• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

F. Analisis Kredit

Analisis kredit sering disebut juga dengan kredit memorandum yang merupakan suatu penilaian tertulis yang berisi segala informasi mengenai permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menganalisis permohonan kredit adalah :

1. Data permohonan atau calon debitur

Terdiri dari nama, alamat, nomor rekening, jenis kredit yang diminta, plafon kredit dan data-data calon debitur yang bersangkutan.

2. Analisis keuangan

Analisis keuangan merupakan gambaran keuangan dari penghasilan yang diterima dan juga pengeluarannya sehingga dapat diperoleh gambaran kemampuan pengembalian kredit yang bersangkutan.

Dalam menganalisa menajemen usaha debitur ditujukan untuk mengetahui jenis usaha, pangsa pasar, pengalaman usaha debitur sehingga accounting officer dapat memberikan pertimbangan yang akurat berdasarkan analisa tersebut.

Sebelum melakukan analisis kredit sebaiknya diadakan penyelidikan terlebih dahulu yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.

b. Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah, baik data intern ataupun ekstern.

c. Pemeriksaan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informal lebih laba yang diperoleh.

d. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil-hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan.

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemberian kredit tidak boleh terlepas dari tujuan perbankan dalam pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Bank berusaha memberikan manfaat seoptimal mungkin untuk memperlancar lalu lintas perekonomian dengan membantu masyarakat pada sektor riil.

Dapat dikatakan bahwa hal ini telah dicapai PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan. Dimana PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan berusaha menyalurkan kreditnya kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan kreditnya. Dalam penyaluran kreditnya PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan tidak mempersulit nasabahnya, hanya

di butuhkan 1-2 hari dalam pencairan dananya bila berkas sudah diajukan dan tidak ada masalah adminitrasi lainnya.

Di dalam menyalurkan kredit kepada calon nasabahnya PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan menetapkan target kepada tim marketingnya. Hal ini di gunakan oleh PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan untuk meningkatkan penyaluran kredit perusahaan dan juga untuk meningkatkan efektifitas tim marketing agar serius dalam memprospek calon nasabahnya. Berikut ini jumlah nasabah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan Tahun 2008 s/d Tahun 2009 dapat di lihat pada table 3.1.

Tabel 3.1

Penyaluran Kredit PT. Bank BTPN Tahun 2008 s/d 2009

Pemohon Nominal Pemohon Nominal

Januari 976 26,034,000 1,360 28,685,700 Pebruari 966 24,473,000 1,837 36,701,530 Maret 893 23,661,000 1,376 29,328,500 April 976 26,034,000 905 20,431,900 Mei 966 24,473,000 997 22,579,400 Juni 893 23,661,000 1,266 32,769,500 Juli 1,236 28,021,000 768 19,127,400 Agustus 954 20,045,000 1,362 28,576,800 September 768 15,704,000 1,327 29,127,600 Oktober 805 18,244,000 664 15,793,300 Nopember 1,360 30,454,000 951 19,867,600 Desember 1,327 26,059,000 854 18,017,500 Tahun 2008 Tahun 2009

Sumber PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan

Terjadi peningkatan jumlah penyaluran kredit kepada nasabah pada tahun 2008 jumlah penyaluran kredit pensiun sebesar 12.120 dengan nominal

Setiap bulannya PT. BTPN Tbk Medan dapat menyalurkan kredit pensiun sebanyak 1.010 nasabah pada tahun 2008 dengan nominal rata-rata setiap bulan sebesar Rp. 23.905.250. Pada tahun 2009 PT. BTPN Tbk Medan dapat menyalurkan kredit pensiun sebanyak 1.139 nasabah setiap bulannya dengan nominal rata-rata setiap bulan sebesar Rp. 25.083.894.

