ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Kuantitatif
1. Pengujian Instrumen
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik korelasi pearson. Dikatakan valid apabila hasil uji mendekati angka kritis 0.220 .
Tabel V. 5
Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan
No soal
r hitung Syarat Kesimpulan
1 0.879 > 0,220 Valid 2 0.902 > 0,220 Valid 3 0.941 >0,220 Valid 4 0.904 > 0,220 Valid 5 0.833 > 0,220 Valid
Dari Tabel V.5. diatas terlihat bahwa hasil uji validitas
terhadap variabel Pelatihan dikatakan valid bila r hitung lebih
besar dari nilai r kritis (0.220) dapat disimpulkan bahwa item
Tabel V.6
Hasil Uji Validitas Variabel Pengembangan
No soal
r hitung Syarat Kesimpulan
1 0, 893 > 0,220 Valid 2 0, 874 > 0,220 Valid 3 0, 898 >0,220 Valid 4 0, 784 > 0,220 Valid 5 0, 824 > 0,220 Valid
Dari Tabel V.6 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas
terhadap variabel Pengembangan dikatakan valid bila r hitung
lebih besar dari nilai r kritis (0.220) maka dapat disimpulkan
bahwa item pada instrumen variabel kompetensi valid semua.
Tabel V.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi
No soal
r hitung Syarat Kesimpulan
1 0,697 > 0,220 Valid 2 0,800 > 0,220 Valid 3 0,761 >0,220 Valid 4 0,716 > 0,220 Valid 5 0,755 > 0,220 Valid
Dari Tabel V.7 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas
terhadap variabel Kompensasi dikatakan valid bila r hitung
lebih besar dari nilai r kritis (0.220) maka dapat disimpulkan
Tabel V.8
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi
No soal
r hitung Syarat Kesimpulan
1 0,740 > 0,220 Valid 2 0,764 > 0,220 Valid 3 0,768 >0,220 Valid 4 0,642 > 0,220 Valid 5 0,529 > 0,220 Valid
Dari Tabel V.8 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas
terhadap variabel Motivasi dikatakan valid bila r hitung lebih
besar dari nilai r kritis (0.220) maka dapat disimpulkan bahwa
item pada instrumen variabel Motivasi valid semua.
Tabel V.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja
No soal
r hitung Syarat Kesimpulan
1 0,620 > 0,220 Valid 2 0,760 > 0,220 Valid 3 0,738 >0,220 Valid 4 0,739 > 0,220 Valid 5 0,669 > 0,220 Valid
Dari Tabel V.9 diatas terlihat bahwa hasil uji validitas
terhadap variabel kinerja dikatakan valid bila r hitung lebih
besar dari nilai r kritis (0.220) maka dapat disimpulkan bahwa
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk menunjukkan sejauh
mana alat ukur dapat diandalkan Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah kuisioner memenuhi syarat reliabel.
Intrumen dikatakan reliabel atau cukup andal jika memiliki
Croanbach Alpha lebih dari 0,60. Tabel berikut menyajikan hasil pengujian reliabilitas :
Tabel V.10 Hasil Uji Reliabilitas
No Item Pertanyaan Nilai α Keterangan
1 Pelatihan 0,935 Reliabilitas sangat tinggi 2 Pengembangan 0,906 Reliabilitas sangat tinggi 3 Kompensasi 0,800 Reliabilitas sedang 4 Motivasi 0,727 Reliabilitas tinggi 5 Kinerja 0,748 Reliabilitas tinggi
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua variabel bersifat
reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Cronbach Alpha
semua variabel lebih besar dari 0,60.
