2011 2012 2013 2014 Belanja Langsung Brebes 224.17 -54.69 68.83 164.29 Belanja Tidak Langsung Pemalang 49.31 -12.12 58.24 4.84 -100.00 -50.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 A xi s Ti tle
Berikut ini merupakan hasil analisis kuantitatif yang
menggunakan uji signifikansi t, dengan menganalisis data dari hasil
analisis deskriptif Kabupaten Brebes dan Pemalang yang meliputi rasio
kemandirian daerah, derajat desentralisasi fiskal, indeks kemampuan rutin,
rasio keserasian, serta rasio pertumbuhan. Berikut ini adalah hasil analisis
kuantitatif:
a. Rasio Kemandirian Daerah
Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang
menggunakan data hasil perhitungan rasio kemandirian Kabupaten
Brebes dan Pemalang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.27 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Brebes dari data hasil perhitungan rasio kemandirian tahun 2010
hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0.003 dan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0.998 > 0.10.
Tabel 4.27 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Kemandirian Keuangan Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 11.30
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
RASIOKEMANDIRIAN -.003 4 .998 -.006 -4.75 4.74
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak
sama dengan rata-rata rasio kemandirian Kabupaten Brebes. Nilai rasio
kemandirian Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014 memang sama
dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.28 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Kemandirian Keuangan Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 12.52
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper RASIOKEMANDIRIAN -.002 4 .998 -.00400 -4.1216 4.1136
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.27 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan rasio kemandirian tahun 2010
hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0.002 dan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0.998 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa
Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio kemandirian
Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata rasio
kemandirian Kabupaten Pemalang. Nilai rasio kemandirian Kabupaten
Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata
rasio.
b. Derajat Desentralisasi Fiskal
Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang
menggunakan data hasil perhitungan derajat desentralisasi fiskal dari
Tabel 4.29 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Derajat Desentralisasi Fiskal Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 7.90
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
DDF .000 4 1.000 .00000 -2.8236 2.8236
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.29 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Brebes dari data hasil perhitungan derajat desentralisasi fiskal tahun
2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,000 dan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 1,000 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa
Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai derajat desentralisasi
fiskal Kabupaten Brebes memang sama dengan rata-rata derajat
desentralisasi fiskal Kabupaten Brebes. Nilai derajat desentralisasi
fiskal Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014 memang sama
dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.30 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Derajat Desentralisasi Fiskal Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 8.69
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper DDF -.002 4 .999 -.00200 -2.4031 2.3991
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.30 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan derajat desentralisasi fiskal tahun
2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,002 dan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,999 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa
Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai derajat desentralisasi
fiskal Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata derajat
desentralisasi fiskal Kabupaten Pemalang. Nilai derajat desentralisasi
fiskal Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama
dengan rata-rata rasio.
c. Indeks Kemampuan Rutin
Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang
menggunakan data hasil perhitungan indeks kemampuan rutin dari
Kabupaten Brebes dan Pemalang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.31 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Brebes dari data hasil perhitungan indeks kemampuan rutin tahun 2010
hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,000 dan diperoleh nilai
Tabel 4.31 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Indeks Kemampuan Rutin Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 11.84
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper IKR .000 4 1.000 -.00200 -6.6933 6.6893
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak
Ha, artinya bahwa nilai indeks kemampuan rutin Kabupaten Brebes
memang sama dengan rata-rata indeks kemampuan rutin Kabupaten
Brebes. Nilai indeks kemampuan rutin Kabupaten Brebes tahun 2010
hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.32 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Indeks Kemampuan Rutin Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 13.19
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper IKR .002 4 .999 .00400 -4.2655 4.2735
Tabel 4.32 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan indeks kemampuan rutin tahun
2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,002 dan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,999 > 0.10. hasil tersebut menunjukan bahwa
Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai indeks kemampuan
rutin Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata indeks
kemampuan rutin Kabupaten Pemalang. Nilai indeks kemampuan rutin
Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan
rata-rata rasio.
d. Rasio Keserasian
Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang
menggunakan data hasil perhitungan rasio keserasian yang meliputi
rasio belanja langsung dengan rasio belanja tidak langsung dari
Kabupaten Brebes dan Pemalang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.33 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Raio Belanja Langsung Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 24.22
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
One-Sample Test
Test Value = 24.22
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELANJ ALANGSUNG .000 4 1.000 .00200 -12.9486 12.9526
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.33 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Brebes dari data hasil perhitungan rasio belanja langsung tahun 2010
hingga 2014. Nilai t tabel sebesar 0,000 dan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 1,000 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa
Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio belanja
langsung Kabupaten Brebes memang sama dengan rata-rata rasio
belanja langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio belanja langsung
Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan
rata-rata rasio.
