• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

A. Deskripsi Sistem Informasi Tentang Budi Daya Tanaman

1. Analisis Masalah

Dalam fase ini dilakukan identifikasi kebutuhan mengenai apa yang dibutuhkan oleh administrator dan pengguna serta melakukan pengumpulan data dalam membuat suatu sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia.

2. Desain

Dalam fase ini dilakukan perancangan basis data, perancangan

input output, perancangan antarmuka dan perancangan program.

3. Implementasi

Dalam fase ini dilakukan penulisan program sesuai dengan desain yang telah dibuat.

4. Pengujian

Dalam fase ini akan dilakukan pemeriksaan software apakah sudah sesuai yang diinginkan.

5. Perawatan

Dalam fase ini dilakukan penanganan terhadap masalah yang mungkin muncul kerena adanya perubahan tertentu setelah sistem dijalankan.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini membahas tentang pengenalan tanaman pangan, pengenalan sistem informasi berbasis web dan metode waterfall.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menguraikan cara menganalisa kebutuhan yang dibutuhkan dalam sistem, perancangan proses, perancangan basis data, perancangan antarmuka.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini membahas tentang implementasi yang berisi implementasi basis data, proses, dan antarmuka.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN KUESIONER

Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan kuesioner yang telah disebarkan. Kuesioner yang disebarkan bertujuan untuk menguji kinerja sistem yang telah dibuat.

BAB VI PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan penulisan dan keterbatasan dalam pembuatan sistem serta saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tanaman Pangan

1. Pengenalan Tanaman Pangan

Masyarakat Indonesia pada umumnya menanam tanaman yang dapat dijadikan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan makan. Tanaman yang dimaksud biasa disebut dengan istilah tanaman pangan. Tanaman pangan memiliki sifat pasar yang inelastis, sehingga produk pangan akan selalu laku di pasaran tanpa banyak dipengaruhi oleh harga ( http://www.organisasi.org ).

2. Manfaat Tanaman Pangan

Manfaat yang diperoleh dari tanaman pangan sangat banyak. Tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia bermanfaat sebagai penyedia pangan dan sebagai penopang ekonomi masyarakat Indonesia. Tanaman pangan sehari-harinya dikonsumsi atau dimakan sendiri oleh masyarakat. Selain itu, tanaman pangan juga dijual untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat. Dari bagian tanamannya sendiri tanaman pangan mempunyai fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia yaitu mulai dari daun, batang, kulit dan bagian lain dari tanaman pangan.

3. Jenis Tanaman Pangan

Klasifikasi tanaman pangan ini berdasarkan klasifikasi mulai dari klasifikasi menurut kingdom, divisio, sub devisio, classis, ordo, familia, sub familia, genus sampai klasifikasi spesies dari suatu tanaman pangan. Tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia sangat beragam jenisnya. Adapun tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia meliputi padi, jagung, sorgum, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar, ubi kayu, kacang-kacangan minor (kacang tunggak, kacang koro), dan ubi-ubian minor (uwi, garut, balitung, talas, gadung, dan gembili). Setiap tanaman pangan yang tumbuh memiliki varietas yang beragam. Hal itu dikarenakan kondisi geografis di setiap daerah berbeda.

4. Pembudidayaan Tanaman Pangan

Pembudidayaan tanaman pangan meliputi usaha pertanian dalam hal pembibitan tanaman, pengolahan media tanam atau tanah, teknik penanaman tanaman, pemeliharaan tanaman dan usaha dalam pemberantasan hama dan penyakit. Selain itu juga terdapat usaha panen dan usaha pasca panen serta usaha pembuatan aneka olahan makanan dari suatu tanaman pangan.

a. Usaha pembibitan

Usaha pembibitan tanaman pangan mulai dari usaha mengetahui prasyarat pembibitan tanaman pangan, mengetahui cara penyiapan bibit, mengetahui teknik penyemaian benih, mengetahui cara pemeliharaan penyemaian,

mengetahui cara pemindahan benih dan usaha lain yang berhubungan dengan usaha pembibitan tanaman pangan.

b. Pengolahan media tanam atau tanah

Usaha pertanian dalam hal pengolahan media tanam atau tanah meliputi usaha persiapan lahan, pembukaan lahan, pembentukan bedengan, pengapuran dan usaha lain yang berhubungan dengan pengolahan tanah dari tanaman pangan.

c. Teknik penanaman

Usaha pertanian dalam hal teknik penanaman meliputi usaha pertanian dengan menentuan pola tanam, pembuatan lubang tanam, waktu dan cara menanam tanaman pangan serta usaha lain yang berhubungan dengan teknik penanaman tanaman pangan.

