vii ABSTRAK
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan kekayaan alam. Salah satu kekayaan alam di Indonesia adalah tanaman pangan. Tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan karena letak geografis di setiap daerah yang ada di Indonesia berbeda. Kondisi seperti itu mengakibatkan adanya keanekaragaman jenis tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia.
Masyarakat membutuhkan informasi yang akurat dan terbaru dari budi daya tanaman pangan Indonesia. Namun, terkadang informasi yang dibutuhkan sulit dicari.
Sistem Informasi Berbasis Web Tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia ini dibagun untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi. Sistem ini memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia. Proses pencarian informasi berdasarkan dua kategori yaitu nama daerah dan nama tanaman pangan.
Pendekatan yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah pendekatan terstruktur sesuai dengan metode waterfall yang meliputi beberapa tahap yaitu analisis, desain, implementasi dan pengujian. Sistem ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk penulisan skrip web dan My SQL untuk pengelolaan basis data.
viii ABSTRACT
Indonesia is a country which is rich in natural resources. One of its natural resources is food plants. Food plants growing in Indonesia have various characteristics. It is because each area in Indonesia has different the geographical location. This condition results on the varieties of food plants growing in Indonesia.
People need to get accurate and up to date information about Indonesian food plants cultivation. However, the needed information sometimes are difficult to find.
Web-Based Information System of Indonesian Food Plants Cultivation was developed to solve the problem. This system has facilities to search information about Indonesian food plants cultivation. Searching process is based on two categories namely the name of the areas and the name of the food plants.
The methodology used to develop the system was structured approach in accordance with the waterfall method consisting of some steps namely analysis, design, implementation and testing. This system was developed using PHP programming language for the web script writing and My SQL for the database management.
i
SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB TENTANG BUDI DAYA
TANAMAN PANGAN INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh :
Veronika Tina Ariatmi
NIM : 043124020
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
WEB-BASED INFORMATION SYSTEM
OF INDONESIAN FOOD PLANTS CULTIVATION
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain the Sarjana Sains Degree in Computer Science Study Program
By :
Veronika Tina Ariatmi
043124020
COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF MATHEMATICS
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
vii ABSTRAK
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan kekayaan alam. Salah satu kekayaan alam di Indonesia adalah tanaman pangan. Tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan karena letak geografis di setiap daerah yang ada di Indonesia berbeda. Kondisi seperti itu mengakibatkan adanya keanekaragaman jenis tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia.
Masyarakat membutuhkan informasi yang akurat dan terbaru dari budi daya tanaman pangan Indonesia. Namun, terkadang informasi yang dibutuhkan sulit dicari.
Sistem Informasi Berbasis Web Tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia ini dibagun untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi. Sistem ini memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia. Proses pencarian informasi berdasarkan dua kategori yaitu nama daerah dan nama tanaman pangan.
Pendekatan yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah pendekatan terstruktur sesuai dengan metode waterfall yang meliputi beberapa tahap yaitu analisis, desain, implementasi dan pengujian. Sistem ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk penulisan skrip web dan My SQL untuk pengelolaan basis data.
viii ABSTRACT
Indonesia is a country which is rich in natural resources. One of its natural resources is food plants. Food plants growing in Indonesia have various characteristics. It is because each area in Indonesia has different the geographical location. This condition results on the varieties of food plants growing in Indonesia.
People need to get accurate and up to date information about Indonesian food plants cultivation. However, the needed information sometimes are difficult to find.
Web-Based Information System of Indonesian Food Plants Cultivation was developed to solve the problem. This system has facilities to search information about Indonesian food plants cultivation. Searching process is based on two categories namely the name of the areas and the name of the food plants.
The methodology used to develop the system was structured approach in accordance with the waterfall method consisting of some steps namely analysis, design, implementation and testing. This system was developed using PHP programming language for the web script writing and My SQL for the database management.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Banyak proses yang harus dilewati penulis dalam penyusunan skripsi ini baik segala hambatan dan keceriaan agar skripsi ini dapat disusun dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama proses penyusunan skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Romo Ir. Greg. Heliarko, S.J, S.S, B.S.T., M.Sc., M.A.
Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc.
Selaku Kepala Program Studi Ilmu Komputer dan juga sebagai Dosen Pembimbing skripsi. Terima kasih banyak Bu Rosa atas waktu, perhatian, saran, kritik dan pemikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 3. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si., M.Kom.
Selaku dosen penguji. Terima kasih atas segala saran dan kritik yang diberikan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.
4. Ibu Sri Hartati Wijono, S.Si., M.Kom.
Selaku dosen penguji. Terima kasih atas segala saran dan kritik yang diberikan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.
xi
6. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu selama penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak dan Ibuku tercinta atas segala kasih, kesabaran, perhatian, semangat, dukungan serta doa yang telah diberikan kepada Penulis.
8. Adikku Fransisca Williasari dan Monica Susi Diatma Sari tersayang atas segala doa dan dukungan yang diberikan kepada Penulis.
9. Fidelis Riska Dhian Arfianto atas segala doa, dukungan dan kasih yang dukungan dan pinjeman printernya yang diberikan kepada Penulis
15.Maria Tri Kusuma Dewi dan RR. Novia Suprabawati atas bantuan dan kebersamaan selama pembuatan skripsi.
xii
Desy, Hali, Mia, Arum, Stiven, Adit, Fitria, Eka, Monic dan Deby. Terima kasih atas kebersamaan dan persahabatan selama ini.
17.Bapak FX. Siyam, selaku pemilik kost Mawar atas doa dan ijin telah diberikan kenyamanan tempat tinggal selama kuliah kepada Penulis. 18.Sinta Kirana Wati atas bantuan, kebersamaan dan dukungan yang
diberikan kepada Penulis.
19.Yosepina Evrin Septama dan Dyah atas dukungan dan pinjeman laptopnya.
20.Sinta dan Sari atas dukungan dan pinjeman mouse-nya. 21.Kembar Rina dan Rini atas bantuannya.
22.Teman-teman kost “Mawar” : Evrin, Raras, Anggi, Dyah, Cici, Rani, Ermen, Densi, Nita, Kristin, Anas, Nana, Ana, Ani, Cicil, Rita, Krisna, Putri atas segala dukungan dan suka duka yang diberikan kepada Penulis. 23.Semua teman dan sahabat yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu,
terima kasih atas doa dan dukungannya semoga selalu mendapatkan karunia dari Tuhan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan skripsi ini, akan tetapi penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca sekalian.
xiii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... .ix
KATA PENGANTAR ... x
B. Perumusan Masalah ... 2
C. Batasan Masalah ... 2
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
F. Metode Penelitian... 3
xiv
BAB II LANDASAN TEORI ...
