BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kepribadian Tokoh Dalam Novel Xueke Karya Chiung Yao
tokoh-tokoh bawahan yang terdapat dalam novel Xueke. Dalam novel Xueke terdapat dua puluh tiga tokoh, dengan satu tokoh utama, tujuh tokoh bawahan, dan lima belas tokoh tambahan. Pada penelitian ini, penulis akan memaparkan kepribadian tokoh utama dan tujuh tokoh bawahan.
4.1.1 Kepribadian Xueke
Tokoh utama dalam novel ini adalah Xueke, seorang putri keturunan bangsa Manchu. Pada awal cerita dikisahkan tokoh utama melarikan diri bersama kekasihnya, Gu Yameng. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.
突然间,两匹瘦马拉着一辆破马车,在车夫高声的吆喝下,
车内,雪珂紧偎着亚蒙,两人都穿着蓝色布衣,在颠簸震动中,两 人都显得又疲倦又紧张。(雪珂, 1990:1)
Sekonyong-konyong, dua ekor kuda kurus yang menarik sebuah kereta bobrok, melesat cepat memasuki padang yang luas ini, diiringi teriakan sais yang melengking.
Didalam kereta, Xueke memeluk Yameng erat-erat. Mereka mengenakan pakaian katun berwarna biru. Dalam sentakan dan guncangan, mereka tampak lelah dan tegang. (GdTS, 1997:1-2)
Kutipan di atas menceritakan bahwa Xueke nekat pergi tanpa memberitahukan keluarganya. Xueke rela meninggalkan keluarganya untuk melarikan diri bersama Yameng untuk kawin lari. Gu Yameng adalah putra ibu susu keluarganya yang tidak memiliki gelar maupun keturunan bangsawan, namun Xueke memilih untuk hidup bersamanya karena ia mencintai Yameng. Tindakan ini menunjukkan bahwa Xueke memiliki sikap berani.
Kejujuran Xueke juga terlihat pada kutipan pada beberapa paragraf berikut
“这是我母亲为我准备的,里面是一个小瓶子,”她取出一个绿 玉小瓶,那瓶子好小好小,像个小鼻烟壶一般。“这瓶子只要轻 轻一按,盖子就开了。。。” “这瓶子里装着的东西...”雪珂低低的,羞惭的,碍口的,却终 于坦率的说了出来。“和落红的颜色一模一样,可以证明我的 贞。。。” “我可以遵照我娘的指示,在适当的时机,打开瓶盖,一切就都 遮掩过去了……”雪珂正视着至刚,缓慢的,清楚的说:“但是,我 不能这么做!我不想欺骗你,更不能对另一个人不忠。。。”(雪 珂,1990:28)
“Ini dipersiapkan Ibu untukku, di dalamnya ada botol kecil.” Xueke mengeluarkan botol giok hijau yang ukurannya begitu kecil, seperti botol tembakau isap saja. “Hanya dengan ditekan perlahan saja, tutup botol ini akan terbuka...”
“Isi botol ini...,” dengan pelan, malu, dan tercekat akhirnya Xueke berterus terang, “sama persis dengan warna darah pertama, yang dapat membuktikan kesucianku...”
“Aku bisa saja mengikuti petunjuk ibuku. Pada saat yang tepat membuka tutup botol, dan semuanya pun akan berjalan lancar...” Xueke menatap Zhigang lurus-lurus, perlahan dan sangat jelas dia berkata, “Tapi aku tak bisa bertindak demikian! Aku tak ingin membohongi dirimu, terlebih lagi tak bisa mengkhianati kesetiaanku terhadap laki-laki yang seorang lagi...”(GdTS, 1997:37)
Kutipan ini menjelaskan bahwa Xueke menolak cara yang di berikan oleh ibunya untuk tetap tutup mulut dan berperilaku tetap perawan pada malam pertama pernikahannya. Walaupun ia mengetahui bahwa ia tetap akan dinikahkan dengan Luo Zhigang, Xueke tetap memegang teguh cintanya kepada Yameng dan berterus terang kepada Zhigang pada malam pertama pernikahan mereka bahwa ia sudah pernah menikah.
