• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Data Internet Aplikasi Web Video

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

4.5 Analisis Karakteristik Lalu Lintas Data Internet Aplikasi Web Video

Analisis karakteristik lalu lintas data internet aplikasi web video streaming merupakan analisis dari sisi nilai parameter QoS yang didapat. Analisis ini meliputi hubungan antara delay, jitter, packet loss, dan utilisasi bandwidth.

4.5.1. Tujuan

Tujuan dari Analisis karakteristik lalu lintas data internet aplikasi web

video streaming yaitu untuk mengetahui karakteristik lalu lintas data aplikasi web

video streaming : YouTube. Karakteristik lalu lintas data internet dapat dilihat dari hubungan antara parameter QoS dan pengaruhnya terhadap arsitektur jaringan yang dibuat.

4.5.2. Peralatan yang digunakan

1. Perangkat keras

Perangkat keras yang digunakan untuk analisis karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming adalah sebuah PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

1.1. Processor : Intel(R) Core(TM) i5 CPU

1.2. Memory : 2.00 GB

1.3. Sistem Operasi : Windows 7 Home Basic 1.4. System type : 64-bit Operating System 2. Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis karakteristik lalu lintas data internet aplikasi web video streaming adalah sebagai berikut:

2.1. Wireshark adalah aplikasi utama selain untuk meng-capture data juga untuk menampilkan informasi yang diperlukan agar mendukung dalam mendapatkan parameter QoS yang dibutuhkan untuk analisis.

2.2. Microsoft Excel 2007 digunakan untuk mengolah data yang telah di-

capture oleh Wireshark.

2.3. Matlab digunakan untuk menghitung paket data yang telah diolah dengan Microsoft Excel 2007.

4.5.3. Prosedur pengujian

1. Menjalankan program MatLab.

2. Mengakses file berekstensi *.xls yang telah dikonversi dari Wireshark. 3. Menjalankan source code perhitungan seluruh parameter QoS.

4. Melihat hasil perhitungan parameter-parameter QoS. 5. Menganalisis nilai parameter-parameter QoS.

4.5.4. Hasil Analisis Terhadap Nilai Parameter-Parameter QoS

Dari grafik yang telah dibentuk di atas dapat diketahui karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming melalui parameter-parameter QoS yang didapat. Nilai rata-rata delay terbesar yang didapat adalah 2.3851 detik, sedangkan nilai rata-rata delay normal yang seharusnya untuk video streaming tidak boleh melebihi 4-5 detik (Szigeti & Hattingh, 2004). Nilai rata-rata delay yang didapat dari mengakses aplikasi web video streaming YouTube berada di bawah batas normal. Aplikasi web video streaming memiliki persyaratan QoS lebih toleran karena delay-insensitive (dapat mentolerir kelebihan waktu beberapa detik). (Szigeti & Hattingh, 2004)

104

Untuk nilai jitter dari perhitungan di atas, nilai terbesarnya adalah 3.9426 detik. Untuk nilai jitter pada video streaming tidak ada persyaratan yang signifikan (Szigeti & Hattingh, 2004).

Nilai prosentase terjadinya packet loss yang didapat nilai terbesarnya adalah 5.3726 %, sedangkan nilai prosentase packet loss seharusnya tidak boleh lebih dari 5 % (Szigeti & Hattingh, 2004). Dengan kata lain prosentase terjadinya packet loss berada di atas nilai yang seharusnya. Penyebabnya adalah terjadi

collision dan congestion pada jaringan, sehingga berpengaruh pada retransmisi

data yang akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth-nya cukup tersedia. (Nurhayati, 2010). Ada 3 faktor penyebab terjadinya packet loss, kesalahan bit yang disebabkan oleh noise atau kesalahan peralatan, terjadinya delay yang disebabkan oleh kepadatan aliran trafik pada jaringan sehingga mempengaruhi jitter sehingga membuat buffer penuh sebagai akibat antrian paket, rerouting paket untuk menghindari kemacetan dalam jaringan. (Simanjuntak, 2010)

Nilai prosentase utilisasi bandwidth yang digunakan pada waktu mengakses aplikasi web video streaming YouTube yang didapat paling besar adalah 14.424 % dari bandwidth yang disediakan. Dalam bentuk bit per second (bps) nilai utilisasi bandwidth-nya adalah 519264 bps yaitu 519.264 Kbps, dan persyaratan bandwidth minimal yang dibutuhkan untuk mengakses YouTube adalah sebesar 500 Kbps (YouTube System Requirements). Jadi nilai utilisasi

bandwidth yang didapat sudah sesuai dengan nilai bandwidth minimal untuk

mengakses aplikasi web video streaming YouTube. Nilai utilisasi bandwidth yang didapat kecil dibanding dengan nilai bandwidth yang disediakan sebesar 3.6

Mbps, hal ini dikarenakan hanya membuka 1 aplikasi web video streaming YouTube.

106

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming, didapat perhitungan parameter-parameter dari QoS yang menentukan karakteristik dari lalu lintas data aplikasi web video streaming YouTube. sehingga dapat disimpulkan.

Nilai rata-rata delay terbesar yang didapat adalah 2.3851 detik, sedangkan nilai rata-rata delay normal yang seharusnya untuk video streaming tidak boleh melebihi 4-5 detik. Nilai rata-rata delay yang didapat dari mengakses aplikasi web

video streaming YouTube masih berada di bawah batas normal. Aplikasi web

video streaming memiliki persyaratan QoS lebih toleran karena delay-insensitive

(dapat mentolerir kelebihan waktu beberapa detik).

