• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran

N/A
N/A
Ladies Romauly Shevarina Sitorus

Academic year: 2023

Membagikan "Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : M. Muslim NPM : 202041500139 Kelas : Y4B

Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran

1. Hal ini membuat anak terbiasa memaksa dirinya untuk mencapai berbagai standar yang tinggi – bahkan yang tidak masuk akal sekalipun. Kebiasaan ini dapat menimbulkan stres pada anak, terutama ketika mereka tidak dapat memenuhi standar yang diharapkan oleh orang tua.

Tidak hanya itu, beberapa faktor pemicu stres juga dapat timbul dari; rasa terkekang ketika anak tidak memiliki kesempatan untuk memilih yang mereka suka; menyalahkan diri sendiri ketika gagal; dan komunikasi yang tidak baik antara orangtua dengan anak.

Perasaan negatif yang timbul dari stres tersebut kemudian dapat membuat anak cepat merasa lelah dan menjadi emosional.

Selain itu, orang tua yang memperlakukan anaknya otoriter dapat menyebabkan anak rentan mengalami gangguan kecemasan saat dewasa kelak. Sebab orang tua tersebut cenderung tidak bisa menerima dengan baik rasa gelisah serta cemas si anak sejak kecil. Hal inilah yang menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam memahami rasa cemas yang dialaminya. Jika tidak segera ditangani, rasa cemas tersebut bisa menyebabkan anak mengalami gangguan mental ketika telah beranjak dewasa.

Rasa cemas ini juga dapat membuat anak menjadi tidak mudah untuk percaya – atau memiliki trust issue – lantaran anak tumbuh di lingkungan yang tidak dapat memberikan ia rasa aman dan nyaman. Sehingga dia memiliki rasa percaya diri yang rendah.

2. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pembelajaran humanistis. Pembelajaran humanistik selalu

(2)

mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi fitrah dalam hal ini segala potensi positif yang ada pada setiap insan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Guru Pintar harus mampu menjadi fasilitator yang mengarahkan siswa tanpa ikut campur terlalu mendalam pada proses pengendalian diri siswa, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Beberapa langkah ini dapat dilakukan oleh peserta didik dalam pengajaran agar berhasil menggunakan model pembelajaran humanistis

 Terimalah peserta didik apa adanya.

 Kenali dan bina minat peserta didik melalui penemuannya terhadap diri sendiri.

 Usahakan sumber belajar yang mungkin dapat diperoleh peserta didik untuk dapat memilih dan menggunakannya.

 Gunaka pendekatan inquiry-discovery.

 Tekankan pentingnya penilaian diri sendiri dan biarkan peserta didik mengambil tanggung jawab untuk memenuhi tujuan belajarnya.

3. Teori humanistik menyatakan bahwa manusia berhak mengenali dirinya sendiri sebagai langkah untuk belajar, sehingga diharapkan mampu mencapai aktualisasi diri. Tidak heran jika penganut teori humanistik beranggapan bahwa proses belajar dinilai lebih penting daripada hasil belajar itu sendiri. Menurut pendapat saya, tanpa adanya simulasi yang tepat dari pengajar kepada peserta didik, menggunakan model pembelajaran ini dapat mengakibatkan:

 Proses belajar bisa saja mengalami kegagalan jika tidak ada kesungguhan dari setiap individu.

 Memunculkan sikap individulisme.

 Peran pendidik atau guru menjadi sangat terbatas karena hanya sebagai fasilitator.

 Memicu kesenjangan keberhasilan setiap individu, terlebih jika individu tersebut memiliki kesulitan untuk mengenali potensi dirinya.

(3)

4. Orangtua masih berkutat dalam pikiran bahwa nilai akademik buruk pasti bodoh. Padahal di luar itu, masih ada potensi lain dari anak-anak yang mungkin bisa digali lebih jauh.

Dalam hal ini sesungguhnya orangtua kurang mengenali buah hatinya sendiri. Gelap mata karena nilai anaknya buruk, kadang membuat orangtua lupa bahwa ada kondisi mental dan kemampuan kecerdasan yang harus diperhatikan betul. Bukannya memaksakan kehendak orangtua dengan memasukkan bimbel ke sana ke mari tanpa tahu sejauh mana sebenarnya kemampuan sang anak. Orangtua kurang mengenal bakat dan minat anak.

Bahkan ambisi akademik bagus kadang tidak sejalan dengan pemenuhan kebutuhan anak.

Dalam hal ini, perhatian. Menurut pendapat saya orangtua mestinya tahu betul bahwa ada faktor-faktor tertentu yang mampu menjaga performa anak-anaknya di kelas. Seperti perhatian dan kasih sayang. Terfokus pada satu titik namun, seringkali lupa bahwa dukungan penuh dari orangtualah yang merupakan motivasi sesungguhnya. Sehatnya kondisi rumah tangga juga berpengaruh agar prestasi akademik anak tetap stabil.

5. Asimilasi: merubah lingkungan agar sesuai dengan diri sendiri (dengan skema yang ada pada diri kita).

Contoh: makanan keras dikunyah dulu baru ditelan

Akomodasi : merubah diri (skema yang ada pada diri) agar sesuai dengan lingkungan yang ada. Pada akomodasi ini terjadi penambahan skema baru. Skema lain tidak hilang.

Tambahan skema-skema baru inilah yang disebut sebagai perkembangan kognisi.

6. Menurut teori behavioristik, dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah seseorang akan dianggap telah belajar ketika sudah menunjukkan perubahan perilaku. Dari teori ini juga, proses pembelajaran dapat diartikan sebagai stimulus dan respon. Dengan kata lain, input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Bentuk dari stimulus berupa penyampaian materi, pembentukan karakter, nasihat, dan lain-lain yang diberikan guru kepada muridnya.

