Lingkungan industri merupakan Lingkungan usaha yang berada disekitar usaha yang memiliki pengaruh terhadap usaha. Lingkungan industri dapat dilihat sebagai pada persaingan antar usaha sejenis, ancaman masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan kekuatan tawar-menawar konsumen. Adapun penjelasannya sebagai berkut :
6.2.2.1 Persaingan/Kompetitif
Persaingan yang terjadi pada Kawasan Wisata PBB secara langsung dengan pihak industri pariwisata lain dapat dikatakan tidak ada, karena belum ada kawasan/tempat wisata seni & Budaya betawi seperti di PBB, selain itu PBB juga didukung dengan adanya wisata air dan agro yang secara sekaligus dikelola dalam pengelolaan wisata yang sama. Tetapi persaingan secara tidak langsung dapat dilihat pada perkembangan industri wisata agro dan wisata air di Jakarta. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan usaha pariwisata dibidang wisata agro dan wisata air di Jakarta. Bertambahnya jumlah industri wisata agro dan air di Jakarta berarti semakin tinggi pula tingkat persaingan yang terjadi diantara pelaku usaha industri pariwisata di bidang wisata agro dan air. Selain itu wisata agro dan air yang dijalankanpun semakin beragam, yaitu mulai dari yang skala kecil hingga besar. Secara umum, persaingan yang terjadi dalam industri wisata agro dan air adalah persaingan dalam suasana alam, lingkungan, akomodasi, aksesibilitas transportasi, dan sarana prasarana pendukung, seperti dilengakapi dengan unsur fasilitas pariwisata yaitu tempat makan, penginapan, toilet, tempat parkir, tempat ibadah, dan lain-lain. Demikian juga adanya unsur hiburan/rekreasi, agar dapat
memperluas pengetahuan dan pengalaman para pengunjung terhadap wisata agro dan air.
6.2.2.2 Ancaman Pendatang Baru
Keberadaan suatu industri pasti tidak akan lepas dari ancaman masuknya pendatang baru, sehingga masuknya pendatang baru dapat berimplikasi terhadap pelaku usaha di industri yang telah ada. Hambatan memasuki wisata agro relatif kecil. Suasana alam dan lingkungan menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam wisata agro, akan tetapi untuk menjadikan suatu tempat menjadi wisata agro yang alami, asri, dan nyaman membutuhkan waktu dan proses yang relatif panjang. Sehingga dengan memanfaatkan potensi daerah dari suatu tempat yang memiliki panorama alam yang indah, dan lingkungan yang asri untuk dikembangkan menjadi wisata agro, dapat menjadi solusi yang potensial bagi pengembang industri wisata agro sekarang ini.
Para pelaku usaha industri pariwisata tidak begitu sulit dalam pengembangan pembangunan wisata agro yang hanya membutuhkan lahan yang tidak terlalu luas, dan dengan dukungan pemerintah daerah yang ada serta bekerja sama dengan masyarakat. Sedangkan dalam industri wisata air, aksesibilitas transportasi, sarana dan prasarana serta adanya hiburan/rekreasi menjadi faktor yang sangat diperhatikan, sehingga daya dukung modal pelaku usaha sangat berpengaruh dalam pengembangan industri wisata air ini. Adapun beberapa lokasi wisata agro dan air di Jakarta dapat dilihat pada Lampiran 8. Pada perkembangan pembangunan wisata agro dan air sekarang ini, para pelaku usaha lebih bersifat kreatif sehingga wista agro dan air dijadikan dalam suatu wisata baru yang lebih dikenal wisata outbound dan wisata alam, ataupun melalui konsep pendidikan sekolah dengan fasilitas wisata agro, air, outbound dan alam yang dilebih kita kenal dengan nama Sekolah Alam.
