• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN 28

Dalam dokumen Kak-rencana Induk Bandara Bontang-2010 (Halaman 28-35)

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.8 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN 28

Rencana pengembangan fasilitas bandar udara juga harus mengacu pada kebijakan pembangunan, arahan tata ruang dan analisis prakiraan permintaan jasa angkutan udara tersebut, dan selanjutnya Konsultan harus menyusun konsep pengembangan bandar udara yang diwujudkan dalam target kemampuan layanan bandar udara, tahapan pengembangan, dan tahapan pelaksanaan pembangunannya.

Konsultan juga melakukan analisis kebutuhan jenis fasilitas bandar udara dan kebutuhan lahan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Analisis kebutuhan jenis fasilitas bandar udara meliputi:

a. Kebutuhan fasilitas sisi udara : landas pacu, taxiway, apron, dan penunjangnya termasuk kebutuhan jumlah, dimensi dan sistem operasi/konfigurasinya.

b. Kebutuhan bangunan dan prasarana sisi darat: terminal penumpang, bangunan administrasi, bangunan operasi, dan control tower.

c. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan serta alat bantu pendaratan visual dengan memperhatikan perkembangan teknologi serta ATC

Optimalisasi dan program ATM/CNS.

d. Kebutuhan fasilitas penunjang: fasilitas perawatan pesawat udara, fasilitas catering, tempat parkir kendaraan, fasilitas pergudangan.

e. Kebutuhan utilitas: listrik, telepon, sistem penerangan, sistem drainase, air bersih, sewage treatment, fuel supply, dan jaringan jalan.

f. Kebutuhan peningkatan pengusahaan bandar udara: tempat rekreasi terbuka,

commercial area, dan lain-lain.

4.9 ANALISIS MENDALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BANDAR UDARA

Analisis mendalam/terinci perencanaan pembangunan Bandar Udara harus meliputi kelima aspek perencanaan pembangunan bandar udara tersebut di atas, yaitu:

a. Analisis Teknis

1) Kajian meteorologi dalam pembuatan dan penetapan arah angin dominan (windrose) di lokasi rencana pembangunan bandar udara untuk melakukan/ penetapan arah landas pacu.

2) Kajian kawasan keselamatan oeprasi penerbangan (KKOP) di sekitar bandar udara.

3) Evaluasi jenis fasilitas bandar udara yang dibutuhkan sampai dengan rencana pembangunan tahap akhir (ultimate phase).

4) Analisis prakiraan kebutuhan lahan sampai dengan rencana pembangunan bandar udara tahap akhir.

5) Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi rencana bandar udara.

6) Ketersediaan utilitas

7) Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi bandar udara

8) Keterpaduan rencana pengembangan/pembangunan bandar udara dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat

9) Kondisi dan ketersediaan lahan 10) Potensi genangan air

11) Kendala pelaksanaan konstruksi 12) Ketersediaan akses/jalan masuk

b. Analisis Operasional

Analisis/kajian operasional meliputi antara lain:

1) Kajian jenis pesawat udara yang diperkirakan akan beroperasi di bandar udara.

2) Kajian pengaruh cuaca terhadap operasi bandar udara.

3) Kajian obstacle (bila ada) pada kawasan keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara

4) Kajian penggunaan ruang udara dan lalu lintas penerbangan (prosedur pendekatan dan lepas landas).

5) Kajian pengaturan operasi darat di bandar udara.

6) Kajian dukungan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan.

c. Analisis Pengusahaan Angkutan Udara

Analisis/kajian pengusahaan angkutan udara meliputi antara lain:

1) Kajian prakiraan permintaan jasa angkutan udara di wilayah perencanaan (Provinsi/Kabupaten setempat), yaitu: penumpang, kargo, dan pos.

2) Kajian kemungkinan adanya perusahaan penerbangan yang akan membuka jalur penerbangan ke bandar udara tersebut.

3) Kajian jenis pesawat yang akan dioperasikan oleh operator.

4) Kajian besaran load factor yang mungkin akan dicapai oleh perusahaan penerbangan,

5) Dan sebagainya.

Prakiraan permintaan jasa angkutan udara (Traffic Forecasting) direncanakan untuk kurun waktu 20 tahun ke depan. Dalam penyusunan prakiraan permintaan jasa angkutan udara ini harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Status penerbangan di bandar udara tersebut dalam sistem jaringan

penerbangan nasional.

2) Kecenderungan perkembangan ekonomi regional/nasional.

3) Dampak pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi (AFTA, APEC, dsb). 4) Kecenderungan perkembangan arus wisatawan nusantara dan manca negara

di Indonesia.

5) Asal/tujuan perjalanan penumpang dan barang. 6) Pergantian antar moda transportasi.

d. Analisis Ekonomi dan Finansial

Analisis/kajian ekonomi dan finansial meliputi:

1) Kajian finansial pada prinsipnya menghitung besaran tingkat pengembalian dana yang akan diinvestasikan dalam pembangunan bandar udara, yang mencakup parameter:

a) NPV (Net Present Value)

b) FIRR (Financial Internal Rate of Return)

c) PI (Profitability Index) atau BCR (Benefit Cost Ratio)

d) Periode pencapaian pengembalian investasi (Payback Period).

