. Sudjarwati. 2014. Pengaruh Perlakuan Pembuatan Tepung Biji Nangka terhadap Kualitas Cookies Lidah Kucing Tepung Biji Nangka. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 37(2): 167-178.
Sediaoetama, A. 2008. Ilmu Gizi. Jilid Satu. Cetakan Ketujuh. Dian Rakyat.
Jakarta.
Septiani, D., Hendrawan,., dan Y. Yulianingsih. 2015. Uji Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Pembuatan Tepung Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus B.) Sebagai Bahan Pangan Alternatif. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 3(1): 1-8.
Setyati, W. A., Subagio., dan A. Ridlo. (2003). Studi Potensi Bebagai Jenis Lamun sebagai Sumber Makanan Kesehatan Analisis Poksimat. Jurnal Ilmu Kelautan, 10 (2): 115-118.
Sudarmadji, D. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Progam Strata I Fakultas Bioeksakta. Kedokteran EGC.
172 hal.
Sudarmadji, S. 2010. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty.
Yogyakarta. 172 hal.
Sugiarti. 2003. Pengaruh Asam Sitrat dan Gula terhadap Mutu Selai dari Dami Nangka Varietas Nangka Kunir (Artocarpus heterophyllus). Skripsi. Progam Studi Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Suhardi., S.A.Sudjoko., Minarningsih., S. Sabarnurdin dan A. Widodo. 2002.
Hutan dan Kebun Sebagai Sumber Pangan Nasional. Kanisius.
Yogyakarta.156 Hal.
40 Suharti, S. A. Alamsyah., dan Y. Sulastri. 2019. Pengaruh Perendaman dalam Larutan NaCL dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Tepung Talas Belitung. Jurnal ilmu dan Teknologi Pangan. 5(1): 402-413.
Sunarjono, Hendro. 2010. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya.
Jakarta. 176 Hal.
Suparno., R. Efendi., dan Rahmayuni. 2016. Pengaruh Perendaman Kapur Sirih dan Garam terhadap Mutu Tepung Biji Durian (Durio zibethinus Murr).
Jurnal Jom Faperta, 3(2): 1-14.
Supriyadi, A dan Pangesthi, L. 2014. Pengaruh Substitusi Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap Mutu Organoleptik Kue Onde-Onde Ketawa. Jurnal Boga, 3(1) :225-233.
Suprapto. 2004. Pengaruh Lama Blanching Terhadap Kualitas Stik Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) dari Tiga Varietas. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian.
Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika, Suatu Pendekatan Biometrik. PT. Gamedia Pustaka Utama. Jakarta. 772 hal.
Trissanthi. C. M., dan W. H. Susanto. 2016. Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat Dan Lama Pemanasan terhadap Karakteristik Kimia dan Organoleptik Sirup Alang-Alang. Jurnal Pangan dan Agroindustri 4(1):180-189.
Toha, A., H., 2001. Biokimia. Metabolisme Biomolekul. Bandung. Alfabeta. 150 hal.
Tyas, K.P.S. 2012. Pemanfaatan Tepung Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus lamk) Sebagai Substitusi dalam Pembuatan Kudapan Berbahan Dasar Tepung Terigu untuk PMT pada Balita. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Semarang.
Widyaningtyas, M., dan H. S. Wahono. 2015. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Hidrokoloid (Carboxy methyl, Cellulose, Xanthan gum, dan Karagenan) terhadap Karakteristik Mie Kering Berbasis Pasta Ubi Jalar Varietas Ase Kuning. Jurnal Pangan dan Agoindustri, 3(2):417-423.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. M-Brio Press. Bogor. 150 hal.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gamedia Pustaka. Jakarta. 253 hal.
Winarno, F.G. 2004. Kimia pangan dan gizi. Gamedia Pustaka Utama. PT Gamedia, Jakarta. 194 hal.
Winarti, S., dan Y. Purnomo. 2006. Olahan Biji Buah. Trubus Agisarana.
Surabaya. 46 hal.