2. Teknik Analisi Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel V.11
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.286 1.688 9.054 .000 PELATIHAN .181 .082 .313 2.197 .031 PENGEMBANGAN .049 .088 .080 .560 .577 KOMPENSASI -.177 .069 -.336 -2.571 .012 MOTIVASI .174 .093 .253 1.861 .067
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh pelatihan, pengembangan, kompensasi
dan motivasi terhadap kinerja karyawan.berdasarkan hasil
analisis regresi linear berganda pada tabel di atas diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
Y=15.286+ 181 Xı + 049 X2+ -177 Xз + 174 X4 Keterangan : X1=Pelatihan X2=Pengembangan X3=Kompensasi X4=Motivasi
b. Uji Asumsi klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji salah satu asumsi
dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel-variabel
independen dan dependen harus didistribusikan normal atau
mendekati normal, untuk menguji apakah data-data yang
dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan metode grafik yang handal untuk menguji normalitas
data adalah dengan melihat normal probability plot, sehingga hampir semua aplikasi komputer statistic menyediakan
fasilitas ini. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi komulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi
Gambar V.1 Grafik Histogram
Gambar V. 2 Normal Probabilty Plot
Berdasarkan tampilan output chart di atas kita dapat melihat
grafik histrogram maupun grafik plot. Dimana grafik
histrogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kiri
yang artinya adalah data berdistribusi normal. Selanjutnnya,
pada gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen, dapat diketahui dengan melihat koefisien korelasi
parsial antara variabel bebas.Variabel yang menyebabkan
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance maupun VIF (Variance Inflation Factor). Model regresi yang bebas multikolinearitas mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai
Tabel V.12
Hasil Uji Multikolnieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficie nts t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 15.286 1.688 9.054 .000
PELATIHAN .181 .082 .313 2.197 .031 .510 1.962 PENGEMBANGAN .049 .088 .080 .560 .577 .505 1.981 KOMPENSASI -.177 .069 -.336 -2.571 .012 .606 1.651 MOTIVASI .174 .093 .253 1.861 .067 .562 1.780 a. Dependent Variable: KINERJA
KARYAWAN
Berdasarkan tabel koefisien diatas diperoleh nilai tolerance
dari variabel pelatihan, pengembangan, kompensasi dan
motivasi masing – masing 0.510, 0.505, 0.606, 0.562 semua nilai tolerance menunjukkan nilai tolerance data 0,1 dan juga nilai VIF dari semua variabel independennya
menunjukkan nilai VIF > 10, jadi dapat disimpulkan bahwa
korelasi antar variabel inependennya menunjukkan tidak
adanya gangguan Multikolinearitas sehingga data tersebut
layak untuk diteliti.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas.
Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variable terikat (Z PRED) dan nilai residualnya (S RESID).
Gambar V.3
Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari hasil ouput di atas didapatkan gambar Scartterplot antara
Studentized residual dan Standardized predicted Value, bahwa titik – titik menyebar dibawah dan diatas sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat dianggap
4) Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai model yang
fit atau apakah model penelitian layak untuk dilanjutkan.
Model dikatakan Fit, jika nilai probabilitas signifikan kurang
5%
H0 : Pelatihan, pengembangan, kompensasi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
Ha : Pelatihan, pengembangan, kompensasi dan motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
Gambar V.13
Hasil Uji F disajikan pada tabel dibawah ini ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 50.138 4 12.535 5.417 .001a Residual 173.549 75 2.314 Total 223.688 79
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELATIHAN, KOMPENSASI, PENGEMBANGAN b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas diperoleh nilai F
sebesar 5.417 dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0,001. H0
yang dihasilkan 0,001 nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Jadi
dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan, pengembangan,
kompensasi dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
5) Uji t
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen dengan membandingkan nilai
t hitung dengan nilai t tabel, bila t hitung lebih besar dari t
tabel maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima, demikian sebaliknya. Atau dengan melihat
signifikasinya yang terbentuk di bawah 5%, maka Ha diterima
Gambar V.14 Rangkuman Hasil Uji t
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.286 1.688 9.054 .000 PELATIHAN .181 .082 .313 2.197 .031 PENGEMBANGAN .049 .088 .080 .560 .577 KOMPENSASI -.177 .069 -.336 -2.571 .012 MOTIVASI .174 .093 .253 1.861 .067
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Berdasarkan hasil output diatas maka menghasil kan uji t
dengan nilai ttabel sebesar 1,992
a) Hasil pengujian Pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karyawan (X1)
Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
H0:Variabel pelatihan tidak berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan
H1:Variabel pelatihan berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat
nilai koefisien thitung> ttabel (2.197>1,992) dengan P-value
dapat disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh positif
secara parsial terhadap kinerja karyawan.