Selain adanya sekolah alam terdapat ancaman lain yang berasal dari industri wisata dan industri pendukung pariwisata yang semakin berkembang secara ilegal di wilayah sekitar PBB antara lain usaha pemancingan, tambak ikan/ternak ikan, dan pertanian. Semua usaha tersebut berkembang di sekitar Setu
Babakan dan Setu Mangga Bolong di daerah yang belum dikembangkan oleh pihak pengelola PBB. Namun dalam perkembangannya ternyata usaha-usaha tersebut berdiri tanpa izin pihak pengelola PBB dan kini semakin banyak dan semakin luas. Adapun beberapa nama penggarap usaha dan luasnya dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Pelaku usaha tanpa izin di sekitar PBB
Nama Jenis Usaha Luas (ha)
Sarmilih Pemancingan ± 1,5 - 2
Maih Pemancingan ± 1 - 1,5
Manin Pemancingan ± 1
Janih Pemancingan ± 0,8
Surya Ternak Ikan / keramba
jaring apung
± 1,5 - 2
Nafis Ternak Ikan / keramba
jaring apung
± 0,5
Aditiya Pertanian ± 0,2
Sumber : Data Primer
6.2.2.3 Ancaman Produk/Objek Wisata Substitusi
Ancaman produk/objek wisata substitusi pariwisata adalah produk/objek wisata lain yang memiliki tujuan dan fungsi yang sama dengan objek wisata di suatu industri pariwisata dan dapat mempengaruhi keberadaan objek wisata tersebut selama di dunia pariwisata. Keberadaan objek wisata substitusi dapat menjadi ancaman bagi PBB jika objek wisata substitusi tersebut mempunyai harga masuk yang lebih murah namun memiliki keunggulan dan fasilitas wisata yang sama dengan objek wisata yang ditawarkan PBB. Ataupun harga masuk yang sama dengan objek wisata PBB namun memiliki keunggulan dan fasilitas yang lebih bagus dari yang ditawarkan PBB.
Selain itu dapat pula adanya objek wisata yang harga masuknya tinggi, namun memiliki keunggulan dan fasilitas serta karakter tersendiri sehingga memiliki keunikan yang lebih dari objek wisata yang ditawarkan PBB. Oleh karena itu, faktor harga masuk, keunggulan wisata, dan fasilitas wisata sering
keberadaan objek wisata substitusi. Perkembangan objek wisata di Jakarta kini semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga ancaman objek wisata substitusi semakin tinggi pula. Kehadiran wahana-wahana yang unik, udara sejuk, lokasi strategis, atau nilai histori dari suatu tempat juga dapat mempengaruhi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Secara umum yang dihadapi oleh wisata PBB adalah persaingan dengan objek wisata lain yang sudah lebih dahulu terkenal dan diingat masyarakat ataupun yang baru berdiri namun memiliki keunggulan wisata tersendiri. Ancaman masuknya objek wisata substitusi terhadap PBB terjadi melalui objek wisata air, dan wisata agro yang juga tersedia di PBB. Pada perkembangan pembangunan wisata agro dan air sekarang ini, para pelaku usaha lebih bersifat kreatif sehingga wista agro dan air dijadikan dalam suatu wisata baru yang lebih dikenal wisata outbound dan wisata alam, ataupun melalui konsep pendidikan sekolah dengan fasilitas wisata agro, air, outbound dan alam yang dilebih kita kenal dengan nama Sekolah Alam.
Kawasan Wisata PBB sebagai salah satu pendatang baru di dunia pariwisata bukan hanya bersaing dengan sesama wisata agro dan air di Jakarta saja, tetapi juga di kawasan Depok, dan Ciganjur, Jawa Barat. Taman Mini Indonesia Indah, Taman Impian Jaya Ancol, dan Taman Anggrek Ragunan, adalah beberapa contoh objek wisata yang sudah terkenal dan diingat lebih dahulu akan keunggulan wisatanya dibandingkan dengan PBB. Sedangkan untuk di wilayah luar Jakarta PBB dihadapi dengan objek wisata substitusi yang belum lama berdiri yaitu Kolam ceria, Wisata Pemancingan, Bebek Air,dan Agro Ceria, serta Sekolah Alam Ciganjur, yang dikelola oleh pihak swasta sehingga lebih cepat berkembang dalam meningkatkan daya tarik pengunjung wisatawan, Walaupun belum lama dikenal masyarakat dan dengan harga masuk yang cukup mahal dibandingkan dengan PBB.
