• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan acara mineralogi acara mineral 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan acara mineralogi acara mineral 2"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Sabtu, 18 April 2015 Nama:

(2)

Komposisi kimia : C

Golongan mineral : Native Element

Nama mineral : Grafit

Keterangan :

Mineral Pertama dengan nomor peraga 8. Mineral ini memiliki warna segar

Hitam dan warna lapuk Coklat. Warna merupakan warna yang di tangkap oleh

mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna hitam dimana cerat

merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk. Kilap

mineral ini ialah kilap Logam, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral ini terkena

cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana belahan ialah

kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari

mineral ini ialah pecahan Even, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang

terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang

ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari

mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kaca dan menurut buku rocks and

mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya sebesar 2,5 SM.

Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2.23 g/cm3 dimana berat

jenis merupakan perbandingan antara berat mineral diudara terhadap volume. Sifat

kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik

oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral

terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah Opaq atau

mineral tidak dapat mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam

(3)

mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral

ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat mineral itu bilamana kita

berusaha untuk mematahkannya, memotongnya, menghancurkannya,

membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal

Hexagonal dengan komposisi kimia C. Mineral ini tergolong dalam golongan

mineral Native Element. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini

adalah Grafit.

Terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorfisme

regional, atau kontak. Metamorfisme Regional adalah metamorfisme yang terjadi

pada volume batuan yang relative besar (ribuan kilometer kubik) dan

Metamorfisme Kontak adalah metamorfisme dengan agen utamanya adalah

temperature yang terjadi karena intrusi batuan beku terhadap batuan dangkal yang

lebih dingin, biasa terjadi pada skala lokal. Dapat dijumpai pada batugamping

kristalin, geneis, sekis, kuarsit, dan lapisan batubara termetamorf. Berasosiasi

dengan mineral Kuarsa, Kalsit, Mika, dan Tourmaline.

Grafit sebagian besar digunakan untuk refraktori, pembuatan baja, grafit

diperluas, pelapis rem, facings pengecoran dan pelumas. Grafena , yang terjadi

secara alami dalam grafit, memiliki sifat fisik yang unik dan mungkin salah satu

zat terkuat yang dikenal, namun, proses pemisahan dari grafit akan membutuhkan

beberapa perkembangan teknologi sebelum ekonomis layak untuk

menggunakannya dalam proses industri.

REFERENSI :

(4)

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten Praktikan

(5)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Sabtu, 18 April 2015 Nama:

(6)

Sistem kristal : Orthorombik

Komposisi kimia : KMgCl3.6H2O

Golongan mineral : Halida

Nama mineral : Carnalite

Keterangan :

Mineral kedua dengan nomor peraga 2. Mineral ini memiliki warna segar

Merah muda dan warna lapuk Putih. Warna merupakan warna yang di tangkap oleh

mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih dimana cerat

merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk. Kilap

mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral ini terkena

cahaya. Mineral ini tidak memiliki belahan, dimana belahan ialah kecenderungan

mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari mineral ini berupa

even, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya

suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam

atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari mineral ini 2,5 SM karena

dapat tergores oleh kuku dan menurut buku rocks and mineral karangan

Annibelle Mottana kekerasannya sebesar 2,5 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2,23 g/cm3 dimana berat jenis merupakan

perbandingan antara berat mineral diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari

mineral ini ialah diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet

dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral terhadap daya tarik

magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah Translucent atau mineral hanya

(7)

kejernihan ialah kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan

cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Rapuh,

dimana tenacity ialah sifat mineral itu bilamana kita berusaha untuk

mematahkannya, memotongnya, menghancurkannya, membengkokkannya,

ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal Orthorombik dengan

komposisi kimia KMgCl3.6H2O. Mineral ini tergolong dalam golongan mineral

Halida. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini adalah Carnalite.

Carnalite ditemukan dalam deposito laut garam. mineral karnalit adalah

sedimen mineral yang dikenal sebagai evaporites. Evaporites terkonsentrasi oleh

penguapan air laut. Masuknya air harus di bawah penguapan atau penggunaan

tingkat. Hal ini menciptakan masa penguapan berkepanjangan. Dalam percobaan

lingkungan yang terkendali, halida terbentuk ketika 10% -20% dari sampel asli

dari air tetap. Mendekati 10 persen silvit diikuti oleh bentuk karnalit.Carnalite

terdapat pada batuan sedimen seperti Batugamping dan Tufa. Berasosiasi dengan

mineral Anhidrit, Dolomit, Gipsum, Kainit, Kieserite, Polyhalite, Dan Silvit.

Mineral ini banyak digunakan dalam industri seperti, pembuatan pupuk dan

produksi kalium.

