• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kuantitatif

Dalam dokumen BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (Halaman 52-70)

2011 2012 2013 2014 Belanja Langsung Brebes 224.17 -54.69 68.83 164.29 Belanja Tidak Langsung Pemalang 49.31 -12.12 58.24 4.84 -100.00 -50.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 A xi s Ti tle

Berikut ini merupakan hasil analisis kuantitatif yang

menggunakan uji signifikansi t, dengan menganalisis data dari hasil

analisis deskriptif Kabupaten Brebes dan Pemalang yang meliputi rasio

kemandirian daerah, derajat desentralisasi fiskal, indeks kemampuan rutin,

rasio keserasian, serta rasio pertumbuhan. Berikut ini adalah hasil analisis

kuantitatif:

a. Rasio Kemandirian Daerah

Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang

menggunakan data hasil perhitungan rasio kemandirian Kabupaten

Brebes dan Pemalang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.27 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Brebes dari data hasil perhitungan rasio kemandirian tahun 2010

hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0.003 dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0.998 > 0.10.

Tabel 4.27 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Kemandirian Keuangan Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 11.30

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

RASIOKEMANDIRIAN -.003 4 .998 -.006 -4.75 4.74

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak

sama dengan rata-rata rasio kemandirian Kabupaten Brebes. Nilai rasio

kemandirian Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014 memang sama

dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.28 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Kemandirian Keuangan Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 12.52

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper RASIOKEMANDIRIAN -.002 4 .998 -.00400 -4.1216 4.1136

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.27 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan rasio kemandirian tahun 2010

hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0.002 dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0.998 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa

Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio kemandirian

Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata rasio

kemandirian Kabupaten Pemalang. Nilai rasio kemandirian Kabupaten

Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata

rasio.

b. Derajat Desentralisasi Fiskal

Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang

menggunakan data hasil perhitungan derajat desentralisasi fiskal dari

Tabel 4.29 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Derajat Desentralisasi Fiskal Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 7.90

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

DDF .000 4 1.000 .00000 -2.8236 2.8236

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.29 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Brebes dari data hasil perhitungan derajat desentralisasi fiskal tahun

2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,000 dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 1,000 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa

Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai derajat desentralisasi

fiskal Kabupaten Brebes memang sama dengan rata-rata derajat

desentralisasi fiskal Kabupaten Brebes. Nilai derajat desentralisasi

fiskal Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014 memang sama

dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.30 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Derajat Desentralisasi Fiskal Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 8.69

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper DDF -.002 4 .999 -.00200 -2.4031 2.3991

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.30 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan derajat desentralisasi fiskal tahun

2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,002 dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,999 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa

Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai derajat desentralisasi

fiskal Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata derajat

desentralisasi fiskal Kabupaten Pemalang. Nilai derajat desentralisasi

fiskal Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama

dengan rata-rata rasio.

c. Indeks Kemampuan Rutin

Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang

menggunakan data hasil perhitungan indeks kemampuan rutin dari

Kabupaten Brebes dan Pemalang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.31 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Brebes dari data hasil perhitungan indeks kemampuan rutin tahun 2010

hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,000 dan diperoleh nilai

Tabel 4.31 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Indeks Kemampuan Rutin Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 11.84

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper IKR .000 4 1.000 -.00200 -6.6933 6.6893

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak

Ha, artinya bahwa nilai indeks kemampuan rutin Kabupaten Brebes

memang sama dengan rata-rata indeks kemampuan rutin Kabupaten

Brebes. Nilai indeks kemampuan rutin Kabupaten Brebes tahun 2010

hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.32 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Indeks Kemampuan Rutin Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 13.19

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper IKR .002 4 .999 .00400 -4.2655 4.2735

Tabel 4.32 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan indeks kemampuan rutin tahun

2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,002 dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,999 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa

Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai indeks kemampuan

rutin Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata indeks

kemampuan rutin Kabupaten Pemalang. Nilai indeks kemampuan rutin

Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan

rata-rata rasio.

d. Rasio Keserasian

Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang

menggunakan data hasil perhitungan rasio keserasian yang meliputi

rasio belanja langsung dengan rasio belanja tidak langsung dari

Kabupaten Brebes dan Pemalang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.33 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Raio Belanja Langsung Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 24.22

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

One-Sample Test

Test Value = 24.22

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELANJ ALANGSUNG .000 4 1.000 .00200 -12.9486 12.9526

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.33 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Brebes dari data hasil perhitungan rasio belanja langsung tahun 2010

hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,000 dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 1,000 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa

Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio belanja

langsung Kabupaten Brebes memang sama dengan rata-rata rasio

belanja langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio belanja langsung

Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan

rata-rata rasio.