Dari kutipan-kutipan di atas dapat dilihat bahwa Xueke memiliki sikap berani. Ia tegas pada pendiriannya bahwa ia mencintai Yameng seorang, sehingga ia jujur mengungkapkan bahwa ia tidak seperti yang diharapkan Zhigang. Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa Xueke termasuk dalam ciri-ciri koleris.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, tekanan yang dihadapi Xueke membuat ia sedih dan terkekang. Awal mula menurunnya Xueke dapat dilihat pada kutipan berikut
对雪珂来说,这八年的日子,是漫长而无止境的煎熬。…不管至 刚的事业有多成功,雪珂永远是罗夫人眼中之钉,也永远是至刚 内心深处的刺痛。到承德之后,至刚又大张旗鼓的迎娶了另一位 夫人-----沈嘉珊。…雪珂对自己的地位,倒没什么介意,主 也好,仆也好,活着的目的,只为了等待。但是,年复一年,希 望越来越渺茫,日子越来越暗淡。…雪珂每月初一和十五,仍然 去庙里,为亚蒙祈福,但,经过这么些年,亚蒙活着,大概也使 君有妇了。当初那段轰轰烈烈的爱,逐渐尘封于心底。(雪珂, 1990:36-37)
Bagi Xueke, hari-hari selama delapan tahun ini panjang dan penuh penderitaan. ...Tak peduli usaha Zhigang mendapatkan banyak keberhasilan, Xueke selamanya merupakan orang yang paling dibenci oleh Nyonya Besar Luo, dan selamanya dia menjadi kepedihan yang mendalam di hati Zhigang. Setibanya di Chengde, Zhigang terang-terangan mengambil seorang istri lagi, yaitu Shen Jiashan. ...Mengenai kedudukannya, Xueke sendiri sama sekali tidak peduli, di atas baik, di bawah juga baik, tujuan hidupnya hanyalah menanti. Namun tahun demi tahun berlalu, harapannya semakin pudar, hari-hari semakin suram. ...Setiap tanggal 1 dan tanggal 15, ia tetap mengunjungi kuil, berdoa untuk Yameng. Namun setelah sekian lama, barangkali Yameng telah menikah. Perasaan cinta yang dulu begitu dahsyat sedikit demi sedikit terpendam di dasar hati. (GdTS, 1997:49-50)
Terjadi kemunduran pada diri Xueke bahwa ia sadar ia tidak bisa bersatu dengan pria yang dikasihinya. Seiring dengan tekanan yang dihadapi sebagai menantu keluarga Luo, temperamen koleris Xueke menurun. Xueke tidak bisa memperjuangkan keinginannya karena ia sudah terikat menjadi bagian keluarga Luo. Pribadi Xueke yang berapi-api dan selalu semangat menjadi menurun. Ia putus asa, muram dan pasrah dengan apa yang terjadi. Sikap-sikap ini cenderung mengarah ke melankolis, dengan sikap mudah kecewa, pesimis, dan introvert.
