• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM BULAN DESEMBER 2016

D. Informasi Gempa Dirasakan di wilayah Bima dan Dompu

VII. ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM BULAN DESEMBER 2016

Berdasarkan peraturan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika no: KEP.009.2010 tentang prosedur standar pelaksanaan peringtaan dini, pelaporan dan diseminasi informasi cuaca ekstrim. Pengertian dari cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal/tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Adapun kejadian cuaca ekstrim yang terjadi di Indonesia khususnya wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu seperti, Angin kencang diatas 45km/jam, angin Puting Beliung, Hujan lebat dengan intensitas >50mm/24 jam, dan hujan es.

Pada bulan Desember 2016 tercatat empat kejadian cuaca ekstrim. Kejadian cuaca ekstrim pertama terjadi pada tanggal 4 & 5 Desember 2016 di Kecamatan Asakota, terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat sebesar 113 & 98mm. Kejadian selanjutnya terjadi pada tanggal 21 & 23 Desember 2016 hujan sangat lebat yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di 5 kecamatan Kota Bima. Berikut dilampirkan analisis (identifikasi gejala

25

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM DI KOTA BIMA ( TANGGAL 20, 21 DAN 23 DESEMBER 2016 )

I. INFORMASI HUJAN EKSTREM

LOKASI Kota Bima Kota Bima (Kecamatan Asakota, rasanae

Barat, Rasanae Timur, dan Mpunda, Raba)

TANGGAL 20 Desember 2016 (Hujan Lebat di Asakota)

21 Desember 2016 (Banjir di 5 kecamatan Kota Bima)

23 Desember 2016 (Banjir di 5 kecamatan Kota Bima)

DAMPAK Tanggal 21 Desember 2016 Banjir ketinggian 1-3

meter di wilayah Kelurahan Kodo, Ndodu, Kumbe,

Penaraga, Penatoi, Sadia, Rabangodu Utara,

Rabangodu Selatan, Rabadompu Barat, Rabadompu Timur, Manggemaci, Paruga, Lewirato, Jatiwangi, Tanju, dara, Kendo, Mangge Na’e, 17 Kantor Pemerintahan, 3 Sarana Kesehatan, 6 Sarana Pendidikan, 4 Sarana Ibadah, 25 rumah rusak berat di desa maria Utara, beberapa rumah rusak sedang di desa Kambilo, 1 unit jembatan putus dan 1 orang meninggal dunia. Jaringan komunikasi di Kota Bima terputus sejak pukul 15.30 Wita hingga tanggal 22 Desember pukul 18.00 Wita.

Tanggal 23 Desember 2016 listrik dan jaringan komunikasi di Kota Bima terputus sejak pukul 11.00 Wita hingga analisa ini di buat. Jumlah keseluruhan 5 kecamatan (Rsanae Barat, Rasanae Timur, Mpunda, Asakota, Raba) terdiri dari 33 kelurahan terdampak 105.758 Jiwa, mengungsi 104.378 jiwa.

Gambar 1 Kejadian Banjir Kota Bima tanggal 21 Desember 2016

Gambar 2 Kejadian Banjir Kota Bima tanggal 23 Desember 2016

I. DATA CURAH HUJAN

Pos Hujan terukur (mm) Curah hujan 20 Des 2016 Curah hujan terukur (mm) 21 Des 2016 Curah hujan terukur (mm) 22 Des 2016 Curah hujan terukur (mm) 23 Des 2016 Kolo 116

Sangat Lebat Sangat Lebat 105 Lebat 40 Sangat lebat 208

Asakota 98

lebat Sangat lebat 104 ringan 2 Sangat lebat 163

Raba 23

sedang Sangat lebat 101 sedang 29 Sangat lebat 129

Rasanae Timur -

Tidak ada hujan Sangat lebat 124 ringan 13 Sangat lebat 107

Wawo 15

ringan Sangat lebat 111 lebat 55 sedang 35

Sape 95

26

INDIKATOR KETERANGAN

1. Suhu Muka Laut

Data model analisis SST tanggal 21 Desember 2016 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia khususnya perairan Pulau Sumbawa cukup hangat berkisar 30 – 32°C. Kondisi ini menunjukan adanya pasokan uap air yg cukup ke wilayah Pulau Sumbawa untuk pembentukan awan.