Sementara, bentuk dari respon berupa reaksi atau tanggapan dari murid atau peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru atau pendidik. Pada penerapannya atau proses pembelajaran, teori belajar behavioristik sangat tergantung dari beberapa aspek, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik murid, materi pelajaran, media pembelajaran, dan fasilitas pembelajaran.

(4)

Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar merupakan proses perubahan persepsi dan pemahaman.

Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang perubahan tingkah laku atau sikap yang bisa diamati. Proses belajar mengajar dengan teori kognitif tidak hanya beroperasi dengan terpatah-patah atau terpisah-pisah, tetapi melalui proses yang mengalir dan menyeluruh. Hal yang ditekankan pada teori belajar kognitif adalah proses dari belajar bukan hasil belajar.

Konstruksi berarti membangun. Jadi teori belajar konstruktivisme adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern. Teori belajar ini berlandaskan pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, manusia membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang direncanakan. Menurut teori konstruktivisme, “belajar” lebih mudah dipahami oleh manusia karena manusia membangun dan mengembangkan pengetahuan berdasarkan pengalaman- pengalaman yang telah dilewati. Dengan hal ini juga hidup manusia menjadi lebih dinamis.

Teori belajar humanistik berbeda dengan teori belajar behavioristik yang di mana lebih mengutamakan melihat tingkah laku manusia sebagai campuran antara motivasi yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sedangkan teori belajar behavioristik hanya melihat motivasi manusia sebagai sebuah usaha untuk memenuhi fisiologis manusia. Teori ini lebih menekankan pada pembentukan kepribadian, perubahan sikap, menganalisis fenomena sosial, dan hati nurani yang diterapkan melalui materi-materi pelajaran. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa guru atau pendidik sangat berperan sebagai fasilitator.

7. 1) Tujuan Pendidikan

Menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berpikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi.

2) Kurikulum

• kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.

• kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber belajar

3) Proses Pembelajaran

(5)

• Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal

• Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas

• Belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skema sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring laba laba dan bukan sekedar tersusun secara hierarkis‐

• Belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara diri pembelajar dengan lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku.

• Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari pada apa yang telah diketahui orang lain. Untuk mempelajari suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut.

• Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk menarik minat pelajar.

• Latihan memecahkan masalah dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari hari‐

4) Peranan siswa

Dalam pembelajaran konstruktivistik, siswa menjadi pusat kegiatan dan guru sebagai fasiitator. Karena belajar merupakan suatu proses pemaknaan atau pembentukan pengetahuan dari pengalaman secara konkrit, aktivitas kolaboratif, refleksi serta interpretasi yang harus dilukukan oleh siswa sendiri.

5) Peranan guru

Guru atau pendidik berperan sebagai fasilitator artinya membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan proses pengkonstruksian pengetahuan agar berjalan lancar. Guru tidak mentransferkan pengetahuan yang dimilikinya pada siswa

(6)

tetapi guru dituntut untuk memahami jalan pikiran atau cara pandang setiap siswa dalam belajar.

8. Jean Piaget [1896 1980]‐

• Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan.

• Perkembangan kognitif yang dibentuk oleh individual melalui pengetahuan berinteraksi dengan lingkungan terdiri dari atas tiga bentuk pengetahuan, 1) fisik, 2) logika matematik,‐ 3) sosial.

• Pembentukan pengetahuan itu tersusun atas tiga fase, yaitu 1) eksplorasi, 2) pengenalan konsep, dan 3) aplikasi konsep.

Lev Vygotsky [1896 1934]‐

• Belajar dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik.

• Penemuan dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang

• Interaksi antara aspek internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.

9. Teori pengetahuan Piaget adalah teori adaptasi kognitif. Dalam pembentukan pengetahuan, Piaget membedakan tiga macam pengetahuan, yakni:

Pengetahuan fisis adalah pengetahuan akan sifat-sifat fisis suatu objek atau kejadian, seperti bentuk, besar, berat, serta bagaimana objek itu berinteraksi dengan yang lain.

Pengetahuan matematis logis adalah pengetahuan yang dibentuk dengan berpikir tentang pengalaman akan suatu objek atau kejadian tertentu.

Pengetahuan sosial adalah pengetahuan yang didapat dari kelompok budaya dan sosial yang menyetujui sesuatu secara bersama.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari pemupukan adalah menambah unsur hara tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara optimal. Jenis pupuk yang baik untuk tanaman obat adalah jenis pupuk

Nilai ekonomis tanaman sawi adalah pada daun, sehingga untuk menghasilkan kualitas daun yang baik maka tanaman tersebut banyak membutuhkan unsur N untuk menghasilkan kuantitas

Komposisi media tanah, kompos yang telah bercampur dengan jerami, daun jagung dan kertas menjadi media tumbuh yang menguntungkan bagi perkembangan perakaran tanaman

Komposisi media tanah, kompos yang telah bercampur dengan jerami, daun jagung dan kertas menjadi media tumbuh yang menguntungkan bagi perkembangan perakaran tanaman

Komposisi media tanah, kompos yang telah bercampur dengan jerami, daun jagung dan kertas menjadi media tumbuh yang menguntungkan bagi perkembangan perakaran tanaman

Hanya unsur Fe dan Al (unsur mikro) yang tersedia pada tanah masam. Maka diharapkan, dengan pengapuran akan meningkatkan pH menjadi netral, dimana pada pH netral banyak

Untuk tanaman monokotil seperti jagung, tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi, dengan meluruskan daun; sedangkan untuk

Hubungan Pemberian Konsentrasi Pupuk Daun Super Biota Plus terhadap Tinggi Tanaman Sawi pada umur 28 Hari Setelah Tanam Hubungan jumlah daun tanaman sawi dengan