Berikut ini adalah tabel 4.34 yang menunjukan hasil uji
signifikansi t Kabupaten Brebes dari data hasil perhitungan rasio
Tabel 4.34 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Raio Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 74.74
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELANJAT IDAKLANGSUNG .000 4 .999 -.00400 -12.5646 12.5566
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.34 menunjukan nilai t tabel sebesar 0,000 dan
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,999 > 0,10 hasil tersebut
menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai
rasio belanja tidak langsung Kabupaten Brebes memang sama dengan
rata-rata rasio belanja tidak langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio
belanja tidak langsung Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014
memang sama dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.35 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Raio Belanja Langsung Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 31.23
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELANJ
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.35 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan rasio belanja langsung tahun
2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,001 dan diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,999 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa
Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio belanja
langsung Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata rasio
belanja langsung Kabupaten Pemalang. Nilai rasio belanja langsung
Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan
rata-rata rasio.
Tabel 4.36 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan rasio belanja tidak langsung
tahun 2010 hingga 2014.
Tabel 4.36 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Raio Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 68.77
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper RASIOBELAN JATIDAKLAN GSUNG .001 4 .999 .00200 -4.0699 4.0739
Nilai t tabel sebesar 0,001 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar
0,999 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan
menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio belanja tidak langsung
Kabupaten Pemalang memang sama dengan rata-rata rasio belanja
tidak langsung Kabupaten Pemalang. Nilai rasio belanja tidak
langsung Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama
dengan rata-rata rasio.
e. Rasio Pertumbuhan
Hasil analisis dengan menggunakan uji signifikansi t yang
menggunakan data hasil perhitungan rasio pertumbuhan yang meliputi
pos PAD, Total Pendapatan, Belanja Langsung, dan Belanja Tidak
Langsung dari Kabupaten Brebes dan Pemalang adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.37 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Brebes dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan PAD tahun 2010
hingga 2014.
Tabel 4.37 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan PAD Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 42.95
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
One-Sample Test
Test Value = 42.95
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper PERTUMBUHANPAD -.491 4 .649 -8.58800 -45.8492 28.6732
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Nilai t tabel sebesar -0,491 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar
0,649 > 0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan
menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten
Brebes memang sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan PAD
Kabupaten Brebes. Nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Brebes
tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.38 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Total Pendapatan Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 16.7
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANTOT ALPENDAPATAN -.947 4 .397 -3.33800 -10.8531 4.1771
Tabel 4.38 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Brebes dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan total pendapatan
tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,947 dan diperoleh
nilai probabilitas sebesar 0,397 > 0,10 hasil tersebut menunjukan
bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai rasio
pertumbuhan total pendapatan Kabupaten Brebes memang sama
dengan rata-rata rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten
Brebes. Nilai rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten Brebes
tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.39 menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Brebes dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan belanja langsung
tahun 2010 hingga 2014.
Tabel 4.39 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Langsung Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 100.65
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJALANGSUNG -10.521 4 .000 -96.47800 -116.0279 -76.9281
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Nilai t tabel sebesar -10,521 dan diperoleh nilai probabilitas
dan menolak Ho, artinya bahwa nilai rasio pertumbuhan belanja
langsung Kabupaten Brebes memang berbeda dengan rata-rata rasio
pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio
pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga
2014 memang berbeda dengan rata-rata rasio. Hal tersebut dapat
terjadi dikarenakan memang terjadi pertumbuhan yang signifikan dan
penurunan yang signifikan belanja langsung. gambar 4.13 terlihat pada
tahun 2011 terjadi pertumbuhan sebesar 224,17%, kemudian terjadi
penurunan yang tajam pada tahun 2012 sebesar -54,69%, tahun 2013
mengalami pertumbuhan sebesar 68,83%, dan tahun 2014 kenaikan
juga signifikann yaitu sebesar 164,29%. Kenaikan yang terjadi
disebabkan oleh prioritas daerah dalam pembangunan daerah juga
ditingkatkan dalam tahun 2011, 2013, dan tahun 2014.