2. Pola Tekanan

Data analisis medan tekanan 20 Desember 2016 menunjukkan adanya dua tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah selatan Bali dan Nusa Tenggara Timur. Pengaruh dua tekanan rendah di BBS yang cukup kuat menyebabkan masa udara dari Asia berkumpul menuju kedua pusat tekanan rendah.

Data analisis medan tekanan tanggal 22 Desember 2016 terlihat adanya Siklon Tropis “YVETTE” di Samudera Hindia sebelah Selatan Bali dan Siklon Tropis “Nock-Ten” Samudera Pasifik sebelah Utara Jayapura.

Analisis medan tekanan tanggal 23 Desember 2016 terlihat bahwa siklon tropis “YVETTE” di Samudera Hindia Selatan Bali sudah punah dan menjadi tekanan rendah 993 mb yang berpusat di Selatan Pulau Sumbawa.

3. Pola Angin Berdasarkan analisis angin gradien tanggal 20 Desember 2016 jam 12.00 utc menunjukan adanya perlambatan angin (konvergensi) dan belokan angin (shearline) di Pulau Sumbawa akibat dari pengaruh dua tekanan rendah di Samudera Hindia.

Perlambatan dan belokan angin tersebut

berpotensi terhadap pertumbuhan awan hujan.

Berdasarkan analisis angin gradien tanggal 22 Desember 2016 jam 12 utc terlihat adanya Siklon Tropis “YVETTE” dan tekanan rendah di utara Australia yang mengakibatkan perlambatan angin (konvergensi) di Pulau Sumbawa. Kondisi tersebut berpotensi pertumbuhan awan.

Analisis angiin gradien tanggal 23 Desember 2016 terlihat tekanan rendah di Selatan Sumbawa, mengakibatkan pertemuan dan belakan angin di Pulau Sumbawa khususnya Kota Bima.

4. Kelembapan Relatif

Berdasarkan data Kelembapan udara tgl 20 Desember 2016 pada lapisan 850mb bernilai 80-90%, lapisan 700mb bernilai 70-80%.

Kelembapan udara tgl 21 Desember 2016 pada lapisan 850mb bekisar antara 70-80%, lapisan 700 mb bekisar antara 60-80%.

Kelembapan udara tanggal 22 Desember 2016 pada lapisan 850mb bernilai 80-90%, lapisan 700mb 70-80%.

Kelembapan udara tanggal 23 Desember 2016 pada lapisan 850mb bekisar antara 70-80%, lapisan 700mb bekisar antara 80-90%

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara pada tanggal 20 sampai 23 Desember cukup basah, dan sangat berpotensi untuk pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

5. Citra Satelit Cuaca

Analisis citra satelit himawari diwilayah Pulau Sumbawa tanggal 20 Desember 2016 menunjukan bahwa pada pukul 23.10 UTC (07.10 Wita tanggal 21 Desember) terlihat adanya pertumbuhan awan Cb di wilayah Barat Laut Kota Bima. Dengan arah pergerakan awan ke arah Tenggara. Pada pukul

27 01.30 UTC (09.30 Wita) Awan Cb hampir menutupi

seluruh Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima. Pada pukul 03.00 UTC awan Cb menutupi wilayah kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima. Pukul 04.40 UTC menutupi wilayah pulau Sumbawa. Analisis citra satelit tanggal 23 Desember 2016 di wilayah Pulau Sumbawa khususnya kota Bima terlihat adanya pertumbuhan awan dari arah barat laut bergerak menuju Kota Bima pada pukul 01.10 UTC (09.10 Wita). Pukul 02.00 UTC (10.00Wita) pertumbuhan awan Cb sudah mencapai Kota Bima. Pukul 03.50 UTC (11.50Wita) awan Cb menutupi seluruh Kabupaten dan Kota Bima. Kondisi tersebut berlangsung hingga pukul 14.10 UTC (22.10 Wita). 6. Citra Radar Stasiun Meteorologi M. Salahuddin Bima