Kemudian temperamen koleris Xueke kembali muncul, hal ini dapat dilihat pada kutipan novel berikut ini
“至刚!”雪珂一闪,闪开了他,伸出双手去,她握住了他那狂 暴的手,哀恳的说:“八年了!至刚,我们这种彼此折磨的生活, 已经过了八年了!你是这样一个外表英俊,内心善良,带着豪爽 之气,侠气之心的一个人,你为什么苦苦和我过不去?你已经有 了嘉珊了,有玉麟了,等于有个好幸福的家庭了!你就把这个不 完美的我,给丢在一边冷冻起来,让我去自生自灭吧!”(雪珂, 1990:71)
“Zhigang!” Xueke mengelak menolaknya. Diulurkan tangan dan digenggamnya tangan Zhigang sambil memohon, “Delapan tahun! Delapan tahun lamanya kita hidup saling menyiksa seperti ini! Zhigang,
dari luar kau adalah seorang pahlawaan, hatimu baik, pembawaanmu pun santun. Kau orang berhati mulia, mengapa terus-menerus menyulitkanku? Kau sudah memiliki Jiashan dan Yulin, bukankan itu sama dengan memiliki keluarga yang sangat bahagia? Tinggalkanlah diriku, jangan menggangguku lagi!”(GdTS,1997:99)
Dari percakapan diatas dapat dilihat bahwa keinginan Xueke untuk bisa lepas dari Zhigang kembali membara. Ia kembali berusaha membujuk Zhigang untuk menceraikan dirinya. Dalam kutipan ini, Xueke kembali memberontak dan mengungkapkan isi hatinya, semangatnya kembali lagi.
Kemudian ketika Xueke bertemu kembali dengan Gu Yameng, sisi melankolisnya kembali dominan. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan halaman 81
“不!不!不!”雪珂惊慌的喊着。“我们今天能再见一面,已 是上天的恩宠,我们不要太贪心!你现在已有义父视你如己出, 又将传你家业,你就应该知福惜福,好好报答人家,你应该忘掉 我,娶妻生子,为自己开创一个崭新的人生,一个属于高寒的新 生命...” “那一切再也找不回来了呀!现在的我,是罗家的媳妇儿,我们 都改变不了这个事实...”(雪珂, 1990:81)
“Tidak! Tidak! Tidak!” mendadak Xueke berteriak. “Pertemuan kita hari ini adalah berkat kemurahan Tian1
, janganlah kita berharap terlampau banyak! Sekarang kau punya ayah angkat yang kelak akan mewariskan usahanya padamu, seharusnya kau bersyukur dan bahagia! Kau harus membalas kebaikannya! Lupakan aku, carilah wanita lain untuk kau peristri, untuk melahirkan keturunanmu. Bangunlah hidup baru bersamanya, hidup sebagai Gao Han...”
“Semua itu tak mungkin kau peroleh kembali! Kini aku menantu keluarga Luo, kita tak dapat mengubah kenyataan ini...”(GdTS, 1997:113-114)
______________________
1
Hilang-timbulnya koleris dan melankolis pada pribadi Xueke menunjukkan betapa Xueke tertekan. Keadaan Xueke yang gelisah sehingga membuat sikap Xueke berubah dari waktu ke waktu. Xueke masih menginginkan hidup bersama Yameng yang ia cintai dari pada hidup sebagai istri yang tak dianggap di keluarga Luo. Namun ia menolak tawaran Yameng untuk kembali hidup bersama. Ini menunjukkan sifat temperamen koleris dan melankolis memiliki posisi yang tak beraturan dalam diri Xueke. Keduanya hilang timbul, tidak saling menekan dan tidak mendominasi.