2) Kajian ekonomi pada prinsipnya menghitung besaran manfaat ekonomi makro yang diperoleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota setempat dari pembangunan bandar udara, yang meliputi:

a) Kajian perbandingan kondisi pertumbuhan ekonomi di wilayah perencanaan (Pemerintah Daerah setempat), apabila ada dan atau tidak ada bandar udara.

b) Kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat, apabila dibangun bandar udara.

c) Kajian EIRR (Economic Internal Rate of Return) terhadap rencana pembangunan bandar udara.

e. Analisis Kebutuhan Biaya dan Tahapan Pembangunan

1. Analisis kebutuhan biaya pembangunan merupakan perhitungan biaya pembangunan bandar udara yang dibuat secara rinci disesuaikan dengan pentahapan pembangunan fasilitas bandar udara yang optimal berdasarkan standar satuan harga terakhir pada saat pelaksanaan pekerjaan pembuatan rencana induk bandar udara yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat dan atau satuan harga pasar yang berlaku setelah memperhatikan

2. Tahapan pelaksanaan pembangunan merupakan pedoman pembangunan fasilitas bandar udara yang berdasarkan skala prioritas serta kemampuan pendanaan sesuai hasil analisa kebutuhan biaya.

4.10 PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA

Dalam tahap ini Konsultan harus menyusun/mengkaji rencana induk dengan mengacu kepada hasil evaluasi dan analisis kapasitas fasilitas bandar udara eksisting, hasil kajian perencanaan pendahuluan (preliminary planning) yang telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang ada, tata guna tanah dan ruang udara, prosedur operasi penerbangan serta identifikasi dampak lingkungan. Penyusunan rencana induk meliputi:

a. Penyusunan alternatif konsep rencana tata letak fasilitas bandar udara berdasarkan kriteria/standardisasi perencanaan bandar udara yang berlaku dengan memperhatikan aspek kelancaran, keselamatan, keamanan serta aspek lingkungan.

b. Melakukan pengkajian terhadap alternatif rencana tata letak fasilitas bandar udara yang telah disusun, guna menentukan alternatif terpilih.

c. Penyusunan tahapan pembangunan bandar udara sesuai kebutuhan untuk masing-masing fasilitas dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis dan operasional.

d. Penyusunan luas kebutuhan tanah untuk setiap tahapan pengembangan/ pembangunan bandar udara.

e. Penyusunan koordinat lokasi perletakan masing – masing fasilitas bandar udara. f. Gambar hasil analisis pendahuluan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan

(KKOP) di sekitar bandar udara.

g. Gambar analisis pendahuluan Batas–Batas Kawasan Kebisingan di sekitar bandar udara.

h. Konsep awal Rencana Tata Guna Tanah di sekitar bandar udara.

Dalam penyusunan rencana induk ini Konsultan harus menyusun tata letak, konsep tahapan pembangunan serta rancangan dasar (preliminary design) masing-masing

fasilitas bandar udara. Penyusunan Rencana Induk fasilitas tersebut setidaknya harus meliputi:

a. Fasilitas Sisi Udara 1) Landas pacu 2) Taxiway 3) Apron 4) Service/Inspection/Perimeter road 5) Sistem drainase 6) Pagar

b. Fasilitas Sisi Darat 1) Zona Fasilitas Teknis

a) Bangunan administrasi b) Bangunan operasi

c) Bangunan PK-PPK dan fasilitasnya d) Control tower

e) Bangunan GSE

f) Bengkel Mekanikal & Elektrikal g) Bangunan Umum

h) Bangunan Peralatan Perawatan Bandar Udara i) Kantin Pegawai

j) Bangunan Pelayanan Kesehatan k) Bangunan Pengelolaan air

l) Bangunan Meteorologi dan observasi cuaca m) Bangunan Stasiun Penerima

o) Bangunan Peralatan dan Pelayanan Apron

2) Zona Fasilitas Pelayanan Masyarakat (Publik) a) Terminal penumpang

b) Terminal VIP

c) Parkir Kendaraan Umum, Taxi dan Bis d) Kantin/Restoran

e) Jalan jalan masuk dan jalan lingkungan

3) Zona Fasilitas Penunjang a) Hanggar

b) Bangunan Terminal Kargo c) Bangunan DPPU

d) Bangunan Jasa Boga

e) Jalan lingkungan dan jalan akses f) Bangunan peribadatan

g) Perumahan karyawan operasional

c. Fasilitas Komunikasi dan Navigasi Penerbangan 1) Approach light 2) Glide Path 3) DVOR/DME 4) PAPI 5) Radar 6) Localizer

Jenis fasilitas dan tata letak akan dirancang sesuai dengan kebutuhan dan memperhatikan perkembangan teknologi serta ATC Optimalisasi dan program ATM/CNS.

d. Fasilitas Utilitas

1) Sistem catu daya dan distribusi listrik 2) Sistem telepon

3) Sistem penerangan 4) Air bersih

5) Sewage treatment 6) Fuel supply

e. Zona Fasilitas Komersial: 1) Tempat rekreasi terbuka 2) Perkantoran dan perdagangan 3) Pergudangan

4) dan lain-lain.

4.11 PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

Dalam dokumen Kak-rencana Induk Bandara Bontang-2010 (Halaman 28-35)

Dokumen terkait