REFERENSI :

 Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

(8)

Asisten Praktikan

(9)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Sabtu, 18 April 2015 Nama:

(10)

Tenacity : Rapuh

Sistem kristal : Hexagonal

Komposisi kimia :Ca5(PO4)5 (F, Cl, OH)

Golongan mineral : Phospat

Nama mineral : Apatit

Keterangan :

Mineral ketiga dengan nomor peraga 8. Mineral ini memiliki warna segar

Putih-transparant dan warna lapuk Putih Kehitaman. Warna merupakan warna

yang di tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna

putih dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam

bentuk bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika

mineral ini terkena cahaya. Mineral ini tidak memiliki belahan, dimana belahan

ialah kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan

dari mineral ini ialah pecahan Concoidal (Kulit Bawang), dimana pecahan ialah

suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah

suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan,

kekerasan dari mineral ini 5,5 - 6 SM karena dapat tergores oleh Kaca dan menurut

buku rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya

sebesar 5 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 3.1 – 3.22 g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat mineral

diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau

mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri

(11)

mineral ini ialah Translucent atau mineral hanya dapat mentransmisikan cahaya

dalam jumlah yang terbatas, dimana derajat kejernihan ialah kemampuan mineral

untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral.

Mineral ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat mineral itu

bilamana kita berusaha untuk mematahkannya, memotongnya, menghancurkannya,

membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal

Hexagonal dengan komposisi kimia Ca5(PO4)5 (F, Cl, OH). Mineral ini tergolong

dalam golongan mineral Phospat. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama

mineral ini adalah Apatit.

Terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi

Pada fase Hypotermal pada suhu 300o-500o C.Terdapat pada batuan Phosphorite,

Granite, Pegmatite, Microgranite dan Carbonatite. Berasosiasi dengan mineral

Barite, Kuarsa, Zinc, Timbal, Topas, Tourmalin, Cassiterit, dan Fluorite.

Dimanfaatkan sebagai bahan dalam indusitri kimia, peleburan baja,

pembuatan gelas, pembuatan Fiber glass dan tembikar.

REFERENSI :

 Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

(12)

Asisten Praktikan

(SURYADI) (ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Sabtu, 18 April 2015 Nama:

(13)

Berat jenis : 2.31 – 2.33 gr/cm3

Mineral keempat dengan nomor peraga 12. Mineral ini memiliki warna

segar Putih-transparant dan warna lapuk Putih. Warna merupakan warna yang di

tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih

dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk

bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral

ini terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana belahan ialah

kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari

mineral ini ialah pecahan Concoidal (Kulit Bawang), dimana pecahan ialah suatu

permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu

sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan,

kekerasan dari mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kuku dan menurut

buku rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya

(14)

diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau

mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri

merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari

mineral ini ialah Transparan atau mineral dapat dengan mudah mentransmisikan

atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam mineral, dimana derajat kejernihan

ialah kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang

masuk ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity

ialah sifat mineral itu bilamana kita berusaha untuk mematahkannya,

memotongnya, menghancurkannya, membengkokkannya, ataupun mengirisnya.

Mineral ini memiliki sistem kristal Monoklin dengan komposisi kimia CaSO4.

Mineral ini tergolong dalam golongan mineral Sulfida. Berdasarkan deskripsi ciri

fisik di atas, nama mineral ini adalah Gypsum.

Mineral ini terbentuk karena hasil evaporasi air laut, yang dapat ditemukan

pada endapan luas yang meliputi seluruh dunia. Ditemukan pada batuan

Lempung/tanah liat dan Batugamping, Larut dalam asam sulfat, tidak larut dalam

HCl. Berasosiasi dengan mineral Sulfur, Halite, Anhydrite, dan Fluorite.

Kegunaannya sebagai Bahan bangunan seperti gips dan hiasan bangunan.

REFERENSI :

 Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

(15)

Asisten Praktikan

(SURYADI) (ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Sabtu, 18 April 2015 Nama:

Anugrah Syafi’i

Acara : NIM :

D61114308

No. Urut : 05

No. Peraga : 3

Warna

- Segar : Coklat

- Lapuk : Coklat - Kehitaman

Cerat : Putih

Kilap : Tanah

Belahan : Sempurna

Pecahan : Uneven

Kekerasan : 5,5 – 6 SM (Kaca)

Kuku

(16)

- -   

Mineral kelima dengan nomor peraga 3. Mineral ini memiliki warna segar

Coklat dan warna lapuk Coklat kehitaman. Warna merupakan warna yang di

tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih

dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk

bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Tanah, dimana kilap ialah Kesan ketika

mineral ini terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana

belahan ialah kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya.

