• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang dan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Pertumbuhan Sektor Perkonomian Kabupaten Rembang

5.3.1. Analisis Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang dan

Pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Kabupaten Rembang pertahun pada tahun 2001-2008, semua sektor perekonomian Kabupaten Rembang menunjukkan angka yang positif (positive growth). Pada tahun 2001 pertumbuhan paling tinggi terjadi pada sektor Industri Pengolahan (10,31%), sektor pertambangan dan pengalian pada tahun 2002-2005 merupakan sektor perekonomian yang tumbuh paling tinggi. Sedangkan pada tahun 2006, 2007 dan 2008 sektor perekonomian yang tumbuh paling tinggi secara berturut-turut adalah sektor jasa-jasa (7,49%), sektor listrik, gas dan air bersih (9,77%) dan sektor jasa- jasa (9,43%).

Selama tahun 2000-2008 rata-rata pertumbuhan Kabupaten Rembang adalah sebesar 3,18 persen dan mempunyai kecenderungan meningkat. sektor bangunan mempunyai rata-rata pertumbuhan tertinggi (7,90%) dan rata-rata pertumbuhan sektor pertanian terendah (3,18).

LOCATION QUOTIENT (LQ) Kabupaten Rembang 2000-2008

No. Sektor Perekonomian

LQ KABUPATEN REMBANG 2000 - 2008

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-

rata Nominal 1 Pertanian 2.22 2.29 2.27 2.37 2.38 2.36 2.38 2.37 2.34 2.33 + 2 Pertambangan dan Penggalian 1.78 1.78 1.85 1.99 2.08 2.11 1.93 1.88 1.90 1.92 + 3 Bangunan 1.56 1.56 1.46 1.36 1.33 1.34 1.36 1.39 1.42 1.42 + 4 Jasa-Jasa 1.52 1.30 1.40 1.27 1.23 1.24 1.23 1.28 1.32 1.31 + 5 Angkutan dan Komunikasi 1.10 1.03 1.04 1.07 1.08 1.07 1.06 1.05 1.04 1.06 + 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0.69 0.71 0.72 0.76 0.79 0.79 0.79 0.80 0.80 0.76 - 7 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.66 0.65 0.65 0.66 0.67 0.68 0.65 0.64 0.62 0.65 - 8 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.51 0.53 0.50 0.52 0.50 0.47 0.47 0.49 0.50 0.50 - 9 Industri Pengolahan 0.12 0.13 0.12 0.12 0.12 0.12 0.13 0.13 0.13 0.12 -

Tabel 5.4. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang pertahun

Sumber: BPS Kabupaten Rembang, 2008.

Berbeda halnya dengan pertumbuhan sektor perekonomian yang ada di Kabupaten Rembang yang semua sektornya pada tahun 2001-2008 menunjukkan pertumbuhan yang positif (positive growth). Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2001, 2002 dan 2003 terdapat sektor dengan pertumbuhan negatif. Pada tahun 2001 sektor perdagangan, hotel dan restoran sempat tecatat mempunyai pertumbuhan yang negatif (-0,97 persen), tetapi pada tahun-tahun berikutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan rata-rata pertumbuhan pada tahun 2002-2008 tercatat sebesar 4,72 persen. Tercatat pada tahun 2002 pertumbuhan -6,05 persen dimiliki oleh sektor jasa-jasa dimana pertumbuhan sektor jasa-jasa pada tahun sebelum dan sesudah mempunyai pertumbuhan yang positif.

Pakar klimatologi menyatakan bahwasanya terjadi gejala pengunduran musim hujan pada awal tahun 2003 yang disebabkan oleh elnino sehingga mengakibatkan beberapa sentra padi terancam mengalami kekeringan, hal ini diperkuat dengan pendapat ahli klimatologi menyatakan kekeringan yang terjadi

No. Sektor Perekonomian

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Rembang (dalam persen) 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-

rata 1 Pertanian 5.33 3.75 0.35 5.01 1.99 4.76 0.64 3.18 3.18 2 Pertambangan dan Penggalian 9.45 6.72 11.60 6.80 8.60 5.75 1.69 6.79 6.79 3 Industri Pengolahan 10.31 2.25 3.02 4.47 5.17 5.28 6.06 5.11 5.11 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4.76 4.41 3.36 3.30 2.60 6.71 9.77 6.28 6.28 5 Bangunan 6.25 3.13 3.74 4.40 6.11 7.41 7.83 7.90 7.90 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.63 3.30 8.69 5.15 5.41 5.89 6.28 4.01 4.01 7 Angkutan dan Komunikasi 1.64 6.62 6.05 5.23 4.37 5.85 5.62 6.63 6.63 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.40 1.85 2.75 4.18 4.48 2.32 3.01 4.62 4.62 9 Jasa-Jasa 0.92 1.03 4.00 1.40 4.11 7.49 9.23 7.56 7.56 Laju pertumbuhan rata-rata sektor perekonomian 4.85 3.67 4.84 4.44 4.76 5.72 5.57 5.31 3.18

pada saat itu merupakan kekeringan hidrologis ,menurut sumber dari

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/58/.