Berikut ini adalah tabel 4.34 yang menunjukan hasil uji

signifikansi t Kabupaten Brebes dari data hasil perhitungan rasio

Tabel 4.34 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Raio Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 74.74

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELANJAT IDAKLANGSUNG .000 4 .999 -.00400 -12.5646 12.5566

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.34 menunjukan nilai t tabel sebesar 0,000 dan

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,999 > 0,10 hasil tersebut

menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai

rasio belanja tidak langsung Kabupaten Brebes memang sama dengan

rata-rata rasio belanja tidak langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio

belanja tidak langsung Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014

memang sama dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.35 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Raio Belanja Langsung Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 31.23

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELANJ

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.35 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan rasio belanja langsung tahun

2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,001 dan diperoleh nilai

probabilitas sebesar 0,999 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa

Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio belanja

langsung Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata rasio

belanja langsung Kabupaten Pemalang. Nilai rasio belanja langsung

Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan

rata-rata rasio.

Tabel 4.36 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan rasio belanja tidak langsung

tahun 2010 hingga 2014.

Tabel 4.36 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Raio Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 68.77

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELAN JATIDAKLAN GSUNG .001 4 .999 .00200 -4.0699 4.0739

Nilai t tabel sebesar 0,001 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar

0,999 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan

menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio belanja tidak langsung

Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata rasio belanja

tidak langsung Kabupaten Pemalang. Nilai rasio belanja tidak

langsung Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama

dengan rata-rata rasio.

e. Rasio Pertumbuhan

Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang

menggunakan data hasil perhitungan rasio pertumbuhan yang meliputi

pos PAD, Total Pendapatan, Belanja Langsung, dan Belanja Tidak

Langsung dari Kabupaten Brebes dan Pemalang adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.37 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Brebes dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan PAD tahun 2010

hingga 2014.

Tabel 4.37 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan PAD Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 42.95

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

One-Sample Test

Test Value = 42.95

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper PERTUMBUHANPAD -.491 4 .649 -8.58800 -45.8492 28.6732

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Nilai t tabel sebesar -0,491 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar

0,649 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan

menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten

Brebes memang sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan PAD

Kabupaten Brebes. Nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Brebes

tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.38 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Total Pendapatan Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 16.7

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANTOT ALPENDAPATAN -.947 4 .397 -3.33800 -10.8531 4.1771

Tabel 4.38 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Brebes dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan total pendapatan

tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,947 dan diperoleh

nilai probabilitas sebesar 0,397 > 0,10 hasil tersebut menunjukan

bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio

pertumbuhan total pendapatan Kabupaten Brebes memang sama

dengan rata-rata rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten

Brebes. Nilai rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten Brebes

tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.39 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Brebes dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan belanja langsung

tahun 2010 hingga 2014.

Tabel 4.39 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Langsung Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 100.65

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJALANGSUNG -10.521 4 .000 -96.47800 -116.0279 -76.9281

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Nilai t tabel sebesar -10,521 dan diperoleh nilai probabilitas

dan menolak Ho, artinya bahwa nilai rasio pertumbuhan belanja

langsung Kabupaten Brebes memang berbeda dengan rata-rata rasio

pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio

pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga

2014 memang berbeda dengan rata-rata rasio. Hal tersebut dapat

terjadi dikarenakan memang terjadi pertumbuhan yang signifikan dan

penurunan yang signifikan belanja langsung. gambar 4.13 terlihat pada

tahun 2011 terjadi pertumbuhan sebesar 224,17%, kemudian terjadi

penurunan yang tajam pada tahun 2012 sebesar -54,69%, tahun 2013

mengalami pertumbuhan sebesar 68,83%, dan tahun 2014 kenaikan

juga signifikann yaitu sebesar 164,29%. Kenaikan yang terjadi

disebabkan oleh prioritas daerah dalam pembangunan daerah juga

ditingkatkan dalam tahun 2011, 2013, dan tahun 2014.