d. Pemeliharaan tanaman

Usaha pertanian dalam hal pemeliharaan tanaman meliputi usaha pertanian dengan melakukan penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengairan, penyiraman dan menentukan waktu penyemprotan serta usaha lain yang berhubungan dengan cara pemeliharaan tanaman pangan. e. Pemberantasan hama dan penyakit

Usaha pertanian dalam hal pemberantasan hama dan penyakit adalah dengan mengetahui gejala, penyebab dan penyakitnya serta usaha untuk mengendalikan hama atau penyakit dari tanaman pangan.

f. Panen

Usaha panen tanaman pangan meliputi usaha mengetahui ciri, umur, cara panen dan mengetahui prakiraan produksi tanaman pangan serta hal lain yang berhubungan dengan proses panen tanaman pangan.

g. Pasca penen

Usaha pasca penen meliputi usaha pengupasan, pengeringan, pemipilan, penyortiran dan penggolongan serta usaha lain yang berhubungan dengan usaha pasca panen suatu tanaman pangan.

h. Produk Olahan

Tanaman pangan mempunyai berbagai macam produk olahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dengan mengetahui cara dan proses memasak tanaman pangan yang benar maka dapat diperoleh kandungan gizi yang maksimal.

5. Karakteristik Biofisik Tanaman Pangan

Karakteristik biofisik merupakan karakter untuk menetapan wilayah atau lokasi bagi suatu tanaman agar dapat ditanam pada suatu daerah. Adapun karakteristik biofisik suatu tanaman meliputi tanah, iklim dan ketinggian suatu tempat.

a. Tanah

Tanah berfungsi sebagai media penyimpan dan penyalur air bagi kebutuhan tanaman. Karakteristik suatu tanah memberikan gambaran

tentang potensi kesuburan tanah dan jenis tanaman yang sebaiknya ditanam di atas tanah yang berbeda karakteristiknya.

b. Iklim

Iklim melalui beberapa variabelnya seperti curah hujan, temperatur, radiasi matahari, kecepatan angin dan kelembaban memiliki fungsi sendiri-sendiri yang terkait dengan ketersediaan dan kehilangan air didalam tanah dan juga dari tanaman. Karakteristik iklim memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam menetapkan ketersediaan air tanah sepanjang tahun.

c. Ketinggian tempat

Ketinggian suatu tempat dapat menentukan kelangsungan hidup suatu tanaman pangan. Setiap tanaman pangan dapat tumbuh di dataran rendah, dataran sedang maupun dataran tinggi bergantung pada kondisi dari setiap tanaman pangan.

B. Sistem Informasi Berbasis Web

1. Pengenalan Sistem Informasi Berbasis Web

Sistem informasi berbasis web merupakan suatu sistem informasi yang diakomodasikan di dalam suatu jaringan antar komputer dan memungkinkan diakses dari mana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan dengan bidangnya yaitu informasi yang berbasis web. Web merupakan fasilitas

hypertext. Hypertext merupakan suatu unit yang mengakses sumber informasi

web adalah sistem informasi yang terdistribusi secara hypertext yang mengatur semua informasi dalam internet.

2. Karakteristik Sistem Informasi Berbasis Web

Sistem informasi berbasis web mempunyai dua karakter khas dan harus ada yaitu:

a. Location independent

Informasi harus dapat diakses di mana saja. Dengan kata lain dapat diakses dari sembarang lokasi tanpa ada batas.

b. Platform independent

Informasi harus dapat diakses oleh pengguna yang menggunakan sembarang sistem operasi pada PC-nya, tidak harus terbatas pada satu sistem operasi. Dengan kata lain sistem operasi apapun seharusnya tetap dapat mengakses informasi tersebut.

3. Arsitektur Sistem Informasi Berbasis Web

Secara umum arsitektur sistem informasi berbasis web adalah klien berinteraksi dengan web server. Secara internal web server akan berkomunikasi dengan middleware. Middleware inilah yang akan berhubungan dengan database ( http://ardiansyah5.tripod.com ).

Web server adalah server yang melayani permintaan klien terhadap halaman web. Contoh perangkat lunak web server adalah Apache, IIS (Internet Information Server), dan Xitami.

Middleware adalah perangkat lunak yang bekerja sama dengan web server dan berfungsi menerjemahkan kode tertentu, menjalankan kode-kode tersebut, dan memungkinkan berinteraksi dengan database. Contoh middleware adalah PHP, ASP, dan Perl.

Browser atau web browser adalah perangkat lunak di sisi klien yang digunakan untuk mengakses informasi web. Contoh browser adalah Internet Explorer, Netscape, dan Mozila.

