• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

ANALISIS MEKANISME SELEKSI PERANGKAT DESA DI KABUPATEN KEDIRI BERDASARKAN PERATURAN BUPATI NO. 56 TAHUN 2018

PASCA PUTUSAN MA NO. 28 P/HUM/2018 DITINJAU DARI FIQH SIYASAH

A. Analisis Mekanisme Seleksi Perangkat Desa di Desa Kunjang Berdasarkan Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 Pasca Putusan MA No. 28 P/HUM/2018

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, bahwa perangkat desa merupakan unsur pembantu Kepala Desa dalam menjalankan dan melaksanakan tugasnya. Seperti yang dijelaskan dalam Pasal 1 poin 14 Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 bahwa perangkat desa adalah unsur staf yang membantu kepala desa dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam sekretariat desa dan unsur pendukung tugas kepala desa dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.85

Berkaitan dengan perangkat desa, dalam hal mekanisme seleksi perangkat desa di Desa Kunjang dirasa belum maksimal. Mekanisme seleksi perangkat desa diawali dengan pembentukan tim pengangkatan.

85 PERATURAN BUPATI No. 56 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No. 7 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

63

Meskipun sudah tidak ada pembentukan tim dalam tingkat kabupaten yang dinyatakan oleh Bu Ninik yaitu:86

“Betul, Nak, sudah tidak ada pembentukan tim pengisian di tingkat kabupaten dan sekarang aturannya juga sudah mengikuti peraturan yang terbaru, yaitu Peraturan Bupati No. 56. Dan kemarin pembentukan tim juga dipilih langsung oleh Kepala Desa.”

Hal ini berarti dalam praktiknya sudah sesuai dengan putusan MA yang menyatakan bahwa Pasal 9 ayat (1) dan (2) yang berisi tentang pembentukan tim pengisian dan pengangkatan perangkat desa tingkat kabupaten bertentangan dan dalam Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 juga sudah sesuai, yang artinya sudah tidak ada lagi pembentukan tim dalam tingkat kabupaten. Namun masih ada keterlibatan Pemerintah Daerah dalam memilih tim pengisian dan pengangkatan perangkat desa. yang dinyatakan oleh Bu Ninik, selaku Pj. Kepala Desa yang mengatakan:87

“Kalau itu sih memang masih ada, tapi nggak secara langsung begitu. Pemerintah Daerah nunjuk orang untuk jadi salah satu anggota tim.”

Hal ini tidak sesuai dengan aturan yang ada, dimana dijelaskan dalam Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 pada Pasal 4 yaitu:88

(1) Dalam rangka pelaksanaan pengisian pencalonan dan pengangkatan jabatan perangkat desa, Kepala Desa bersama BPD membentuk Peraturan Desa tentang Tata Cara pengisian Pencalonan dan Pengangkatan Perangkat Desa;

(2) Peraturan Desa sebagaiamana yang dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:

a. Mekanisme pembentukan Tim Pengangkatan;

86 Wawancara dengan Ibu Ninik, Pj. Kepala Desa, di Kantor Kelurahan Desa Kunjang pada 16 Desember 2019, pukul 09:30 WIB.

87Ibid.

88 Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No. 7 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

64

b. Susunan, tugas, wewenang, dan tanggungjawab Tim Pengangkatan;

c. Persyaratan calon; d. Masa jabatan;

e. Penjaringan dan penyaringan; f. Pengangkatan dan pelantikan; g. Pembiayaan;

h. Ketentuan lain-lain.

Pasal tersebut diperjelas lagi dalam Pasal 5 ayat (1) bahwa Kepala Desa mengadakan rapat desa untuk membentuk Tim Pengangkatan Perangkat Desa.89

Dari penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa tahap awal sebelum dilakukannya pengangkatan perangkat desa adalah pembentukan tim, maka apabila dalam tahap awal sudah ada keterlibatan Pemerintah Daerah, dapat diambil kesimpulan bahwa tahap selanjutnya pun masih ada campur tangan Pemerintah Daerah meskipun tidak secara langsung. Hal ini disebabkan karena masih adanya kepentingan politik yang dinyatakan oleh masyarakat sekitar:90

“Ya, kalau yang saya amati selama ini sih, memang masih ada campur tangan Pemerintah Daerah, tapi gak secara langsung ya. Soalnya kan ya gak mungkin Pemerintah Daerah secara terang-terangan ngelakuin hal itu. Saya bilang gini karena saya tahu apa yang terjadi sebenarnya, Pemerintah Daerah ikut campurnya itu dengan menunjuk orang yang bisa menguntungkan kepemimpinannya untuk jadi salah satu tim di pengangkatan desa itu, ya, masih ada kepentingan politik biar nantinya mudah diatur, karena kan ‘orangnya’ sendiri.”