A. Tanaman Pangan ... 6
1. Pengenalan Tanaman Pangan ... 6
2. Manfaat Tanaman Pangan ... 6
3. Jenis Tanaman Pangan ... 7
4. Pembudidayaan Tanaman Pangan ... 7
5. Karakteristik Biofisik Tanaman Pangan ... 9
B. Sistem Informasi Berbasis Web ... 10
1. Pengenalan Sistem Informasi Berbasis Web ... 10
2. Karakteristik Sistem Informasi Berbasis Web ... 11
3. Arsitektur Sistem Informasi Berbasis Web... 11
4. Teknologi Sistem Informasi Berbasis Web ... 12
5. Kriteria Desain Sistem Informasi Berbasis Web ... 13
C. Metode Waterfall ... 15
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN... A. Deskripsi Sistem Informasi Tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia ... 18
1. Analisis Masalah ... 18
2. Analisis Kebutuhan ... 21
B. Perancangan Basis Data dan Diagram Arus Data ... 26
1. Desain Basis Data ... 26
a. Perumusan Entitas dan Atribut Basis Data ... 27
xv
c. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 32
d. Pemetaan Diagram Relasi Entitas ... 34
e. Integritas Basis Data ... 38
f. Kamus Data ... 53
2. Perancangan Diagram Arus Data ... 61
a. Diagram Konteks ... 61
b. Diagram Aliran Data (DAD) ... 62
3. Struktur Menu ... 79
a. Sisi Pengunjung ... 79
b. Sisi Administrator Nasional ... 79
c. Sisi Administrator Daerah ... 80
4. Bagan Navigasi Form ... 81
a. Navigasi Pengunjung ... 81
b. Navigasi Administrator Nasional ... 81
c. Navigasi Administrator Daerah ... 82
5. Perancangan Antarmuka Pengguna ... 83
a. Sisi Administrator Nasional ... 83
b. Sisi Administrator Daerah ... 86
c. Sisi Pengunjung ... 88
BAB IV IMPLEMENTASI... A. Implementasi Basis Data ... 89
B. Implementasi Proses ... 95
xvi
2. Proses-Proses yang Terjadi di Sisi administrator Daerah... 98
3. Proses-Proses yang Terjadi di Sisi Pengunjung ... 104
C. Implementasi Antarmuka Pengguna ... 108
1. Sisi Administrator Nasional ... 108
2. Sisi Administator Daerah ... 123
3. Sisi Pengunjung ... 139
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN KUESIONER... A. Pengumpulan Data ... 147
B. Sasaran Penyeberan Kuisioner... 147
C. Form Kuisioner ... 148
D. Hasil dan Pembahasan Kuisioner... 149
BAB VI PENUTUP ... A. Kesimpulan ... 159
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2-1 Ilustrasi Metode Waterfall ... 16
Gambar 3.1 Use Case Sisi Administrator Nasional ... 22
Gambar 3.2 Use Case Sisi Administrator Daerah ... 24
Gambar 3.3 Use Case Sisi Pengunjung ... 25
Gambar 3.4 Diagram E-R Sistem Informasi Tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia ... 33
Gambar 3.5 Aturan Integritas Referensial ... 49
Gambar 3.6 Aturan Integritas Referensial (Lanjutan) ... 50
Gambar 3.7 Aturan Integritas Referensial (Lanjutan) ... 51
Gambar 3.8 Aturan Integritas Referensial (Lanjutan) ... 52
Gambar 3.9 Aturan Integritas Referensial (Lanjutan) ... 53
Gambar 3.10 Diagram Konteks ... 61
Gambar 3.11 Diagram Arus Data Level 1 Sisi Pengunjung, Sisi Administrator Daerah dan Sisi Administrator Nasional ... 62
Gambar 3.12 Diagram Arus Data Level 2 sisi Administrator Nasional ... 63
Gambar 3.13 Diagram Arus Data Level 3 Proses 1.6 Kelola Administrator Nasional ... 66
Gambar 3.14 Diagram Arus Data Level 2 Sisi Administrator Daerah ... 67
xviii
Update Budi Daya Tanaman (Lanjutan)... 70
Gambar 3.17 Diagram Arus Data Level 3 proses 2.3 Kelola Administrator Daerah ... 76
Gambar 3.18 Diagram Arus Data Level 2 Sisi Pengunjung ... 77
Gambar 3.19 Struktur Menu Sisi Pengunjung ... 79
Gambar 3.20 Struktur Menu Sisi Administrator Nasional ... 79
Gambar 3.21 Struktur Menu Sisi Administrator Daerah ... 80
Gambar 3.22 Bagan Navigasi Pengunjung ... 81
Gambar 3.23 Bagan Navigasi Administrator Nasional ... 82
Gambar 3.24 Bagan Navigasi Administrator Daerah ... 82
Gambar 3.25 Rancangan Halaman Login Administrator Nasional ... 83
Gambar 3.26 Rancangan Halaman Menu Administrator Nasional ... 83
Gambar 3.27 Rancangan Form Data Daerah ... 84
Gambar 3.28 Rancangan Halaman Tambah Data Daerah ... 84
Gambar 3.29 Rancangan Halaman Edit Data Daerah ... 85
Gambar 3.30 Rancangan Halaman Hapus Data Daerah ... 85
Gambar 3.31 Rancangan Halaman Login Administrator Daerah ... 86
Gambar 3.32 Rancangan Halaman Menu Administrator Daerah ... 86
Gambar 3.33 Rancangan Halaman Form Tanaman Pangan ... 87
Gambar 3.34 Rancangan Halaman Form Budi Daya Tanaman Pangan .... 87
Gambar 3.35 Rancangan Halaman Pengunjung ... 88
Gambar 4.1 Halaman Login Administrator Nasional ... 108
xix
Gambar 4.3 Halaman Update Data Agenda ... 110
Gambar 4.4 Halaman Tambah Data Agenda ... 111
Gambar 4.5 Halaman Edit Data Agenda ... 112
Gambar 4.6 Halaman Hapus Data Agenda ... 113
Gambar 4.7 Halaman Update Data Info ... 113
Gambar 4.8 Halaman Tambah Data Info ... 114
Gambar 4.9 Halaman Edit Data Info ... 115
Gambar 4.10 Halaman Hapus Data Info ... 116
Gambar 4.11 Halaman Kelola Data Admin Nasional ... 116
Gambar 4.12 Halaman Update Data Daerah ... 117
Gambar 4.13 Halaman Tambah Data Daerah ... 118
Gambar 4.14 Halaman Edit Data Daerah ... 119
Gambar 4.15 Halaman Hapus Data Daerah ... 120
Gambar 4.16 Halaman Kelola Buku Tamu ... 121
Gambar 4.17 Halaman Hapus Buku Tamu ... 122
Gambar 4.18 Halaman Login Administrator Daerah ... 123
Gambar 4.19 Halaman Menu Administrator Daerah ... 124
Gambar 4.20 Halaman Update Data Tanaman Pangan ... 125
Gambar 4.21 Halaman Tambah Data Tanaman Pangan ... 126
Gambar 4.22 Halaman Edit Data Tanaman Pangan ... 127
Gambar 4.23 Halaman Hapus Data Tanaman Pangan ... 128
Gambar 4.24 Halaman Update Data Pembibitan Tanaman Pangan ... 129
xx
xxi
xxii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Perumusan Entitas dan Atribut yang Berelasi ... 27 Tabel 3.2 Perumusan Entitas dan Atribut untuk Entitas yang
xxiii
xxiv
xxv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia memiliki berbagai macam tanaman pangan yang tersebar di wilayah nusantara. Tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan karena letak geografis di setiap daerah yang ada di Indonesia berbeda. Kondisi seperti itu mengakibatkan adanya keanekaragaman jenis tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia.
Masyarakat pada umumnya ingin memperoleh informasi yang akurat dan terbaru dari budi daya tanaman pangan yang ada di Indonesia. Informasi itu digunakan untuk menambah pengetahuan masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, terkadang informasi yang diterima tidak merupakan informasi terkini sehingga masyarakat ketinggalan informasi tentang budi daya tanaman pangan yang ada di Indonesia.
terbaru sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sistem informasi yang akan dibangun ini akan berbasis web, karena dengan berbasis web maka pengguna sistem informasi ini dapat menemukan kemudahan yaitu dapat mengakses informasi kapan saja dan dimana saja.