Terjadi peningkatan penyaluran kredit pensiun pada PT. BTPN Tbk Medan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 adalah sebesar Rp. 1.414.373.000.000. Hal ini menunjukan bahwa prosedur serta analisis penyaluran kredit yang diterapkan pada sistem perbankan pada PT. BTPN Tbk Medan sudah menuju ke arah yang baik. Terjadinya kenaikan jumlah pemohon kredit dikarenakan cara memprospek sangat meyakinkan nasabah dan memastikan bahwa kredit yang diberikan akan aman.artinya kredit dan bunganya akan dapat dibayar oleh nasabah sesuai dengan waktu yang disepakati. Terjadinya penurunan dikarenakan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk kurang memperhatikan prospek yang ditetapkan yaitu kurangnya kegiatan pengumpulan nama calon pemohon kredit (debitur) dan kurangnya persiapan rencana tahunan dan kebijaksanaan pemberian kredit kepada pemohon kredit.

Tabel 3.2

Jumlah Kredit Macet Pada PT. Bank BTPN Tbk Medan Tahun 2008 s/d 2009

Rekening Nominal Rekening Nominal

1. Lancar 303,355 Rp 4,677,355,898 288,472 Rp 5,486,294,459 4. Diragukan 671 Rp 7,643,661 1,022 Rp 14,848,238 5. Macet 2,447 Rp 16,881,083 1,733 Rp 25,026,812 3. K urang Lancar 607 Rp 8,216,715 901 Rp 14,129,587 Tahun 2008 Tahun 2009 2. Perhatian Khusus 9,231 Rp 150,080,595 8,909 Rp 142,650,903

Sumber PT. Bank Tabungan Pensiunan Tbk Medan

PT. BTPN Tbk Medan membagi-bagi golongan penyaluran kredit pensiunnya ke dalam 5 golongan :

1. Lancar

Merupakan tipe penyaluran kredit yang di bayar secara lancar oleh para nasabah PT. BTPN Tbk Medan.

Terjadi peningkatan kredit lancar dari tahun 2008 sampai dengan 2009 dengan nominal jumlah peningkatan sebesar Rp. 808.938.561 sedangkan pada jumlah rekening terjadi penurunan nasabah sebesar 74.883 rekening.

2. Perhatian Khusus

Yaitu tipe kredit yang mendapat perhatian khusus oleh PT. BTPN Tbk Medan karena telah terjadi penunggakan pokok pinjaman selama 90 hari.

Terjadinya penurunan tingkat kredit yang mendapat perhatian khusus oleh PT. BTPN Tbk Medan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009

Pada tahun 2008 jumlah rekening nasabah yang mendapatkan perhatian khusus sebesar 9.231 pada tahun 2009 nilai ini turun menjadi 8.909. Terjadi penurunan sebesar 322 jumlah rekening hal ini menunjukan bahwa kinerja PT. BTPN Tbk Medan semakin membaik tiap tahunnya.

3. Kurang Lancar

Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga artinya bisa jumlah pokok pinjaman kredit itu sendiri, bunganya saja atau kedua-duanya selama lebih dari 90 hari sampai dengan 180 hari.

Penulis mendapati terjadinya peningkatan kredit pensiun kurang lancar dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 sebanyak 294 jumlah rekening dengan nominal sebesar Rp. 5.912.872.

4. Diragukan

Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga selama lebih dari 180 hari sampai dengan 270 hari.

Pada tahun 2008 terdapat 671 rekening yang diragukan oleh PT. BTPN Tbk Medan dan pada tahun 2009 terdapat 1. 022 rekening yang di ragukan oleh PT. BTPN Tbk Medan. Terjadi peningkatan kategori kredit yang di ragukan oleh PT. BTPN Tbk Medan sebesar 351 rekening. Terjadi peningkatan kategori kredit yang di ragukan pada PT. BTPN Tbk Medan sebesar Rp. 7.204.577.

Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga lebih dari 270 hari.

Penulis mendapati terjadinya penurunan tingkat kredit macet pada PT. BTBN Tbk Medan pada tahun 2009, hal ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan semakin membaik dari tahun 2008 ke tahun 2009. Terjadi penurunan jumlah rekening kredit macet sebanyak 744 rekening, dengan jumlah nominal sebesar Rp. 8.145729.

Dokumen terkait