41 Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Gamedia Pustaka Utama. Jakarta.
251 hal.
Winangsih. Prishantanti, E. Parman, S. 2013. Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Simplisia Lempuyang Wangi. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Semarang.
21 (1). 20.
Wistyani,R. 2005. Pengaruh Penambahan Amilum Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) sebagai Bahan Penghancur terhadap Sifat Fisik dan Profil Disolusi Tablet Paracetamol. Skripsi. UMS. Surakarta.
Wiryadi, R. 2007. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Tepung Coklat. Skripsi. Fakultas Pertanian. Univesitas Syah Kuala.
Aceh.
Yana. M. F. dan J. Kusnadi. 2015. Pembuatan Yoghurt Berbasis Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dengan Metode Frezee Drying (Kajian Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi). Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(3): 1203-1213.
Yulianti, S., Ratman., dan Solfarina. 2015. Pengaruh Waktu Perebusan Biji Nangka (Artocapus heterophyllus Lamk) terhadap Kadar Karbohidrat, Protein, dan Lemak. Jurnal Akademika,4 (4): 210-216.
Yusra, S. dan S. D. Rosalina. 2018. Pengaruh Perlakuan Blanching terhadap Karakteristik Fisiokomia Tepung Umbut Kelapa Sawit. Seminar Nasional.
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta.
Zuhra, S. dan C. Erlina. 2012. Pengaruh Kondisi Operasi Alat Pengering Semprot terhadap Kualitas Susu Bubuk Jagung. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, 9(1):36-44.
42 LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Analisis Tepung Biji Nangka
Sampel Ulangan (%)
Kadar Air
Kadar abu
Kadar Lemak
Kadar Protein
Kadar Karbohidrat
1 5,76 3,35 1,37 11,92 36,27
B1 2 5,97 2,89 1,24 12,21 36,41
3 5,95 3,60 1,30 12,30 35,99
1 5,27 3,34 1,25 12,22 36,53
B2 2 5,35 3,28 1,42 11,68 36,46
3 5,35 3,27 1,22 12,83 36,84
1 5,09 3,28 1,44 12,65 36,76
B3 2 5,15 3,27 1,56 12,70 36,64
3 5,02 3,21 1,45 11,87 37,29
1 4,92 3,08 1,66 12,76 37,35
B4 2 4,81 3,11 1,59 12,46 36,98
3 4,86 2,89 1,54 11,99 37,37
1 4,82 3,09 1,69 12,33 37,41
B5 2 4,35 3,14 1,76 11,64 37,45
3 4,60 3,17 1,75 12,85 37,49
Sumber : Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau (2019)
43 Lampiran 2. Sidik Ragam pH
Perlakuan Ulangan
44
F Hitung = KTP/KTG
= 0,35/0,01
= 28,06 Analisis Sidik Ragam
SK DB JK KT F Hitung Tabel Ket
5% 1%
Perlakuan 4 1,41 0,35 28,06 3,48 5,99 **
Galat 10 0,13 0,01
Total 14 1,54
Keterangan: ** : FHitung>FTabel, artinya perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (p<0.01) dan perlu dilakukan uji lanjut.
Rataan Umum (X) = Yij/r.t = = 5,45
Koefisien Keragaman (KK) = x 100 % = x 100 % = 1,83
Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Standar Error (SE) =
= = 0,03 Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,15 0,09 4,48 0,13
3 3,29 0,10 4,67 0,14
4 3,37 0,10 4,78 0,14
5 3,43 0,10 4,87 0,15
Uji Lanjut Perlakuan Nilai terbesar ke terkecil
Perlakuan B3 B2 B1 B4 B5
Rataan 5,96 5,61 5,35 5,27 5,08
45 Pengujian Nilai Tengah
Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Ket
B3-B2 0,35 0,09 0,13 **
B3-B1 0,61 0,10 0,14 **
B3-B4 0,69 0,10 0,14 **
B3-B5 0,88 0,10 0,15 **
B2-B1 0,26 0,09 0,13 **
B2-B4 0,34 0,10 0,14 **
B2-B5 0,53 0,10 0,14 **
B1-B4 0,02 0,10 0,15 tn
B1-B5 0,27 0,09 0,13 **
B4-B5 0,19 0,10 0,14 **
Keterangan :
* : berbeda nyata.
