• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif

Tahap pengumpulan data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu penelitian, karena pada tahap ini hasil penelitian dapat dirumuskan setelah semua data terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan statistik yang sesuai. Data kemampuan berpikir kreatif siswa merupakan data ordinal, maka terlebih dahulu data tersebut dikonversikan dalam bentuk data interval dengan menggunakan MSI (Method Successive Interval). Adapun data yang diolah untuk penelitian ini adalah data hasil pre-test dan hasil post-test yang didapat dari kedua kelas. Selanjutnya data tersebut diuji dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan ∝ = 0,05. Statistik yang diperlukan sehubungan dengan uji-t dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Data Perbandingan Hasil Belajar di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk pengolahan data tentang hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat dianalisis dengan menggunakan uji-t.

Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh merupakan sebaran secara normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data digunakan uji chi kuadrat (πœ’2). Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:

42

a) Mentabulasi Data ke dalam Daftar Distribusi

Untuk menghitung tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama menurut Sudjana terlebih dahulu ditentukan:

1. Rentang (R) adalah data terbesar-data terkecil 2. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n 3. Panjang kelas interval (P) = π΅π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜ π‘˜π‘’π‘™π‘Žπ‘ π‘…π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

4. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan. Selanjutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan harga-harga yang telah dihitung.9

b) Menghitung rata-rata skor Pre-test dan Post-test masing-masing kelompok dengan rumus:

π‘₯ =Σ𝑓𝑖π‘₯𝑖 Σ𝑓𝑖 . 10

c) Menghitung simpangan baku masing-masing kelompok dengan rumus:

𝑆 = nΣ𝑓𝑖π‘₯𝑖2βˆ’(Σ𝑓𝑖π‘₯𝑖)2

n(nβˆ’1) . 11

d) Menghitung chi-kuadrat (πœ’2), menurut Sudjana dengan rumus: πœ’2 = (π‘‚π‘–βˆ’πΈπ‘–)2

𝐸𝑖 π‘˜

𝑖=1

____________

9 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 47.

10 Sudjana, Metode Statistika..., h. 70

11

Keterangan:

πœ’2 = Statistik chi-kuadrat 𝑂𝑖= Frekuensi pengamatan 𝐸𝑖= Frekuensi yang diharapkan12 Hipotesis yang akan diuji adalah:

𝐻0: Data hasil belajar siswa berdistribusi normal. 𝐻1: Data hasil belajar siswa tidak berdistribusi normal.

e) Menguji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dalam program SPSS versi 22

f) Melihat nilai signifikansi pada kolom Shapiro-Wilk, dengan menggunakan taraf signifikansi 5 % (Ξ± = 0,05), kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka 𝐻0 ditolak 2. Jika nilai signifikansi β‰₯ 0,05 maka 𝐻0 diterima

Jika kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas data dengan menggunakan uji Levene dalam SPSS versi 22.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini mempunyai varians yang sama, sehingga generalisasi dari hasil penelitian akan berlaku pula untuk populasi yang berasal dari populasi yang sama atau berbeda. Untuk menguji homogenitas digunakan statistik berikut:

____________ 12

44

𝐹 =π‘£π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘›π‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘˜π‘’π‘π‘–π‘™ . 13 Hipotesis yang akan diuji adalah:

𝐻0: 𝜎12 = 𝜎22: Tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

𝐻1: 𝜎12 β‰  𝜎22: Terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dalam penelitian ini, untuk menganalis homogenitas data digunakan uji Levene dalam program SPSS versi 21. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan hipotesis pengujian homogenitas data adalah sebagai berikut:

𝐻0: 𝜎12 = 𝜎22 (varians skor nilai kelompok eksperimen dan kontrol homogen)

𝐻1 ∢ 𝜎12 β‰  𝜎22 (varians skor nilai kelompok eksperimen dan kontrol tidak homogen)

b) Menghitung uji homogenitas data dengan menggunakan uji Levene dalam program SPSS versi 22

c) Melihat nilai signifikansi pada uji Levene dengan menggunakan taraf signifikansi 5 % (α = 0,05), kriteria pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka 𝐻0 ditolak

2. Jika nilai signifikansi β‰₯ 0,05 maka 𝐻0 diterima

____________ 13

3) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Setelah data tes awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen maka langkah selanjutnya adalah menguji kesamaan dua rata-rata dari hasil belajar siswa dengan menggunakan statistika uji-t.

Adapun rumus statistika untuk uji-t adalah sebagai berikut: 𝑑𝑕𝑖𝑑𝑒𝑛𝑔 = π‘₯ 1βˆ’ π‘₯ 2 𝑆 𝑛1 1 + 𝑛1 2 dengan 𝑆 = (𝑛1βˆ’1)𝑆12βˆ’ (𝑛2βˆ’1)𝑆22 𝑛1+𝑛2βˆ’2 keterangan:

π‘₯ 1 = rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen π‘₯ 2 = rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol 𝑛1 = jumlah sampel kelas eksperimen

𝑛2 = jumlah sampel kelas kontrol 𝑠12 = varians kelompok eksperimen 𝑠22 = varians kelompok kontrol

S = varians gabungan / simpangan gabungan14

Selanjutnya menentukan nilai t dari tabel dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 ο€­2 dan peluang (1 βˆ’ 𝛼 ) dengan taraf signifikan  = 0,05. Kriteria

pengujian adalah terima Ho jika 𝑑 < 𝑑1βˆ’π›Ό dan tolak Ho untuk harga-harga t lainnya.15

Uji yang digunakan adalah uji pihak kanan, maka menurut Sudjana β€œkriteria pengujian yang ditentukan adalah tolak H0 jika thitung > ttabel dalam hal

____________ 14

Sudjana, Metode Statistika . . . , h. 243.

15

46

lainnya H0 diterima”.16 Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n1 + n2 – 2) dengan 0,05.

Adapun dalam penelitian ini, untuk melakukan pengujian kesamaan dua rata-rata, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 21 menggunakan uji Idependent Sampel t-test, dengan kriteria sebagai berikut:

𝐻0: πœ‡1 = πœ‡2 (nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen sama dengan nilai rata-rata tes awal kelas kontrol)

𝐻1: πœ‡1 β‰  πœ‡2 (nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen tidak sama dengan nilai rata-rata tes awal kelas kontrol).

Untuk melihat nilai signifikansi pada uji kesamaan dua rata-rata maka dapat dilihat pada kolom (Sig.2-tailed) dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (Ξ± =0,05), kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka 𝐻0 ditolak 2. Jika nilai signifikansi β‰₯ 0,05 maka 𝐻0 diterima

4) Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan hasil belajar siswa kelas kontrol setelah masing-masing kelas diberikan perlakuan yang berbeda. Uji yang dilakukan adalah Independent Sampel t-test dengan bantuan program SPSS versi 22.

Adapun rumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) adalah sebagai berikut:

____________ 16

H0: πœ‡1 = πœ‡2 kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran CPS sama dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran langsung pada materi Persamaan Kuadrat di kelas X MAN 2 Banda Aceh. H1: πœ‡1 > πœ‡2 kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran CPS lebih baik dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran langsung pada materi Persamaan Kuadrat di kelas X MAN 2 Banda Aceh.

Untuk melihat nilai signifikansi pada uji Independent Sampel t-test dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (Ξ± = 0,05), kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka 𝐻0 ditolak 2. Jika nilai signifikansi β‰₯ 0,05 maka 𝐻0 diterima

Dokumen terkait