Berikut kutipan yang menggambarkan hilang munculnya tempramen koleris dan melankolis pada diri Xueke. Cuplikan berikutnya dapat dilihat pada kutipan berikut “至刚!我已经说了几千几万个对不起,但是,我想不出其他的 字句能代表我对你的歉意,我知道……今天即使把我碎尸万段, 也难消你心头之恨……这种伤害,大概我一世做牛做马,也弥补 不了!” “前几天,你说你爱我,要和我重新开始!”她把整夜在心中盘 算了千遍万遍的话,一股脑的倾吐出来。“现在,发生了小雨点 的事,大概那份爱,已被刻骨的恨所取代了!爱也好,恨也好, 你说了,要和我算一辈子的帐!至刚,我等在这儿,我守在这儿, 让你算一辈的子帐!可是,小雨点儿,她生也无辜,错都是我犯 的,不是她犯的!你惩罚我,放了小雨点吧!”(雪珂, 1990:155) 雪珂眼中一热。终于,终于,终于,终于……在混乱的黑暗中, 有了一线光明,只要救出小雨点,她什么都不在乎了。亚蒙,这 名字从心头划过,像一把锐利的小刀子,划得好痛。亚蒙将成过 去的名词,永埋记忆的深处。对不起!在她的生命中,有太多的 “对不起”。亚蒙,对不起!(雪珂, 1990:158)
“Zhigang! Aku telah beribu-ribu kali, berpuluh-ribu kali, mengatakan maaf, namun aku tak dapat memikirkan kata lain yang dapat mewakili perasaanku padamu. Aku tahu... Walaupun kejadian ini telah membuatku hancur berkeping-keping, tetap saja sulit bagimu untuk
menghapuskan kebencian dari hatimu... Luka hati seperti ini walau ditebus dengan cara apa pun tetap saja tak terhapuskan!”
“Beberapa hari yang lalu, kau bilang kau mencintaiku, ingin memulai sesuatu yang baru denganku?” Xueke serta-merta memuntahkan kata-kata yang telah ribuan kali direka-rekanya sepanjang malam di dalam hati. “Kini setelah masalah Xiao Yudian terungkap, cinta itu barangkali sudah digantikan oleh kebencian yang menembus tulang sumsum! Cinta boleh, benci pun tidak apa, kau toh pernah mengatakan akan membuat perhitungan seumur hidup denganku! Zhigang, aku menunggu di sini. Aku akan tetap berdiam di sini, membiarkanmu membuat perhitungan seumur hidup denganku! Namun Xiao Yudian, dia sama sekali tak bersalah, semua tragedi ini adalah akibat perbuatanku! Hukumlah diriku, tapi lepaskan Xiao Yudian!” (GdTS,1997:221-222)
Mata Xueke memerah. Pada akhirnya, akhirnya, akhirnya... Dalam kegelapan dan kekacauan terdapat serberkas sinar. Asalkan bisa menolong Xiao Yudian, Xueke tak memedulikan apa-apa lagi. Yameng, nama ini pernah tertoreh dalam hatinya, bagaikan mata pisau kecil yang tajam, menoreh dengan teramat pedihnya. Yameng akan menjadi nama dari masa lalu, selamanya terpatri dalam lubuk hatinya yang terdalam. Maaf! Dalam kehidupannya ada terlalu banyak kata maaf. Yameng, maafkan aku! (GdTS, 1997:226)
Xueke mengorbankan hidupnya asalkan Yameng dan putrinya Xiao Yudian berkumpul kembali. Sikap ini menunjukkan sisi melankolis. Namun sikap vokal Xueke yang memohon dan terus menerus berusaha supaya putrinya dipertemukan dengan Yameng menunjukkan daya juang besar dan berkemauan keras yang menjadi ciri dari orang koleris. Dari kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Xueke memiliki kepribadian berani, pesimis, mudah kecewa, introvert, daya juang besar dan berkemauan keras.
4.1.2 Kepribadian Gu Yameng / Gao Han
Gu Yameng adalah anak dari Bibi Zhou, seorang pelayan yang bekerja di Kepangeranan Wang. Ia jatuh cinta kepada Xueke, dan kawin lari bersamanya. Ketika ia dipisahkan oleh Xueke, ia dibuang ke Xinjiang menjadi tentara buangan kemudian menjadi budak di pertambangan dan menjalani hidup dengan kesengsaraan. Namun ia diselamatkan Tuan Besar Gao, seorang pedagang kaya dan mengangkatnya menjadi putranya. Kemudian Gu Yameng memulai kehidupan baru dan mengganti namanya menjadi Gao Han.