** : berbeda sangat nyata.
tn : tidak berbeda nyata
Superskrip
B1 B2 B3 B4 B5
c b a c d
46 Lampiran 3. Sidik Ragam Kadar Air
Perlakuan Ulangan
47 Analisis Sidik Ragam
SK DB JK KT F Hitung Tabel Ket
5% 1%
Perlakuan 4 2,95 0,74 47,15 3,48 5,99 **
Galat 10 0,16 0,02
Total 14 3,10
Keterangan: ** : FHitung>FTabel, artinya perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (p<0.01) dan perlu dilakukan uji lanjut.
Rataan Umum (X) = Yij/r.t = = 4,82
Koefisien Keragaman (KK) = x 100 % = x 100 % = 2,93
Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Standar Error (SE) =
= = 0,05 Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,15 0,16 4,48 0,22
3 3,29 0,16 4,67 0,23
4 3,37 0,17 4,78 0,24
5 3,43 0,17 4,87 0,24
Uji Lanjut Perlakuan Nilai terbesar ke terkecil
Perlakuan B1 B2 B3 B4 B5
Rataan 5,89 5,32 5,09 4,86 4,59
48 Pengujian Nilai Tengah
Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Ket
B1-B2 0,57 0,16 0,22 **
B1-B3 0,80 0,16 0,23 **
B1-B4 1,03 0,17 0,24 **
B1-B5 1,30 0,17 0,24 **
B2-B3 0,23 0,16 0,22 **
B2-B4 0,46 0,16 0,23 **
B2-B5 1,73 0,17 0,24 **
B3-B4 0,23 0,17 0,24 *
B3-B5 0,50 0,16 0,22 **
B4-B5 0,27 0,16 0,23 **
Keterangan :
* : Berbeda Nyata.
** : Berbeda sangat nyata.
Superskrip
B1 B2 B3 B4 B5
a b c d e
49 Lampiran 4. Sidik Ragam Kadar Abu
Pelakuan Ulangan
50 Koefisien Keragaman (KK) = x 100 % = x 100 % = 5,41
Analisis Sidik Ragam
SK Db JK KT F Hitung Tabel Ket
5% 1%
Perlakuan 4 0,16 0,04 1,34 3,48 5,99 TN
Galat 10 0,30 0,03
Total 14 0,46
Keterangan :
TN : Tidak Berbeda Nyata
51 Lampiran 5. Sidik Ragam Kadar Lemak
Perlakuan Ulangan
52 Analisis Sidik Ragam
SK DB JK KT F Hitung Tabel Ket
5% 1%
Perlakuan 4 0,43 0,11 21,08 3,48 5,99 **
Galat 10 0,05 0,01
Total 14 0,48
Keterangan: ** : FHitung>FTabel, artinya perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (p<0.01) dan perlu dilakukan uji lanjut.
Rataan Umum (X) = Yij/r.t = = 1,48
Koefisien Keragaman (KK) = x 100 % = x 100 % = 6,76
Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Standar Error (SE) =
= = 0,03 Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,15 0,09 4,48 0,13
3 3,29 0,10 4,67 0,14
4 3,37 0,10 4,78 0,14
5 3,43 0,10 4,87 0,15
Uji Lanjut Perlakuan Nilai terbesar ke terkecil
Perlakuan B5 B4 B3 B2 B1
Rataan 1,73 1,60 1,48 1,30 1,30
53 Pengujian Nilai Tengah
Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Ket
B5-B4 0,13 0,09 0,13 *
B5-B3 0,25 0,10 0,14 **
B5-B2 0,43 0,10 0,14 **
B5-B1 0,43 0,10 0,15 **
B4-B3 0,12 0,09 0,13 *
B4-B2 0,30 0,10 0,14 **
B4-B1 0,30 0,10 0,14 **
B3-B2 0,18 0,10 0,15 **
B3-B1 0,18 0,09 0,13 **
B2-B1 0,00 0,10 0,14 tn
Keterangan :
* : berbeda nyata.