89 Ibid.

90 Wawancara dengan Ibu Romiasih selaku warga, di kediaman beliau, Desa Kunjang pada 13 Desember 2019, pukul 09.30 WIB.

65

Tahap selanjutnya setelah dilakukannya pembentukan tim, yaitu tahap penjaringan dan penyaringan. Tahap ini merupakan tahap pemeriksaan administrasi berkas bagi bakal calon perangkat desa. Dalam tahap ini sudah sesuai dengan aturan yang ada, meskipun masih terdapat kelemahan karena pemberian info mengenai pengangkatan perangkat desa hanya dilakukan dengan cara menempel selebaran di kelurahan dan kecamtan, yang dinyatakan sebagai berikut:

“Sudah sesuai sama aturan kok, Nak. Kan sebelum penyaringan itu tim ngasih pengumuman dulu kalau ada pengangkatan perangkat desa, biasanya gitu dalam bentuk selebaran di tempel di kelurahan sama kecamatan. Tapi karena cuma ditaruh di kelurahan sama kecamatan, jadinya ya banyak orang yang nggak tahu.”91

Hal ini telah sesuai dengan Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 yang dijelaskan dalam Pasal 7 sebagai berikut:92

(1) Penjaringan calon perangkat desa dilaksanakan melalui: a. Pengumuman tertulis yang ditempatkan di:

1) Kantor Kepala Desa;

2) Tempat-tempat lain yang strategis dan mudah dilihat oleh warga masyarakat desa

b. Musyawarah Desa, rapat dusun dan rapat RT/RW.

(2) Selain dilaksanakan dengan cara sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) penjaringan dapat dilaksanakan melalui:

a. Siaran keliling; b. Pemasangan spanduk;

c. Penyebaran pamflet; dan/atau d. Media cetak dan elektronik.

91 Wawancara dengan Bu Ninik, Pj. Kepala Desa, di Kantor Kelurahan Desa Kunjang pada 16 Desember 2019, pukul 09:30 WIB.

92 Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No. 7 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

66

Dalam tahap selanjutnya, yaitu penyaringan. Tahap ini berupa pengujian tertulis dan khusus (komputer). Pembuatan soal dalam tahap ini dilakukan oleh pihak ketiga, yang dijelaskan dalam Pasal 14 Peraturan Bupati No. 56 Tahun 2018 yaitu:93

(1) Dalam rangka pembuatan materi ujian tertulis dan ujian praktik, Kepala Desa melakukan kerjasama yang dituangkan dalam kesepakatan bersama (MoU) dengan pihak ketiga;

(2) Pihak ketiga sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah Perguruan Tinggi yang sekurang-kurangnya terakreditasi B atau institusi/lembaga yang berkompeten.

Hal ini telah sesuai dengan yang ada di Desa Kunjang, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Desa Kunjang dibantu oleh pihak ketiga, yaitu Universitas Brawijaya. Namun, dalam pembuatan soal ini masih terdapat kelemahan karena adanya kebocoran soal dengan pihak-pihak tertentu yang menyebabkan masyarakat yang lebih mampu dalam segi kemampuan maupun pengetahuan menjadi tidak lolos dalam tahap ini.

Dalam hal masa jabatan perangkat desa juga terdapat permasalahan, dimana dalam tabel organisasi perangkat desa yang sudah dipaparkan dalam bab sebelumnya bahwa masih ada perangkat desa yang berusia hingga 64 tahun, padahal dalam Pasal 26 Perda No. 5 Tahunn 2017 dijelaskan bahwa masa jabatan perangkat desa sampai dengan usia 60 tahun. Dan juga masih ada permasalahan dalam kekosongan jabatan perangkat desa, dalam Pasal 32 Perda No. 5 Tahun 2017 dijelaskan bahwa

93 Ibid.

67

maka harus diisi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak berhenti. Tetapi dalam praktiknya di Desa Kunjang, kekosongan jabatan perangkat desa tidak dilakukan pengisian kekosongan tersebut setelah 3 (tiga) bulan. Hal ini disampaikan oleh Ibu Ninik selaku Pj. Kepala Desa, yaitu sebagai berikut:

“Jabatan perangkat desa yang kosong itu sudah tiga (3) bulan nggak diisi, Nak. Itu kosong karena orangnya meninggal. Tapi memang nggak sempat cari penggantinya.”94

B. Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Mekanisme Seleksi Perangkat Desa

Dokumen terkait