• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

G. Analisis Kuantitatif 1. Uji Asumsi Klasik

1. Kompensasi 0,697 Reliabel

2. Motivasi 0,656 Reliabel

3. Lingkungan Kerja 0,804 Reliabel 4. Loyalitas Karyawan 0,920 Reliabel

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Dari hasil uji reliabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha yang cukup, yaitu di atas 0,6 atau 60%, sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel adalah reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

G. Analisis Kuantitatif 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau mendekati normal, karena data yang baik adalah data yang menyerupai distribusi normal.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara uji Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, dan apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal.72

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 18

72

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.21482872 Most Extreme Differences Absolute .167 Positive .167 Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .709

Asymp. Sig. (2-tailed) .696

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov Test diperoleh nilai signifikansi 0,696 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Sehingga hasil analisis ini dapat dilanjutkan ke analisis regresi.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Kriteria pengujian adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka terdapat hubungan yang linear. Begitu pula sebaliknya, jika signifikansi kurang dari 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear.73

Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas

Item Signifikansi Keputusan

Kompensasi (X1) 0,165 Linear

Motivasi (X2) 0,238 Linear

Lingkungan Kerja (X3) 0,057 Linear

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Dari hasil tersebut diketahui nilai signifikansi masing-masing variabel adalah lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan

73

pengaruh linear yang signifikan antara variabel kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap variabel loyalitas karyawan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari resiudal untuk semua pengamatan pada model regresi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat adanya kasus heteroskedastisitas adalah dengan memperhatikan plot dari sebaran residual (*ZRESID) dan variabel yang diprediksikan (*ZPRED). Jika sebaran titik-titik tidak menunjukkan adanya suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.74

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Berdasarkan gambar Scatterplot di atas, dapat diketahui bahwa sebaran residual (*ZRESID) dan variabel yang diprediksikan (*ZPRED), yakni sebaran

74

titik-titik dalam plot tidak menunjukkan adanya suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

d. Uji Multikolinearitas

Uji mulitikolinearitas digunakan untuk mengetahui kesalahan standar estimasi model dalam penelitian. Menguji adanya multikolinearitas adalah dengan patokan nilai VIF (Varians Inflation Factor). Apabila nilai VIF kurang dari 10, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas.75

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolinearitas

Item VIF Kriteria

X1 2,126 No multikolinearitas X2 2,789 No multikolinearitas X3 2,895 No multikolinearitas

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa koefisien VIF dari masing-masing variabel adalah kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi Berganda merupakan salah satu teknik analisis yang sering digunakan dalam mengolah data multivariabel. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.76

75 Ibid., 103.

76

Dalam uji analisis regresi berganda ini menggunakan aplikasi PASW

Statistics 18. Selain itu karena jumlah sampel kecil, yaitu sebanyak 18 responden,

maka dalam aplikasi ini juga menggunakan tambahan fitur bootstrap. Tabel 4.17

Hasil Analisis Regresi Berganda Bootstrap for Coefficients Model B Bootstrapa Bias Std. Error Sig. (2-tailed) BCa 95% Confidence Interval Lower Upper 1 (Constant) -5.219 -1.007 9.475 .561 -26.232 12.437 SUM.X1 .697 .055 .460 .167 -.252 1.800 SUM.X2 -.072 -.094 1.028 .943 -1.941 1.650 SUM.X3 1.096 .057 .717 .142 -.196 2.721

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 bootstrap samples

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Berdasarkan hipotesis yang tercantum di bab II, uji regresi berganda terbagi menjadi dua, yakni uji T (secara parsial) dan uji F (secara simultan). Hipotesisnya antara lain sebagai berikut :

H1 : kompensasi (X1) berpengaruh terhadap loyalitas (Y). H2 : motivasi (X2) berpengaruh terhadap loyalitas (Y).

H3 : lingkungan kerja (X3) berpengaruh terhadap loyalitas (Y).

H4 : kompensasi (X1), motivasi (X2), dan lingkungan kerja (X3) berpengaruh terhadap loyalitas (Y).

a. Uji T (Parsial)

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusan pada uji T ini adalah apabila nilai Thitung >

Y. sedangkan jika nilai Thitung < Ttabel maka tidak terdapat pengaruh secara

parsial antara variabel X terhadap variabel Y.77

Tabel 4.18 Hasil Uji T

Item Thitung Ttabel Keputusan

X1 1,617 2,145 Ditolak

X2 -0,93 2,415 Ditolak

X3 2,461 2,415 Diterima

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa untuk pengaruh X1 terhadap Y nilai Thitung 1,617 kurang dari Ttabel 2,145. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

H1 ditolak dan H0 diterima, yang artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial antara kompensasi terhadap loyalitas. Untuk pengaruh X2 terhadap Y nilai Thitung -0,93 kurang dari Ttabel 2,145. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2

ditolak dan H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial antara motivasi terhadap loyalitas. Sedangkan untuk pengaruh X3 terhadap Y nilai Thitung 2,461 lebih besar dari dari Ttabel 2,145. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa H3 diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh secara parsial antara lingkungan kerja terhadap loyalitas.

b. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan pada uji F ini adalah apabila nilai Fhitung > Ftabel maka terdapat

77 Jonathan Sarwono, Prosedur-prosedur Populer Statistik untuk Analisis Data Riset Skripsi, (Yogyakarta : Penerbit Gava Media, 2017), 62-63.

pengaruh secara simultan antara seluruh variabel X terhadap variabel Y. Sedangkan jika nilai Fhitung < Ftabel maka tidak terdapat pengaruh secara

simultan antara variabel X terhadap variabel Y. Diketahui bahwa nilai Ftabel

dalam penelitian ini adalah 3,29.

Tabel 4.19 Hasil Uji F ANOVAb

Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 210.218 3 70.073 11.764 .000a

Residual 83.393 14 5.957

Total 293.611 17

a. Predictors: (Constant), SUM.X3, SUM.X1, SUM.X2 b. Dependent Variable: SUM.Y

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Berdasarkan hasil di atas, diketahui bahwa nilai hasil uji Fhitung adalah

11,764 yang lebih besar dari Ftabel 3,29 maka terdapat pengaruh secara simultan

antara variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima H0 ditolak, yang berarti terdapat pengaruh secara simultan antara kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap loyalitas.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut hasil uji koefisien determinasi yang tertuang dalam bentuk tabel :

Tabel 4.20

Hasil Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate d i me n s io n 0 1 .846a .716 .655 2.44062

a. Predictors: (Constant), SUM.X3, SUM.X1, SUM.X2 b. Dependent Variable: SUM.Y

Sumber : Data primer, diolah dengan PASW Statistics 18, 2018

Berdasarkan data di atas, diketahui nilai R Square sebesar 0,716. Yang memiliki arti bahwa persentase pengaruh variabel kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap variabel loyalitas adalah sebesar 71,6%. Sedangkan sisanya 28,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

BAB V PEMBAHASAN

Yayasan Yatim Mandiri merupakan sebuah LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) yang memfokuskan pada penghimpunan dan pengelolaan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf) yang memiliki visi untuk memandirikan anak-anak yatim dhu’afa di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan kepada tiga variabel independen yaitu kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja, yang diduga berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu loyalitas guru Genius di Yayasan Yatim Mandiri Cabang Surabaya yang berjumlah 18 responden. Hasil analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan

PASW Statistics 18 dan fitur bootstrap.

A. Pengaruh Kompensasi Terhadap Loyalitas Guru Genius di Yayasan Yatim

Dokumen terkait