B. Perumusan Masalah
Bagaimana membuat sebuah situs web yang dapat memberikan informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dari Sistem Informasi Berbasis Web Tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem ini menampilkan budi daya tanaman pangan yang ada di daerah-daerah di Indonesia.
3. Administrator daerah dikelola oleh Dinas Pertanian Propinsi /Kabupaten/Kota. Tugas administrator daerah memberikan informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia yang tumbuh di daerah.
4. Sistem ini hanya dibuat sampai pada tahap pengujian dan tidak sampai pada perawatan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah situs web tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan Sistem Informasi Berbasis Web Tentang Budi Daya Tanaman Pangan Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Membantu masyarakat untuk memperoleh informasi tentang budi daya tanaman pangan yang ada di Indonesia melalui internet. 2. Mempermudah pihak daerah untuk memasang informasi dan
memperbaharui data budi daya tanaman pangan melalui internet.
F. Metode Penelitian
menggunakan metode waterfall. Pressman (1992) menyebutkan bahwa metode waterfall terdiri dari 5 tahapan model yaitu:
1. Analisis
Dalam fase ini dilakukan identifikasi kebutuhan mengenai apa yang dibutuhkan oleh administrator dan pengguna serta melakukan pengumpulan data dalam membuat suatu sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia.
2. Desain
Dalam fase ini dilakukan perancangan basis data, perancangan
input output, perancangan antarmuka dan perancangan program.
3. Implementasi
Dalam fase ini dilakukan penulisan program sesuai dengan desain yang telah dibuat.
4. Pengujian
Dalam fase ini akan dilakukan pemeriksaan software apakah sudah sesuai yang diinginkan.
5. Perawatan
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini membahas tentang pengenalan tanaman pangan, pengenalan sistem informasi berbasis web dan metode waterfall.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini menguraikan cara menganalisa kebutuhan yang dibutuhkan dalam sistem, perancangan proses, perancangan basis data, perancangan antarmuka.
BAB IV IMPLEMENTASI
Bab ini membahas tentang implementasi yang berisi implementasi basis data, proses, dan antarmuka.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN KUESIONER
Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan kuesioner yang telah disebarkan. Kuesioner yang disebarkan bertujuan untuk menguji kinerja sistem yang telah dibuat.
BAB VI PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tanaman Pangan
1. Pengenalan Tanaman Pangan
Masyarakat Indonesia pada umumnya menanam tanaman yang dapat dijadikan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan makan. Tanaman yang dimaksud biasa disebut dengan istilah tanaman pangan. Tanaman pangan memiliki sifat pasar yang inelastis, sehingga produk pangan akan selalu laku di pasaran tanpa banyak dipengaruhi oleh harga ( http://www.organisasi.org ).
2. Manfaat Tanaman Pangan
3. Jenis Tanaman Pangan
Klasifikasi tanaman pangan ini berdasarkan klasifikasi mulai dari klasifikasi menurut kingdom, divisio, sub devisio, classis, ordo, familia, sub familia, genus sampai klasifikasi spesies dari suatu tanaman pangan. Tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia sangat beragam jenisnya. Adapun tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia meliputi padi, jagung, sorgum, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar, ubi kayu, kacang-kacangan minor (kacang tunggak, kacang koro), dan ubi-ubian minor (uwi, garut, balitung, talas, gadung, dan gembili). Setiap tanaman pangan yang tumbuh memiliki varietas yang beragam. Hal itu dikarenakan kondisi geografis di setiap daerah berbeda.
4. Pembudidayaan Tanaman Pangan
Pembudidayaan tanaman pangan meliputi usaha pertanian dalam hal pembibitan tanaman, pengolahan media tanam atau tanah, teknik penanaman tanaman, pemeliharaan tanaman dan usaha dalam pemberantasan hama dan penyakit. Selain itu juga terdapat usaha panen dan usaha pasca panen serta usaha pembuatan aneka olahan makanan dari suatu tanaman pangan.
a. Usaha pembibitan
mengetahui cara pemindahan benih dan usaha lain yang berhubungan dengan usaha pembibitan tanaman pangan.
b. Pengolahan media tanam atau tanah
Usaha pertanian dalam hal pengolahan media tanam atau tanah meliputi usaha persiapan lahan, pembukaan lahan, pembentukan bedengan, pengapuran dan usaha lain yang berhubungan dengan pengolahan tanah dari tanaman pangan.
c. Teknik penanaman
Usaha pertanian dalam hal teknik penanaman meliputi usaha pertanian dengan menentuan pola tanam, pembuatan lubang tanam, waktu dan cara menanam tanaman pangan serta usaha lain yang berhubungan dengan teknik penanaman tanaman pangan.
d. Pemeliharaan tanaman
Usaha pertanian dalam hal pemeliharaan tanaman meliputi usaha pertanian dengan melakukan penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengairan, penyiraman dan menentukan waktu penyemprotan serta usaha lain yang berhubungan dengan cara pemeliharaan tanaman pangan. e. Pemberantasan hama dan penyakit
f. Panen
Usaha panen tanaman pangan meliputi usaha mengetahui ciri, umur, cara panen dan mengetahui prakiraan produksi tanaman pangan serta hal lain yang berhubungan dengan proses panen tanaman pangan.
g. Pasca penen
Usaha pasca penen meliputi usaha pengupasan, pengeringan, pemipilan, penyortiran dan penggolongan serta usaha lain yang berhubungan dengan usaha pasca panen suatu tanaman pangan.
h. Produk Olahan
Tanaman pangan mempunyai berbagai macam produk olahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dengan mengetahui cara dan proses memasak tanaman pangan yang benar maka dapat diperoleh kandungan gizi yang maksimal.
5. Karakteristik Biofisik Tanaman Pangan
Karakteristik biofisik merupakan karakter untuk menetapan wilayah atau lokasi bagi suatu tanaman agar dapat ditanam pada suatu daerah. Adapun karakteristik biofisik suatu tanaman meliputi tanah, iklim dan ketinggian suatu tempat.
a. Tanah
tentang potensi kesuburan tanah dan jenis tanaman yang sebaiknya ditanam di atas tanah yang berbeda karakteristiknya.
b. Iklim
Iklim melalui beberapa variabelnya seperti curah hujan, temperatur, radiasi matahari, kecepatan angin dan kelembaban memiliki fungsi sendiri-sendiri yang terkait dengan ketersediaan dan kehilangan air didalam tanah dan juga dari tanaman. Karakteristik iklim memegang peranan yang sangat penting, terutama dalam menetapkan ketersediaan air tanah sepanjang tahun.
c. Ketinggian tempat
Ketinggian suatu tempat dapat menentukan kelangsungan hidup suatu tanaman pangan. Setiap tanaman pangan dapat tumbuh di dataran rendah, dataran sedang maupun dataran tinggi bergantung pada kondisi dari setiap tanaman pangan.
B. Sistem Informasi Berbasis Web
1. Pengenalan Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem informasi berbasis web merupakan suatu sistem informasi yang diakomodasikan di dalam suatu jaringan antar komputer dan memungkinkan diakses dari mana saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan dengan bidangnya yaitu informasi yang berbasis web. Web merupakan fasilitas
hypertext. Hypertext merupakan suatu unit yang mengakses sumber informasi
web adalah sistem informasi yang terdistribusi secara hypertext yang mengatur semua informasi dalam internet.
