• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Korelasi antara Keterlibatan Siswa dan Hasil Belajar Siswa Analisis korelasi ini hanya digunakan untuk mengetahui hubungan Analisis korelasi ini hanya digunakan untuk mengetahui hubungan

Hasil Belajar Siswa

5. Analisis Korelasi antara Keterlibatan Siswa dan Hasil Belajar Siswa Analisis korelasi ini hanya digunakan untuk mengetahui hubungan Analisis korelasi ini hanya digunakan untuk mengetahui hubungan

antara keterlibatan siswa dan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan uji korelasi, data keterlibatan siswa dan Tes Evaluasi (TE) terlebih dahulu dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov yang terdapat pada lampiran C dengan hasil keterlibatan siswa dan Tes Evaluasi (TE)

berdistribusi normal. Setelah itu, dilakukan uji korelasi dengan melihat tabel 4.17 dan tabel 4.21. Dimana ditentukan kriteria Tinggi Sekali (TS) dengan skor 5, Tinggi (T) dengan skor 4, Sedang (S) dengan skor 3, Rendah (R) dengan skor 2 dan Rendah Sekali (RS) dengan skor 1, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.28 Korelasi antara Keterlibatan Siswa dan Hasil Belajar Siswa

No. Nama Siswa Keterlibatan (x) Hasil Belajar (y)

1. Siswa 1 2 4 4 2. Siswa 2 1 5 16 3. Siswa 3 5 1 16 4. Siswa 4 1 3 4 5. Siswa 5 2 5 9 6. Siswa 6 2 4 4 7. Siswa 7 4 5 1 8. Siswa 8 1 4 9 9. Siswa 9 1 4 9 10. Siswa 10 4 3 1 11. Siswa 11 5 3 4 12. Siswa 12 1 2 1 13. Siswa 13 5 3 4 14. Siswa 14 4 5 1 15. Siswa 15 4 5 1 16. Siswa 16 2 5 9 17. Siswa 17 2 4 4 18. Siswa 18 5 5 0 19. Siswa 19 4 5 1 20. Siswa 20 2 1 1 21. Siswa 21 5 5 0 22. Siswa 22 5 5 0 99

Dengan menggunakan korelasi jenjang, maka diperoleh koefisien korelasi sebagai berikut:

Kemudian dilanjutkan Statistik Uji :

Dengan derajat kebebasan ( adalah Dilihat dari tabel t, dengan dan diperoleh

. Karena thitung lebih besar dari ttabel yaitu

maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf nyata 0,05 terdapat korelasi positif yang tinggi antara keterlibatan dan hasil belajar siswa. 6. Analisis Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan pada lima siswa yang keterlibatan dan hasil belajarnya diskonkordan (bertentangan), yaitu:

a. Siswa a merupakan siswa yang nilai evaluasinya tinggi namun tingkat keterlibatan kelompoknya rendah.

b. Siswa b merupakan siswa yang nilai evaluasinya tinggi namun tingkat keterlibatan kelompoknya rendah.

c. Siswa c merupakan siswa yang nilai tes evaluasinya rendah namun tingkat keterlibatan dalam kelompoknya tinggi.

d. Siswa d merupakan siswa yang nilai tes evaluasinya sedang namun tingkat keterlibatan dalam kelompoknya tinggi.

e. Siswa e merupakan ada satu siswa yang nilai tes evaluasinya tinggi namun tingkat keterlibatan dalam kelompoknya sedang.

Analisis hasil wawancara kelima siswa tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendapat Siswa Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD). 1) Siswa a

P : “Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti pembelajaran berkelompok seperti kemarin?”

Sa : “Senang, bisa belajar dengan baik.”

P : “Apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi

pelajaran dengan metode pembelajaran tersebut? Kayak metode belajar bersama teman-teman tuh lebih mudah

paham gak?”

Sa : “Lebih mudah lah.”

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sa : “Kadang-kadang.”

P : “Manfaat apa yang kamu peroleh dari pembelajaran

kelompok kemarin? Apakah kamu lebih jelas atau malah

bingung?”

Sa : “Jelas pak.”

2) Siswa b

P : “Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti pembelajaran berkelompok seperti kemarin?”

Sb : “Seru, tambah tau pythagoras.”

pelajaran dengan metode pembelajaran tersebut?”

Sb : “Ya.”

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sb : “Setengah pak, kadang-kadang nanya.”

P : “Manfaat apa yang kamu peroleh dari pembelajaran

kelompok kemarin?“

Sb : “Paham materi.”

3) Siswa c

P : “Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti pembelajaran berkelompok seperti kemarin?”

Sc : “Senang, baik untuk diri sendiri.”

P : “Apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi

pelajaran dengan metode pembelajaran tersebut? Kayak metode belajar bersama teman-teman tuh lebih mudah

paham gak?”

Sc : “Lebih mudah.”

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sc : “Aktif pak.”