Analisis citra radar tanggal 20 Desember 2016

pukul 08.10 UTC (16.10 Wita) terlihat

pertumbuhan awan dari Barat Laut tepatnya di kecamatan Soromandi. Pukul 08.30 UTC (16.30 Wita) terlihat awan Cb dan terjadi hujan dengan intensitas sedang di wilayah kecamatan Asakota, Raba, Mpunda, Rasanae Barat, Timur. Kondisi ini berakhir pada pukul 09.00 UTC (17.00 Wita). Pertumbuhan awan kembali muncul dari arah Barat Laut di kecamatan kilo pada pukul 20.50 UTC (04.50 tgl 21 Desember 2016) menuju ke arah Kota Bima. Pada pukul 21.10 UTC (05.10 Wita tgl 21 Desember 2016) pergerakan awan sudah mencapai Kota Bima (Kecamatan Asakota, Rasanae Barat, Timur, Mpunda, dan Raba). Pergerakan awan ke arah Tenggara menuju kecamatan Wawo, Sape, dan Lambu. Kondisi tersebut berlangsung hingga pukul

13.40 UTC (21.40 Wita).

Dari analisis akumulasi curah hujan terlihat adanya peringatan peningkatan curah hujan di wilayah Kota Bima pada tanggal 21 Desember 2016 pukul 05.10 UTC (12.10 Wita). Peningkatan curah hujan ini berdasarkan kondisi hujan yang secara terus menurus dengan intensitas sedang-lebat sejak dini hari tgl 21 Desember 2016. Peringatan tersebut meluas hingga pukul 08.00 Wita (16.00 Wita) di Kota Bima dan Kecamatan Wawo, tepat pada saat terjadinya banjir Bandang di Kota Bima.

Berdasarkan citra radar cuaca Bima pada tanggal 23 Desember 2016 terlihat adanya pertumbuhan awan konvektif (indikasi pembentukan awan Cumulonimbus) di wilayah Kec. Soromandi dan Teluk Bima yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin kencang dan petir. Kumpulan awan konvektif ini tumbuh mulai dari pukul 09.20 Wita dan bergerak menuju wilayah Kota Bima pada pukul 10.00 Wita dan meluas ke wilayah Asakota, Raba, dan Rasanae Barat pada pukul 11.30 Wita. Setelah itu kembali meluas ke wilayah Wawo dan Sape pada pukul 12.50 Wita dan pada jam – jam berikutnya kumpulan awan Cumulonimbus (CB) mulai punah. Berdasarkan hasil produk akumulasi hujan dari radar cuaca Bima menunjukkan adanya peringatan (warning) pada pukul 12.30 Wita sebagai akibat dari hujan lebat yang berkelanjutan dan mengalami puncak pada pukul 13.30 Wita dengan nilai curah hujan 25-50 mm.

28

IV. KESIMPULAN

 Berdasarkan hasil analisis semua unsur cuaca diatas dapat

disimpulkan bahwa hujan lebat dan Banjir yang terjadi di Kota Bima pada tgl 20 & 21 Desember 2016 di sebabkan oleh adanya dua tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah selatan Bali dan Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan terjadinya perlambatan dan belokan angin di Pulau sumbawa Khususnya wilaya Kota Bima. Kondisi tersebut menyebabkan petumbuhan awan Cumulunimbus (Cb) dan memberikan peluang hujan berkelanjutan dengan intensitas sedang dan durasi yang lama yaitu sepanjang hari.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Hujan

sedang hingga lebat yang terjadi di wilayah Kota Bima dan sekitarnya tanggal 23 desember 2016 disebabkan oleh adanya suhu muka laut yang cukup hangat dan efek Siklon Tropis “YVETTE” yang terjadi di wilayah barat daya Australia sehingga menyebabkan terbentuknya daerah Konvergensi dan belokan angin di sekitar wilayah Pulau Sumbawa. Kondisi seperti ini menjadi penyebab terbentuknya awan Cumulonimbus yang sangat aktif di wilayah Kota Bima dan sekitarnya yang menyebabkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat secara terus menerus.

V. PROSPEK KEDEPAN

Untuk 1-3 hari ke depan, perlu di waspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat di wilayah Bima dan Dompu, disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

VI. PERINGATAN DINI

WAKTU ISI PERINGATAN DINI

20 Desember Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 20 Desember 2016

2016 16.20 Wita

pukul 16.20 Wita Potensi terjadi hujan lebat disertai petir pada pukul 16.25 wita di wilayah kecamatan Woja. Hujan sedang di kecamatan Soromandi. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 17.30 wita dan meluas ke wilayah Kecamatan Asakota, raba, Rasanae Barat

Prakirawan BMKG Bima 21 Desember

2016 04.50 Wita

Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 21 Desember 2016 pukul 04.50 Wita Potensi terjadi hujan Sedang yang disertai petir pada pukul 05.00 WITA di wilayah Kilo Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 07.00 Wita dan meluas ke wil. Raba, Mpunda, Rasanae Barat, Timur, Asakota.