2. Karakteristik Sistem Informasi Berbasis Web
Sistem informasi berbasis web mempunyai dua karakter khas dan harus ada yaitu:
a. Location independent
Informasi harus dapat diakses di mana saja. Dengan kata lain dapat diakses dari sembarang lokasi tanpa ada batas.
b. Platform independent
Informasi harus dapat diakses oleh pengguna yang menggunakan sembarang sistem operasi pada PC-nya, tidak harus terbatas pada satu sistem operasi. Dengan kata lain sistem operasi apapun seharusnya tetap dapat mengakses informasi tersebut.
3. Arsitektur Sistem Informasi Berbasis Web
Secara umum arsitektur sistem informasi berbasis web adalah klien berinteraksi dengan web server. Secara internal web server akan berkomunikasi dengan middleware. Middleware inilah yang akan berhubungan dengan database ( http://ardiansyah5.tripod.com ).
Middleware adalah perangkat lunak yang bekerja sama dengan web server dan berfungsi menerjemahkan kode tertentu, menjalankan kode-kode tersebut, dan memungkinkan berinteraksi dengan database. Contoh middleware adalah PHP, ASP, dan Perl.
Browser atau web browser adalah perangkat lunak di sisi klien yang digunakan untuk mengakses informasi web. Contoh browser adalah Internet Explorer, Netscape, dan Mozila.
4. Teknologi Sistem Informasi Berbasis Web
Teknologi sistem informasi berbasis web terdiri dari: a. Teknologi pada sisi klien (client-side technology)
Teknologi sistem informasi berbasis web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien. Klien yang bertanggung jawab dalam melakukan proses terhadap seluruh kode yang diterima.
Kelemahan pendekatan ini adalah terdapat kemungkinan bahwa
browser pada klien tidak mendukung fitur kode perluasan HTML. Sebagai
contoh kode VBScript yang dilekatkan pada kode HTML tidak akan berfungsi sekiranya browser yang digunakan klien tidak mendukungnya.
b. Teknologi pada sisi server (server-side technology).
Teknologi web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode didalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server.
Keuntungan penggunaan teknologi pada sisi server adalah:
Mengurangi lalu-lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara klien dan server.
Mengurangi waktu pemuatan kode, mengingat klien hanya mengambil kode HTML saja.
Mencegah masalah ketidakkompatibelan browser.
Klien dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server. Mencegah klien mengetahui rahasia kode.
5. Kriteria Desain Sistem Informasi Berbasis Web
Sebuah desain sistem informasi berbasis web yang baik mempunyai beberapa kriteria yaitu:
a. Teks
Data dan informasi pada sistem informasi berbasis web disajikan dalam bentuk teks. Adapun beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pembuatan teks adalah :
Informasi yang disajikan harus dalam bentuk format teks.
Teks tidak boleh mengunakan flash dan harus dalam bentuk statis. Teks sebaiknya tidak berwarna selama teks yang bersangkutan tidak mempunyai arti dalam konteks informasi.
b. Fonts
Penyajian teks menggunakan fonts apabila sudah terdapat pada perangkat lunak. Beberapa aturan dalam pemilihan fonts untuk teks pada sistem informasi berbasis web adalah :
Ukuran fonts tidak diatur / dispesifikasi.
Pada umumnya, fonts yang digunakan untuk teks adalah Arial, Helvetica, Times New Roman.
Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks. Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih sebab tidak dapat dicetak.
Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untuk memudahkan di dalam pembacaan.
c. Warna
Jumlah warna yang ada dalam perangkat lunak komputer adalah sebanyak 261 dan harus digunakan untuk keperluan grafis, teks dan
warna merah dan hijau yang bersamaan karena dapat menimbulkan masalah bagi pengguna yang buta warna.
d. Citra
Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif dan .jpg. Pada gambar tunggal apabila memungkinkan menggunakan ukuran dibawah 30 kb. Apabila gambar yang ditampilkan mempunyai ukuran besar, maka diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip bagi pengguna. Ukuran gambar atau citra yang besar tidak ditampilkan pada homepage. Sebaiknya panjang dan lebar dimensi gambar disertakan dalam etiket gambar dan gambar atau citra tidak boleh mengandung teks, terkecuali versi teks HTML yang disediakan. Gambar yang menggunakan palette terbatas harus dalam format .gif. Total ukuran untuk animasi .gif tidak melebihi 30 kb.
C. Metode Waterfall
Analisis
Implementasi
Perawatan Pengujian
Desain
Gambar 2-1 Ilustrasi Metode Waterfall
Sesuai gambar diatas, tahap-tahap yang dilakukan dalam membuat perangkat lunak menurut metode waterfall adalah:
1. Analisis
Pada tahap analisis ini semua kebutuhan yang sudah dikumpulkan diidentifikasi dan difokuskan secara khusus pada program aplikasi. 2. Desain
3. Implementasi
Pada tahap ini, hasil dari tahap desain akan diubah menjadi bentuk yang dapat dibaca dan dieksekusi oleh mesin yaitu dibentuk menjadi sebuah program.
4. Pengujian
Tahap pengujian dilakukan pada suatu program dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dan memastikan bahwa input yang sudah diidentifikasi pada tahap analisa dan tahap perencanaan akan menghasilkan output.
5. Perawatan
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
A. Deskripsi Sistem Informasi Tentang Budi Daya Tanaman Pangan
Indonesia
Sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan yang menampilkan berbagai macam tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia beserta proses pembudidayaannya saat ini belum ada. Sistem yang ada saat ini memberikan informasi tentang pemasaran hasil komoditi pertanian di Indonesia (http://agribisnis.deptan.go.id/). Untuk itu diperlukan suatu sistem untuk mengelola data-data tanaman pangan Indonesia beserta proses pembudidayaannya, sehingga data tentang budi daya tanaman pangan yang ada di Indonesia dapat ter-update dan dapat digunakan oleh pihak yang membutuhkan.
1. Analisis Masalah
sehingga dapat diperoleh manfaat yang baik dari segi ekonomi maupun segi kesehatan.
Sistem budi daya tanaman pangan yang tepat ditunjukkan oleh kemampuannya untuk mengusahakan budi daya secara tepat, baik dalam hubungannya dengan sumber daya alam, maupun dalam upaya penerapan teknologi yang sesuai dengan berbagai tipologi alam yang melingkupinya. Dengan kondisi seperti di Indonesia, sistem budi daya tanaman pangan yang tepat menjadi sangat penting, karena sebagian besar pertanian masih sangat rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Disamping itu, penerapan teknologi juga harus mampu memperhatikan kendala-kendala alam. Misalnya, penggunaan traktor untuk pengolahan lahan tidak akan memiliki efek secara optimal jika iklim kurang mendukung pengusahaan komoditi tertentu. Permasalahan yang terjadi selama ini adalah :
a. Pihak daerah di Indonesia dalam menyebarluaskan informasi tentang budi daya tanaman pangan kepada masyarakat belum terorganisasi dengan baik, cepat dan tepat.
b. Masyarakat terkadang merasa ketinggalan informasi mengenai informasi tentang budi daya tanaman pangan yang akurat dan terbaru dari daerah di Indonesia.
membutuhkan. Informasi ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pengguna baik pemerintah maupun swasta sesuai kebutuhannya sebagai sumber informasi resmi dan akurat bagi praktisi agribisnis sebagai acuan dalam pengambilan keputusan usaha pertanian agribisnis.
Karakteristik sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia yang akan dikembangkan dalam sistem ini adalah:
a. Security (keamanan), pihak daerah di Indonesia memiliki login dan
password yang bersifat rahasia dan unik. Login ini berfungsi ketika pihak daerah akan melakukan pengeditan data.
b. Economy (nilai ekonomis), dengan menggunakan sistem ini maka
pihak daerah dalam mengeluarkan biaya menjadi lebih murah untuk memberikan informasi tentang budi daya tanaman pangan kepada masyarakat.
c. Accessbility (kemudahan akses), sistem ini memberikan kemudahan
bagi semua pengguna baik pihak daerah yang ingin memberikan informasi maupun bagi masyarakat yang ingin mengakses informasi yang dibutuhkan.