P : “Manfaat apa yang kamu peroleh dari pembelajaran

kelompok kemarin thu apa aja?“

Sc : “Membantu dalam memahami pelajaran.”

4) Siswa d

P : “Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti pembelajaran berkelompok seperti kemarin?”

Sd : “Kesannya lumayan bagus.”

P : “Apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi pelajaran dengan metode pembelajaran tersebut? belajar

kelompok tuh lebih mudah dong atau malah bingung?”

Sd : “Lebih dong.”

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sd : “Aktif.”

P : “Manfaat apa yang kamu peroleh dari pembelajaran kelompok kemarin? :

Sd : “Bisa lebih fokus untuk memahami pelajaran.”

5) Siswa e

P : “Bagaimana kesan kamu setelah mengikuti pembelajaran berkelompok seperti kemarin?”

Se : “Senang.”

P : “Apakah kamu lebih mudah dalam memahami materi

pelajaran dengan metode pembelajaran tersebut? Kayak metode belajar bersama teman-teman tuh lebih mudah

paham gak?”

Se : “Lebih mudah memahami.”

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Se : “Aktif.”

kelompok kemarin? Apakah kamu lebih jelas atau malah

bingung?”

Se : “Lebih gampang memahami materi.”

Pendapat kelima siswa tersebut tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah siswa merasa senang karena mendapat suasana baru dalam belajar dan dapat saling bekerja sama dengan teman kelompoknya.

b. Kemampuan Mengerjakan Tes Evaluasi 1) Siswa a

P : Dari soal tes evaluasi, soal manakah yang kamu rasa paling sulit?

Sa : “Nomor 8 sama nomor 4.”

P : “Apakah kamu bisa mengerjakan soal tes evaluasi dengan baik?”

Sa : “Ya lumayan pak.”

2) Siswa b

P : Dari soal tes evaluasi, soal manakah yang kamu rasa paling sulit?

Sb : “Nomor 5 sama nomor 8 gak ngerti.”

P : “Apakah kamu bisa mengerjakan soal tes evaluasi dengan baik?atau soalnya terlalu sulit?”

Sb : “Bisa, tapi dikit-dikit bingung.”

3) Siswa c

P : “Dari soal tes evaluasi, soal manakah yang kamu rasa paling sulit? “

Sc : “Nomor 6 sama nomor 8.”

P : “Apakah kamu bisa mengerjakan soal tes evaluasi dengan

baik?atau soalnya terlalu sulit?”

Sc : “Mengalami kesulitan, karena gak hapal rumusnya .”

4) Siswa d

P : Dari soal tes evaluasi, soal manakah yang kamu rasa paling sulit?

Sd : “Nomor 5 sama nomor 4.”

P : “Apakah kamu bisa mengerjakan soal tes evaluasi dengan baik?”

Sd : “Ya lumayan pak.”

P : Dari soal tes evaluasi, soal manakah yang kamu rasa paling sulit?

Se : “Nomor 8 susah rumusnya lupa.”

P : “Apakah kamu bisa mengerjakan soal tes evaluasi dengan

baik?”

Se : “Agak susah.”

Pendapat dari kelima siswa tentang Tes Evaluasi (TE) adalah siswa cukup dapat mengerjakan soal Tes Evaluasi (TE) dengan baik. Namun, siswa merasa kesulitan pada soal-soal menerapkan Teorema Pythagoras pada bangun datar, bangun ruang, dan dalam kehidupan sehari-hari, dan mengalami kesulitan untuk mengingat rumus Pythagoras.

c. Keterlibatan Siswa dalam Kelompok Selama Proses Pembelajaran dan Faktor Lain yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

1) Siswa a

Saat proses pembelajaran berlangsung siswa a cenderung malas untuk terlibat dalam kelompok. Siswa a juga jarang menanggapi dan memberikan pendapat dalam diskusi kelompok. Tetapi, saat akan menghadapi ujian, siswa tersebut selalu belajar sehingga mendapat hasil belajar yang cukup baik. Seperti kutipan wawancara berikut ini:

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sa : “Kadang-kadang.”

P : “Pernahkan kamu mengajukan pendapat di dalam kelompokmu?”

Sa : “Enggak.”

P : “Apakah kamu menanggapi pendapat teman kamu yang

berpendapat?”

Sa : “Enggak.”

P : “Apakah orang tuamu selalu menyuruh kamu belajar? atau kesadaran kamu sendiri??”

P : “Berapa lama kamu belajar sewaktu dirumah?”

Sa : “1 jam.”

P : “Bagaimana cara anda belajar di rumah? rutin atau kalau mau ujian doang?”

Sa : “Kalau mau ujian doang.”