Prakirawan BMKG Bima 21 Desember

2016 08.40 Wita

Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 21 Desember 2016 pukul 08.40 Wita potensi terjadi hujan Sedang pada pukul 08.50 Wita di wilayah Kecamatan Asakota, Raba. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 10.30 Wita dan meluas ke wilayah Ambalawi, Wera.

21 Desember 2016 10.10 Wita

UPDATE Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 21 Desember 2016 pukul 10.10 Wita potensi terjadi hujan Sedang pada pukul 10.10 Wita di wilayah Kecamatan Donggo, Soromandi, Asakota, Raba, Rasanae Barat, Timur, Mpunda. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 12.00 Wita dan meluas ke wilayah Ambalawi, Wera, Wawo, Sape.

21 Desember 2016 11.30 Wita

UPDATE Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 21 Desember 2016 pukul 11.30 Wita potensi terjadi hujan Sedang pada pukul 11.30 Wita di wilayah Kecamatan Donggo, Soromandi, Asakota, Raba, Rasanae Barat, Timur, Mpunda, Ambalawi, Wera, Wawo, Sape. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 14.00 Wita dan meluas ke wilayah Kecamatan Langgudu.

29 2016 15.00

Wita

2016 pukul 15.00 Wita potensi terjadi hujan Sedang pada pukul 15.00 Wita di wilayah Kecamatan Donggo, Soromandi, Bolo, Asakota, Raba, Rasanae Barat, Timur, Mpunda Ambalawi, Wera, Wawo, Sape. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 17.00 Wita dan meluas ke wilayah Kecamatan Langgudu.

23 Desember 2016 09.20 Wita

Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 23 Desember 2016 pukul 09.20 Wita potensi terjadi hujan Sedang pada pukul 09.30 Wita di wilayah Kecamatan Kilo, Soromandi, Donggo, Asakota, Raba, Rasanae Barat, Rasanae Timur, Mpunda, Wawo, Lambitu, Palibelo, Belo. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 11.30 Wita dan meluas ke wilayah Langgudu, Sape, Lambu.

23 Desember Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 23 Desember 2016

2016 11.20 Wita

pukul 11.20 Wita berpotensi terjadi hujan sedang-lebat disertai petir pada pukul 11.20 Wita di wilayah Kecamatan Soromandi, Asakota, Rasanae Timur, Rasanae Barat, Asakota, Raba. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 13.00 Wita dan meluas ke wilayah Kecamatan Wawo dan Sape. 23 Desember

2016 13.00 Wita

UPDATE Peringatan dini cuaca NTB tanggal 23 Desember 2016 pukul 13.00 wita masih berpotensi terjadi hujan sedang-lebat disertai petir pada pukul 13.10 wita diwilayah Ambalawi, wawo, Sape, Asakota, Raba, Rasanae Barat, Rasanae Timur, Mpunda. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 16.00 wita dan meluas ke wilayah kecamatan Langgudu.

Bima, 23 Desember 2016 Kepala Stasiun Meteorologi

M Salahuddi Bima Pembuat Laporan

DARYATNO, SP, MP Surya Tri Darma Putra, S.Tr NIP. 196805021990031003 NIP. 198803222009111001

30

ANALISIS HUJAN EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

I. INFORMASI HUJAN EKSTREM

Lokasi Pos Hujan Kecamatan Asakota Kolo Kota Bima

TANGGAL Minggu, 4 Desember 2016 dan Senin, 5 Desember

2016

II. DATA CURAH HUJAN

Stasiun

Curah hujan

terukur (mm) Curah hujan terukur (mm)

4 Desember 5 Desember

Pos Hujan Bima

Kota : Bima

Kecamatan : Asakota

113

Sangat Lebat 98

Lebat

III. ANALISISMETEOROLOGI

INDIKATOR KETERANGAN

1. SST dan Anomali Data model analisis SST tanggal 4 & 5

Desember 2016 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia khususnya perairan Pulau Sumbawa hangat berkisar 29 – 30°C. kondisi ini menunjukan adanya pasokan uap air yg cukup ke

wilayah Pulau Sumbawa untuk

pembentukan awan konvektif. Analisis anomali SST tanggal 4 & 5 Desember 2016 bernilai positif 0 s/d 1°C di perairan selatan dan utara Pulau Sumbawa. Nilai anomali ini

menunjukan kondisi diatas normal,

memberikan peran dalam meningkatkan pertumbuhan awan konvektif.