2. Analisis Kebutuhan
Sistem informasi berbasis web tentang budi daya tanaman pangan Indonesia yang akan dibangun ini dibagi menjadi tiga subbagian yaitu subsistem administrator nasional, subsistem administrator daerah dan subsistem pengunjung.
Subsistem administrator nasional dikelola oleh Unit Data dan Informasi Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Departemen Pertanian. Hal ini dikarenakan untuk melayani kebutuhan informasi di tingkat pusat maka pusat tinggal mengelola informasi dari daerah-daerah di Indonesia. Informasi yang harus dilaporkan pihak daerah harus sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh pusat dalam hal ini adalah informasi tentang budi daya tanaman pangan di Indonesia. Dalam sistem ini tugas administrator nasional adalah sebagai pengelola data dalam sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia. Adapun data yang dikelola oleh administrator nasional adalah data agenda, data info, data administrator nasional, data daerah, data tanaman dan data buku tamu.
tanaman pangan Indonesia. Informasi yang harus diberikan oleh administrator daerah adalah informasi tentang budi daya tanaman pangan di daerah.
Pada subsistem pengunjung, sistem akan memberikan informasi tentang budi daya tanaman pangan di Indonesia, selain itu sistem ini juga menyediakan informasi lain bagi pengunjung yaitu berupa informasi agenda atau kegiatan di tingkat pusat dan info praktis seputar budi daya tanaman pangan yang bermanfaat bagi pengunjung. Selain memberikan informasi, sistem ini juga mengijinkan pengunjung melakukan pengisian buku tamu untuk memberikan saran maupun pendapat mengenai sistem yang telah dibangun ini.
a. Administrator Nasional
Fasilitas yang dibutuhkan administrator nasional dalam mengelola data dalam sistem ini adalah:
1) Login
Fasilitas login dibutuhkan oleh administrator nasional untuk dapat masuk ke dalam sistem. Administrator nasional memiliki login dan
password yang unik dan khusus.
2) Update Data Agenda
Fasilitas update ini dibutuhkan untuk meng-update data agenda atau kegiatan di pusat yang berhubungan dengan budi daya tanaman pangan di Indonesia dalam basis data. Proses update data agenda ini meliputi proses menambah, mengedit dan menghapus data agenda dalam situs web.
3) Update Data Info Praktis
Fasilitas update ini dibutuhkan untuk meng-update data info praktis seputar tanaman pangan di Indonesia dalam basis data. Proses update informasi seputar tanaman pangan ini meliputi proses mengedit, menghapus dan menambah informasi seputar tanaman pangan yang tumbuh Indonesia.
4) Kelola Administrator Nasional
5) Update Data Daerah
Fasilitas update ini dibutuhkan untuk meng-update data daerah. Proses update data daerah ini meliputi proses mengedit, menghapus dan menambah data daerah.
6) Update Data Buku Tamu
Fasilitas update ini dibutuhkan untuk meng-update data buku tamu yang ada dalam basis data. Proses update data buku tamu ini meliputi proses menghapus buku tamu dalam situs web.
7) Update Tanaman
Fasilitas update ini dibutuhkan untuk meng-update data tanaman pangan yang tumbuh di Indonesia. Proses update data tanaman pangan ini meliputi proses mengedit, menghapus dan menambah data tanaman pangan.
b. Administrator Daerah
Administrator
Daerah Login
Update Data Budi Daya Tanaman Pangan
Kelola Administator Daerah
<<depends on>>
Fasilitas yang dibutuhkan administrator daerah dalam sistem ini adalah:
1) Login
Fasilitas login dibutuhkan oleh administrator daerah untuk dapat masuk ke dalam sistem. Administrator daerah memiliki login dan
password yang unik dan khusus.
2) Update Data Budi Daya Tanaman Pangan
Fasilitas update data budi daya tanaman pangan ini dibutuhkan untuk menginputkan, mengedit maupun menghapus segala informasi tentang budi daya dan informasi produk olahan tanaman pangan yang ada di daerah Indonesia.
3) Kelola Administrator Daerah
Fasilitas kelola administrator daerah ini dibutuhkan untuk mengelola data yang dimiliki oleh administrator daerah yaitu mengelola data login dan password administrator daerah.
c. Pengunjung
Pengunjung merupakan pengguna sebagai pengakses informasi dalam sistem ini. Fasilitas yang dibutuhkan adalah :
1) Browsing
Fasilitas ini dibutuhkan pengunjung untuk melihat informasi yang ada di dalam sistem.
2) Isi Buku Tamu
Fasilitas ini diberikan kepada pengunjung untuk memasukkan segala komentar atau pendapat yang ada dalam menu buku tamu di sistem.
3) Lihat Buku Tamu
Fasilitas ini diberikan kepada pengunjung untuk melihat komentar atau pendapat yang ada dalam menu buku tamu di sistem.
4) Searching
Fasilitas ini diberikan kepada pengunjung untuk mencari informasi seputar budi daya tanaman pangan di Indonesia dan informasi lain yang berhubungan dengan hal tersebut.
B. Perancangan Basis Data dan Diagram Arus Data
1. Desain Basis Data
berdasarkan proses yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem yang akan dibangun. Berdasarkan analisis DAD dapat dilakukan identifikasi untuk melihat entitas apa saja yang kita butuhkan serta menentukan relasi yang mungkin untuk setiap entitas yang ada.
a. Perumusan Entitas dan Atribut Basis Data
Berdasarkan data yang ada, berikut ini dijabarkan entitas beserta atributnya:
Tabel 3.1
Perumusan Entitas dan Atribut yang Berelasi
Nama Entitas Atribut
Tanaman_Pangan Kode_T, Nama_umum, Divisio,
Sub_Devisio, Classis, Ordo, Familia, Genus, Spesies
Daerah Kode_D, Nama, Keterangan, Login,
Password
Pembibitan Kode_B, Proses, Gambar
Pengolahan_Lahan Kode_OL, Cara, Gambar
Teknik_Penanaman Kode_TP, Teknik, Gambar
Pemeliharaan_Tanaman Kode_PT, Cara, Gambar
Hama Kode_HP, Jenis, Gambar
Panen Kode_P, Deskripsi, Gambar
Pasca_Panen Kode_PP, Cara, Gambar
Produk_Olahan Kode_PO, Nama, Deskripsi, Bahan,
Tabel 3.2
Perumusan Entitas dan Atribut untuk
Entitas yang Tidak Berelasi
Nama Entitas Atribut
Administrator_Nasional Kode, Username, Password
Agenda Kode_A, Waktu, Acara, Tempat
Buku_tamu Nomor, Nama, Alamat, Email,
Komentar
Info Kode_I, Judul, Sumber, Detail,
Gambar
b. Relasi Antar Entitas Basis Data 1) Entitas Tanaman_Pangan dan Daerah
Relasi ini memiliki cardinality ratio M : N (many to many), karena satu jenis tanaman pangan dapat tumbuh di beberapa daerah demikian juga sebaliknya, satu daerah bisa memiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan. Untuk participation constraint-nya adalah
total-partial, karena setiap tanaman pangan pasti tumbuh pada suatu daerah. Akan tetapi tidak setiap daerah memiliki semua jenis tanaman pangan yang sama.