** : berbeda sangat nyata.
tn : tidak berbeda nyata
Superskrip
B1 B2 B3 B4 B5
d d c b a
54 Lampiran 6. Sidik Kadar Protein
Perlakuan Ulangan
55 Rataan Umum (X) = Yij/r.t = = 12,29
Koefisien Keragaman (KK) = x 100 % = x 100 % = 3,82
Analisis Sidik Ragam
SK DB JK KT F Hitung Tabel Ket
5% 1%
Perlakuan 4 0,15 0,04 0,17 3,48 5,99 TN
Galat 10 2,21 0,22
Total 14 2,36
Keterangan :
TN : Tidak Berbeda Nyata
56 Lampiran 7. Sidik Ragam Kadar Karbohidrat
Perlakuan Ulangan
57 Analisis Sidik Ragam
SK DB JK KT F Hitung Tabel Ket
5% 1%
Perlakuan 4 2,86 0,72 13,97 3,48 5,99 **
Galat 10 0,51 0,05
Total 14 3,37
Keterangan: ** : FHitung>FTabel, artinya perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (p<0.01) dan perlu dilakukan uji lanjut.
Rataan Umum (X) = Yij/r.t = = 36,88
Koefisien Keragaman (KK) = x 100 % = x 100 % = 0,61
Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Standar Error (SE) =
= = 0,07 Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,15 0,22 4,48 0,31
3 3,29 0,23 4,67 0,33
4 3,37 0,23 4,78 0,33
5 3,43 0,24 4,87 0,34
Uji Lanjut Perlakuan Nilai terbesar ke terkecil
Perlakuan B5 B4 B3 B2 B1
Rataan 37,45 37,23 36,90 36,61 36,22
58 Pengujian Nilai Tengah
Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Ket
B5-B4 0,22 0,22 0,31 tn
B5-B3 0,55 0,23 0,33 **
B5-B2 0,84 0,23 0,33 **
B5-B1 1,23 0,24 0,34 **
B4-B3 0,33 0,22 0,31 **
B4-B2 0,62 0,23 0,33 **
B4-B1 1,01 0,23 0,33 **
B3-B2 0,29 0,24 0,34 *
B3-B1 0,68 0,22 0,31 **
B2-B1 0,39 0,23 0,33 **
Keterangan :
* : berbeda nyata.
** : berbeda sangat nyata.
TN : Tidak Berbeda Nyata
Superskrip
B1 B2 B3 B4 B5
d c b a a
59 Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
Keterangan: a) pengambilan biji nangka, b) pencucian biji nangka, c) penirisan, d) penimbangan biji nangka
a b
c d
60
Keterangan: e) Pengupasan kulit keras, f) Blancing dengan suhu 80oC selama 10 menit, g) Penirisan, h) Pengirisan, h) Hasil irisan biji, i)Pengovenan
e f
g h
h i
61 Keterangan: j) Suhu 40oC, k) Suhu 50oC, l) Suhu 60 oC, m) Suhu 70 oC,
n) Suhu 80oC
k
m j
l
n
62 Keterangan: o) Proses blender, p) Pengayakan, q) Hasil tepung biji nangka
o p
q
63
Keterangan: r) analisis kadar air, s) analisis kadar abu, t) analisis kadar lemak, u) analisis kadar protein (destruksi), v) analisis kadar protein(destilator), w ) analisis kadar protein (titrasi).
r s
t u
v w
64 Keterangan: x) analisis kadar karbohidrat, y) Analisis pH, a) bahan-bahan pembuatan bolu nangka, b) adonan bolu yang dikocok, c) adonan dimasukkan kedalam cetakan, d) adonan dipanggang, e) adonan yang selesai dipanggang.
x y
a
d
x
b
c e