Untuk nilai jitter dari perhitungan di atas, nilai terbesarnya adalah 3.9426 detik. Untuk nilai jitter pada video streaming tidak ada persyaratan yang signifikan.

Nilai prosentase terjadinya packet loss yang didapat nilai terbesarnya adalah 5.3726 %, sedangkan nilai prosentase packet loss seharusnya tidak boleh lebih dari 5 %. Dengan kata lain prosentase terjadinya packet loss berada di atas nilai yang seharusnya. Penyebabnya adalah terjadi collision dan congestion pada jaringan, sehingga berpengaruh pada retransmisi data yang akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth-nya cukup tersedia. Ada 3 faktor penyebab terjadinya packet loss, kesalahan bit yang

disebabkan oleh noise atau kesalahan peralatan, terjadinya delay yang disebabkan oleh kepadatan aliran trafik pada jaringan sehingga mempengaruhi jitter sehingga membuat buffer penuh sebagai akibat antrian paket, rerouting paket untuk menghindari kemacetan dalam jaringan.

Nilai prosentase utilisasi bandwidth yang digunakan pada waktu mengakses aplikasi web video streaming YouTube yang didapat paling besar adalah 14.424 % dari bandwidth yang disediakan. Dalam bentuk bit per second (bps) nilai utilisasi bandwidth-nya adalah 519264 bps yaitu 519.264 Kbps, dan persyaratan bandwidth minimal yang dibutuhkan untuk mengakses YouTube adalah sebesar 500 Kbps. Jadi nilai utilisasi bandwidth yang didapat sudah sesuai dengan nilai bandwidth minimal untuk mengakses aplikasi web video streaming

YouTube. Nilai utilisasi bandwidth yang didapat kecil dibanding dengan nilai

bandwidth yang disediakan sebesar 3.6 Mbps, hal ini dikarenakan hanya membuka 1 aplikasi web video streaming YouTube .

5.2. Saran

Sebagai pengembangan dari penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Penelitian di atas dilakukan analisis karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming. Video streaming dibedakan berdasarkan aplikasinya menjadi video live streaming dan video-on-demand. Yang digunakan pada penelitian di atas adalah video-on-demand. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisa karakteristik lalu lintas data aplikasi web video streaming yang bertipe live streaming.

108

2. Dari topologi yang ada, diharapkan penelitian berikutnya dapat melakukan pengembangan desain arsitektur jaringan, baik dalam kuantitas maupun kualitas.

3. Dalam proses pengambilan data, diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperpanjang waktu capture maupun menambah frekuensi pengambilan data.

4. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengambil data dari backbone sebuah workstation yang besar agar data yang didapatkan lebih banyak dan lebih akurat.

109

Clark, Alan. 2003. Analysis, Measurement and Modelling of Jitter. Geneva : International Telecommunication Union.

Cyberkomputer. November 14, 2012. Jaringan komputer. Pengertian dan fungsi tcp/ip dalam jaringan komputer. Online. Diakses 23 april 2013. http://cyberkomputer.com/jaringan-komputer/pengertian-dan-fungsi-tcp-ip- dalam-jaringan-komputer/

Fajrien, Avrianty. 2012. Kompresi Image dengan Metode Shannon Fano pada Webcam. Universitas Sriwijaya, Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer.

Harmoko, Kirap Panji. 2011. Membangun Aplikasi Live Streaming Event Berbasis Web Menggunakan Protokol RTP. Bandung : Universitas Komputer Indonesia, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik.

Javvin, network management & security. 2012. What is Network Protocol Analysis and Protocol Analyzer. Online. Diakses tanggal 17 Oktober 2012. http://www.javvin.com/protocolanalysis.html

Modul QoS Pada Jaringan IP. Institut Teknologi Telkom. Online. Diakses tanggal 29 Juli 2013. http://ittelkom.ac.id/staf/rnd/Modul%20Ngn%20Pdf/Modul- 13a_QoS%20PADA%20JARINGAN%20IP.pdf

Muslim, Much Aziz. 2007. Analisis Codec dan Payload Pada Micronet dan Cisco Pada Jaringan VPN-MPLS. Semarang : Universitas Stikubank, Fakultas Teknologi Informasi.

110

Nurhayati, Oky Dwi, ST, MT. 2010. Sistem Komunikasi Multimedia. Semarang : Universitas Diponegoro.

Prasetiya, Bayu Aditiya. 2008. Pengaruh Video Bit-Rate dan Background Traffic Terhadap Kinerja Video Streaming Pada Jaringan Wireless LAN. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Rifiani, Vina; M. Zen Samsono Hadi; Haryadi Amran Darwito. 2011. Analisa Perbandingan Metode Routing Distance Vector Dan Link State Pada Jaringan Packet. Surabaya : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi.

Siadari, Thomhert Suprapto. 2010. Perancang dan Implementasi Penyiaran Video Langsung Berbasis Web di IT Telkom. Bandung : IT Telkom.

Simanjuntak, Ronald. 2010. Pengukuran Quality Of Service Layanan IPTV Berbasis Open IMS. Depok : Universitas Indonesia, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik.

Sukmaaji, Anjik S.Kom. & Rianto S.Kom. 2008. Jaringan Komputer : Konsep Dasar Pengembangan Jaringan & Keamanan Jaringan (Subnet, VLSM, Routing, DES, PGP, & Firewall. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.

Szigeti, Tim and Hattingh, C. 2004. End-to-End QoS Network Design: Quality of Service in LANs, WANs and VPNs. Indianapolis: Cisco Press

Youtube System Requirements. Online. Diakses tanggal 29 Juli 2013. https://support.google.com/youtube/answer/78358?hl=en-GB

Dokumen terkait