Berikut akan dijelaskan beberapa ciri-ciri kepribadian Gu Yameng yang terlihat dalam beberapa kutipan dalam novel
亚蒙神色凛然,年轻的脸庞上有着无惧的青春,虽然也是风尘仆 仆,两眼却依然炯炯有神。(雪珂, 1990:11)
Air muka Yameng sangat tegang, di wajahnya yang belia terdapat keremajaan yang tak kenal takut. Keletihan akibat perjalanan jauh tampak jelas disana, naumn kedua matanya bersinar-sinar penuh semangat. (GdTS, 1997:11)
Pada kutipan ini dijelaskan keadaan Yameng setelah ditangkap Pangeran Wang dan dikumpulkan bersama Xueke dan Bibi Zhou untuk diberikan hukuman. Walaupun merasa takut, ia masih mengontrol emosinya dan bersikap tenang.
Karakter Yameng yang tenang dan tidak terburu-buru dalam berbicara ditunjukkan pada percakapan dengan Luo Zhigang. Dengan tenang ia menyambut Zhigang yang tidak sabaran di Graha Giok Musim Dingin.
“你葫芦里在卖什么药?赶快明说!我没时间多耗!你说‘有客 自远方来’,客呢?怎么不见?” “你已经见到了!”高寒抬起头来,正视着至刚:“那个客人就 是我!” 至刚震动的抬眼看高寒,两个男人都深刻的打量着对方。至刚再 一次被高寒那股儒雅的气质,英俊的容貌,和那对深不可测的眼 神所震慑住,这个男人,这个名叫高寒的男人,到底用心何在? (雪珂, 1990:169-161)
“Apa maksud pertemuan ini? Cepat katakan! Aku tak punya banyak waktu! Kau mengatakan ‘ada tamu datang dari jauh’, siapa yang kau sebut tamu? Mengapa aku sama sekali tidak melihatnya?
“Kau sudah melihatnya!” Gao Han menengadahkan kepala, menatap Zhigang lurus-lurus. “Tamu yang dimaksud adalah diriku!”
Zhigang terperanjat, lalu menengadah menatap Gao Han. Keduanya bertatapan menilai lawannya masing-masing. Zhigang kembali dibuat getar oleh karakter Gao Han yang begitu tenang, wajahnya yang begitu tampan, dan sorot matanya yang begitu dalam. Laki-laki bernama Kao Han ini, apakah sebenarnya maksud hatinya?” (GdTS,1997:229-230)
Demikian dengan percakapan Yameng dengan Nyonya Besar Luo. Yameng memohon supaya dipersatukan dengan Xueke dan Xiao Yudian. Ia membujuk Nyonya Besar Luo dengan menjelaskan alasannya secara jelas dan tidak terburu-buru, sambil sedikit meluapkan emosinya, namun tidak menunjukkan kemarahan. Percakapan tersebut dapat dilihat dari kutipan yang tercantum pada halaman 165 dan 166 “小心你的措辞!”高寒逼近老太,也把老太从上到下看一遍。 “你面对的这个人,九年前被迫与妻子母亲分离,九年来历经风 霜雨露,忍受妻离子散的痛苦,多少次倒下,多少次爬起,多少 次在走投无路中挣扎……这些年来,赖以存活的意念只有一个, 找回失散的亲人!如今,老母已孤苦无依,死不瞑目的去了!女 儿陷身于此,做着小丫头,为你们端茶送水。深爱的妻子,八年 来生活在你儿子的枕边,被当成罗家的儿媳!你以为,我承受的 还不够多?别在这样一个身心交瘁的人面前,逞口舌之利!造化 弄人,我和你的儿子,各有各的悲剧!事实上,不是我来抢罗至
刚的妻子,是罗至刚抢走了我的妻子!”他顿了顿。“今天,我 还肯跟你说这些道理,只因为尊敬您也饱经忧患,看过人世沧桑, 又是一家之长!不要是非不分,颠倒因果!只要您一念之仁,放 掉雪珂和小雨点,我们之间,仍可化戾气为祥和!您不妨三思!”