2) Entitas Daerah, Tanaman_Pangan dan Pembibitan
proses pembibitan demikian juga sebaliknya, satu proses pembibitan bisa dimiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan pada suatu daerah. Untuk participation constraint-nya adalah total-partial, karena setiap tanaman pada suatu daerah pasti memiliki proses pembibitan. Akan tetapi tidak setiap proses pembibitan dimiliki oleh semua jenis tanaman pangan pada suatu daerah. 3) Entitas Daerah, Tanaman_Pangan dan Pengolahan_Lahan
Relasi ini memiliki cardinality ratio M : M : N (many to many), karena satu daerah memiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan dan satu jenis tanaman pada suatu daerah memiliki lebih dari satu proses pengolahan lahan demikian juga sebaliknya, satu proses pengolahan lahan bisa dimiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan pada suatu daerah. Untuk participation constraint-nya adalah total-partial, karena setiap tanaman pada suatu daerah pasti memiliki proses pengolahan lahan. Akan tetapi tidak setiap proses pengolahan lahan dimiliki oleh semua jenis tanaman pangan pada suatu daerah.
4) Entitas Daerah, Tanaman_Pangan dan Teknik_Penanaman
pangan pada suatu daerah. Untuk participation constraint-nya adalah total-partial, karena setiap tanaman pada suatu daerah pasti memiliki proses teknik penanaman. Akan tetapi tidak setiap proses teknik penanaman dimiliki oleh semua jenis tanaman pangan pada suatu daerah.
5) Entitas Daerah, Tanaman_Pangan dan Pemeliharaan_Tanaman Relasi ini memiliki cardinality ratio M : M : N (many to many), karena satu daerah memiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan dan satu jenis tanaman pada suatu daerah memiliki lebih dari satu proses pemeliharaan tanaman demikian juga sebaliknya, satu proses pemeliharaan tanaman bisa dimiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan pada suatu daerah. Untuk participation constraint -nya adalah total-partial, karena setiap tanaman pada suatu daerah pasti memiliki proses pemeliharaan tanaman. Akan tetapi tidak setiap proses pemeliharaan tanaman dimiliki oleh semua jenis tanaman pangan pada suatu daerah.
total-partial, karena setiap tanaman pada suatu daerah pasti memiliki hama dan penyakit. Akan tetapi tidak setiap hama dan penyakit dimiliki oleh semua jenis tanaman pangan pada suatu daerah. 7) Entitas Daerah, Tanaman_Pangan dan Panen
Relasi ini memiliki cardinality ratio M : M : N (many to many), karena satu daerah memiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan dan satu jenis tanaman pada suatu daerah memiliki lebih dari satu proses panen demikian juga sebaliknya, satu proses panen bisa dimiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan pada suatu daerah. Untuk participation constraint-nya adalah total-partial, karena setiap tanaman pada suatu daerah pasti memiliki proses panen. Akan tetapi tidak setiap proses panen dimiliki oleh semua jenis tanaman pangan pada suatu daerah.
8) Entitas Daerah, Tanaman_Pangan dan Pasca_Panen
9) Entitas Daerah, Tanaman_Pangan dan Produk_Olahan
Relasi ini memiliki cardinality ratio M :1 : N, karena satu daerah memiliki lebih dari satu jenis tanaman pangan dan satu jenis tanaman pada suatu daerah memiliki lebih dari satu produk olahan tetapi satu produk olahan bisa dimiliki satu jenis tanaman pangan pada suatu daerah. Untuk participation constraint-nya adalah total-partial, karena setiap tanaman pada suatu daerah pasti memiliki produk olahan. Akan tetapi tidak setiap produk olahan dimiliki oleh semua jenis tanaman pangan pada suatu daerah.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
d. Pemetaan Diagram Relasi Entitas
Pemetaan merupakan kegiatan perumusan ER diagram
kedalam bentuk tabel-tabel yang saling berelasi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kunci utama (primary key) dan kunci tamu (foreign key). Hasil dari pemetaan ERD diatas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tabel Tanaman_Pangan
Kode_T Divisio Sub_Divisio Classis Ordo Familia
Genus Spesies Nama_umum
Tabel 3.4
Tabel Daerah
Kode_D Nama Keterangan Login Password
Tabel 3.5
Tabel Tumbuh
Kode_tumbuh Kode_D Kode_T Nama Lokal Diskripsi
Jenis_tana man
Manfaat Tanah Iklim Gambar Ketinggian_
tempat
Tabel 3.6
Tabel Pembibitan
Tabel 3.7
Tabel Tanam Bibit
Kode_TB Kode_D Kode_T Kode_B Keterangan
Tabel 3.8
Tabel Pengolahan Lahan
Kode_OL Cara Gambar
Tabel 3.9
Tabel Tanam_Olah_Lahan
Kode_TOL Kode_D Kode_T Kode_OL Keterangan
Tabel 3.10
Tabel Teknik_Penanaman
Kode_TP Teknik Gambar
Tabel 3.11
Tabel Tanam_Teknik
Kode_TTP Kode_D Kode_T Kode_TP Keterangan
Tabel 3.12
Tabel Pemeliharaan_Tanaman
Kode_PT Cara Gambar
Tabel 3.13
Kode_TPT Kode_D Kode_T Kode_PT Keterangan
Tabel 3.14
Tabel Hama
Kode_HP Jenis Gambar
Tabel 3.15
Tabel Tanam_Hama
Kode_TH Kode_D Kode_T Kode_HP Keterangan
Tabel 3.16
Tabel Panen
Kode_P Deskripsi Gambar
Tabel 3.17
Tabel Tanam_Panen
Kode_TPA Kode_D Kode_T Kode_P Keterangan
Tabel 3.18
Tabel Pasca_Panen
Kode_PP Cara Gambar
Tabel 3.19
Kode_TPP Kode_D Kode_T Kode_PP Keterangan
Tabel 3.20
Tabel Produk_Olahan
Kode_PO Kode_D Kode_T Nama Deskripsi
Bahan Peralatan Cara_Membuat Gambar
Tabel 3.21
Tabel Administrator_Nasional
Kode Username Password
Tabel-tabel yang terbentuk diatas sudah memenuhi bentuk normal pertama (1NF) karena setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris. Tabel diatas juga sudah memenuhi bentuk normal kedua (2NF) karena sudah memenuhi bentuk normal kesatu (1NF) dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Tabel diatas memenuhi bentuk normal ketiga (3NF) karena sudah memenuhi bentuk normal kedua (2NF) dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.