Kurangnya curah hujan pada musim sebelumnya berakibat pada hidrologis lahan pada musim kemarau pada tahun 2003, bahkan tercatat waduk-waduk besar seperti Jatiluhur dan Kedungombo mengalami penurunan drastis, karena memang kemarau pada saat itu lebih kering dari bisaanya. Karena hal tersebut jugalah yang menyebabkan pertumbuhan sektor pertanian Provinsi Jawa Tengah pada tahu 2003 mengalami pertumbuhan -2,05 persen dan kembali meningkat (pertumbuhannya positif) pada tahun-tahun sesudahnya. Sedangkan untuk pertumbuhan masing-masing sektor perekonomian Provinsi Jawa Tengah pertahun pada tahun 2001-2008 dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Pertumbuhan PDRB JawaTengah Pertahun Tahun 2000-2008 (dalam persen).

No. Sektor Perekonomian Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 Pertanian 1.12 4.95 -2.05 5.33 4.61 3.60 2.78 5.09 2 Pertambangan dan Penggalian 8.18 3.13 5.51 2.73 9.28 15.41 6.23 3.83 3 Industri Pengolahan 4.14 5.46 5.49 6.41 4.80 4.52 5.56 4.50 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.55 11.83 0.45 8.65 10.78 6.49 6.72 4.76 5 Bangunan 5.13 10.56 12.92 7.84 6.88 6.10 7.21 6.54 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -0.97 1.85 5.24 2.45 6.05 5.85 6.54 5.10 7 Angkutan dan Komunikasi 7.63 5.30 5.91 4.67 7.34 6.63 8.07 7.52 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.84 2.35 2.80 3.78 5.00 6.55 6.81 7.81 9 Jasa-Jasa 17.45 -6.05 16.46 5.58 4.75 7.89 6.71 7.66 Laju pertumbuhan rata-rata 5.01 4.38 5.86 5.27 6.61 7.00 6.29 5.87

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2008.

5.3.2. Analisis Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah Pada Rentang Tahun 2000-2008

Pada rentang waktu 2000-2008 sektor perekonomian yang memiliki tingkat pertumbuhan terbesar di Kabupaten Rembang adalah sektor pertambangan

dan galian dengan pertumbuhan 69,76 persen. Sektor perekonomian dengan pertumbuhan terendah secara berurutan adalah sektor pertanian sebesar 27,64 persen dan sektor dengan pertumbuhan terendah adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 26,89 persen. Meskipun sektor pertanian mempunyai pertumbuhan terendah kedua setelah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tapi bisa dilihat bahwasanya nilai perubahan sektor pertanian ini masih mendominasi nilai total perubahan PDRB Kabupaten Rembang ini. Rata- rata pertumbuhan pertahun PDRB Kabupaten Rembang selama delapan tahun adalah sebesar Rp 64,24 milyar atau sebesar 46,81 persen.

Di Provinsi Jawa Tengah terjadi pertumbuhan yang positif pada semua sektor perekonomiannya pada rentang waktu 2000-2008 ditunjukkan pada Tabel 5.6. dengan pertumbuhan rata-rata masing-masing sektor perekonomiannya 56,00 persen, sedangkan pertumbuhan total PDRB Provinsi Jawa Tengah (Ra) pada rentang waktu tersebut sebesar 46,28 persen, hal ini berarti pada kurun waktu tersebut pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah naik dengan rasio 0,46. Dimana sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar dalam perubahan total PDRB Provinsi Jawa Tengah ini yaitu sebesar Rp 17.470, 7 milyar. Sektor dengan petumbuhan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah adalah sektor bangunan dan kontruksi yang tercatat mempunyai pertumbuhan sebesar 83,33 persen. Sektor pertanian merupakan sektor dengan pertumbuhan terendah di Provinsi Jawa Tengah dengan nilai sebesar 0.28. Rata-rata pertumbuhan pertahun Provinsi Jawa Tengah selama delapan tahun adalah Rp 10.617,8 milyar.

Tabel 5.6. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah Selama 8 Tahun dari tahun 2000-2008

Sumber: BPS Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah, 2008. (diolah).