Pecahan dari mineral ini ialah pecahan Uneven (Tidak Rata), dimana pecahan

ialah suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan

ialah suatu sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut

percobaan, kekerasan dari mineral ini 5,5 - 6 SM karena dapat tergores oleh Kaca

(17)

kekerasannya sebesar 4 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 3.1 – 3.3 g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat

mineral diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah

diamagnetik atau mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat

kemagnetan sendiri merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat

kejernihan dari mineral ini ialah Opaq atau mineral tidak dapat mentransmisikan

atau menyalurkan cahaya yang masuk dalam mineral, dimana derajat kejernihan

ialah kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang

masuk ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Britel, dimana tenacity

ialah sifat mineral itu bilamana kita berusaha untuk mematahkannya,

memotongnya, menghancurkannya, membengkokkannya, ataupun mengirisnya.

Mineral ini memiliki sistem kristal Isometrik dengan komposisi kimia CaF2.

Mineral ini tergolong dalam golongan mineral Halida. Berdasarkan deskripsi ciri

fisik di atas, nama mineral ini adalah Fluorite.

Terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi

Pada fase Hypotermal pada suhu 300o-500o C. Terdapat pada batuan beku seperti

Pegmatit. Berasosiasi dengan mineral Barite, Kuarsa, Zinc, Timbal, Topas,

Tourmalin, Cassiterit, dan Apatit.

Kegunaannya sebagai pembuatan asah Hydrofluoric, industri plastik dan

Alat Optik, dan pada Metalurgi pembuatan Bauksit.

REFERENSI :

(18)

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten Praktikan

(SURYADI) (ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Sabtu, 18 April 2015 Nama:

Anugrah Syafi’i

Acara : NIM :

D61114308

No. Urut : 06

No. Peraga : 7

Warna

- Segar : Ungu

- Lapuk : Putih - Kehitaman

Cerat : Merah

(19)

Belahan : Sempurna

Komposisi kimia :CO3 (ASO4)2 . 8H2O

Golongan mineral : Phospat

Nama mineral : Erythrite

Keterangan :

Mineral keenam dengan nomor peraga 7. Mineral ini memiliki warna segar

Ungu dan warna lapuk Putih kehitaman. Warna merupakan warna yang di tangkap

oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna Merah dimana

cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk bubuk.

Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral ini

terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan sempurna, dimana belahan ialah

kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari

(20)

permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu

sifat yang ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan,

kekerasan dari mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kuku dan menurut

buku rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya

sebesar 1,5 – 2,5 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 3.1 – 3.2 g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat mineral

diudara terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau

mineral tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri

merupakan sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari

mineral ini ialah Opaq atau mineral tidak dapat mentransmisikan atau

menyalurkan cahaya yang masuk dalam mineral, dimana derajat kejernihan ialah

kemampuan mineral untuk mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk

ke dalam mineral. Mineral ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat

mineral itu bilamana kita berusaha untuk mematahkannya, memotongnya,

menghancurkannya, membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini

memiliki sistem kristal Isometrik dengan komposisi kimia CO3(ASO4)2.8H2O.

Mineral ini tergolong dalam golongan mineral Phospat. Berdasarkan deskripsi ciri

fisik di atas, nama mineral ini adalah Erythrite.

Erythrite terbentuk sebagai mineral sekunder di zona oksida dari

Co-Ni-Sebagai deposit mineral bantalan. Terdapat pada batuan metamorf seperti Skarn

(21)

Roselite, Scorodite, Pharmacosiderite, Adamite, Morenosite , Retgersite, Dan

Perunggu.

Mineral ini digunakan sebagai panduan untuk berhubungan dengan kobalt

dan perak.

REFERENSI :

 Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten Praktikan

(SURYADI) (ANUGRAH SYAFI’I)

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI

Hari/Tgl : Sabtu, 18 April 2015 Nama:

Anugrah Syafi’i

Acara : NIM :

D61114308

(22)
(23)

tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna kuning

dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk

bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral

ini terkena cahaya. Mineral ini tidak memiliki belahan, dimana belahan ialah

kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari

mineral ini ialah pecahan Even, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang

terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang

ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari

mineral ini 3 SM karena dapat tergores oleh Kawat tembaga dan menurut buku

rocks and mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya sebesar

1,5 – 2,5 SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2.0 – 2.1 g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat mineral diudara

terhadap volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau mineral

tidak dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan

sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah

Translucent atau mineral dapat mentransmisikan cahaya dalam jumlah yang

terbatas, dimana derajat kejernihan ialah kemampuan mineral untuk

mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral

ini memiliki tenacity Rapuh, dimana tenacity ialah sifat mineral itu bilamana kita

berusaha untuk mematahkannya, memotongnya, menghancurkannya,

membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal

(24)

mineral Native Element. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini

adalah Sulfur.

Endapan Sulfur mempunyai hubungan erat dengan kegiatan gunung berapi. Endapan tersebut dapat merupakan endapan sedimen, kerak belerang, atau endapan hidrothermal-metasomatik. Keterdapatan pada batuan sedimen seperti Lempung/tanah liat dan Batugamping. Berasosiasi dengan Gypsum, Halite, Dan Fluorite.