e. Integritas Basis Data
Integritas basis data merupakan salah satu indikator tentang kualitas basis data. Semakin tinggi integritasnya, maka kualitas basis data (dari sisi validasi data) juga semakin tinggi. Berikut beberapa jenis aturan integritas (integrity constraint) yang dapat digunakan untuk menjamin konsistensi dan integritas basis data: 1) Aturan integritas entitas (entity integrity constraints)
Tabel 3.25
Aturan Integritas Entitas untuk Tabel yang Berelasi
Nama Tabel Kunci Utama
(Primary Key)
Kunci Tamu (Foreign Key)
Tanaman_Pangan Kode_T -
Daerah Kode_D -
Pembibitan Kode_B -
Pengolahan_Lahan Kode_OL -
Teknik_Penanaman Kode_TP -
Pemeliharaan_Tanaman Kode_PT -
Hama Kode_HP -
Panen Kode_P -
Pasca_Panen Kode_PP -
Produk_Olahan Kode_OL Kode_D,Kode_T
Tumbuh Kode_tumbuh Kode_D,Kode_T
Tanam_Bibit Kode_TB Kode_D, Kode_T, Kode_B
Tanam_Olah_Lahan Kode_TOL Kode_D, Kode_T, Kode_OL
Tanam_Teknik Kode_TTP Kode_D, Kode_T, Kode_TP
Tanam_Pemeliharaan Kode_TPT Kode_D, Kode_T, Kode_PT
Tanam_Hama Kode_TH Kode_D, Kode_T, Kode_HP
Tanam_Panen Kode_TPA Kode_D, Kode_T, Kode_P
Tabel 3.26
Aturan Integritas Entitas untuk Entitas yang Tidak Berelasi
Nama Tabel Kunci Utama
(Primary Key)
Kunci Tamu (Foreign Key)
Administrator_Nasional Kode -
Agenda Kode_A -
Buku_Tamu Nomor -
Info Kode_I -
2) Aturan domain (domain constraints)
Domain merupakan kumpulan tipe data dan jangkauan nilai
yang diperbolehkan pada atribut sebuah relasi. Untuk setiap atribut yang didefinisikan dalam suatu relasi, harus ditentukan definisi domain atribut tersebut. Definisi domain dari setiap atribut mencakup : tipe data, panjang, format, jangkauan nilai yang memungkinkan keunikan dan kemungkinan data null.
Dibawah ini adalah aturan domain untuk tabel yang berelasi. Tabel 3.27
Aturan Domain Tabel Tanaman_Pangan
Field Type Null Extra
Kode_T Int(6) auto_increment
Genus Varchar(50)
Spesies Varchar(50)
Tabel 3.28
Aturan Domain Tabel Daerah
Field Type Null Extra
Kode_D Int(6) auto_increment
Nama Varchar(50)
Kode_B Int(6) Auto_increment
Proses Varchar(100)
Gambar Varchar(100) √
Tabel 3.30
Aturan Domain Tabel Pengolahan Lahan
Field Type Null Extra
Kode_OL Int(6) auto_increment
Cara Varchar(100)
Tabel 3.31
Aturan Domain Tabel Teknik Penanaman
Field Type Null Extra
Kode_TP Int(6) auto_increment
Teknik Varchar(100)
Gambar Varchar(100) √
Tabel 3.32
Aturan Domain Tabel Pemeliharaan Tanaman
Field Type Null Extra
Kode_PT Int(6) auto_increment
Cara Varchar(100)
Gambar Varchar(100) √
Tabel 3.33
Aturan Domain Tabel Hama
Field Type Null Extra
Kode_HP Int(6) auto_increment
Jenis Varchar(100)
Gambar Varchar(100) √
Tabel 3.34
Aturan Domain Tabel Panen
Field Type Null Extra
Kode_P Int(6) auto_increment
Deskripsi Varchar(100)
Tabel 3.35
Aturan Domain Tabel Pasca Panen
Field Type Null Extra
Kode_PP Int(6) auto_increment
Cara Varchar(100)
Gambar Varchar(100) √
Tabel 3.36
Aturan Domain Tabel Produk Olahan
Field Type Null Extra
Kode_PO Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Kode_tumbuh Int(6) auto_increment
Tanah Text
Kode_TB Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Kode_TOL Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Kode_TTP Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Kode_TP Int(6)
Keterangan Text
Tabel 3.41
Aturan Domain Tabel Tanam_Pemeliharaan
Field Type Null Extra
Kode_TPT Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Kode_TH Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Kode_TPA Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Kode_T Int(6)
Kode_P Int(6)
Tabel 3.44
Aturan Domain Tabel Tanam_Pasca_Panen
Field Type Null Extra
Kode_TPP Int(6) auto_increment
Kode_D Int(6)
Aturan Domain Tabel Administrator Daerah
Field Type Null Extra
Kode Int(6) auto_increment
Username Varchar(20)
Password Varchar(20)
Tabel 3.46
Aturan Domain Tabel Agenda
Field Type Null Extra
Kode_A Int(6) auto_increment
Waktu Varchar(100)
Acara Text
Tabel 3.47
Aturan Domain Tabel Info
Field Type Null Extra
Kode_I Int(6) auto_increment
Judul Varchar(100)
Sumber Varchar(100)
Detail Text
Gambar Varchar(100) √
Tabel 3.48
Aturan Domain Tabel Buku Tamu
Field Type Null Extra
Nomor Int(6) auto_increment
Nama Varchar(100)
Alamat Varchar(100)
Email Varchar(100)
Komentar Text
3) Aturan integritas referensial (referential integrity constraints) Aturan integritas referensial adalah aturan yang mengatur kebenaran referensi dari suatu objek ke objek lainnya dalam basis data. Aturan integritas referensial akan menjamin bahwa setiap nilai dalam kolom kunci tamu dari tabel yang merujuk harus tepat sama dengan nilai dalam kolom kunci primer dari tabel yang dirujuk, atau jika tidak akan bernilai null.
referensial. Oleh karena itu, diperlukan aturan-aturan untuk
insert, update dan delete agar aturan integritas referensial dapat diterapkan.
1) Insertion Rule
Proses insert yang dilakukan untuk menyisipkan baris pada sebuah tabel yang merujuk memiliki nilai yang bersesuaian pada tabel yang dirujuk.
2) Deleting Rule
Proses delete yang dilakukan menggunakan perlakukan
cascading deletion. Yaitu baris yang bersesuaian dalam tabel merujuk secara otomatis akan ikut terhapus.
3) Update Rule
Proses update, apabila nilai yang diupdate adalah kunci tamu pada tabel yang dirujuk, maka perlakuan seperti
Tabel Tanaman_Pangan
Kode_T Nama Divisio Sub_Divisio …
T1 Padi Spermatophyta Angiospermae …
… … … … …
Kode_T Kode_D Nama_lokal Kode_tumbuh
T1 D1 Pari K1
Kode_T Kode_D Kode_B Keterangan Kode_TB
T1 D1 B1 … TB1
… …. … … …
Tabel Tanaman_Pangan
Kode_T Nama Divisio Sub_Divisio …
T1 Padi Spermatophyta Angiospermae …
… … … … …
Kode_T Kode_D Kode_OL Keterangan Kode_TOL
T1 D1 OL1 … TOL1
Kode_T Kode_D Kode_TP Keterangan Kode_TTP
T1 D1 TP1 … TTP1
… … … … …
Tabel Tanaman_Pangan
Kode_T Nama Divisio Sub_Divisio …
T1 Padi Spermatophyta Angiospermae …
… … … … …
Kode_T Kode_D Kode_PT Keterangan Kode_TPT
T1 D1 PT1 … TOL1
Kode_T Kode_D Kode_HP Keterangan Kode_TH
T1 D1 HP1 … TH1
… … … … …
Tabel Tanaman_Pangan
Kode_T Nama Divisio Sub_Divisio …
T1 Padi Spermatophyta Angiospermae …
… … … … …
Kode_T Kode_D Kode_P Keterangan Kode_TPA
T1 D1 P1 … TPA1
Kode_T Kode_D Kode_PP Keterangan Kode_TPP
T1 D1 PP1 … TTP1
… … … … …
Tabel Tanaman_Pangan
Kode_T Nama Divisio Sub_Divisio …
T1 Padi Spermatophyta Angiospermae …
… … … … …
Gambar 3.9 Aturan Integritas Referensial (Lanjutan)
Keterangan :
Tabel tanaman pangan dan tabel daerah pada intinya hanya ada satu, tetapi untuk memudahkan pemahaman pada integritas basis data referensial maka dibuat tabel tanaman pangan dan tabel daerah bantu untuk setiap halaman diatas.