b) Hasil pengujian Pengaruh pengembangan terhadap kinerja
karyawan (X2)
Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
H0:Variabel pengembangan tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan
H1:Variabel pengembangan berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat
nilai koefisien thitung> ttabel (0.560<1,992) dengan P-value
sebesar 0,577 > 0,05. Hal ini berarti bahwa H0 diterima,
dapat disimpulkan bahwa pengembangan tidak
berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja
karyawan.
c) Hasil pengujian Pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan (X3)
Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
H0:Variabel kompensasi tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan
H1:Variabel kompensasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat
nilai koefisien thitung> ttabel (-2.571 <1,992) dengan P-value sebesar 0,012 > 0,05. Hal ini berarti bahwa H0
diterima, dapat disimpulkan bahwa kompensasi tidak
berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja
karyawan.
d) Hasil pengujian Pengaruh motivasi terhadap kinerja
karyawan (X4)
Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
H0 :Variabel motivasi tidak berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan
H1:Variabel motivasi berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan hasil analisis uji t di atas maka dapat dilihat
nilai koefisien thitung> ttabel (1.861 <1,992) dengan P-value
dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak berpengaruh
positif secara parsial terhadap kinerja karyawan.
6) Deteminasi
Gambar V.15 Hasil Uji Adjusted R Squre
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .473a .224 .183 1.52118
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELATIHAN, KOMPENSASI, PENGEMBANGAN
b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Pada hasil analisis uji koefiesien determinasi dapat
dikemukakan bahwa nilai adjusted R Squared sebesar 0,183 memberikan arti bahwa kontribusi perubahan dalam kinerja
karyawan yang disebabkan oleh variabel yang terdiri dari
pelatihan, pengembangan, kompensasi dan motivasi sebesar
18, 3% . ini berarti bahwa 18,3% variasi atau nilai kinerja
karyawan dijelaskan oleh kempat variabel tersebut dan sisanya
81,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel pelatihan,
pengembangan, kompensasi dan motivasi yang tidak diteliti
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan mengatahui pengaruh dari
pelatihan, pengembangan, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja
karyawan. kinerja merupakan pekerjaan yang dicapai seseorang
berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Berdasarkan hasil dari analisis pengaruh pelatihan, pengembangan,
kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan melalui uji F, uji t
dan R². Melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel-variavel bebas
(pelatihan, pengembangan, kompensasi dan motivasi) mempunyai
pengaruh positif secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
(kinerja karyawan). Hal ini dapat ditunjukkan melalui hasil uji F dengan
nilai F hitung sebesar 5.417 dengan P-value ssebesar 0,001. Nilai F hitung yang diperoleh menunjukkan nilai yang lebih besar dari F tabel(F hitung >
F tabel; 5.417 >2.496) dan nilai signifikan yang lebih kecil dari 5% ( 0,001
< 0,05), dapat disimpulkan bahwa variabel – variabel bebas dalam penelitian ini (pelatihan, pengembangan, kompensasi dan motivasi)
secara bersama-sama mempengaruhi positif variabel terikatnya (kinerja
karyawan). kinerja karyawan akan semakin meningkat bila dikaitkan
dengan semakin efektifnya pelatihan, pengembangan yang semakin
tinggi, kompensasi yang semakin tinggi dan motivasi yang semakin
Melalui uji t diketahui bahwa variabel pelatihan berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. Untuk variabel pelatihan (X1) menunjukkan
bahwa P-value sebesar 0,031 berarti H0 ditolak. Pelatihan merupakan serangkaian usaha yang dilakukan oleh pimpinan untuk mempengaruhi
kinerja para bawahannya, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas
kinerja karyawan. dengan berpengaruh adanya pelatihan maka akan
mendukung sepenuhnya terhadap kebijakan yang dilakukan perusahaan.
Pelatihan menjadi sangat penting, maka sebaiknya instansi meningkatkan
pelatihan pada karyawan , karena semakin efektifnya pelatihan maka
akan semakin meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini
menunjukkan bahwa semakin efektif pelatihan seseorang maka akan
semakin baik atau tinggi kinerjannya.