Sulfur umumnya banyak digunakan dalam industri kimia, yaitu pembuatan

asam sulfat (H2SO4) yang diperlukan dalam pembuatan pupuk, penghalusan

minyak, bahan-bahan kimia berat dan keperluan metalurgi.

REFERENSI :

 Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

Makassar: Laboratorium Petrografi

Asisten Praktikan

(SURYADI) (ANUGRAH SYAFI’I)

(25)
(26)

Nama mineral : Halite

Keterangan :

Mineral kedelapan dengan nomor peraga 8. Mineral ini memiliki warna

segar Putih bening dan warna Putih kehitaman. Warna merupakan warna yang di

tangkap oleh mata ketika mineral tersebut terkena sinar. Cerat berwarna putih

dimana cerat merupakan warna yang didapatkan bilamana mineral dalam bentuk

bubuk. Kilap mineral ini ialah kilap Kaca, dimana kilap ialah Kesan ketika mineral

ini terkena cahaya. Mineral ini memiliki belahan Sempuna, dimana belahan ialah

kecenderungan mineral untuk terbelah melalui bidang belahnya. Pecahan dari

mineral ini ialah pecahan Uneven, dimana pecahan ialah suatu permukaan yang

terbentuk akibat pecahnya suatu mineral. Kekerasan ialah suatu sifat yang

ditentukan dari susunan dalam atom-atom dan menurut percobaan, kekerasan dari

mineral ini 2,5 SM karena dapat tergores oleh Kuku dan menurut buku rocks and

mineral karangan Annibelle Mottana kekerasannya sebesar 2 – 2,5

SM. Berat jenis yang dimiliki oleh mineral ini ialah sebesar 2.1 – 2.2 g/cm3 dimana berat jenis merupakan perbandingan antara berat mineral diudara terhadap

volume. Sifat kemagnetan dari mineral ini ialah diamagnetik atau mineral tidak

dapat tertarik oleh gaya magnet dimana sifat kemagnetan sendiri merupakan sifat

mineral terhadap daya tarik magnet. Derajat kejernihan dari mineral ini ialah

Translucent atau mineral dapat mentransmisikan cahaya dalam jumlah yang

terbatas, dimana derajat kejernihan ialah kemampuan mineral untuk

mentransmisikan atau menyalurkan cahaya yang masuk ke dalam mineral. Mineral

(27)

berusaha untuk mematahkannya, memotongnya, menghancurkannya,

membengkokkannya, ataupun mengirisnya. Mineral ini memiliki sistem kristal

Isometrik dengan komposisi kimia NaCl. Mineral ini tergolong dalam golongan

mineral Halida. Berdasarkan deskripsi ciri fisik di atas, nama mineral ini adalah

Halite.

Terbentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang

mengandung garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk

dari hasil presipitasi air laut secara primer/langsung dangan temperatur sekitar

1000C, mineral ini juga merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti

lempung. Terdapat pada batuan sedimen seperti Batugamping dan Lempung.

Berasosiasi dengan mineral Anhydrit, Sylvenit, Carnalite, dan Gypsum.

Kegunaannya sebagai pembuatan asam Hydrofluoric, Ramuan obat diet,

bahan Optik.

REFERENSI :

 Graha, Doddy Setia. 1987 . Batuan dan Mineral. Bandung : NOVA

 Mottana, Annibelle. 1975. Rocks and Minerals. New York: Simon and Schuster Inc.

 Ria, Ulva. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi dan Kristalografi.

Makassar: Laboratorium Petrografi

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Dari tiap tahapan proses pembelajaran dalam kegiatan inti yang meliputi : Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi masih menunjukan aktivitas yang masih rendah terutama

Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk pengembangan pengetahuan manajemen pendidikan Islam dan menjadi bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut serta

Mikroenkapsulasi oleoresin jahe dilakukan dengan metode spray drying , yang melibatkan penggunaan kombinasi natrium kaseinat dan maltodekstrin dalam aquadest sebagai

Network monitoring activity is needed to help administrator to manage the network. The technology development of smartphone which is based on Android can support

Dari pengujian yang telah dilakukan, hasil terbaik yang diperoleh dengan menggunakan algoritma Spectral Clustering ialah dengan nilai modularity = 0.9607 untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses mendeteksi evolusi komunitas pada data yang berasal dari media sosial Twitter menggunakan algorima DynamicNet juga untuk

Umumnya banyak orang mengalami penundaan janji pertemuan atau keterlambatan pertemuan yang membuat manajemen waktu mereka menjadi tidak efisien. Penundaan atau

Isi tempat kosong dengan kata adjektif yang paling sesuai. Kamariah cuak amat ketika menonton filem __________di panggung wayang itu. Dia mengemukakan pendapatnya di dalam