Selain itu konsep pola pendidikan anak usia dini dari sekolah alam cukup banyak menarik minat usia dini dan para orang dewasa untuk mengunjungi wisata yang disediakan oleh sekolah alam antara lain wisata agro, air, outbond, alam, dan lain-lain. Sama Halnya dengan Kolam Ceria dan Wisata Air Ceria yang berkonsep
wisata air dan kolam untuk rekreasi keluarga, sehingga seluruh anggota keluarga dari berbagai umur dapat menikmati objek wisata yang ditawarkan seperti memancing, bebek air, kolam renang, lapangan futsal, outbond, dan wisata taman bunga dan buah. hal ini menunjukan bahwa sebagian masyarakat menengah keatas tidak terlalu melihat harga sebagai tolak ukur di dunia pariwisata, melainkan adalah kualitas, pelayanan, keunggulan wisata, dan manfaat yang didapat dari berwisata. Sehingga rekreasi pada objek wisata untuk kalangan menengah keatas kini tidak lagi dirasakan sebagai kebutuhan yang ekslusif.
World Tourism Organization (WTO) menyatakan bahwa dunia pariwisata cenderung mengalami pergeseran orientasi wisata. Wisatawan berkeinginan untuk dapat terlibat dalam bentuk aktivitas di luar lapang, kepedulian akan persoalan ekologi dan konservasi alam, kemajuan iptek dan berkeinginan untuk berinteraksi secara mendalam dengan masyarakat dan lingkungannya. Hal ini mengakibatkan adanya isu dan dampak positif terhadap perkembangan wisata sekolah alam, Kolam Ceria, dan Wisata Air Ceria. Sehingga adanya peningkatan pembangunan wisata sekolah alam di berbagai daerah di Indonesia. Kondisi ini seharusnya dapat ditangkap secara positif oleh PBB dan Lembaga Pengelola PBB dengan terus meningkatkan kualitas objek wisata mengikuti laju persaingan dan perubahan-perubahan pengembangan objek wisata. Dengan harus diadakannya upaya inovasi, pengembangan dan pemasaran yang efektif oleh PBB, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata dan berdampak positif terhadap tingkat kunjungan wisatawan serta pendapatan PBB.
6.2.2.4 Kekuatan Tawar - Menawar Konsumen atau Pengunjung Wisata (Wisatawan)
Kekuatan tawar konsumen atau pengunjung wisata dikatakan cukup kuat, jika wisatawan terkonsentrasi atau besar jumlahnya, berkunjung dalam jumlah banyak, dan wisatawan menghadapi biaya peralihan yang kecil. Untuk wisatawan PBB dapat dikatakan memiliki kekuatan tawar yang cukup kuat. Hal ini karena pada umumnya wisatawan yang berkunjung ke PBB berasal dari wisatawan
itu, wisatawan juga memiliki alternatif pilihan objek wisata yang sangat beragam sehingga wisatawan pun dapat memilih objek wisata mana yang terbaik dengan harga masuk, keunggulan wisata dan fasilitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah objek wisata yang terdapat di DKI Jakarta dan sekitarnya, dimana masing-masing objek wisata menawarkan harga, keunggulan, dan fasilitas yang semakin bervariasi dan kreatif dalam menarik minat wisatawan. Oleh karena itu, pengembangan dan diferensiasi objek wisata mungkin dapat menjadi alternatif bagi PBB dalam menciptakan keunggulan, harga, dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan objek lain.