2. SOI DAN NINO 3.4 Nilai Indeks Osilasi Selatan ( SOI ) tgl 4 &

5Desember 2016 adalah -1.7, Enso dalam kondisi Netral.

Nino3.4 tgl 4 Desember 2016 adalah -0.25, Enso dalam kondisi netral, menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap hujan di wilayah Indonesia. 3. MJO (Madden

Julian Oscillation) Madden Julian Osilasi tanggal 4 & 5 Desember 2016 berada pada posisi Netral. Menunjukan bahwa MJO tidak berperan dalam pembentukan awan konvektif di wilayah Indonesia.

Nilai OLR hingga tanggal 4 & 5Desember 2016 berwarna biru (-30 hingga -50) yang artinya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan hujan di wilayah pulau Sumbawa. Indeks Monsoon menunjukkan aktifnya angin baratan (nilai positif). Kondisi ini menunjukkan bahwa masa udara berasal dari Benua Asia yang banyak mengandung uap air dalam proses pertumbuhan awan hujan.

31

4. Pola Tekanan Data analisis medan tekanan 4 Desember

2016 menunjukkan adanya beberapa

tekanan rendah di Samudera Pasifik, dan di Benua Australia. Pengaruh tekanan rendah di BBS yang cukup kuat menyebabkan sebagian besar masa udara berasal dari BBU. Kondisi tekanan pada tanggal 5 Desember masih menunjukkan kondisi yang sama tidak ada

perubahan significant. Terlihat posisi

tekanan udara masih berada di Samudera Hindia selatan Pulau Bali.

5. Pola Angin Berdasarkan analisis angin gradien tanggal 4

Desember 2016 jam 12.00 utc menunjukan adanya perlambatan angin (konvergensi) di Pulau Sumbawa akibat adanya tekanan rendah di Pulau Bali. Perlambatan angin tersebut berpotensi terhadap pertumbuhan awan hujan. Selain di Pulau Sumbawa, terlihat juga sirkulasi Eddy di Aceh, yang

menyebabkan belokan angin dan

konvergensi di Pulau Sumatera. Belokan angin juga terlihat di Sulawesi Tenggara, Kepulauan Ambon, dan Papua. Kondisi angin gradien tidak menunjukkan perubahan yang significant dari tanggal 4. Dikarenakan terjadinya perlambatan angin dan beberapa tekanan rendah di BBS, sehingga tidak terjadi perubahan yang significant.

6. Indeks Stabilitas (SI,

KI, dan LI) Analisis Labilitas udara tanggal 3 Desember 2016 di wilayah pulau Sumbawa sebagai berikut:

Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1.

Kondisi tersebut merupakan kondisi

atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang terjadinya pertumbuhan awan konvektif.

K-Indeks menunjukkan nilai 40- 45. Kondisi tersebut menunjukkan berpotensi konveksi sedang.

Analisis labilitas udara tanggal 5 Desember 2016

Lifted Index menunjukkan nilai negatif, yang artinya memungkinkan terjadinya badai guruh.

K-Indeks menunjukkan nilai 40- 45. Kondisi tersebut menunjukkan berpotensi konveksi sedang.

Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1.

Kondisi tersebut merupakan kondisi

atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang terjadinya pertumbuhan awan konvektif.

Kondisi ketidakstabilan atmosfer sudah terlihat satu hari sebelum kejadian hujan sangat lebat di wilayah Bima (3 Desember 2016).

32 7. Kelembapan Relatif Berdasarkan data Kelembapan udara tgl 4

Desember 2016 pada lapisan 850mb jam 00.00 utc di Pulau Sumbawa bernilai 80-100%, lapisan 700mb jam 00.00 utc bernilai 70-80%.

Kelepmbapan udara tgl 5 Desember 2016 lapisan 850mb bernilai 80-100%. Untuk lapisan 700mb bernilai 80-100%.