Berikut ini adalah Tabel 4.40 yang menunjukan hasil uji

signifikansi t Kabupaten Brebes dari data hasil perhitungan rasio

pertumbuhan belanja tidak langsung tahun 2010 hingga 2014. Nilai t

tabel sebesar 1,469 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,216 >

0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha,

artinya bahwa nilai rasio pertumbuhan belanja tidak langsung

Kabupaten Brebes memang sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan

belanja tidak langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio pertumbuhan

belanja tidak langsung Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014

Tabel 4.40 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 5.21

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJATIDAKLANGSU NG 1.469 4 .216 75.31000 -33.9714 184.5914

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Berikut ini adalah Tabel 4.41 yang menunjukan hasil uji

signifikansi t Kabupaten Pemalang dari data hasil perhitungan rasio

pertumbuhan PAD tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar

-0,632 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,561 > 0,10 hasil

tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya

bahwa nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Pemalang memang

sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Pemalang.

Nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga

2014 memang sama dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.41 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan PAD Tahun 2010-2014

One-Sample Test

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANPAD -.632 4 .561 -6.62600 -28.9634 15.7114

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.42 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Total Pendapatan Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 14.95

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANTOT ALPENDAPATAN -.826 4 .455 -2.99000 -10.7061 4.7261

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.42 yang menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan total

pendapatan tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,826 dan

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,455 > 0,10 hasil tersebut

menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai

rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten Pemalang memang

sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten

Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata

rasio.

Tabel 4.43 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Langsung Tahun 2010-2014

One-Sample Test

Test Value = 25.06

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJALANGSUNG -.355 4 .741 -5.00600 -35.0903 25.0783

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.43 yang menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan belanja

langsung tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,355 dan

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,741 > 0,10 hasil tersebut

menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai

rasio pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Pemalang memang

sama dengan rata-rata rasio belanja langsung Kabupaten Pemalang.

Nilai rasio pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Pemalang tahun

2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.

Tabel 4.44 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014

Test Value = 9.59

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJATIDAKLANGSU NG -.941 4 .400 -1.91600 -6.2585 2.4265

Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016

Tabel 4.44 yang menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten

Pemalang dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan belanja tidak

langsung tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,941 dan

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,400 > 0,10 hasil tersebut

menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai

rasio pertumbuhan belanja tidak langsung Kabupaten Pemalang

memang sama dengan rata-rata rasio belanja tidak langsung Kabupaten

Pemalang. Nilai rasio pertumbuhan belanja tidak langsung Kabupaten

Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata

rasio.

Hasil analisis kuantitatif yang menggunakan uji signifikan t

menunjukan hasil bahwa dalam hasil perhitungan rasio kemandirian

daerah, derajat desentralisasi fiskal, indeks kemampuan rutin, rasio

keserasian, dan rasio pertumbuhan Kabupaten Brebes dan Pemalang

menunjukan hasil yang benar-benar sama dengan rata-rata rasio

rasio pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Brebes, hal tersebut

disebabkan pertumbuhan yang berbeda secara signifikan dari tahun

2011 hingga 2014.

Kabupaten Brebes dan Pemalang yang merupakan kabupaten

miskin di Jawa Tengah menunjukan bahwa kedua daerah tersebut

mempunyai kemampuan keuangan yang sama yaitu termasuk dalam

kategori sangat rendah. Kabupaten Brebes dan Pemalang masih

dibutuhkan pengoptimalan kinerja pemerintah dan pengoptimalan serta

mengidentifikasi potensi daerah yang dapat menambah pendapatan

daerah sehingga dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah.

Era globalisasi saat ini menuntut setiap daerah untuk terus

berkembang dan meningkatkan daya saing setiap kabupaten atau kota

sehingga mampu memperkokoh perekonomian nasional dan mampu

bersaing secara internasional terutama di era Mayarakat Ekonomi

Dalam dokumen BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (Halaman 52-70)

Dokumen terkait