4. Teknologi Sistem Informasi Berbasis Web

Teknologi sistem informasi berbasis web terdiri dari: a. Teknologi pada sisi klien (client-side technology)

Teknologi sistem informasi berbasis web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien. Klien yang bertanggung jawab dalam melakukan proses terhadap seluruh kode yang diterima.

Kelemahan pendekatan ini adalah terdapat kemungkinan bahwa

browser pada klien tidak mendukung fitur kode perluasan HTML. Sebagai

contoh kode VBScript yang dilekatkan pada kode HTML tidak akan berfungsi sekiranya browser yang digunakan klien tidak mendukungnya.

Kelebihan teknologi pada sisi klien adalah memungkinkan penampilan yang bersifat dinamis, misalnya menampilkan jam yang terus menerus berubah ataupun untuk membuat animasi gambar yang mengikuti gerakan penunjuk mouse.

b. Teknologi pada sisi server (server-side technology).

Teknologi web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode didalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server.

Keuntungan penggunaan teknologi pada sisi server adalah:

Mengurangi lalu-lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara klien dan server.

Mengurangi waktu pemuatan kode, mengingat klien hanya mengambil kode HTML saja.

Mencegah masalah ketidakkompatibelan browser.

Klien dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server. Mencegah klien mengetahui rahasia kode.

5. Kriteria Desain Sistem Informasi Berbasis Web

Sebuah desain sistem informasi berbasis web yang baik mempunyai beberapa kriteria yaitu:

a. Teks

Data dan informasi pada sistem informasi berbasis web disajikan dalam bentuk teks. Adapun beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pembuatan teks adalah :

Informasi yang disajikan harus dalam bentuk format teks.

Teks disajikan dalam bentuk yang lebih kontras dibandingkan dengan latar belakang warna yang digunakan.

Teks tidak boleh mengunakan flash dan harus dalam bentuk statis. Teks sebaiknya tidak berwarna selama teks yang bersangkutan tidak mempunyai arti dalam konteks informasi.

b. Fonts

Penyajian teks menggunakan fonts apabila sudah terdapat pada perangkat lunak. Beberapa aturan dalam pemilihan fonts untuk teks pada sistem informasi berbasis web adalah :

Ukuran fonts tidak diatur / dispesifikasi.

Pada umumnya, fonts yang digunakan untuk teks adalah Arial, Helvetica, Times New Roman.

Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks. Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih sebab tidak dapat dicetak.

Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untuk memudahkan di dalam pembacaan.

c. Warna

Jumlah warna yang ada dalam perangkat lunak komputer adalah sebanyak 261 dan harus digunakan untuk keperluan grafis, teks dan

hyperlinks. Suatu bentuk grafis jika memungkinkan harus ditampilkan dengan menggunakan web palette, tanpa menyertakan tampilan JPEG. Warna latar belakang harus dipilih dari web palette, dan harus kontras dengan warna teks yang digunakan. Dalam penggunaannya dihindari

warna merah dan hijau yang bersamaan karena dapat menimbulkan masalah bagi pengguna yang buta warna.

d. Citra

Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif dan .jpg. Pada gambar tunggal apabila memungkinkan menggunakan ukuran dibawah 30 kb. Apabila gambar yang ditampilkan mempunyai ukuran besar, maka diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip bagi pengguna. Ukuran gambar atau citra yang besar tidak ditampilkan pada homepage. Sebaiknya panjang dan lebar dimensi gambar disertakan dalam etiket gambar dan gambar atau citra tidak boleh mengandung teks, terkecuali versi teks HTML yang disediakan. Gambar yang menggunakan palette terbatas harus dalam format .gif. Total ukuran untuk animasi .gif tidak melebihi 30 kb.

C. Metode Waterfall

Metode Waterfall merupakan paradigma rekayasa peragkat lunak yang paling tua. Dalam proses pengembangan perangkat lunak dibutuhkan pendekatan yang sistematis. Metode waterfall dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Analisis

Implementasi

Perawatan Pengujian

Desain

Gambar 2-1 Ilustrasi Metode Waterfall

Sesuai gambar diatas, tahap-tahap yang dilakukan dalam membuat perangkat lunak menurut metode waterfall adalah:

1. Analisis

Pada tahap analisis ini semua kebutuhan yang sudah dikumpulkan diidentifikasi dan difokuskan secara khusus pada program aplikasi. 2. Desain

Pada tahap desain ini akan mengubah kebutuhan yang sudah diidentifikasikan menjadi suatu representasi perangkat lunak yang dapat dipelajari kualitasnya sebelum memenuhi tahap implementasi.