Berikut ini adalah Tabel 4.40 yang menunjukan hasil uji
signifikansi t Kabupaten Brebes dari data hasil perhitungan rasio
pertumbuhan belanja tidak langsung tahun 2010 hingga 2014. Nilai t
tabel sebesar 1,469 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,216 >
0,10 hasil tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha,
artinya bahwa nilai rasio pertumbuhan belanja tidak langsung
Kabupaten Brebes memang sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan
belanja tidak langsung Kabupaten Brebes. Nilai rasio pertumbuhan
belanja tidak langsung Kabupaten Brebes tahun 2010 hingga 2014
Tabel 4.40 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Brebes Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 5.21
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJATIDAKLANGSU NG 1.469 4 .216 75.31000 -33.9714 184.5914
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Berikut ini adalah Tabel 4.41 yang menunjukan hasil uji
signifikansi t Kabupaten Pemalang dari data hasil perhitungan rasio
pertumbuhan PAD tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar
-0,632 dan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,561 > 0,10 hasil
tersebut menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya
bahwa nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Pemalang memang
sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Pemalang.
Nilai rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Pemalang tahun 2010 hingga
2014 memang sama dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.41 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan PAD Tahun 2010-2014
One-Sample Test
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANPAD -.632 4 .561 -6.62600 -28.9634 15.7114
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.42 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Total Pendapatan Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 14.95
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANTOT ALPENDAPATAN -.826 4 .455 -2.99000 -10.7061 4.7261
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.42 yang menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan total
pendapatan tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,826 dan
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,455 > 0,10 hasil tersebut
menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai
rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten Pemalang memang
sama dengan rata-rata rasio pertumbuhan total pendapatan Kabupaten
Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata
rasio.
Tabel 4.43 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Langsung Tahun 2010-2014
One-Sample Test
Test Value = 25.06
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJALANGSUNG -.355 4 .741 -5.00600 -35.0903 25.0783
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.43 yang menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan belanja
langsung tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,355 dan
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,741 > 0,10 hasil tersebut
menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai
rasio pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Pemalang memang
sama dengan rata-rata rasio belanja langsung Kabupaten Pemalang.
Nilai rasio pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Pemalang tahun
2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata rasio.
Tabel 4.44 Hasil Uji Signifikansi T Kabupaten Pemalang Berdasarkan Rasio Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Tahun 2010-2014
Test Value = 9.59
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
90% Confidence Interval of the Difference Lower Upper PERTUMBUHANBEL ANJATIDAKLANGSU NG -.941 4 .400 -1.91600 -6.2585 2.4265
Sumber: hasil analisis data sekunder tahun 2016
Tabel 4.44 yang menunjukan hasil uji signifikansi t Kabupaten
Pemalang dari data hasil perhitungan rasio pertumbuhan belanja tidak
langsung tahun 2010 hingga 2014. Nilai t tabel sebesar -0,941 dan
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,400 > 0,10 hasil tersebut
menunjukan bahwa Ho diterima dan menolak Ha, artinya bahwa nilai
rasio pertumbuhan belanja tidak langsung Kabupaten Pemalang
memang sama dengan rata-rata rasio belanja tidak langsung Kabupaten
Pemalang. Nilai rasio pertumbuhan belanja tidak langsung Kabupaten
Pemalang tahun 2010 hingga 2014 memang sama dengan rata-rata
rasio.
Hasil analisis kuantitatif yang menggunakan uji signifikan t
menunjukan hasil bahwa dalam hasil perhitungan rasio kemandirian
daerah, derajat desentralisasi fiskal, indeks kemampuan rutin, rasio
keserasian, dan rasio pertumbuhan Kabupaten Brebes dan Pemalang
menunjukan hasil yang benar-benar sama dengan rata-rata rasio
rasio pertumbuhan belanja langsung Kabupaten Brebes, hal tersebut
disebabkan pertumbuhan yang berbeda secara signifikan dari tahun
2011 hingga 2014.
Kabupaten Brebes dan Pemalang yang merupakan kabupaten
miskin di Jawa Tengah menunjukan bahwa kedua daerah tersebut
mempunyai kemampuan keuangan yang sama yaitu termasuk dalam
kategori sangat rendah. Kabupaten Brebes dan Pemalang masih
dibutuhkan pengoptimalan kinerja pemerintah dan pengoptimalan serta
mengidentifikasi potensi daerah yang dapat menambah pendapatan
daerah sehingga dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah.
Era globalisasi saat ini menuntut setiap daerah untuk terus
berkembang dan meningkatkan daya saing setiap kabupaten atau kota
sehingga mampu memperkokoh perekonomian nasional dan mampu
bersaing secara internasional terutama di era Mayarakat Ekonomi