5.3.3. Analisis Shift Share Kabupaten Rembang

Analisis shift share terdiri dari tiga komponen yaitu Komponen pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah sektor i di Kabupaten Rembang (Nij), komponen pertumbuhan proporsional (PP), dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPW).

Pengaruh pertumbuhan perekonomian Provinsi Jawa Tengah mampu menambah pertumbuhan perekonomian Rembang sebesar 701,35 milyar rupiah. Sektor pertanian sebesar Rp 354,51 milyar, hal ini berarti apabila terjadi perubahan kebijakan Provinsi Jawa Tengah atau pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah maka sektor pertanian jika dibanding dengan sektor yang lain adalah sektor yang paling terpengaruh diikuti oleh sektor angkutan dan komunikasi sebesar Rp. 109,33 milyar.

Pertumbuhan Proporsional (PP) menggambarkan tentang kecepatan pertumbuhan, semakin tinggi nilai positif PP maka semakin cepat pertumbuhannya. Pertumbuhan proporsional sektor perekonomian Kabupten

No Sektor Perekonomian

Pertumbuhan PDRB Kab. Rembang

Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Tengah Milyar Persen Milyar Persen

1 Pertanian 211.67 27.64 7,359.9 28.17

2 Pertambangan dan galian 18.04 69.76 750.9 68.24

3 Industri Pengolahan 27.26 47.52 17,470.7 48.95

4 Listrik, Gas dan Air Minum 2.84 48.22 536.8 61.85

5 Bangunan dan Konstruksi 62.93 58.14 4,385.1 83.33

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 119.86 50.74 9,560.9 36.68

7 Angkutan dan Komunikasi 36.61 48.59 3,476.2 67.09

8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 10.22 26.89 1,877.4 43.25

9 Jasa Lainnya 88.69 43.81 7,671.2 76.17

Total 578.12 38.15 53,089.1 46.28

Rembang secara keseluruhan pada waktu pengamatan menunjukkan kontribusi yang negatif sebesar Rp 38,16 milyar. Nilai PP sektor pertanian adalah negatif Rp 138,73 milyar dan merupakan nilai terendah jika dibandingkan dengan sektor- sektor lainnya (Tabel 5.7), hal ini berarti sektor pertanian mempunyai laju pertumbuhan yang paling lambat. Sektor jasa dan lainnya merupakan sektor yang memiliki nilai PP terbesar yaitu sebesar Rp 60,51 milyar.

Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) ini memberikan gambaran tentang dayasaing, semakin tinggi nilai PPW maka semakin tinggi dayasaingnya. Secara keseluruhan pengaruh Pertumbuhan Pangsa Wilayah Selama masa pengamatan menunjukkan kontribusi negatif sebesar 85,07 milyar rupiah. Hanya terdapat dua sektor dengan nilai PPW ≥ 0, yaitu sektor Pertambangan dan galian (0,39 milyar rupiah) serta sektor perdangan, hotel dan jasa perusahaan (33,21 milyar rupiah), hal ini berarti hanya sektor pertambangan dan galian serta sektor perdagangan, hotel dan Jasa perusahaan saja yang mempunyai keunggulan komparatif.

Bedasarkaan analisis Shift Share bahwa perkembangan sektor perekonomian di Kabupaten Rembang dibanding dengan Provinsi Jawa Tengah selama waktu pengamatan telah menunjukkan peningkatan produksi total (Dij) sebesar Rp 578,12 milyar. Peningkatan nilai produksi total ini dipengaruhi positif oleh pengaruh pertumbuhan sektor perekonomian provinsi (Nij) sebesar 701,35 milyar rupiah, dan dipengaruhi negatif oleh Pertumbuhan Proporsional (PP) dan Pertumbuhan Pangsa wilayah sebesar 38,16 milyar rupiah dan 85,07 milyar rupiah.

Tabel 5.7. Hasil Analisis Shift Share Perekonomian Kabupaten Rembang.

No Sektor Perekonomian Nij PP PPW Dij

1 Pertanian

354.51 -138.73 -4.11 211.67 2 Pertambangan dan galian

11.97 5.68 0.39 18.04

3 Industri Pengolahan

26.55 1.53 -0.82 27.26

4 Listrik, Gas dan Air Minum

2.73 0.92 -0.80 2.84

5 Bangunan dan Konstruksi

50.10 40.09 -27.27 62.93 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 109.33 -22.69 33.21 119.86 7 Angkutan dan Komunikasi

34.87 15.67 -13.93 36.61 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

17.59 -1.15 -6.22 10.22

9 Jasa Lainnya

93.70 60.51 -65.53 88.69 TOTAL

701.35 -38.16 -85.07 578.12 Sumber: BPS Kabupaten Rembang dan Provinsi Jawa Tengah, 2008. (diolah).

Dokumen terkait