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara pada tanggal 4 & 5 Desember cukup basah hingga pada lapisan 700mb, sangat berpotensi untuk pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

8. Citra Satelit Cuaca Analisa citra satelit himawari diwilayah

Pulau Sumbawa tanggal 4 Desember 2016 menunjukan bahwa pada pukul 03.50 UTC (11.50 Wita) terlihat adanya pertumbuhan awan di wilayah perairan utara Bima. Berdasarkan citra satelit cloud classification terdektesi awan Cumulonimbus (Cb) di perairan Utara Bima. Pada pukul 04.10 UTC (12.10 Wita) awan Cb sudah memasuki wilayah Pulau Sumbawa khususnya bagian Utara (lokasi kecamatan Asakota). Hingga pukul 11.30 UTC (19.30 Wita) perlahan-lahan awan Cb meluruh. Tetapi pukul 16.40 UTC (00.40 Wita) awan Cb kembali muncul di Kecamatan Asakota, kondisi ini berlangsung hingga esok hari tanggal 5 Desember 2016 10.00 UTC (17.00 wita). Selanjutnya di dominasi tutupan awan menengah yang menyebabkan potensi hujan berdurasi lama

hingga keesokan harinya (tanggal 6 Desember 2016).

9. Citra Radar Stasiun

Meteorologi M.

Salahuddin Bima

Analisa citra radar tanggal 4 Desember 2016 pukul 03.50 UTC (11.50 Wita) terlihat perkumpulan awan di perairan utara pulau Bima. Pergerakan angin yang terdekteksi oleh radar dari arah utara. Sehingga perkumpulan awan di utara berpotensi

bergerak menuju wilayah kecamatan

Asakota. Pukul 04.10 UTC (12.10 Wita) terlihat ada awan Cb di wilayah kecamatan Asakota, kondisi ini berpotensi terjadi hujan sedang disertai petir. Pukul 06.00 UTC (14.00 Wita) masih terjadi hujan di wilayah kecamatan Asakota dan beberapa kecamatan lainnya. Awan yang terdeteksi di citra radar awan adalah jenis menengah dengan sifat hujan yang merata dan berdurasi lama. Pukul 11.30 UTC (19.30 Wita) kondisi cuaca berangsur-angsur membaik. Pukul 15.10 UTC (23.10 Wita) terlihat kembali pertumbuhan awan di perairan utara pulau Bima. Pukul 16.40 (00.40 Wita) terlihat pertumbuhan awan Cb di wilayah kecamat Asakota dan terjadi hujan dengan intensitas lebat. Hingga pukul 18.10 UTC (02.10 Wita) hujan dengan intensitas ringan-sedang masih berlangsung di kecamatan Asakota dan beberapa kecamatan lainnya hingga pukul 04.20 UTC (12.20 Wita tanggal 5 Desember). Pukul 05.50 UTC (13.50 Wita) terjadi lagi hujan ringan di wilayah kecamatan Asakota.

33 Kondisi tersebut berlangsung secara terus

menerus dengan intensitas ringan-lebat hingga pukul 23.30 UTC (07.30 Wita tanggal 6 Desember 2016).

IV. KESIMPULAN

 Berdasarkan hasil analisa semua unsur cuaca diatas dapat

disimpulkan bahwa hujan lebat yang terjadi pada tgl 4 & 5 Desember 2016 di sebabkan oleh adanya tekanan rendah di Pulau Bali yang mengakibatkan terjadinya perlambatan dan belokan angin di Pulau sumabwa Khususnya wilaya Kota Bima. Kondisi tersebut menyebabkan petumbuhan awan Cumulunimbus (Cb) pada malam hari dan memberikan peluang hujan intensitas sedang dengan durasai yang lama yaitu sepanjang hari.

V. PROSPEK KEDEPAN

Untuk 1-3 hari ke depan, perlu di waspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat di wilayah Bima dan Dompu, disertai petir dan angin kencang secara berdurasi singkat

VI. PERINGATAN DINI

WAKTU ISI PERINGATAN DINI

4 Desember 2016

12.00 Wita Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 4 Desember 2016 pukul 12.00 Wita Potensi terjadi hujan Sedang yang disertai petir pada pukul 12.10 WITA di wilayah Asakota, Ambalawi, Pajo dan meluas ke wil. Raba dan Hu’u. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 14.00 Wita.

4 Desember 2016

16.20 Wita Peringatan Dini Cuaca Bima tgl 4 Desember 2016 pukul 16.20 Wita Potensi terjadi hujan

Sedang-lebat yang disertai petir pada pukul 16.40 WITA di wilayah Asakota, Ambalawi dan meluas ke wil. Raba, Mpunda, Rasanae Barat, Timur. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 18.30 Wita.

34

Dokumen terkait