f. Kamus Data
gambaran kamus data untuk sistem informasi tentang budi daya tanaman pangan Indonesia yang akan dibagun:
1. Tanaman Pangan = Kode_T + Divisio + Sub_Devisio + Classis + Ordo + Familia + Genus + Spesies + Nama_umum
3. Tumbuh = Kode_tumbuh + Kode_D + Kode_T + Nama_Lokal + + Gambar + Deskripsi + Jenis_tanaman + Manfaat + Jenis + Tanah + Iklim + Ketinggian_tempat
Kode_tumbuh = {int}6
4. Pembibitan = Kode_B + Proses + Gambar
Kode_T = {int}6
Kode_B = {int}6
Keterangan= {text}
6. Pengolahan Lahan = Kode_OL + Cara + Gambar
Kode_OL = {int}6
8. Teknik Penanaman= Kode_TP + Teknik + Gambar Kode_TP = {int}6
Teknik = {varchar}100
Gambar = { varchar }100
9. Tanam Teknik = Kode_TTP + Kode_D + Kode_T + Kode_TP
Kode_D = {int}6
Kode_T = {int}6
Kode_TP = {int}6
Keterangan= {text}
10.Pemeliharaan Tanaman = Kode_PT + Cara + Gambar
17.Tanam Pasca Panen = Kode_TPP + Kode_D + Kode_T +
Deskripsi + Bahan + Peralatan + Cara_Membuat + Gambar
Kode_PO = {int}6
19.Administrator Nasional = Kode + Username + Password
Kode = {int}6
2. Perancangan Diagram Arus Data
a. Diagram Konteks
b. Diagram Aliran Data (DAD)
Proses yang terjadi secara detail dalam sistem ini dari sisi administrator nasional terdapat tujuh proses utama dalam DAD Level 2 sisi administrator nasional seperti pada gambar 3-6 :
1. Validasi password
Administrator nasional melakukan validasi nama login dan password untuk dapat memasuki halaman khusus administrator nasional. Nama login dan
password yang dimasukkan oleh administrator nasional dicocokkan dengan nama login dan password yang ada dalam basis data administrator nasional. Jika nama login dan password cocok maka akan langsung ke halaman khusus administrator nasional namun jika nama login dan password tidak cocok maka akan muncul pesan bahwa data yang dimasukkan tidak cocok dan tidak memiliki hak akses sebagai administrator_nasional.
2. Update data agenda
Administrator nasional dapat melakukan proses update data agenda atau kegiatan di suatu daerah dan berkaitan dengan program budi daya tanaman pangan di Indonesia. Proses update data agenda ini meliputi proses menambah, mengedit dan menghapus data agenda dalam basis data. Data ini akan disimpan dalam file agenda.
3. Update data buku tamu
Administrator nasional dapat melakukan proses update data buku tamu. Proses
update buku tamu ini meliputi proses menghapus data buku tamu dalam dalam
4. Update data info praktis
Proses update data info praktis dapat dilakukan oleh administrator nasional untuk menambah, mengedit ataupun untuk menghapus tentang segala hal informasi umum seputar tanaman pangan yang bermanfaat bagi masyarakat dalam basis data. Data ini akan disimpan dalam file info.
5. Update data daerah
Administrator nasional dapat melakukan proses update data daerah yang meliputi proses menambah, mengedit dan menghapus data daerah. Data ini disimpan dalam file propinsi.
6. Kelola administrator nasional
Proses kelola administrator nasional ini dilakukan oleh administrator nasional untuk mengelola data yang dimiliki oleh administrator nasional yaitu data
login dan password. Data ini disimpan dalam file ganti_pass_admin_nas.
7. Update data tanaman
Proses yang terjadi secara detail dalam sistem ini dari sisi administrator nasional terdapat dua proses utama dalam DAD Level 3 pada kelola administrator nasional seperti pada gambar 3-7:
1. Ubah data admin
Proses ubah data admin merupakan proses untuk mengubah data login dan
password administrator nasional. Data ini disimpan dalam file edit_data login_data _login_nas.
2. Cek valid data admin
Proses cek validasi data admin ini digunakan untuk mengecek kebenaran data administrator yang dimasukkan oleh administrator nasional.
Terdapat tiga proses utama dalam DAD Level 1 sisi administrator daerah seperti pada gambar 3-7 :
1. Validasi password
Administrator daerah dapat melakukan validasi nama login dan password
untuk dapat memasuki halaman khusus administrator daerah. Nama login dan
password yang dimasukkan oleh administrator daerah dicocokkan dengan
nama login dan password yang ada dalam basis data administrator daerah. Jika nama login dan password cocok maka akan langsung ke halaman khusus administrator daerah namun jika nama login dan password tidak cocok maka akan muncul pesan bahwa data yang dimasukkan tidak cocok dan tidak memiliki hak akses sebagai administrator daerah.
2. Update data budi daya tanaman pangan
Administrator daerah dapat melakukan proses update data budi daya tanaman pangan untuk menginputkan, mengedit atau menghapus informasi budidaya tanaman pangan yang ada di setiap daerah dan informasi tentang produk olahan suatu tanaman pangan dalam basis data. Data ini akan disimpan dalam file tanaman_pangan dan file tumbuh.
3. Kelola administrator daerah
Proses yang terjadi secara detail dalam sistem ini dari sisi administrator daerah terdapat enam belas proses utama dalam DAD Level 3 pada update budi daya tanaman pangan seperti pada gambar 3-9:
1. Update data tanaman pangan
Update data tanaman pangan merupakan proses pengenalan suatu tanaman pangan Indonesia mulai dari data klasifikasi tanaman pangan sampai data tentang manfaat yang diperoleh. Proses update data tanaman pangan ini meliputi proses menambah data yang terdapat dalam data tanaman pangan. Data ini disimpan dalam file tanaman_pangan.
2. Update data pembibitan
Update data pembibitan tanaman pangan merupakan proses untuk mengetahui
apa saja cara pembibitan yang ada dalam suatu tanaman pangan pada suatu daerah. Proses update data pembibitan tanaman pangan ini meliputi proses menambah, mengedit dan menghapus data yang terdapat dalam pembibitan suatu tanaman pangan. Data ini disimpan dalam file pembibitan.
3. Update data pengolahan lahan
Update data pengolahan lahan merupakan proses untuk mengetahui proses apa saja yang ada dalam pengolahan lahan atau tanah yang tepat sebelum suatu lahan tanam siap ditanami tanaman pangan pada suatu daerah. Proses
update data pengolahan lahan tanaman pangan ini meliputi proses menambah,
4. Update data teknik penanaman
Update data teknik penamanan merupakan proses untuk mengetahui teknik penanaman apa saja yang terjadi pada suatu tanaman pangan pada suatu daerah. Proses update data teknik penamanan ini meliputi proses menambah, mengedit dan menghapus data yang terdapat dalam teknik penamanan. Data ini disimpan dalam file teknik_penanaman.
5. Update data pemeliharaan tanaman
Update data pemeliharaan tanaman merupakan proses untuk mengetahui cara
apa saja yang ada dalam pemeliharaan suatu tanaman pangan pada suatu daerah. Proses update pemeliharaaan tanaman pangan ini meliputi proses menambah, mengedit dan menghapus data yang terdapat dalam teknik
pemeliharaan tanaman pangan. Data ini disimpan dalam file
pemeliharaan_tanaman.
6. Update data hama
Update data hama merupakan proses mengetahui jenis hama apa saja yang ada pada suatu tanaman pangan pada suatu daerah. Proses update data ini meliputi proses menambah, mengedit dan menghapus data hama pada tanaman pangan. Data ini disimpan dalam file hama.
7. Update data panen