Sedangkan pengembangan (X2), kompensasi (X3) dan motivasi (X4) tidak beperngaruh positif terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). untuk
variabel pengembangan menunjukkan P-value sebesar 0,577 berarti H0
diterima. Variabel kompensasi menunjukkan bahwa P-value sebesar 0,012 yang berarti H0 diterima. Variabel motivasi menunjukkan bahwa P-value sebesar 0,067 yang berarti H0 diterima. Melalui uji R² variabel bebas (pelatihan, pengembangan, kompensasi dan motivasi) memberikan
18,3%. Sedangkan sisanya sebesar 81,7% dijelaskan oleh variabel lain
70 BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan analisis identitas responden bahwa responden sebagian
besar berjenis kelamin pria sebanyak 49 orang (61%) dan wanita
sebanyak 31 orang (39%). Dengan demikian penelitian yang
menggunakan sampel sebanyak 80 orang karyawan kebanyakan
adalah karyawan berjenis kelamin pria. Berdasarkan usia karyawan
yang bekerja, dari 80 sampel yang diambil kebanyak karyawannya
berusia 41-50 tahun yaitu sebanyak 41 orang (51,25%). Berdasarkan
pendidikan terakhir menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir
dari responden sebagian besar adalah lulusan SLTA yaitu sebanyak
54 orang ( 67,5%).
2. Berdasarkan analisis data :
a. Hasil pengujian variabel pelatihan (X1), pengembangan (X2),
kompensasi (X3), dan motivasi (X4), dengan uji F secara
bersama-bersama berpengaruh terhadap variabel terikat Y (kinerja
karyawan).
b. Hasil uji signifikansi terhadap nilai koefisien regresi secara parsial
c. variabel pelatihan(X1) sedangkan yang tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan adalah varaibel pengembangan (X2),
kompensasi (X3) dan variabel motivasi (X4).
d. Hasil uji R²
Berdasarkan hasil uji R² variabel bebas (pelatihan,
pengembangan, kompensasi dan motivasi) memberikan kontribusi
perubahan dalam variabel terikat (kinerja karyawan) sebesar
18,3%.
B. Saran
Berdasarkan uraian tentang pembahasan dan kesimpulan di atas, peneliti
dapat mengungkapkan beberapa saran antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebaiknya Universitas Sanata Dharma lebih sering melakukan
pelatihan terhadap karyawan supaya kinerja karyawan pada
Universitas Sanata Dharma semakin baik. karena faktor tersebut
terbukti memiliki pengaruh secara efektif terhadap kinerja karyawan.
Untuk itu perlu dilakukan pelatihan terhadap karyawan, sehingga
dengan begitu dapat mendukung pelaksaan strategi instansi dan
2. Bagi peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini penulis hanya menguji pengaruh pelatihan,
pengembangan, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan.
Pada penelitian yang akan datang diharapkan menambah variabel lain
yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai, misalnya kepemimpinan,
kedipslinan, dan lain sebagainya.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini ada bebebrapa keterbatasan antara lain :
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti
dalam hal waktu dan pengetahuan. Disamping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan
skripsi ini masih jauh dari sempurna.
2. Responden masing – masing memiliki kesibukan, sehingga dalam penyebaran kuisioner ada beberapa responden yang tidak bisa mengisi
DaftarRefrensi
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Haji Masagung http://eprints.dinus.ac.id/8740/1/jurnal_13388.pdf http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2013/04/NININ-JE02032012.pdf https://www.usd.ac.id/profile.php?id=1&id_sub=1 https://www.usd.ac.id/profile.php?id=1&id_sub=2 https://www.usd.ac.id/profile.php?id=1&id_sub=3 https://www.usd.ac.id/profile.php?id=1&id_sub=6 https://www.usd.ac.id/profile.php?id=1&id_sub=7
Imam Ghozali, 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Mangkunegara, A. A. Anwarprabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT. Refika Aditama.
________. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Marwansyah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Robbins Stephen P. 2006. Organizational Behavior (Terjemahan) Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ________. 2013.Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yokyakarta: Rineka Cipta.
Sumanto. 2014. Teoridan Aplikasi Metode Penelitian. Jakarta : PT Buku Seru. Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta : PT. Buku Seru. Suwatno dan Priansa, dan Donni Juni.2011.Manajemen SDM dalam Organisasi