3. Implementasi

Pada tahap ini, hasil dari tahap desain akan diubah menjadi bentuk yang dapat dibaca dan dieksekusi oleh mesin yaitu dibentuk menjadi sebuah program.

4. Pengujian

Tahap pengujian dilakukan pada suatu program dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dan memastikan bahwa input yang sudah diidentifikasi pada tahap analisa dan tahap perencanaan akan menghasilkan output.

5. Perawatan

Pada tahap perawatan ini akan menangani masalah-masalah yang terjadi. Hal itu karena adanya perubahan tertentu pada perangkat lunak akibat pengadaptasian perangkat lunak pada lingkungan eksternal.

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

A. Deskripsi Sistem Informasi Tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia

Sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan yang menampilkan berbagai macam tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia beserta proses pembudidayaannya saat ini belum ada. Sistem yang ada saat ini memberikan informasi tentang pemasaran hasil komoditi pertanian di Indonesia (http://agribisnis.deptan.go.id/). Untuk itu diperlukan suatu sistem untuk mengelola data-data tanaman pangan Indonesia beserta proses pembudidayaannya, sehingga data tentang budi daya tanaman pangan yang ada di Indonesia dapat ter-update dan dapat digunakan oleh pihak yang membutuhkan.

1. Analisis Masalah

Perkembangan teknologi yang begitu cepat seperti sekarang ini, memacu kita untuk segera beradaptasi dalam segala hal termasuk pemanfaatan dan penyebarluasan informasi termasuk infomasi yang diadopsi melalui jaringan internet. Sistem informasi tentang tanaman pangan yang ada selama ini menampilkan tentang pemasaran hasil komoditi pertanian di Indonesia. Padahal informasi tentang budi daya tanaman pangan sampai informasi tentang produk hasil olahan dari tanaman pangan juga sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat

sehingga dapat diperoleh manfaat yang baik dari segi ekonomi maupun segi kesehatan.

Sistem budi daya tanaman pangan yang tepat ditunjukkan oleh kemampuannya untuk mengusahakan budi daya secara tepat, baik dalam hubungannya dengan sumber daya alam, maupun dalam upaya penerapan teknologi yang sesuai dengan berbagai tipologi alam yang melingkupinya. Dengan kondisi seperti di Indonesia, sistem budi daya tanaman pangan yang tepat menjadi sangat penting, karena sebagian besar pertanian masih sangat rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Disamping itu, penerapan teknologi juga harus mampu memperhatikan kendala-kendala alam. Misalnya, penggunaan traktor untuk pengolahan lahan tidak akan memiliki efek secara optimal jika iklim kurang mendukung pengusahaan komoditi tertentu. Permasalahan yang terjadi selama ini adalah :

a. Pihak daerah di Indonesia dalam menyebarluaskan informasi tentang budi daya tanaman pangan kepada masyarakat belum terorganisasi dengan baik, cepat dan tepat.

b. Masyarakat terkadang merasa ketinggalan informasi mengenai informasi tentang budi daya tanaman pangan yang akurat dan terbaru dari daerah di Indonesia.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin membuat sistem yang mempunyai fasilitas lebih baik dari sistem yang sudah ada. Dengan penambahan fasilitas atau aplikasi-aplikasi baru dalam sistem nantinya akan memberikan informasi yang bernilai bagi semua pihak yang

membutuhkan. Informasi ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pengguna baik pemerintah maupun swasta sesuai kebutuhannya sebagai sumber informasi resmi dan akurat bagi praktisi agribisnis sebagai acuan dalam pengambilan keputusan usaha pertanian agribisnis.

Karakteristik sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia yang akan dikembangkan dalam sistem ini adalah:

a. Security (keamanan), pihak daerah di Indonesia memiliki login dan

password yang bersifat rahasia dan unik. Login ini berfungsi ketika pihak daerah akan melakukan pengeditan data.

b. Economy (nilai ekonomis), dengan menggunakan sistem ini maka

pihak daerah dalam mengeluarkan biaya menjadi lebih murah untuk memberikan informasi tentang budi daya tanaman pangan kepada masyarakat.

c. Accessbility (kemudahan akses), sistem ini memberikan kemudahan

bagi semua pengguna baik pihak daerah yang ingin memberikan informasi maupun bagi masyarakat yang ingin mengakses informasi yang dibutuhkan.

d. Simplicity (kesederhanaan), sistem ini dibuat tidak terlalu kompleks dan rumit bagi masyarakat dan semua pengguna dapat menggunakan sistem ini dengan mudah.

Dokumen terkait