2) Siswa b

Saat proses pembelajaran berlangsung siswa b cenderung kurang terlibat dalam kelompok. Siswa b juga tidak terlalu sering bertanya kepada temannya dalam diskusi kelompok. Tetapi, saat akan menghadapi ujian, siswa tersebut selalu belajar baik belajar sendiri maupun di tempat les sehingga mendapat hasil belajar yang baik. Seperti kutipan wawancara berikut ini: P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sb : “Setengah pak, kadang-kadang nanya.”

P : “Pernahkan kamu mengajukan pendapat di dalam kelompokmu?”

Sb : “Kadang-kadang.”

P : “Berapa lama kamu belajar sewaktu dirumah?”

Sb : “1 jam.”

P : “Kamu mengikuti les atau tidak?”

Sb : “Ikut, les matematika, IPA, fisika.”

P : “Jika saat belajar di rumah, kamu merasa belum paham, apakah yang kamu lakukan?”

Sb : “Tanya sama tempat les.”

3) Siswa c

Saat diskusi kelompok, siswa c sering berdiskusi dengan temannya seperti bertanya kepada temannya maupun guru.. Tetapi saat akan menghadapi ulangan, siswa tersebut tidak mempersiapkan dengan baik. Siswa tersebut tidak belajar sehingga hasil belajarnya masih kurang. Seperti kutipan wawancara berikut ini:

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sc : “Aktif pak.”

P : “Jika kamu mengalami kesulitan, Apakah kamu bertanya

pada teman lain atau guru? Sc : “Teman dan guru.”

P : “Apakah kamu mau aktif berdiskusi dengan teman satu kelompokmu?”

Sc : “Iya pak.”

P : “Jika ada teman yang kesulitan, apakah kamu

membantunya?”

Sc : “Ya membantunya, nek ada yang tanya caranya dan jawabannya.”

P : “Apakah orang tuamu selalu bertanya tentang pelajaranmu di sekolah?”

Sc : “Enggak-enggak.”

P : “Kamu mengikuti les atau tidak? ”

Sc : “Gak, dulu pernah tapi sekarang gak lagi.”

4) Siswa d

Siswa d merasa senang dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa tersebut terlihat aktif mengikuti proses pembelajaran maupun diskusi kelompok. Siswa tersebut sering berdiskusi dengan temannya untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Tetapi saat akan menghadapi ulangan, siswa tersebut mempersiapkannya dengan kurang baik sehingga memperoleh hasil belajar yang cukup tetapi kurang maksimal. Seperti kutipan wawancara berikut ini:

P : “Apakahkamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Sd : “Aktif.”

P : “Apakah kamu mau aktif berdiskusi dengan teman satu kelompokmu?”

Sd : “Aktif.”

P : “Jika kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi

atau dalam pemecahan masalah, kepada siapa kamu akan

bertanya?”

Sd : “Guru.”

P : “Apakah orang tuamu selalu menyuruh kamu belajar? atau kesadaran kamu sendiri??”

Sd : “Kadang-kadang disuruh orang tua, kadang-kadang

kesadaran sendiri.”

P : “Apakah orang tuamu selalu bertanya tentang pelajaranmu

di sekolah?”

P : “Berapa lama kamu belajar sewaktu dirumah?”

Sd : “2 jam.”

P : “Apakah kamu di rumah sering mengulang pelajaran yang dipelajari di sekolah?”

Sd : “He‟em.”

5) Siswa e

Saat diskusi kelompok siswa e tidak terlalu aktif dalam berdiskusi, siswa tersebut hanya bertanya dengan temannya saja. Tetapi saat akan menghadapi ulangan, siswa tersebut belajar sendiri sehingga memperoleh hasil belajar yang baik. Seperti kutipan wawancara berikut ini:

P : “Apakah kamu terlibat aktif dalam proses pembelajaran?”

Se : “Kadang-kadang.”

P : “Jika kamu mengalami kesulitan, Apakah kamu bertanya

pada teman lain atau guru? Se : “Teman.”

P : “Jika ada teman yang kesulitan, apakah kamu membantunya?”

Se : “Ya membantunya jika ada teman yang tidak bisa

mengerjakan.”

P : “Apakah orang tuamu selalu menyuruh kamu belajar? atau kesadaran kamu sendiri??”

Se : “Iya, kesadaran sendiri.”

P : “Berapa lama kamu belajar sewaktu dirumah?”

Se : “2 jam.”

Peneliti menyimpulkan dari keseluruhan wawancara di atas bahwa siswa merasa senang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Kemampuan siswa mengerjakan Tes Evaluasi (TE) tiap siswa berbeda, pada bagian tertentu siswa masih merasa kesulitan. Dalam diskusi kelompok, tingkat keterlibatan tiap siswa berbeda-beda. Ada yang terlihat antusias dan aktif dalam mengikuti diskusi kelompok

namun ada juga yang terlihat kurang bersemangat dan malas berdiskusi. Hasil belajar yang diperoleh tiap siswa juga berbeda-beda. Tidak semua hasil belajar dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan di kelas dan keterlibatan siswa saat proses pembelajaran tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain.

Dokumen terkait